Anda di halaman 1dari 2

Ovulasi adalah salah satu proses yang terjadi dalam siklus menstruasi pada wanita.

Proses ovulasi terjadi


ketika folikel telur yang matang pecah dan melepaskannya melalui tuba falopi ke arah rahim untuk
mendapatkan pembuahan. Ovulasi dapat terjadi pada pertengahan siklus menstruasi, yaitu 12–14 hari
sebelum periode menstruasi berikutnya terjadi. Meski begitu, siklus haid pada setiap wanita dapat
berbeda-beda.

Fertilisasi pada manusia diawali dengan terjadinya persetubuhan (koitus). Fertilisasi merupakan peleburan
antara inti spermatozoa dengan inti sel telur. Pada saat spermatozoa menembus dinding sel telur, ekor
sperma ditanggalkan di luar. Proses fertilisasi ini dapat terjadi di bagian oviduk atau uterus. Bersatunya
inti spermatozoa dan inti sel telur akan tumbuh menjadi zigot. Zigot mengalami pertumbuhan dan
perkembangan melalui 3 tahap selama kurang lebih 280 hari Tahap-tahap ini meliputi

1) Periode Preimplantasi
Selama 2–4 hari pertama pasca pembuahan, zigot berkembang dari 1 sel menjadi kelompok 16 sel
(morula). Morula kemudian tumbuh dan berdiferensiasi menjadi 100 sel. Selama periode ini, zigot
berjalan di sepanjang oviduk, setelah itu masuk ke uterus dan tertanam dalam endometrium uterus.
Morula kemudian membentuk bola berongga yang disebut blastosit. Blastosit mempunyai lapisan luar
yang disebut tropoblas. Tropoblas ini berkembang membentuk membran embrio, korion, dan amnion.
Korion mengalami perkembangan lebih lanjut membentuk vili. Vili ini tumbuh menjadi plasenta. Pada
perkembangan lebih lanjut, antara fetus dan plasenta dihubungkan oleh tali pusar. Plasenta berfungsi
sebagai jalan pertukaran gas, makanan, dan zat sisa antara ibu dan janin. Selain itu, plasenta juga
berfungsi melindungi janin dari penyakit dengan membentuk imunitas secara pasif, melindungi janin dari
organisme patogen, dan dapat menghasilkan hormon.
2) Periode Embrionik
Tahap perkembangan ini didominasi oleh pembentukan kepala. Ciri wajah makin terlihat jelas. Telinga,
mata, hidung, dan leher sudah terbentuk secara normal. Pada tahap ini juga terbentuk lengan yang diawali
dengan pembentukan jari-jari. Daerah kepala dan jantung akan mengalami pembesaran. Hati juga tumbuh
dengan cepat hingga mendominasi organ-organ perut. Ekor akan memendek dan paha akan mengalami
perkembangan. Embrio pada akhir periode ini disebut fetus.
3) Periode Fetus
Pada bulan keempat, wajah sudah menunjukkan seperti wajah manusia normal. Mata sudah mengarah ke
lateral dan ke bagian depan wajah. Telinga juga sudah terletak pada daerah sejajar dengan mata. Lengan
bawah tumbuh lebih lambat daripada lengan atas. Osifikasi sebagian besar terpusat pada tulang. Jenis
kelamin fetus sudah terlihat secara eksternal pada bulan ketiga. Pada bulan kelima, kulit yang keriput
akan tertutup oleh rambut. Selama bulan ini, pergerakan fetus akan terasa oleh si ibu. Glandula sebasea
terbentuk aktif tepat sebelum bayi dilahirkan (bulan ke-7 dan 8).
Proses Persalinan
Proses persalinan dalam ilmu kedokteran dibagi dalam 4 tahap :
Pada tahap I, mulai terjadi pembukaan jalan lahir dari 1 cm sampai lengkap (10 cm). Dalam proses
persalinan normal, tahap pertama ini memerlukan waktu sekitar 20 jam untuk anak pertama.
tahap II, yaitu setelah pembukaan jalan lahir lengkap sampai bayi lahir. Biasanya, tahapan ini
memerlukan waktu sekitar dua jam.
tahap III, mulai saat bayi lahir sampai keluar ari-ari. Pada tahap ini, otot rahim berkontraksi, serviks
membesar, dan bayi didorong ke luar. Persalinan yang normal umumnya kepala bayi keluar terlebih
dahulu dan diikuti bagian tubuh lainnya. Pada saat berkontraksi, amnion pecah, dan cairan amnion keluar
bersama bayi untuk melicinkan jalan keluar. Secara normal, tahapan ini hanya memerlukan waktu
setengah jam.
Tahap IV, yaitu dua jam pasca kelahiran. Beberapa saat setelah bayi lahir dilakukan pemotongan tali
pusar. Pada tali pusar tidak terdapat jaringan saraf sehingga tidak terasa sakit sewaktu dipotong.
Keluarnya plasenta terjadi kira-kira tiga puluh menit setelah bayi keluar karena dinding rahim
berkontraksi lagi.
Setelah dilahirkan bayi memerlukan perawatan secara cermat, di antaranya dengan memberi ASI. Air
susu ibu merupakan makanan dan minuman terbaik untuk bayi terutama sejak lahir hingga bayi berusia
enam bulan. Air susu ibu yang diberikan pertama kali berwarna kekuningan. Air ini dinamakan
kolostrum. Kandungan protein kolostrum tiga kali lipat dari air susu ibu biasa. Kolostrum juga
mengandung antibodi yang sangat tinggi sehingga mampu melawan berbagai bibit penyakit seperti
salesma dan radang paru-paru. Oleh karena itu, kolostrum dapat digunakan sebagai imunisasi pertama
bagi bayi.
Wujud dari program keluarga berencana adalah pemakaian alat kontrasepsi untuk menunda serta
mencegah kehamilan. Berikut jenis alat kontrasepsi yang paling sering digunakan:
Kondom
Pil KB
IUD
KB suntik
KB implan atau susuk
Vasektomi dan tubektomi (KB permanen)
Upaya pengaturan kelahiran di indonesia disebut dengan program keluarga berencana (KB). Tujuan
diadakannya program keluarga berencana untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan
mempunyai keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengaturan kehamilan.
Seperti halnya organ lain, organ reproduksi manusia juga dapat mengalami gangguan atau kelainan.
Gangguan atau kelainan pada organ reproduksi dapat mempengaruhi kesuburan (fertilitas) seseorang.
Apabila gangguan kesuburan seseorang menyebabkan terjadinya ketidakhamilan walau tanpa alat
kontrasepsi selama satu tahun, maka kondisi ini dapat disebut sebagai kemandulan (sterilitas). Sterilitas
pada seorang pria dapat disebabkan oleh terjadinya kelainan struktur dan fungsi organ reproduksi,
kelainan sistem hormonal, gangguan peredaran darah pada alat reproduksi, infeksi pada saluran
reproduksi serta faktor imunologi. Sementara itu, sterilitas pada seorang wanita dapat disebabkan oleh
kegagalan pelepasan sel telur, infeksi, atau kelainan pada saluran telur, serta faktor-faktor lain

Anda mungkin juga menyukai