Anda di halaman 1dari 10

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan

Volume 2, Nomor 2, Juli 2009 (145-154)


ISSN 1979-5645

Pengaruh Agama dalam Sistem Pemerintahan Negara


(Studi Kasus Sistem Pemerintahan Republik Islam Iran)

La Ode Machdani Afala (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)


Muh. Tamar (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
Andi Murfi (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
Email: laodeafala@yahoo.com

Abstract
This paper on the role and position of the jurists in Iran Islamic government system and to inves-
tigate the implementation of the system of government in the Islamic Republic of Iran. In this
research, descriptive research type use eksplanatif. In the view of the Shi'a Imami, there is a
close connection between the concept of Imamate partner and the concept of Wilayat al-Faqih.
Both are the successor to the prophetic mission of religion in order to preserve and manage the
affairs of the world. The state becomes a tool and fortress as well as the retention erectly Sharia
as a way of life of the people in achieving a happy life and Hereafter. Thus the State Islamic Re-
public of Iran to the wilayat al-faqih system has been institutionalized / institutionalization of
religious values in the country's political structure.
Keywords: religion, state, politic

Abstrak
Tulisan ini mengenai peran dan kedudukan para fuqaha dalam sistem pemerintahan islam iran
dan untuk mengetahui pelaksanaan sistem pemerintahan di negara Republik Islam Iran. Dalam
penelitian ini, menggunakkan tipe penelitian deskriptif eksplanatif. Di dalam pandangan kaum
Syi’ah Imamiyah, terdapat kaitan yang sangan erat antara konsep Imamah dan konsep Wilayat
al-Faqih. Kedua-duanya merupakan pelanjut bagi misi kenabian guna memelihara agama dan
mengatur urusan dunia. Negara menjadi alat dan benteng pertahanan serta jaminan tetap te-
gaknya syariat sebagai pedoman hidup rakyat dalam mencapai kehidupan yang bahagia dunia
dan akhirat. Dengan demikian Negara Republik Islam Iran dengan sistem wilayat al-faqih telah
melakukan institusionalisasi/pelembagaan nilai-nilai agama dalam struktur politik negaranya.
Kata kunci: agama, Negara, politik

PENDAHULUAN pembangunan nasional, yaitu pembangunan


manusia Indonesia seutuhnya dan pem-
Pada hakekatnya tujuan pembangunan bangunan masyarakat seluruhnya.
suatu negara dilaksanakan adalah untuk men- Di zaman globalisasi dewasa ini, terlepas
sejahterakan masyarakat, demikian halnya dari sistem politik dan pemerintahan yang
dengan negara Indonesia. Dalam pembukaan dianutnya, Iran merupakan salah satu negara
Undang-Undang Dasar 1945 dinyatakan bah- besar dalam percaturan dunia saat ini. Nega-
wa tujuan pembangunan nasional bangsa In- ra yang berani menentang kebijakan-kebi-
donesia adalah melindungi segenap bangsa jakan negara-negara dunia I (pertama) seperti
dan seluruh tumpah darah Indonesia, mema- Amerika Serikat dan sekutunya, negara yang
jukan kesejahteraan umum, mencerdaskan termasuk maju di kawasan Asia Barat Daya
kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan dalam beberapa dekade melalui perkemba-

