Adoc - Pub Akuntansi Manajemen Lingkungan Arfan Ikhsan
Adoc - Pub Akuntansi Manajemen Lingkungan Arfan Ikhsan
Lingkungan
ARFAN IKHSAN
Akuntansi Manajemen
Lingkungan
ARFAN IKHSAN
Akuntansi Manajemen Lingkungan
Oleh : Arfan Ikhsan
Edisi Pertama
Cetakan Pertama, 2009
Ikhsan, Arfan
Akuntansi Manajemen Lingkungan/Arfan Ikhsan
- Edisi Pertama – Yogyakarta; Graha Ilmu, 2009
xxiv + 380 hlm, 1 Jil. : 26 cm.
ISBN: 978-979-756-435-3
1. Akuntansi I. Judul
Terkhusus untuk Istri dan Anakku:
Dita Artika (Dita) dan Khairan Rashad Haqqani (Rasha)
&
Sekalian Guru-guruku
KATA PENGANTAR
P ertama sekali pujian bagi Allah dengan pujian yang banyak serta tiada tertera (tak
berkesudahan), walaupun segala pemuji itu sangat sedikit dari yang sewajarnya atas
kebesaran, keagungan, kemuliaan, kesucian ALLAH TAALAA ILAAHI QODLYA ROBBUL
JALIIL...yang memberikan keindahan, kesempurnaan serta keadilan yang haq. Sholawat dan
salam sejahtera kepada dan untuk junjungan yang Mulia penghulu segenap para Nabi Allah
[segenap Rasul-Rasul Allah] serta penghulu segenap manusia, dialah MUHAMMAD S.A.W.
Buku akuntansi manajemen lingkungan ini merupakan buku pelengkap khasanah
literatur akuntansi di Indonesia. Berbicara masalah lingkungan merupakan hal yang cukup
menarik akhir-akhir ini. Dalam dunia bisnis yang ideal, perusahaan-perusahaan cenderung
akan menggambarkan aspek lingkungan dalam proses akuntansi mereka melalui sejumlah
pengidentifikasian terhadap biaya-biaya, produk-produk, proses-proses, dan jasa. Meskipun
sistem akuntansi konvensional memiliki peran penting dalam perkembangan dunia bisnis,
akan tetapi banyak sistem akuntansi konvensional yang ada tidak cukup mampu untuk
disesuaikan pada biaya-biaya lingkungan dan sebagai hasilnya hanya mampu menunjukkan
akun untuk biaya umum tak langsung.
Akuntansi manajemen lingkungan merupakan salah satu sub sistem dari akuntansi
lingkungan yang menjelaskan sejumlah persoalan mengenai persoalan penguantifikasian
dampak-dampak bisnis perusahaan ke dalam sejumlah unit moneter. Akuntansi manajemen
lingkungan juga dapat digunakan sebagai suatu tolak ukur dalam kinerja lingkungan.
Berangkat dari hal tersebut, hal ini memberikan ijin bagi manajemen agar lebih baik meng-
evaluasi aspek moneter dari produk dan proyek mereka ketika akhirnya harus mengambil
keputusan bisnis.
The International Federation of Accountants (1998) mendefenisikan
akuntansi manajemen lingkungan sebagai: pengembangan manajemen
lingkungan dan kinerja ekonomi seluruhnya serta implementasi dari
lingkungan yang tepat – hubungan sistem akuntansi dan praktik. Se-
mentara itu The United Nations Division for Sustainable Development
(UNDSD) (2001) menyediakan suatu defenisi yang lain dari akuntansi
manajemen lingkungan. Defenisi tersebut mengutamakan bahwa sistem
akuntansi manajemen lingkungan menghasilkan informasi untuk pe-
ngambilan keputusan internal, di mana informasi dapat juga terfokus
secara fisik atau moneter. Sebagaimana UNDSD menyatakan: manfaat
umum dari informasi akuntansi manajemen lingkungan adalah untuk
penghitungan internal organisasi dan pengambilan keputusan.
