Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI

“DARURAT SAMPAH PLASTIK DI INDONESIA”


Guna memenuhi penugasan Mata Kuliah Humaniora

Dosen Pengampu
Yuni Nurkuntari,S.Sos.,M.A.

Disusun Oleh

Stefani Elza Anggraini

NIM : 2011005

PRODI SAINS BIOMEDIS

STIKES KARYA HUSADA SEMARANG

JAWA TENGAH

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ...........................................................................................................ii

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................iii

LAMPIRAN ........................................................................................................................... iv

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1

1.2 Dasar Hukum Kegiatan ............................................................................................. 2

1.3 Maksud dan Tujuan ...................................................................................................3

ISI LAPORAN

2.1 Pelaksanaan Kegiatan ................................................................................................ 4

2.2 Metode ................................................................................................................... 4

2.3 Alat dan Bahan ..........................................................................................................5

2.4 Materi Penyuluhan .....................................................................................................5

PENUTUP LAPORAN

3.1 Masukan dan Saran ....................................................................................................7

3.2 Penutup ..................................................................................................................... 7

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas laporan kegiatan penyuluhan untuk mata
kuliah Humaniora. Saya berterima kasih juga pada Ibu Yuni Nurkuntari,S.Sos.,M.A. selaku
Dosen mata kuliah Humaniora yang telah memberikan tugas ini kepada saya .
Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
saya memohon kritik serta saran yang membangun demi perbaikan di masa depan. Saya
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini masih terdapat kekurangan-kekurangan.
Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun demi perbaikan di
masa yang akan datang. Semoga laporan kegiatan ini dapat dipahami oleh siapapun dan
bermanfaat bagi yang membacanya.

Semarang, Januari 2021


Penulis.

ii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persoalan sampah memang sudah menjelma menjadi siklus tak berujung, bahkan menjadi
momok tidak hanya untuk negara kita, tetapi juga dunia. Di Indonesia, status darurat sampah
sudah selayaknya tersemat dan pantas untuk disandingkan dengan persoalan-persoalan kritis
lain, seperti darurat narkoba dan darurat korupsi.

Berdasarkan data penelitian Jambect JR dalam jurnalnya yang berjudul Plastik Waste Inputs
from Land into the Ocean pada 2015, Indonesia menduduki posisi kedua sebagai negara
penyumbang sampah plastik ke lautan terbanyak di dunia dengan 187,2 juta ton, tepat di
bawah Cina yang menduduki posisi pertama dengan 262,9 juta ton. Tentunya ini bukanlah
hal yang patut untuk dibanggakan, fakta ini justru menjadi sebuah tamparan bagi Indonesia
yang terkenal dengan Pulau Surganya. Angka itu bukan tidak mungkin akan meningkat setiap
tahunnya, bahkan dapat berkali-kali lipat. Seperti dilansir dari ScienceMag, peningkatan
jumlah sampah plastik dari 1950 hingga 2015 mengalami peningkatan sebanyak 190 kali,
dengan rata-rata peningkatan sebesar 5,8 ton per tahun.

Merujuk kepada data-data tersebut, maka rasanya pantas saja jika World Economic Forum
dalam The New Plastic Economy, Rethinking the Future of Plastic menyebutkan, kelak rasio
ikan di lautan dengan plastik menjadi 1:3 pada 2025. Plastik akan terus bertambah,
sedangkan jumlah ikan akan terus berkurang karena penangkapan ataupun mati karena
lingkungan yang tercemar.

Menengok kembali kondisi di Indonesia, sampah kini ada di mana-mana. Di darat, di laut, di
sungai, bahkan di udara pun banyak sampah. Bangkai layang-layang yang tersangkut di kabel
listrik dan kabel telepon merupakan salah satu contoh sampah udara yang banyak ditemui di
lingkungan kita. Berbagai cara telah dilakukan untuk menanggulangi sampah, tetapi dengan
jumlah yang telah menggunung, rasanya daur ulang bukan lagi jawaban tepat dari
permasalahan ini. Dibutuhkan sebuah tindakan guna mereduksi sampah, baik sampah yang
telah ada maupun langkah antisipasi dalam pencegahannya.

1
Sejauh ini Pemerintah Indonesia sudah berada di koridor yang benar, dengan menjadikan
sampah sebagai ancaman jangka panjang dan mentapkan target pengurangan sampah di
lautan hingga 70% sampai tahun 2025. Namun, tetap saja eksekusi di lapanganlah yang
menjadi penentu, apakah rencana tersebut hanya berujung angan atau mewujudkannya
sebagai rencana yang terealisasikan.

Lalu, apakah langkah dari Pemerintah baik dalam bentuk aksi maupun kampanye sampai saat
ini dapat dinilai efektif? Rasanya belum. Hal ini dapat dilihat dari beberapa elemen
masyarakat termasuk TNI/Polri secara dramatis seringkali bergotong-royong membersihkan
sampah di sungai maupun di tempat umum. Memang pada saat itu dan untuk beberapa waktu
ke depannya akan terlihat bersih, tetapi sesudahnya semua akan kembali seperti semula
dengan sampah yang menumpuk di mana-mana. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya,
permasalahan ini memang menjadi siklus yang belum menemukan titik terang.