145
Pengaruh Agama dalam Sistem Pemerintahan Negara…
(La Ode Machdani Afala, Muh. Tamar, Andi Murfi)

ngan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ke- lebih sebagai pelaksana fatwa Paus. Muncul
mampuannya mengembangkan nuklir, kebi- dan berkembangnya aliran Protestan di Eropa
jakan-kebijakan yang dikeluarkan pada ting- abad pertengahan adalah bentuk manifestasi
kat internasional dan visinya di dalam mene- kegelisahan akibat krisis nilai atas prilaku
gakkan keadilan dan perdamaian dunia men- Paus sebagai pemimpin tertinggi Agama
jadikan Iran sebagai patron beberapa negara Katolik yang berkedudukan di Roma yang
di dunia sekaligus menjadi musuh baru bagi dinilai jauh menyimpang dari nilai-nilai luhur
negara yang tidak sejalan dengan garis poli- agama (Encyclopedia Americana 22,h 680-
tiknya terutama negara Amerika Serikat dan 684).
sekutunya. Perkembangan negara Iran terse- Di abad modern, banyak dijumpai perti-
but tidak lepas dari peran para pemimpin kaian, penindasan dan pembantaian berlatar
agama, yang menerapkan syariat Islam se- belakang agama yang diakibatkan oleh keya-
bagai fondasi negara dan kehidupan rak- kinan bahwa semuanya dilakukan sebagai ba-
yatnya. Perkembangan ini dimulai sejak Iran gian dari misi suci agama yang dianut.
sendiri menganut sistem pemerintahan Islam Beberapa negara lain di dunia yang kental
pada tahun 1979, pasca revolusi terhadap pe- dengan ajaran agamanya semisal negera Arab
merintahan monarki yang otoriter. Saudi yang mayoritas adalah Islam (Sunni) ya-
Secara rasional, keberadaan sebuah peme- ng menekankan Islam kembali ke ajaran yang
rintahan merupakan kebutuhan yang menda- fundamentalis dan mengutuk banyak kegi-
sar bagi kehidupan individu dan masyarakat atan keagamaan yang menyimpang. Ge-rakan
dalam mengatur berbagai persoalan kehi- Muhammmd bin Abd al-Wahhab ini dikenal
dupan manusia. Dalam artian manusia secara sebagai Mazhab Wahabbi. Jadi ajaran Waha-
sosial tidak dapat hidup sendiri, akan tetapi bbi ini sangat berpengaruh di dalam kehi-
selalu membutuhkan manusia lain dalam ke- dupan bangsa dan negara Arab Saudi pada u-
hidupannya. Oleh karena itu, agar dalam ke- mumnya. Negara ini menganut sistem peme-
hidupannya dapat berjalan dengan teratur rintahan yang kerajaan (monarki) dimana
maka manusia membutuhkan sebuah peme- kekuasaan tertinggi dipegang oleh seorang
rintahan untuk menciptakan keteraturan hi- raja yang berasal dari keturunan keluarga
dup ke dalam sebuah negera. Negara kemu- Ibnu Saud. Negara lain semisal Vatikan, yang
dian menjadi sebuah wadah untuk mencapai masih merupakan areal komunitas Roma,
kesejahteraan. merupakan negara kecil dimana pendirianya
Di abad pertengahan, pemerintahan di semata-mata untuk kepentingan eksistensi
Eropa didominasi oleh bentuk monarkhi yang agama Khatolik, di mana Paus sebagai kepala
teokratik. Raja yang memerintah pada da- negara yang mempunyai kekuasaan penuh
sarnya hanyalah pelaksana kebijakan Paus dalam eksekutif dan legislatif, sedangkan
sebagai penguasa tertinggi keagamaan (Kha- pelaksanaan pemerintahan dilakukan oleh
tolik Roma). Di era itu dikenal dalam sejarah komisi Kardinal atas pengangkatan Paus. Ne-
sebagai Abad Kegelapan. Abad kegelapan gara itu tetap memahami bahwa antara
yang menyelimuti Eropa diwarnai oleh keku- negara dan agama harus dipisahkan.
asaan pemuka agama (Paus) atas kehidupan Dari beberapa negara (Mauritania, Paki-
bernegara. Paus sebagai pemimpin tertinggi stan, Komoro, Arab Saudi, dan Vatikan) ter-
agama Nasrani, berperan kuat bahkan lebih sebut, masing-masing memiliki beberapa
berkuasa dari raja khususnya dalam menen- kemiripan dengan negara Iran dalam hal
tukan kebijakan negara. Paus adalah peme- bahwa agama memiliki pengaruh dan andil
gang otoritas tunggal dalam memaknai isi ki- dalam sistem politik dan pemerintahan dan
tab suci sementara Raja kedudukannya tidak kehidupan masyarakatnya.

