Anda di halaman 1dari 4

INDEPT, Vol. 5, No.

3 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL


CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM
PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF
Eko Yuli Widianto1, Bona P. Fitrikananda 2
Program Studi Rangka Pesawat Terbang Fakultas Teknik
Universitas Nurtanio Bandung

ABSTRAKSI
Pesawat Boeing 737-500 PK-GGF mengalami permasalahan pada lubrication system, yaitu
terjadinya high oil consumption. Dari hasil pemeriksaan terhadap beberapa faktor penyebab
terjadinya masalah tersebut, ternyata ditemukan kebocoran pada oil tank filler cap. Akibat dari
kebocoran tersebut menyebabkan keausan pada bearing dan komponen-komponen yang bergerak
serta tidak dapat mendinginkan komponen-komponen yang saling bergesekan. Selain itu, jumlah oli
yang terdapat pada oil tank selalu berkurang sehingga harus selalu menambah oli agar engine dalam
keadaan aman saat terbang. Meningkatnya penggunaan jumlah oli secara terus menerus dapat
mengakibatkan tingginya biaya dalam penggunaan oli tersebut.
Dari hasil pemeriksaan terhadap komponen oil tank filler cap ternyata ditemukan seal yang
telah rusak, sehingga dilakukan penggantian seal pada oil tank filler cap dengan seal yang baru.

Pendahuluan terus menerus bergerak. Disamping itu, juga

Setiap pesawat terbang untuk mengurangi panas yang terjadi pada

membutuhkan suatu sistem yang dapat sistem pelumasan akibat putaran tinggi pada

membantu kinerja pesawat terbang. Pada engine. Pentingnya peranan sistem

pesawat Boeing 737-500 PK-GGF terdapat pelumasan pada engine sehingga apabila

beberapa subsistem, salah satunya adalah oil mengalami gangguan maka pelumasan akan

system atau yang biasa disebut lubrication berkurang dan aliran oli menjadi tidak lancar.

system. Sistem ini berfungsi untuk melumasi Hal ini dapat mengakibatkan keausan pada

komponen yang saling bergesekan dan komponen gear dan bearing yang dilumasi

mencegah atau mengurangi keausan yang serta menyebabkan bagian-bagian yang

terjadi akibat adanya kontak langsung antara memerlukan pelumasan tidak mendapat

permukaan logam dengan logam lainnya, suplai oli dengan baik, sehingga kerja engine

contohnya tidak maksimal dan dapat merusak engine.

pada accessory drive, compressor bearing, Tipe Lubrikasi

turbine bearing, dan generator bearing yang

1
INDEPT, Vol. 5, No. 3 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

Pada dasarnya terdapat 2 tipe gravity hanya digunakan sebagai


lubrication system menurut tempat tambahan metode pressure.
penampungan oli, yaitu sistem pelumasan b. Metode Pressure
basah (wet sump system) dan sistem Adalah metode pendistribusian
pelumasan kering (dry sump system). lubrication system bertekanan, metode ini
a. Sistem Pelumasan Basah (Wet Sump menggunakan oil pump untuk
System) menghasilkan tekanan dalam
Sistem pelumasan basah (wet sump pendistribusian oli pelumas.
system) merupakan sistem pelumasan dimana c. Metode Kombinasi Pressure dan Gravity
bagian yang dilumasi terendam oleh minyak Adalah metode pendistribusian
pelumas. Sebagai contoh pada bagian gear lubrication system yang merupakan
box dan crank case pada piston engine. penggabungan antara metode pressure
b. Sistem Pelumasan Kering (dry sump dan gravity.
system) Fungsi Lubrikasi
Dalam sistem pelumasan kering (dry sump Sistem pelumasan merupakan salah
system) oli ditampung dalam tempat satu sistem yang ada pada engine pesawat
tersendiri (oil tank) terpisah dari bagian yang disamping sistem yang lainnya. Karena engine
dilubrikasi. Oli kemudian disirkulasi melalui memerlukan sistem pelumasan yang
pipa menuju bagian-bagian engine yang akan bertujuan untuk mencegah terjadinya
dilubrikasi melalui engine lubrication system. keausan suatu komponen yang berupa logam,
Pelumasan pada pesawat Boeing 737-500 PK- meringankan, dan mempermudah gerak putar
GGF termasuk sistem pelumasan kering (dry engine.
sump system). Fungsi dari pelumasan, yaitu:
Metode Pendistribusian Lubrikasi a. Sebagai pendingin
Dalam pendistribusian lubrication system b. Untuk mencegah korosi pada material.
terdapat 3 macam metode yang digunakan, c. Mencegah terjadinya keausan pada
yaitu: komponen.
a. Metode Gravity d. Melumasi komponen-komponen yang
Adalah metode pendistribusian saling bergesekan.
lubrication system dengan cara menetesi e. Sebagai pembersih dan pembawa kotoran
atau membasahi komponen dengan oli dari sisa komponen yang saling
pelumas, metode ini tidak diterapkan bergesekan.
pada engine pesawat, tetapi metode

