Anda di halaman 1dari 4

Nama: Gabriella Purba

Kelas: XI IPA 3

No. Urut: 13

Masa Depan Agama di Dunia


Pengantar
Sebagian besar manusia di dunia menganut agama alias kepercayaan,
meskipun ada yang tidak terlalu religius. Agama mengenalkan bahwa di
dunia ini terdapat hal yang berkuasa atas segala sesuatu dan memiliki
kekuatan kendali.

Definisi Agama
Menurut KBBI
Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang
berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.

Menurut Pitirim A. Sorokin


Agama sebagai seperangkat nilai yang dinyatakan dalam wujud kepercayaan
(credo) dan dalam bentuk ritual (cult). Hal ini diasosiasikan oleh perilaku
yang sesuai dengan norma norma agama yang menyatukan anggota dalam
kelompok agama.

Menurut Clifford Geertz


Agama sebagai sistem sistem symbol yang berfungsi untuk menenteramkan
suasana hati dan memberikan motivasi yang kuat dan tahan lama
dalamkehidupan manusia. Hal ini dicapai dengan menetapkan konsep konsep
atau kepercayaan tentang tatanan umum eksistensi manusia dan masyarakat
serta membungkus konsep konsep atau kepercayaan kepercayaan itu seolah –
olah sebagai sesuatu yang riil atau merupakan fakta sehingga suasana batin
dan motivasi tercipta menjadi riil.
Menurut Oxford Student Dictionary
Agama adalah suatu kepercayaan akan keberadaan suatu kepercayaan akan
keberadaan suatu kekuatan pengatur supranatural yang menciptakan dan
mengendalikan alam semesta.

Menurut A.M. Saefuddin


Agama merupakan kebutuhan manusia yang paling esensial yang bersifat
universal. Karena itu, agama merupakan kesadaran spiritual yang di
dalamnya ada satu kenyataan di luar kenyataan yang tampak ini, yaitu bahwa
manusia selalu mengharap belas kasihan Nya, bimbingan Nya, serta belaian
Nya, yang secara ontologis tidak bisa diingkari, walaupun oleh manusia yang
mengingkari agama (komunis) sekalipun.

Secara umum, agama dapat didefisinikan sebagai sistem yang mengatur


kepercayaan dan peribadatan Kepada Tuhan dan tata kaidah yang
berhubungan dengan budaya, serta pandangan dunia yang menghubungkan
manusia dengan tatanan kehidupan. Masing-masing agama biasanya
mempunyai mitologi, simbol, atau sejarah untuk menjelaskan makna hidup
dan asal-usul kehidupan atau alam semesta.

Asal Mula Munculnya Agama


Asal mula munculnya agama dijelaskan oleh Herbert Spencer. Ia berpendapat
bahwa dulu manusia sudah sadar akan kematian yang pasti dialami seluruh
orang. Cara percayanya pun beragam. Orang-orang di zaman purba atau
primitif misalnya merasa bahwa terdapat kekuatan magis yang meliputi
sebuah benda atau bahkan manusia. Di masa pra sejarah, muncul beberapa
keyakinan seperti animisme, dinamisme, toteisme, dll. Bukan hanya itu,
kepercayaan terus berkembang sampai terbentuklah istilah mengenai Tuhan
yang dikenal sebagai satu-satunya pencipta alam semesta dan memiliki
kendali atas segalanya. Ini merupakan hasil yang ditimbulkan dari rasa takut
manusia. Manusia akhirnya melakukan penyembahan terhadap sesuatu yang
tidak terlihat namun berpengaruh penting, meliputi dewa, roh-roh, pohon,
hingga yang tertinggi yang disebut Tuhan.

Agama di Masa Depan


Nah, di masa sekarang ini banyak orang yang meragukan keberadaan Tuhan
bahkan tidak sedikit juga orang orang yang keluar dari agamanya dan
memutuskan untuk tidak memiliki agama karena mereka meragukan
keberadaan Tuhan atau Dewa.

Mulai ada juga orang orang yang menganut sekularisme yaitu paham atau
pandangan yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada
ajaran agama

Sarjana - sarjana besar yang dianggap pendiri sosiologi dan psikologi


modern-August Comte, Herbert Spencer, Emile Durkheim, Max Weber, Karl
Marx, Sigmund Freud-meramalkan bahwa agama akan merosot, atau tidak
malah hilang sama sekali karena datangnya masyarakat industrial.

Tetapi perkembangan – perkembangan belakangan menunjukkan bahwa


agama tidak mati, tidak jatuh ke pinggiran, bahkan menampakkan gejala
kebangkitan kembali dan mulai merebut “ruang” dalam masyarakat modern.

Agama yang sudah ada sekarang pasti akan berkurang jumlah penganut nya
dan mungkin terbentuk agama agama baru tergantung orang orang di masa
depan. Namun sepertinya agama di masa depan bukan lagi sebuah kewajiban
untuk dimiliki tiap orang.

Saya tidak bisa meramalkan apa yang akan terjadi di masa depan. Tetapi
menurut saya agama akan terus ada tetapi pikiran pikiran yang menentang
agama dan keberadaan Tuhan juga akan terus ada. Agama dan Sekularisme
akan terus ada dan hidup berdampingan.

Karena jika tidak ada agama juga ada dampak buruk nya, jika agama tidak
ada maka manusia tidak memiliki pegangan jadi ada rasa tidak aman, tidak
dijaga karena merasa tidak mempunyai pelindung, lalu jika tidak ada agama
manusia akan sulit dan tidak tahu akan meminta pertolongan pada siapa agar
dikabulkan. Dan kalau agama tidak ada lagi maka dunia juga akan memburuk
karena manusia manusia yang tidak mengikuti norma agama lagi atau karena
tidak adanya lagi norma agama yang harus ditaatai. Tapi balik lagi manusia
memiliki hak asasi untuk bebas beragama dan kita harus menghormati tiap
tiap manusia.

Penutup
Dengan pandangan seperti ini, kita sebagai manusia beriman, tidak usah risau
jikalau ada yang menyangkal keberadaan Tuhan dan menolak/melawan
agama. Karena seorang yang beriman melihat segala hal sebagai tindakan
Tuhan, tidak akan pernah risau dengan keragaman yang ada di dunia,
termasuk keragaman cara hidup.

Agama akan selalu ada, tetapi kritik atas agama juga akan selalu ada. Masing
masing tidak akan bisa memusnahkan yang lain. Sejarah dunia tidak
ditentukan pada satu garis lurus oleh satu corak keimanan tertentu. Balik lagi,
kebebasan beragama adalah hak asasi setiap manusia. Itu adalah hak manusia
yang paling dasar, kita harus saling menghargai perbedaan keyakinan, entah
mau beragama atau tidak

Sumber: Internet
1. https://tirto.id/apa-itu-agama-menurut-para-ahli-sejarah-macam-
perkembangan-gaHK
2. https://mojok.co/uaa/esai/kolom/masa-depan-agama-agama-dunia/amp/
3. https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-agama/

Anda mungkin juga menyukai