Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

Kompetensi dasar :

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dengan benar
mengenai sumber AC dan sumber DC, rumus-rumus dasar rangkaian listrik seperti
hokum OHM, hokum Kirchhoff serta rangkaian seri-paralel dimana merupakan prasyarat
untuk belajar rangkaian elektronik selanjutnya sehingga nantinya dapat dengan benar
menerapkan sumber AC atau sumber DC dengan tepat pada komponen atau rangkaian
elektronik.

Indikator

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa dapat memahami dengan benar mengenai :

- Sumber AC dan sumber DC

- Hukum Ohm , hukum Kirchhoff serta rangkaian seri-paralel

-Hubungan antara Tegangan, Arus. Energi dan Daya Listrik pada aplikasi rangkaian

1.1. PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


Ditinjau dari proses pembangkitannya, tenaga listrik dapat dibangkitkan melalui dua proses
yaitu , proses statis dan proses dinamis.

Sistem proses statis : pada proses ini, tenaga listrik yang dibangkitkan diperoleh secara statis,
yaitu tanpa melalui adanya gerakan mekanik, contohnya accumulator, baterai dan sel surya.

Sistem proses dinamis : pada system proses ini, tenaga listrik yang dibangkitkan diperoleh
melalui adanya gerakan mekanik (putaran rotor) pada suatu generator.

Dari kedua system ini, tenaga listrik yang dihasilkan berupa :

1
arus searah (Dirrect Current) atau

arus bolak-balik (Alternating Current)

1.2. SUMBER AC (ALTERNATING CURRENT/ ARUS BOLAK-BALIK)

Pada Arus bolak-balik (AC), muatan mengalir satu arah pada saat tertentu dan
dalam arah sebaliknya pada saat yang lain. Dimana aliran arus dan tegangannya
bervariasi, bergelombang, merupakan fungsi dari waktu. Dapat berbentuk sinusoida,
segitiga, persegi dan sebagainya. Listrik arus bolak-balik komersial berbentuk sinusoida
yang mempunyai frekuensi 50 Hz dan periodanya 0,02 detik.

Sumber AC komersial adalah generator AC ( dinamo PLTA, PLTU, PLTG dan lainnya)

-Vm
Gambar 1.1. sumber AC

Adapun hubungan antara V maksimum dan V effektif adalah :

Vm Vef adalah tegangan yang terbaca pada alat ukur (Volt meter)
V ef =
√2

Im
I ef = Ief adalah arus yang yerbaca pada alat ukur arus (Ampere meter)
√2
2
1.3. SUMBER DC (DIRECT CURRENT / ARUS SEARAH)

Pada arus searah ( DC), muatan mengalir dalam satu arah setiap saat (searah),
dimana aliran arus dan tegangannya rata. Arus searah rata (murni) diperoleh dari proses
statis, sedangkan arus searah yang tidak murni (mempunyai riak / ripple) diperoleh dari
arus bolak-balik yang disearahkan dengan diode atau komutator.

Secara umum sumber DC murni ( rata) dapat digambarkan sebagai berikut,

Contoh Sumber arus listrik searah ( DC ) :

Batere/Baterai ( elemen kering )

Accumulator ( aki = accu ) (elemen basah )

Elemen Volta ( elemen basah )

Solar sel (sel surya)

Dinamo DC atau Generator DC (komutator)

Adaptor AC ke DC (dengan rangkaian penyearah)

1.4. RANGKAIAN SERI - PARALEL

Pada sub bab ini akan diberikan contoh-contoh berlakunya hokum Ohm, hokum
Kirchhoff pada rangkaian seri, rangkaian paralel atau rangkaian seri-paralel.

Kita ambil contoh rangkaian paralel berikut ini,

3
I1 I2 +
I R R –V
1 2
Pada rangkaian berlaku hukum Kirchhoff untuk arus : I = I1 + I2

Berlaku juga hukum Ohm : V V


I1= I2=
R1 R2

V V 1 1
I =I 1 + I 2 = +
R1 R 2
=V +
(
R1 R 2 )
untuk rangkaian paralel berlaku :

R par
i R j ( t )=∑ i S k ( t )
Rj
1 1 1 1 1
= + +⋯+ =∑
R par R1 R2 RN Ri

Untuk contoh berikutnya kita ambil suatu rangkaian seri yang terdiri dari sejumlah
Resistor (R) sebanyak N buah dan diberi sumber tegangan Vs yang tersusun seperti pada
gambar berikut, dimana kita ketahui bahwa pada rangkaian seri besar arus yang mengalir
pada masing-masing resistor adalah sama.