146
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 2, Juli 2009

Di dalam beberapa perkembangan pemi- orang diktator tersebut menyebabkan pen-


kiran kontemporer tentang negara, banyak duduk Iran mengalami kesengsaraan, dimana
tawaran wacana pemikiran yang cocok untuk rakyat diperbudak untuk kepentingan sang
diterapkan dalam negara misalnya, sistem penguasa yang bekerjasama dengan negara
demokrasi yang menurut para pemikir dan Amerika Serikat.
pakar lebih baik dari komunisme dan kapital- Otoritas politik dan kekuatan Dinasti Pah-
isme dan menjadi rujukan oleh beberapa ne- levi yang mempunyai angkatan bersenjata ya-
gara dunia saat ini untuk diterapkan. Demo- ng cukup kuat serta didukung Amerika Serikat
krasi menjadi pilihan sistem ideal yang ban- sebagai negara adikuasa akhirnya runtuh juga
yak digunakan oleh beberapa negara di era melalui revolusi. Di samping ideologi dan ke-
moderen dan mengganggap bahwa negara pemimpinan Khomeini, tidak dapat diabaikan
agama tidak mungkin menciptakan sistem de- bahwa sepanjang berkuasanya Dinasti Pahlevi
mokrasi. Namun, dari berbagai tawaran for- yang represif telah memunculkan kekuatan-
mulasi wacana, Iran tetap berpegang pada kekuatan oposisi terhadap kekuasaannya.
negara agama (Teokrasi) dan ajaran Islam (Sy- Menurut Eef Saifullah Fatah, oposisi berfu-
iah) sebagai ideologi negara. Slogan Vox Dei, ngsi menggambarkan pada khalayak kekeli-
Vox Populi (suara Tuhan adalah suara rakyat) ruan-kekeliruan itu sambil membangun per-
adalah slogan yang dipakai oleh negara Iran. tentangan dan perlawanan atasnya. Kelom-
Sejarah keberadaan sistem pemerintahan pok-kelompok oposisi tersebut diantaranya
Islam Iran tidak lepas dari sejarah perjuangan kelompok mahasiswa, elite-elite politik dan
kaum muslimin yang dipimpin oleh seorang partai-partai yang bergerak di bawah tanah
ulama besar, Ayatullah Rohullah Khomeini ya- (Fron Nasional, Partai Tudeh, Gerakan pem-
ng berasal dari keturunan Nabi Muhammad bebasan Iran dan Partai Sosialis) serta
SAW, seorang Imam yang sepanjang hidup- dearah-daerah yang ingin memisahkan diri
nya mengabdikan diri untuk memperjua- dari kekuasaan Dinasti Pahlevi.
ngkan nilai-nilai Islam yang telah terkikis oleh Di bawah Shah, Iran pada mulanya sebuah
rezim kediktatoran dinasti Pahlevi dan penin- monarki konstitusional namun setelah tahun
dasan oleh negara lain. 1953 menjadi monarki absolut. Pemerintahan
Model pemerintahan Islam seperti Iran dibentuk oleh sebuah kabinet yang dipimpin
pernah diterapkan dan dilaksanakan pada oleh seorang perdana menteri yang diangkat
masa Nabi Muhammad SAW dan di masa pa- oleh Shah. Parlemen menganut sistem dua
ra Khulafah Rasyiddin, di mana Nabi SAW kamar (bikameral), mejelis rendah (majelis)
dan para penerusnya menjadi seorang Imam yang dipilih melalui suatu pemilihan umum
dan sekaligus pemimpin pemerintahan di ma- dan majelis tinggi (senat) yang diseleksi oleh
sanya. Pemerintahan tersebut dibangun ber- Shah. Di bawah sistem monarki tersebut ter-
dasarkan nilai-nilai ajaran Islam sehingga dapat parlemen, pemerintah, dan partai poli-
pemahaman terhadap Islam tidak hanya ter- tik namun Shah menjadi kekuatan politik
bangun pada tingkat individu tetapi juga pada yang paling dominan. Shah dapat membu-
konteks sebuah masyarakat (negara) demi te- barkan parlemen, pemerintah, maupun par-
tap tagaknya syariat Islam. tai-partai politik sekehendaknya. Pada tahun
Iran adalah suatu negara yang dilihat dari 1978-1979, kaum Mullah yang membangun
sejarah keberadaannya merupakan negara basis-basis kekuatan mereka melalui mesjid
monarki yang dipimpin oleh seorang presiden dan madrasah yang menjadi motor peng-
diktator Reza Shah yang berkuasa dalam gerak bagi demonstrasi anti Shah yang
jangka waktu yang cukup lama. Pemerinta- dipimpin oleh Ayatullah Rohullah Khomeini
han yang dipegang dan dijalankan oleh se-