Penting untuk dicatat bahwa, ketika akuntansi manajemen ling-
kungan mendukung pengambilan keputusan internal, penerapan akun-
tansi manajemen lingkungan tidak menjamin setiap tingkat kinerja
keuangan atau lingkungan tertentu. Bagaimanapun juga, karena orga-
nisasi-organisasi dan program-program mempunyai sasaran tentang
pengecilan biaya-biaya, terutama biaya-biaya lingkungan yang mem-
perkecil dampak lingkungan, akuntansi manajemen lingkungan menye-
diakan satu himpunan penting informasi untuk mencapai tujuan.
Data akuntansi manajemen lingkungan terutama sekali berharga
bagi manajemen dalam hal-hal yang terfokus pada lingkungan khusus.
Akuntansi manajemen lingkungan tidak hanya menyediakan data biaya
yang penting untuk menilai dampak kegiatan keuangan manajemen,
tetapi juga arus informasi fisik (penggunaan bahan baku dan daftar
biaya pengiriman barang-barang) bantuan menandai dampak lingkung-
an. Contoh dari beberapa biaya yang terkait dengan lingkungan dan
manfaatnya bagi akuntansi manajemen lingkungan meliputi:
1. Pencegahan Polusi
2. Desain untuk lingkungan
3. Penilaian daur hidup lingkungan /Pembiayaan /Desain
4. Jaringan manajemen lingkungan
5. Pembelian dengan sarat lingkungan
6. Memperluas produk yang dihasilkan /tanggung jawab produk
7. Sistem manajemen lingkungan
8. Evaluasi kinerja lingkungan dan tolak ukur
9. Pelaporan kinerja lingkungan
Kata Pengantar ix
cost), misalnya biaya minimisasi limbah yang hanya mema-
sukkan biaya insenerasi dan pembuangan limbah, namun
juga memasukkan biaya material, opearsional, buruh dan
administrasi.
2. Akuntansi Manajemen Lingkungan dapat membantu peng-
ambilan keputusan. Keputusan yang menguntungkan harus
didasarkan pada berbagai informasi penting. Akuntansi
Manajemen Lingkungan membantu pengambil keputusan
dengan informasi penting tentang biaya tambahan yang
disebabkan oleh isu-isu lingkungan. Akuntansi Manajemen
Lingkungan membuka kembali biaya produk dan proses
spesifik yang seringkali tersembunyi dalam bagian overhead
cost usaha/kegiatan.
3. Akuntansi Manajemen Lingkungan meningkatkan performa
ekonomi dan lingkungan usaha. Ada banyak cara positif
untuk meningkatkan performa usaha/kegiatan atau organi-
sasi, seperti investasi teknologi pembersih, kampanye mini-
malisasi limbah, pengenalan sistem pengendalian pence-
maran udara, dll. Dari sekian banyak cara tersebut, mana
yang menguntungkan? Guna mengidentifikasi perangkat-
perangkat tersebut dalam meningkatkan pembagian tingkat
keuntungan usaha/kegiatan dengan menurunkan dampak
lingkungan dari produk dan proses produksi, Akuntansi
Manajemen Lingkungan memberikan solusi saling meng-
untungkan (win-win situations). Usaha/kegiatan diharapkan
akan mempunyai performa lebih baik pada sisi ekonomi
maupun sisi lingkungan.
4. Akuntansi Manajemen Lingkungan akan mampu memuaskan
semua pihak terkait. Penerapan Akuntansi Manajemen Ling-
kungan pada usaha/kegiatan secara simultan dapat mening-
katkan performa ekonomi dan kinerja lingkungan. Oleh
karena itu akan berimplikasi pada kepuasan pelanggan dan
investor, hubungan baik antara Pemerintah Daerah dan
masyarakat sekitar, serta memenuhi ketentuan regulasi.
Usaha/kegiatan berpeluang untuk memenuhi keuntungan
usaha, mengurangi resiko dari berbagai pelanggaran hukum