4
I+I –
R
R +
R I
+ –
– V +R
N
S R I
T –
ot R
al
R
es
ist
or
s
Berlaku hokum Kirchhoff untuk tegangan :

IR + IR + … + IR – VS = 0

I = VS / (N ´ R)

Untuk rangkaian seri diatas juga berlaku rumus ,

Rseries =R1 +R2 +⋯+R N =∑ R j

Sebagai contoh terakhir kita ambil rangkaian berikut ini,

5
1k 1k
+ W + W +
V – V 1k – V
1 ou
– W 2

Dengan menggunakan teori super posisi, kita dapat menghitung besarnya Vout yaitu
dengan mengganti sumber tegangan dengan hubung singkat atau apabila sumber arus
dengan hubung terbuka.Dengan mengganti V2 dengan hubung singkat kemudian dengan
mengganti V1 dengan hubung singkat maka hasilnya kita jumlahkan akan didapat :

1k 1k 1k 1k
+ +
V – WV’ + 1kW W + W’’
– V
– + 1k

V
1 out W W out 2

V’out = V1/3
1.5.
V’’
out
RANGKUMAN
= V2/3
V = V’ + V’’out =
Berdasarkan pembahasan dan uraian diatas,maka dapat dikemukakan beberapa hal
out sebagai out
sebagai rangkuman berikut :

V1/3 + V2/3
6
1. Pembangkit tenaga listrik dapat membangkitkan tenaga listrik dengan proses
statis dan proses dinamis.
2. Tenaga listrik yang dihasilkan adalah Arus searah dan Arus bolak-balik.
3. Pada rangkaian seri maupun paralel berlaku hokum Ohm, Hukum Kirchhoff, teori
super posisi dan rumus listrik dasar lainnya.

Hukum Ohm untuk resistor selengkapnya dapat diuraikan sebagai berikut :

Untuk sumber AC (arus bolak balik), bentuk gelombang pada umumnya dijumpai dalam
suplai listrik sebagai gelombang sinus (sine wave). Hal ini disebut bentuk gelombang
bolak-balik karena bentuknya didefinisikan secara matematis oleh Sinus perbandingan
trigonometris. Gelombang sinus juga sesuatu yang terjadi secara alamiah ketika
konduktor diputar antara kutub magnet .

Nilai sesaat dari e.m.f yang menginduksi ke dalam konduktor, dapat secara matematis
ditentukan oleh penggandaan level maksimum induksi maximum induced level oleh sinus
dari sudut rotasi.

Semua sumber arus bolak-balik yang digunakan untuk perlengkapan daya bagi industri,
perdagangan dan pasar domestik adalah dalam bentuk sinusoida. Rincian dari bagaimana
arus bolak-balik dihasilkan tidak akan ditinjau kembali di sini.

7
N

900

1800 00 Waktu
3600 900 1800 2700 3600

2700
S

Gambar 1.2. Sumber AC sinusoida

Untuk sejumlah bentuk gelombang bolak-balik (alternating waveform), merupakan


bentuk yang bervariasi. Beberapa bentuk gelombang yang sesuai dengan uraian yang
diberikan di atas adalah ditunjukkan pada diagram di bawah ini

+ + + +
0 0 0
0

- -
- -
Segitiga Gigi gergaji
Sinus Kotak
Gambar 1.3. Berbagai signal AC

Kelebihan listrik AC dibandingkan DC :

1. Pembangkit listrik AC lebih sederhana, murah dan realistis


2. Mudah dipindahkan dengan menggunakan system transmisi daya jarak jauh
3. Mudah diputus dan aman untuk digunakan

8
4. Mudah dinaikan atau diturunkan tegangannya menggunakan trafo.

1.6. LATIHAN
SOAL

1. pada rangkaian dibawah ini, apabila diketahui V = 12 Volt, R1 = R2 = R3 = 10 Ω

Tentukan besarnya arus pada masing-masing resistor, dan resistor equivalen untuk

ketiga resistor bila dijadikan satu resistor pengganti.

2. Sebuah bola lampu tertera 100Watt/220 V, apabila kita pasang pada tegangan PLN

yaitu 220V/50 Hz, tentukan arus yang mengalir pada lampu tersebut

Apabila kita lampu tersebut diatas kita pasang pada sumber tegangan

110V/50Hz, tentukan pula arus yang mengalir pada lampu

3. Sebutkan macam-macam bentuk gelombang AC yang anda ketahui

4. pada rangkaian dibawahn ini, tentukan perbandingan arus yang mengalir pada masing-
masing resistor bila diketahui resistansi resistor semuanya sama.

9
I IR1 IR2 IR3 +
–V
1 2 3
5. pada rangkaian berikiut,

Tentukan perbandingan tegangan pada masing-masing resistot.

10

Anda mungkin juga menyukai