147
Pengaruh Agama dalam Sistem Pemerintahan Negara…
(La Ode Machdani Afala, Muh. Tamar, Andi Murfi)

berhasil merobohkan kekuasaan monarki tidak boleh dipisahkan. Oleh karena itu, su-
Shah. dah jelas menggambarkan bahwa ideologi
Keberhasilan revolusi Iran tak terlepas dari dalam menggerakkan perubahan menjadi se-
Ideologi yang dianut mayoritas rakyat Iran suatu yang tidak boleh diabaikan.
sebab ideologi merupukan aspek yang cukup Menurut Huntington, kasus-kasus ter-
signifikan dalam proses perubahan. Tesis ini jadinya perubahan rezim dalam sejarah juga
didukung oleh pendapat Ali Syariati bahwa tidak selalu dapat dimasukkan secara rapih
perubahan dalam sejarah peradaban manusia kedalam kategori-kategori teoritis. Hal inilah
dimotori oleh ideolog-ideolog besar. Kalau yang menjadi kesulitan dalam membahas pe-
kita memakai istilah konsep hegemoni inte- rubahan-perubahan politik terkhusus revolu-
gral Gramsci maka ideologi revolusi berhasil si. Setiap peristiwa revolusi mempunyai se-
menjadi pemersatu dalam menumbangkan jarah dan khasnya tersendiri, kemungkinan
rezim yang masih berkuasa. Ideologi yang melahirkan teori baru terbuka untuk itu. Rev-
dianut salah satu kekuatan politik berhasil olusi Islam Iran merupakan salah satu peru-
memenangkan konsensus di antara para kon- bahan politik atau transisi yang berbeda de-
testan dalam melawan penindasan terhadap ngan pergantian rezim atau transisi di nega-
nilai-nilai kemanusiaan. Ali Syariati berhasil ra-negara lain. Iran yang menjadi negara per-
menjelasakan tentang tawaran Islam dalam tama melaksanakan suatu perubahan politik
menghadapi tiga malapetaka yang muncul, dari sistem politik monarki ke sistem Repub-
yang menjadi musuh besar Islam yaitu kega- lik Islam.
nasan kapitalisme, kejemuan marxisme dan Struktur pemerintahan Iran mengalami pe-
kerancuan eksistensialisme, Islam menem- rubahan secara besar-besaran sejak berak-
patkan manusia di alam ketauhidan yang di hirnya kekuasaan Shah. Bentuk negara beru-
dalamnya manusia dan alam, berada dalam bah dari monarki absolut menjadi sebuah re-
keserasian dan mempunyai makna. Pan- publik yang berdasarkan pada ajaran agama
dangan Islam yang pada gilirannya dapat di- Islam dengan sistem Wilayat al-Faqihnya. De-
fungsionalisasikan menjadi sebuah pan- ngan berdirinya pemerintahan Islam ini telah
dangan hidup atau ideologi yang mampu menggugurkan beberapa pemikir yang me-
menggerakkan masyarakat. ngatakan; agama tidak bisa membawa peru-
Ideologi Islam di Iran yang menggerakan bahan sosial dan mencampuri urusan negara
revolusi tidak dapat dilepaskan dari Mazhab (Karl Marx) dan “Hanyalah proletarlah yang
Syiah yang merupakan mazhab anutan ter- secara langsung tertarik dalam ambil bagian
besar dalam masyarakat Iran. Negara Iran sa- dalam revolusi samapi akhir, bisa dan semes-
tu-satunya negara di dunia dimana sekitar tinya menjadi pemimpin dalam revolusi dem-
92,8 persen rakyatnya menganut Mazhab Sy- okrasi-borjuis pada masa imprealisme. Dalam
iah. Ideologi tidak terlepas dari perjalanan luhak revolusi, proletariat pada tahap per-
historis dan doktrin Syiah yang berakar dan tama mengusung perubahan demokrasi dan
berkembang di Iran. Tradisi perjuangan Syiah kemudian melanjutkan perubahan dari dem-
melawan penindasan, cengkeraman kekua- okrasi ke revolusi sosialis” (Lenin dalam V.A
saan politik dan agama memang menjadi fak- Fanasyev, Marxist Philosophy, 1965:306). La-
ta sejarah yang tidak dapat dipungkiri. Di hirnya revolusi ini telah memperlihatkan ke-
samping itu pandangan politik Syiah me- pada dunia akan kemampuan para pemimpin
mandang bahwa sebelum datangnya Imam agama di dalam menggerakan revolusi.
Mahdi, maka kepemimpinan untuk sementa- Berdasarkan uraian di atas, maka dapat
ra dipegang oleh ulama. Bahkan secara tegas diketahui bahwa agama memiliki andil besar
menganggap bahwa antara agama dan politik dalam membentuk sistem pemerintahan ne-