Oleh karenanya, perlu andil dari berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan ini. Tidak
hanya dari segelintir orang, tetapi dibutuhkan seluruh masyarakat untuk ikut bergerak.
Memang tidak akan terselesaikan secara instan, butuh waktu sampai periode tertentu hingga
sampah tidak lagi menjadi momok untuk negeri ini.

Bardasarkan data-data diatas, saya tertarik untuk melakukan promosi kesehatan mengenai
darurat sampah plastik di Indonesia. Sosialisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa
kesadaran masyarakat mengenai masalah sampah yang ada, terutama di Indonesia. Maka dari
itu, mari saling bahu-membahu mencegah Indonesia menjadi ladang sampah dan wujudkan
negeri yang bersih untuk kita tinggali.

1.2 Dasar Hukum Kegiatan


 Pengaturan Pemberdayaan Masyarakat yang ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 8 Tahun 2019.
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan
Kesehatan dan Pencegahan Penyakit (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1755)
 Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan Strategis Nasional yang
kemudian diturunkan menjadi Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) merupakan
salah satu contoh regulasi yang telah dikeluarkan.

2
 Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut yang
lahir sebagai tindak lanjut komitmen Pemerintah Indonesia untuk mengurangi 70%
sampah laut sampai 2025 dengan langkah-langkah yang terpadu dan komprehensif.

1.3 Maksud dan Tujuan Kegiatan


Sosialisasi ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat mengenai masalah
sampah plastik di Indonesia. Guna untuk mencegah Indonesia menjadi ladang sampah serta
wujudkan negeri yang bersih dan sehat untuk kita tinggali.

3
ISI LAPORAN

2.1 Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan ini dilaksanakan personal melalui daring,pelaksanaan kegiatan dilakukan pada :
Hari/tanggal : Minggu, 10 Januari 2021
Jam : 09.00-09.30
Aplikasi : Google Meet
Peserta : 10 orang (Alumni SMK Theresiana Semarang)
Kegiatan : Sosialisasi Kesehatan dan Diskusi secara virtual

2.2 Metode
Penyuluhan dilakukan dengan menjelaskan materi yang berisi tentang permasalahan sampah
plastik di Indonesia.

Kegiatan Penyuluhan :

No Waktu Kegiatan Respon Media


1. Pembukaan  Memberi salam  Peserta menjawab  Video
(1 menit)  Memerkenalkan diri salam  Power point
 Menyampaikan tujuan  Peserta memahami
penyuluhan maksud dan tujuan
2. Pelaksanaan  Menyampaikan materi  Peserta memperhatikan
(10 menit)  Sesi tanya jawab penayangan vidio
 Mendengarkan materi
penyuluhan yang
disampaikan
 Warga memperhatikan
jalannya penyuluhan
 Peseta bertanya
3. Penutup  Menyimpulkan materi  Peserta memahami
 Menutup dengan kesimpulan yang

4
salam disampaikan
 Peserta menjawab
salam

2.3 Alat dan Bahan yang Digunakan


Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan ini sangat minimal, karena metode kegiatan
adalah online. Alat yang dibutuhkan adalah laptop, handphone, dan jaringan internet.

2.4 Materi Penyuluhan


a. Pendahuluan
● Berdasarkan data dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan
Pusat Statistik (BPS), Indonesia menghasilkan sampah plastik sampai 64 juta ton per
tahunnya, 3,2 juta ton diantaranya dibuang ke laut. Menurut studi yang dirilis oleh
McKinsey and Co dan Ocean Conservancy, Indonesia disebut sebagai negara
penghasil sampah plastik nomor dua di dunia setelah Tiongkok.
● diungkapkan oleh menteri lingkungan hidup dan kehutanan Jenis sampah yang
dihasilkan didominasi oleh sampah organik yang mencapai 60 persen dan sampah
plastik 15 persen. lebih dari 1 juta kantong plastik digunakan setiap menitnya, dan 50
persen dari kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung dibuang. Dari
angka tersebut hanya 5 persen yang didaur ulang. Tak dapat dipungkiri keberadaan
sampah yang tidak terkelola dengan baik ini yang akan menyebabkan pencemaran
lingkungan.
● Bicara soal sejarah dari awal ditemukannya plastik. Dahulu pada tahun 1959, sten
gustaf thulin di swedia menciptakan kantong plastik sebagai pengganti dari kantong
kertas. Pada era itu semakin banyak penggunaan kantong kertas berarti semakin
banyak penebangan pohon yang dilakukan. Lalu munculah ide untuk membuat
kantong plastik yang tahan lama sehingga bisa dipakai berulang kali. Niatnya unutk
mengurangi penebangan pohon.
● Sayangnya karena kita terlalu nyaman dengan kentong plastik, manusia jadi malas.
Padahal kantong plastik bisa digunkan berulang kali. Tapi sekarang malah dibuang
setelah satu kali pakai saja.

