Anda di halaman 1dari 4

Definisi Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) adalah suatu bidang studi yang mempelajari

dampak perseorangan, kelompok dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan tentang hal-hal tersebut demi perbaikan efektifitas organisasi.

Definisi Kepribadian Kombinasi cara-cara yang dipergunakan oleh seseorang dalam berinteraksi
dengan orang lain, yang dipengaruhi oleh sifat turunan (genetis) dan lingkungan.

Definisi Persepsi adalah suatu proses pengorganisasian dan interpretasi kesankesan sensorik (panca
indra) untuk menjadikan sesuatu hal, menjadi memiliki makna (arti)

KERANGKA DASAR PERILAKU ORGANISASI

1. Individu-individu yang berperilaku

2. Organisasi formal atau informal sebagai wadah dari perilaku itu

ASPEK MANUSIA DALAM ORGANISASI SECARA UMUM Manusia disebut juga sebagai homo homini
socius artinya bahwa manusia tidak dapat melepaskan dirinya dari kehidupan berkelompok
bermasyarakat

ORGANISASI BERDASARKAN PIHAK YANG MEMAKAI MANFAAT

➢Mutual benefit organization, yaitu organisasi yang manfaatnya diutamakan untuk dinikmati para
anggotanya sendiri.

➢Service organization, yaitu organisasi yang manfaatnya diutamakan untuk dinikmati oleh
pelanggan.

➢Business organization, yaitu organisasi yang sasaran utamanya mencapai laba.

➢Commenwealth organization, yaitu organisasi yang manfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat
umum.

Big Five Model

Menurut BIG FIVE MODEL, Dimensi kepribadian dapat dibagi menjadi 5:

1. Ekstraversi Derajat dimana seseorang mampu bersosialisasi

2. Kemampuan bersepakat (Agreeableness): – Derajat dimana seseorang bekerja baik dengan yg lain
– Dimensi yg mencakup kemampuan seseorang untuk bekerja dengan orang lain, kooperatif, dan
kemampuan mempercayai orang lain.

3. Stabilitas Emosi:

Dimensi yg mencirikan kemampuan seseorang untuk mengelola stress dengan tetap tenang dan
percaya diri sebagai oposisi dari tidak tenang, gugup, dan depresi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI

Faktor-faktor dalam situasi:

1. Waktu
2. Keadaan kerja
3. Keadaan sosial

Faktor-faktor dalam diri si pengarti:


1. Sikap-sikap
2. Motif-motif
3. Minat-minat
4. Pengalaman
5. Harapan-harapan

Faktor-faktor dalam diri target:

1. Sesuatu yg baru
2. Gerakan
3. Suara
4. Ukuran
5. Latarbelakang
6. Kedekatan
7. Kemiripan

Pengambilan Keputusan Rasional

BAGAIMANA SEBENARNYA KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI DIBUAT?

• RASIONALITAS YANG DIBATASI (BOUNDED RATIONALITY): Penyederhanaanmasalah

• BIAS & KESALAHAN UMUM – Bias Overconfidence (yg terbaik sesungguhnya yg terburuk) – Bias
Jangkar (gaji sebelumya pd wawancara kerja) – Bias Konfirmasi (penguatan pilihan masa lalu,
mengabaikan pertimbangannya)

– Bias Ketersediaan (terbatas informasi → takut terbang) – Bias Representatif (menyamakan situasi
sekarang dan masa lalu) – Peningkatan Komitmen (bertahan pd keputusan yang jelas salah) –
Kesalahan yg Tidak Disengaja (percaya pada mitos) – Kutukan Pemenang (eg. Harga terlalu tinggi pd
barang lelang) – Bias Peninjauan Kembali (pura-pura yakin. Eg: pemenang superbowl)