2
INDEPT, Vol. 5, No. 3 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

Faktor Penyebab Terjadinya High Oil


Consumption Pada Lubrication System Gambar 1 Oil Tank Filler Cap
Pesawat Boeing 737-500 PK-GGF.
Meningkatnya konsumsi oli (high oil Akibat High Oil Consumption
consumption) pada lubrication system High oil consumption pada sistem
pesawat Boeing 737-500 PK-GGF dapat lubrikasi dapat menyebabkan keausan pada
disebabkan oleh beberapa faktor. gear dan bearing serta komponen-komponen
Untuk dapat mengetahui penyebab yang terlumasi. Disamping itu juga tidak dapat
utama dari tingginya konsumsi oli tersebut melumasi komponen-komponen yang saling
perlu dilakukan suatu analisis berupa bergesekan. Hal ini juga dapat berpengaruh
pemeriksaan terhadap komponen sistem secara tidak langsung pada performa engine
pelumasan yang berhubungan dengan itu sendiri. Untuk mencegah hal itu terjadi
masalah tersebut maupun tingginya konsumsi maka, kebocoran pada oil tank filler cap yang
oli. diakibatkan oleh rusaknya seal harus segera
Setelah melakukan pemeriksaan pada ditanggulangi. Pengaruh kebocoran oil tank
sistem pelumasan di pesawat, ternyata filler cap pada pesawat Boeing 737-500 PK-
ditemukan kebocor pada oil tank filler cap GGF menyebabkan terjadinya high oil
yang terjadi karena rusaknya seal pada oil consumption karena jumlah oli yang terdapat
tank filler cap yang mengakibatkan oli di pada oil tank selalu berkurang sehingga pada
dalam tangki naik keluar karena adanya setiap operasi engine selalu mengalami
tekanan di dalam tangki sehingga oli di dalam penambahan oli secara terus-menerus serta
tangki menjadi berkurang. Apabila seal pada meningkatnya biaya dalam pemakaian oli
oil tank filler cap tidak langsung diperbaiki, pada engine tersebut.
maka akan selalu terjadi kenaikan
penambahan oli dalam setiap operasinya. KESIMPULAN
Dari pembahasan yang dilakukan dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan pemeriksaan yang telah
dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa faktor yang
menyebabkan terjadinya high oil
consumption pada lubrication system
pesawat Boeing 737-500 PK-GGF adalah
akibat kebocoran dari oil tank filler cap

3
INDEPT, Vol. 5, No. 3 Juni 2015 ISSN 2087 – 9245

yang disebabkan rusaknya seal pada oil


tank filler cap.
2. Akibat dari high oil consumption pada
sistem lubrikasi dapat menyebabkan
keausan pada gear dan bearing serta
komponen-komponen yang terlumasi.
Disamping itu juga tidak dapat melumasi
komponen-komponen yang saling DAFTAR PUSTAKA
bergesekan. Hal ini juga dapat 1. Boeing Commercial Airplanes,
berpengaruh secara tidak langsung pada Aircraft Maintenance Manual Boeing
performa engine itu sendiri 737-500
3. Cara penanggulangan terjadinya 2. Boeing Commercial Airplanes, Engine
kebocoran dari oil tank filler cap adalah Training Manual CFM 56-3
dengan mengganti seal yang baru pada oil 3. Jeppesen Sanderson, “A & P
tank filler cap. TECHICIAN AIRFRAME TEXTBOOK”,
Saran Englewood Colorado 2002, 2003.
Pada dasarnya seluruh part atau
komponen yang dibuat oleh manufacture
sangat mungkin dapat mengalami kerusakan,
oleh sebab itu dalam penjelasan ini
merupakan saran dan upaya pencegahan yang
dapat dilakukan agar kondisi komponen di
dalam lubrication system engine CFM 56-3
selalu dalam kondisi normal atau serviceable.
Pada setiap beroperasi dengan cara selalu
melakukan operasional check atau engine
monitoring setiap kali daily check dan bila
menemukan kerusakan atau kelainan dari
kondisi normal khusunya di dalam lubrication
system harus segera melakukan preventive
maintenance, agar dalam setiap kali
operasionalpesawat selalu dalam kondisi
airworthiness.

Anda mungkin juga menyukai