148
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 2, Juli 2009

gara. Dengan demikian, penulis tertarik untuk yang inheren pada manusia yang diberikan
melihat pengaruh agama dalam sistem peme- oleh Tuhan sebagai pencipta yang tidak bisa
rintahan negara dengan mengemukakan ju- dihapuskan dan diambil oleh orang lain. Hak
dul “ Pengaruh Agama dalam Sistem dasar ini, menjadi hal yang penting dalam ke-
Pemerintahan Negara (Studi Kasus Sistem hidupan bersama. Kebutuhan manusia akan
Pemerintahan Republik Islam Iran)”. manusia yang lain menjadikan hak-hak privasi
tersebut harus dibatasi demi kebaikan ber-
METODE PENELITIAN sama.
Hubungan agama dan Negara, suatu hub-
Metode dalam penelitian ini, meng- ungan yang bersifat timbal balik dan saling
gunakkan tipe penelitian deskriptif ek- memerlukan. Dalam hal ini agama memer-
splanatif. Metode-metode yang digunakan lukan negara karena dengan negara, agama
dalam penyelesaian penelitian dituliskan di dapat berkembang, sebaliknya, negara juga
bagian ini. memerlukan agama karena dengan agama
dapat berkembang dalam bimbingan etika
HASIL DAN PEMBAHASAN dan moral spiritual.
Sintesis politik dan islam, penantian yang
Peran dan kedudukan para faqih (Ulama) paling mendasar dari pemerintahan religius
dalam sistem pemerintahan islam iran, peran dan tugas yang paling besar dari pemerinta-
dan kedudukan seseorang dalam sistem han ini adalah pelaksanaan undang-undang
pemerintahan ditentukan oleh bangunan Ilahi. Tugas khusus dari pemerintahan
filosofi dan tujuan sebuah negara, pola hub- religius, di mana hal ini tidak bisa dilakukan
ungan pemerintahannya, bentuk negara dan oleh pemerintahan nonreligius adalah hal
pemerintahannya, sejarah perjuangan nega- tersebut. Undang-undang yang ada dalam
ra, kondisi negaranya, dan bangunan pemerintahan nonreligius adalah undang-
masyarakatnya. undang insani (hasil kesepakatan manusia), di
Konsep kebaikan bersama (Public Good), mana dalam pemerintahan religius undang-
secara alamiah, manusia tidak dapat hidup undang itu merupakan sesuatu yang suprain-
sendiri. Manusia dalam hidupnya senantiasa sani dan Ilahi.
membutuhkan orang lain. Ketergantungan Wilayatul al faqih sebagai sistem politik
kepada orang lain mendorong manusia untuk dan pemerintahan, doktrin wilayat al-faqih
hidup bersama. Kehidupan bersama merupa- merupakan poros sentral dari pemikiran poli-
kan perwujudan atas ketergantungan kepada tik Syi’ah kontemporer. Wilayah al-faqih
orang lain. Dalam artian manusia adalah ma- merupakan personifikasi kekuasaan negara
khluk sosial yang membutuhkan orang lain. dalam sistem teokrasi Iran. Wilayah al-faqih
Keterbatasan kemampuan manusia adalah pada dasarnya mirip dengan kekuasaan para
faktor lain yang menggerakan untuk me- Paus di Roma. Doktrin ini mengadopsi sebuah
mahami pentingnya kebersamaan. Kehidupan sistem politik yang berbasiskan perwalian,
bersama akan selalu mengarah kepada ke- yang bersandar pada seorang faqih yang adil
baikan bersama. dan kapabel untuk memegang pemimpin
Dalam kehidupan bersamanya, manusia pemerintahan selama gaibnya Imam yang
secara personal memiliki beberapa hak priva- maksum. Akan tetapi, meskipun perwalian
si yang tidak bisa diganggu gugat oleh manu- dari seorang ulama agung diakui secara uni-
sia lain yang di sebut dengan hak alamiah versal di antara semua teori-teori pemerinta-
manusia, hak yang daulat bagi setiap manu- han Syi’ah, terjadi ketidaksepakatan pada de-
sia. Dimana hak daulat itu merupakan hal