5
● Sehingga menimbulkan gunungan-gunungan sampah yang sangat merugikan manusia,
terutama dari segi kesehatan. Masalah yang ditimbulkan seperti, banjir (saluran air
tersumbat sampah), diare, kolera, tetanus, deman tifoid dan masih banyak lagi.

b. Solusi
Membawa kotak makan dan tempat minum sendiri
Bagi yang lebih sering membeli makan dan minum di luar, seperti restoran, cafe, lebih
baik untuk membawa kotak makan dan tempat minum sendiri. Karena, ketika kita
take away makanan atau minuman dari restoran pastinya makanan dan minuman yang
kita beli kebanyakan dibungkus oleh plastik. Bayangkan berapa banyak plastik yang
digunakan untuk membungkus makanan dan minuman tersebut hanya untuk sekali
pakai, oleh karena itu membawa kotak makan dan tempat minum sendiri merupakan
solusi sederhana untuk kita dalam membantu mengurangi plastik.

Membawa tas belanja atau tote bag


Membawa tote bag untuk membawa belanjaan kita di supermarket ataupun fashion
store juga merupakan salah satu tindakan sederhana untuk mengurangi sampah
plastik. Jumlah kantong plastik di Indonesia sudah sangat berlebih karena dalam
transaksi jual beli, kantong plastik sangat berperan besar dalam membungkus suatu
produk atau belanjaan yang kita beli. Akan tetapi bahaya dari kantong plastik sangat
mengancam kesehatan lingkungan bahkan kesehatan diri kita sendiri.

Tidak menggunakan sedotan plastik


Sudah banyak restoran cepat saji yang tidak lagi menyediakan sedotan. Karena,
umumnya sedotan berbahan plastik tipe polypropylene yang tahan lama alias tidak
mudah terurai. Meski sedotan plastik hanya sepanjang 10 sentimeter, tapi perlu
ratusan tahun agar bisa terurai secara alami. Oleh karena itu, kesadaran dari dalam diri
kita yang perlu ditingkatkan untuk mengurangi penggunaan sedotan plastik apabila
tidak terlalu diperlukan.

c. Kesimpulan
“Suatu bangsa yang menghancurkan tanahnya sama dengan menghancurkan dirinya.
Jika alam telah murka, kita tak bisa lagi berbuat apa-apa. Tidak ada pilihan lain, untuk
kita harus merawatnya.”

6
PENUTUP LAPORAN

3.1 Masukan dan Saran


Dengan terlaksanannya kegiatan Sosialisasi Kesehatan, masyarakat diharapkan dapat
memberikan umpan balik dengan cara lebih menghemat penggunaan plastik, menjaga
lingkungan sekitar, serta diharapkan dapat berkontribusi juga dalam pengelolaan sampah
plastik di Indonesia.

Adanya sinergi antara pemerintah, produsen, dan masyarakat dapat secara perlahan
menciptakan pengelolaan sampah yang lebih baik. Hal ini dapat dimulai dari tiap individu
dengan tindakan sederhana seperti membuang sampah ke tempatnya, mengurangi
penggunaan kantung plastik, dan menerapkan pemilahan sampah di kediaman masing-
masing. Diharapkan pengelompokan sampah yang ada tidak hanya berakhir di rumah-rumah
warga, tetapi juga sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Jika di TPA sampah sudah
terkelompokkan, penanganannya akan lebih mudah sesuai dengan jenisnya. Tugas ini
kemudian menjadi milik pemerintah untuk menyediakan pengelolaan sampah yang memadai.

Jika sampah-sampah yang ada telah terkelola dengan baik, kondisi lingkungan yang
bersih, rapi, indah, dan teratur akan tercipta. Dengan demikian, daya tarik pariwisata pun
akan meningkat dan bahaya banjir yang selama ini dominan disebabkan karena sampah akan
berkurang. Maka dari itu, mari saling bahu-membahu mencegah Indonesia menjadi ladang
sampah dan wujudkan negeri yang bersih untuk kita tinggali.

3.2 Penutup
Demikian Laporan Kegiatan Sosialisasi yang saya buat, terimakasih kepada Ibu. Yuni
Nurkuntari,S.Sos.,M.A. yang telah memberikan mandat kepada saya, sehingga kegiatan
sosialisasi kesehatan ini dapat terlaksana dengan baik. Saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon kritik serta saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan. Semoga laporan kegiatan ini dapat dipahami
oleh siapapun dan bermanfaat bagi yang membacanya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=onKt1i3jrXw . Diunduh pada tanggal 10 Januari 2021.

Darurat Sampah di Ibu Pertiwi – Clapeyron (clapeyronmedia.com). Diunduh pada tanggal 11


Januari 2021.

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-42309772.amp. Diunduh pada tanggal 11 Januari


2021.

iii
LAMPIRAN

iv

Anda mungkin juga menyukai