• INTUISI proses tidak sadar yg berasal dari pengalaman yg disaring • PERBEDAAN INDIVIDUAL &
KULTURAL, BATASAN ORGANISASIONAL
• PERILAKU ORGANISASI
Contoh Kasus : Dalam sebuah perusahaan, mengalami perdebatan karena perbedaan pendapat
antara karyawan dengan karyawan lain,mereka mencoba memberikan argumentasi mereka ,atas
produk yang akan di jual oleh perusahaan.
Penyelesaiaan : Manajer harus memberikan jalan tengah yaitu dengan menyatukan argumentasi
mereka dengan menjadikan suatu analisis yang baik dan dapat di terima oleh karyawan-
karyawannya.
• PERILAKU KELOMPOK
Contoh Kasus : Di jakarta telah terjadi demo besar-besaran karena telah terjadi demo besar-besaran.
Mereka menginginkan pemerintah tidak jadi menaikan harga bahan bakar minyak di indonesia.
Sehingga mengakibatkan ke anarkisan karena pemerintah tidak mau mendengar aspirasi
masyarakat.
Penyelsaian : Pemerintah harus memberitahu ke masyarakat bahwa minyak di dunia telah melonjak
naik sehingga di indonesia sendiri bbm bersubsidi pun harus naik.
• PERILAKU INTERPERSONAL
Contoh Kasus : Ada seorang siswa bernama puspa, mengikuti sebuah grup di dunia maya yang
bertujuan untuk menyatukan anak-anak dance yang ada di dunia.akhirnya terjadi hilangnya kontak
dan komunikasi dari salah satu anggota grup dari drup tersebut yang berasal dari luar negeri.
Penyelesaian : Ketua dari grup tersebut harus mencari anggota lain atau sebelum masuk kedalam
grup tersebut, anggota harus mendaftarkan diri mereka.

PERILAKU ORGANISASI DAN CONTOH KASUS

hallo sahabat saya disini ingin menjelaskan tentang apa itu perilaku organisasi dan juga membantu
kawan kawan untuk memberikan contoh kasus perilaku organisasi.

perilaku organisasi atau

organization behavior

adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu dan kelompok/organisasi yang
berdampak kepada kinerja dan tujuannya adalah untuk mengarahkan kepada upaya pencapaian
tujuan. dan ini adalah contoh kasus yang saya bahas

KASUS

: Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang menjatuhkan hukuman 3,5 tahun penjara terhadap
Triasih Wahyu Sari, seorang bidan yang bertugas sebagai verifikator program Jaminan Persalinan
Bidan Praktik Mandiri di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Triasih terbukti menyalahgunakan
kesempatan ketika menjadi verifikator program Jampersal sehingga menguntungkan dirinya sendiri.
Hakim juga mewajibkan terdakwa membayar uang pengganti kerugian negara yang besarnya Rp
695,5 juta. "Menyatakan terdakwa terbukti bersalah melanggar pasal 18 Undang-undang Nomor 31
tahun 1999 yang telah diubah dan ditambahkan dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001
tentang pemberantasan tindak pidana korupsi," katanya Suprapto, Selasa (8/9). "Pada tahun 2013,
Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menerima kucuran dana untuk program Jampersal yang besarnya
mencapai Rp 4,1 miliar. Dari dana tersebut, sekitar Rp 1,7 miliar dana dicairkan berdasarkan hasil
verifikasi yang dilakukan terdakwa," tuturnya. Sementara itu, terdakwa Triasih mengaku dana yang
digelapkannya tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Atas putusan hakim
tersebut, terdakwa Triasih menyatakan menerima hukuman yang dijatuhkan kepada dirinya. Teori
jenjang kebutuhan karena dikasus tersebut Triasih memakai uang korupsi buat kebutuhan
pribadinya jadi ia ngelakuin segala cara agar bisa memuasin kebutuhan pribadinya.

ANALISIS MASALAH

: dari kasus tersebut, hal itu menunjukan perilaku individu dalam organisasi sangat berdampak pada
organisasi tempatnya bekerja. dari kasus korupsi tersebut, Triasih adalah sosok yang mementingkan
kepentingan individu dan dapat mencoreng nama organisasinya. kepercayaan yang telah diberikan
kepada Triasih disalah gunakan, seharusnya ia dapat mementingkan kepentingan
organisasi/kelompok dibandingkan dengan kepentingan pribadi. diketahui Triasih mengambil
sebagian dana Dinas Kesehatan Kabupaten Blora untuk program Jampersal pada tahun 2013 lalu.
dari sisi organisasi sendiri perlu diadakan pengawasan, evaluasi berkala dan bimbingan agar tidak
terjadi kecurangan dan adanya sanksi yang tegas. karena prilaku individu yang baik akan membawa
organisasi yang baik dan sesuai dengan tujuan.

KESIMPULAN

: Triasih mangaku menggelapkan dana untuk kepentingan pribadinya, atas putusan hakim terdakwa
dijatuhkan hukuman 3,5 tahun penjara terhadap Triasih Wahyu Sari.

SARAN

: seharusnya pribadi yang baik akan mementingkan kepentingan kelompok agar tidak mencoreng
nama baik kelompok/organisasi karena kepentingan pribadi. dan dalam suatu organisasi ini perlulah
yang namanya pengawasan yang ketat sehingga tidak terjadi hal yang tidak diinginka

Anda mungkin juga menyukai