149
Pengaruh Agama dalam Sistem Pemerintahan Negara…
(La Ode Machdani Afala, Muh. Tamar, Andi Murfi)

tail-detailnya, seperti besarnya peranan faqih culnya kelompok Syi’ah yang cukup signifikan
dan luas cakupan otoritasnya. dan menentukan, baru terjadi ketika Dinasti
Lahirnya wilayat al-Faqih , dewasa ini teru- Safawi (1502-1723 M) naik menjadi penguasa
tama setelah revolusi Islam Iran yang me- di Persia, dan menjadikan madzhab Syi’ah
numbangkan kekuasaan Reza Syah, banyak sebagai agama resmi negara. Kemudian para
orang yang bertanya-tanya tentang madzhab pemuka kelompok Syi’ah berhasil mendapat-
Syi’ah yang dianut oleh mayoritas penduduk kan eksistensi yang berdiri sendiri, sehingga
Iran. Pertanyaan yang diajukan biasanya an- mereka dapat memainkan peranan yang
tara lain: “Apa sebenarnya madzhab Syi’ah cukup penting dalam negara.
itu, dan apa perbedaan prinsipil antara ma- Peran dan Kedudukan faqih dalam sistem
dzhab Syi’ah dengan Sunni”. Pada hakekatnya pemerintahan Islam Iran, para mulla me-
perbedaan prinsipil antara Syi’ah dan Sunni mainkan peran aktif dan konstruktif baik da-
terletak pada persoalan penerus dan pem- lam kemenangan dan implementasi Republik
impin umat sepeninggal Nabi Muhammad Islam dan juga dalam perjalanannya menuju
saw. Kaum Syi’ah berpendapat bahwa kesempurnaan dan kemajuan republik.
pemegang jabatan itu telah ditetapkan dan Pada abad-abad terakhir, pelbagai gerakan
diwasiatkan oleh Nabi saw, dalam hal ini yang dan kebangkitan Islam terjadi secara berulang
ditunjuk adalah Khalifah Ali ibn Abi Thalib, di dunia. Pada galibnya, para mullah me-
sedangkan Sunni berpendapat bahwa Nabi mainkan peran aktif dan efektif dalam setiap
SAW wafat tanpa mewasiatkan jabatan ter- perjuangan dan pergerakan Islam. Namun da-
sebut kepada siapa pun. lam gerakan Islam masyarakat Iran yang
Terminologi wilayat al-Faqih, secara etim- bermula pada permulaan tahun empat puluh
ologis, kata wilayah merupakan bentuk lain (Syamsiah), ulama dan mullah Syi’ah berada
dari turunan kata kerja “wala-wali wila- pada jajaran puncak yang memimpin perla-
yatan”, yang bermakna : hubungan dekat, wanan.
persamaan dan pertalian. Kemudian dari kata Terlepas dari itu, dari kepemimpinan khu-
kerja ini menurunkan kata ‘wali’ yang berarti: sus Imam Khomeini R.a yang berada pada
sahabat, pendukung, pengikut setia, tetang- puncak proses politik ini, terdapat unsur-
ga, sekutu, pengurus, pecinta dan lain-lain unsur politik lainnya dari kaum mullah yang
yang sama dengan makna itu. Berkaitan turut memainkan peran yang luas. Selepas
dengan pengertian wilayah, al-Raghib al- kemenangan Revolusi Islam dan terben-
Ishfahani menjelaskan bahwa kata ‘wilayah’ tuknya pemerintahan Islam, peran para mul-
memiliki arti pertolongan, sedangkan kata lah sangat berpengaruh dalam memajukan
‘walayah’ memiliki arti pemimpin, pengatur, dan mengawal pemerintahan Islam. Mengi-
dan penanggungjawab suatu pekerjaan”. ngat pemerintahan Iran adalah pemerintahan
Tetapi, sebagian pakar bahasa berpendapat Islam maka terdapat dua faktor penting da-
bahwa kedua kata tersebut memiliki penger- lam pemerintahan ini. Pertama berbentuk re-
tian sama, yaitu pemimpin, pengelola, penga- publik dan kedua bercirikan Islam.
tur, dan penanggungjawab suatu pekerjaan. Dengan memperhatikan bahwa mayoritas
Islam (Syiah) sebagai gerakan politik, pada para pakar agama Islam di Iran berkedudukan
mulanya untuk sebuah kurun waktu yang sebagai mullah dan ulama, maka sudah ba-
cukup lama, gerakan Syi’ah dapat dikatakan rang tentu mereka memiliki kedudukan pent-
hanya sebagai gerakan protes politik saja, ing dan tiada banding dalam sistem peme-
tetapi kemudian, paham ini membentuk teo- rintahan Islam Iran.
logi dan sistem agama, sosial dan politik. Da- Dr. Behesyti terkait dengan peran para
lam hubungan dengan sejarah modern, mun- mullah dalam kemenangan Revolusi Islam

150
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 2, Juli 2009

meyakini bahwa pada masa Revolusi Islam tusional ataukah semata kutural spiritual dan
dan pada masa yang berkelanjutan antara sebagainya.
tahun 1341 sampai 1357 S (1963-1979 M) Peran dan kedudukan bersama (common)
para mullah secara perlahan memasuki me- para faqih dan masyarakat, setelah ratifikasi
dan, sebagian mereka melaju dan lebih cepat final undang-undang maka tiba gilirannya
memasuki medan perjuangan. Terdapat juga masalah eksekutif dan operasional peme-
beberapa orang yang mengikuti mereka ter- rintahan dalam masyarakat Islam. Dalam do-
jun ke dalam medan perjuangan. Dan pada main ini, para mullah juga seperti warga
tahun 1357 (1979) kebanyakan masjid-masjid masyarakat lainnya dapat memangku jabatan
berubah menjadi basecamp dan pangkalan dan mengisi pos-pos tertinggi opera-sional
perjuangan dan perlawanan. penyelenggaraan negara apabila memenuhi
Pasca kemenangan Revolusi Islam tugas syarat-syarat. Pos-pos tersebut adalah presi-
para mullah semakin berlipat ganda karena den (eksekutif) dan ketua Majlis khubregan
pasca kemenangan Revolusi Islam mereka (legislatif). Karena dalam implementasi un-
mengemban tugas untuk memajukan dan dang-undang baik para mullah demikian juga
berupaya maksimal mengantarkan peme- warga masyarakat secara umum dapat me-
rintahan Islam meraih cita-cita ideal masya- mainkan peran aktif dan konstruktif serta
rakat Islam. memberikan kontibusi bagi bangsa dan nega-
Untuk mendirikan sebuah pemerintahan ra dengan menjadi presiden atau ketua Majlis
Islam maka pertama-tama aturan-aturan Is- khubregan.
lam harus diratifikasi dan kemudian diimpel- Analisis Hubungan Antara Agama Dengan
ementasikan dengan menggunakan metode Peran dan Kedudukan Para Fuqaha dalam Sis-
yang terbaik. Jelas bahwa untuk meratifikasi tem Pemerintahan Republik Islam Iran
konstitusi Islam, diperlukan para pakar dan Hasil kajian tentang adanya hubungan
ahli yang mengetahui dengan baik hukum- agama dengan peran dan kedudukan para
hukum agama dan setiap dimensi agama se- fuqaha di Negara Republik Islam Iran se-
hingga mampu meratifikasi undang-undang bagaimana pada rumusan masalah yang per-
dan konstitusi yang sesuai dengan kebutuhan tama menjelaskan adanya hubungan antara
masyarakat. agama dan peran dan kedudukan para
Secara umum, para ulama Syi’ah tersebut fuqaha yang terlihat dengan konsep wilayah
sepakat bahwa otoritas untuk mengatur dan al-faqih yang dipakai oleh Negara Iran se-
membimbing umat Islam, baik masalah spir- bagai sistem politiknya. Pada pasal 5 UUD RII
itual maupun dunia, diberikan sepenuhnya menyebutkan bahwa: “Selama ketidakhadi-
kepada faqih yang sudah memenuhi kualifi- ran Imam yang keduabelas (semoga Allah
kasi selama Imam Zaman masih ghaib, se- mempercepat kedatangannya) dalam Repub-
hingga keadaan umat menjadi aman, ten- lik Islam Iran, wilayah dan kepemimpinan
tram, sejahtera dan penuh dengan keadilan. umat merupakan tanggung jawab dari orang
Ada beberapa istilah yang dilekatkan pada faqih (ahli hukum agama) yang adil dan
para faqih berdasarkan peran dan kedu- takwa, mengenal zaman, pemberani, giat dan
dukannya dalam konsep Wilayat al-Faqih, da- berinisiatif yang dikenal dan diterima oleh
lam artian tentang kedudukan marja’iyah dan mayoritas umat sebagai imam (pemimpin)
mujtahid, dan tentang jangkauan kewe- mereka. Apabila faqih semacam itu, suatu
nangan itu di luar batas geografis sebuah dewan pimpinan yang terdiri dari para fuqaha
masyarakat yang secara struktural berada di yang memenuhi syarat-syarat tersebut di atas
dalam sistem Wilayah Faqih, tentang pola akan memegang tanggung jawab ini.
hubungannya yang bersifat struktural insti-

151
Pengaruh Agama dalam Sistem Pemerintahan Negara…
(La Ode Machdani Afala, Muh. Tamar, Andi Murfi)

Kududukan Lembaga Negara Republik Is- Ata Ujan, Andre.2001. Keadilan dan demo-
lam Iran Dalam Trias Politika, struktur politik krasi; telaah filsafat politik John Rawls (seri
meliputi, baik struktur hubungan antara filsafat atmajaya:23).Yogyakarta: Kanisius
manusia dengan manusia, maupun struktur Budiardjo, Miriam.2004.Dasar Dasar Ilmu
hubungan antara manusia dengan peme- Politik.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Uta-
rintah. Selain itu, struktur politik dapat meru- ma
pakan bangunan politik yang nampak secara
jelas dan konkrit. Dalam kaitan dengan struk- Rachman, Budhy-Munawar.2010. Memberla
tur politik ini, negara Islam adalah negara Kebebasan Beragama (percakapan tentang
hukum, yang penyelenggaraan negara me- Sekulerisme, Liberalisme, dan Pluralisme).
merlukan struktur institusi-institusi politik Jakarta Selatan: Lembaga Studi Agama dan
kenegaraan secara hierarkis, agar penyeleng- Filsafat (LSAF) Buku (1) dan (2)
garaan negara selaras dengan tujuan pem- Dahl, Robert A..1985. Dilema Demokrasi Plu-
bentukan negara. Pemerintahan Islam adalah ralis: Antara Otonomi dan Kontrol, trj. Sa-
pemerintahan konstitusional yang merujuk hal Simamora.Jakarta: Rajawali Press
kepada hukum-hukum Allah yang terdapat
dalam Alqur’an dan hadist, karena Allah se- Haidar, Hadji, Hamid.2006. A Theory Religious
bagai pemegang kekuasaan legislatif, disam- Democracy.Jakarta:ICAS Press
ping pemegang kedaulatan tertinggi yang Hashem, O.1989.Saqifah, Awal Perselisihan
sebenarnya, bukan parlemen yang dihuni Umat.Jakarta: Yapi
oleh berbagai kepentingan manusia.
Hassan, Riaz.1985.Islam: Dari Konservatisme
sampai Fundamentalisme .Jakarta: Raja-
DAFTAR PUSTAKA
wali Press
Danim, Samuel (2004). Motivasi Kepemimpi- Hatta, Mohammad .2002. Sosialisme Religius
nan dan Efektivitas Kelompok. Bengkulu: (suatu jalan keempat). Yogyakarta : Kreasi
Rineka Cipta. Wacana
Aceh, Abu Bakar.1998.Syi’ah Rasionalisme Hatta, Mohammad .2008. Demokrasi Kita
dalam Islam. Solo:Ramadhani (Pikiran-pikiran tentang Demokrasi dan
Kedaulatan Rakyat). Bandung: SEGA ARSY
Ali Engineer, Asghar. 1993. Islam dan Pem-
bebasan.Yogyakarta: LKiS Huwaidy, Fahmi.1996. Demokrasi, Oposisi
dan Masyarakat Madani, terj. Rahmani As-
Anreski, Stanislav.1989. Max Weber : Kapital-
tuti,Bandung: Mizan
isme, Birokrasi, dan Aga-
ma.Yogyakarta:PT.Tiara Wacana Yogya Ihza Mahendra,Yusrl.1999. Modernisme dan
Fundamentalisme Dalam Politik Islam. Ja-
Anwar, M.Syafi’i.1995. Pemikiran dan Aksi
karta: Paramadina
Politik Islam di Indonesia .Jakarta: Para-
madina Jindan, Ibrahim, Khalid. 1999.Teori Politik Is-
lam. Surabaya: Risalah Gusti
A.Piliang, Yasraf.2005.Transpolitika (Dinamika
Politik di dalam Era Virtuali- Khamenei, Ali.2005.Perang Ke-
tas).Yogyakarta:Jala Sutra budayaan.Jakarta: Cahaya
Asshiddiqie, Jimly. 2006. Konstitusi dan Kon- Khumaini, Imam.2002. Sistem Pemerintahan
stitusionalisme Indonesia, edisi revisi, Ja- Islam. Jakarta: Pustaka Zahra
karta: Sekretariat Jendral dan Kepaniter- Khumaini, Imam.2010. Pemikiran Politik Islam
aan Mahkamah Konstitusi RI dalam Pemerintahan (Konsep Wilayatul
152
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 2, Nomor 2, Juli 2009

Faqih sebagai Epistemologi Pemerintahan Era Kapitalisme Global menurut Slavoj


Islam). Jakarta: Shadra Press Zizek.Tanggerang: Marjin Kiri
Labib, Muhsin.2010.Sejarah Dan Hirarki Sihbudi, M. Riza.1993.Tinjauan Teoritis dan
Fakih.Jakarta: AL-HUDA Praktis atas Konsep Wilayat al-
Faqih,makalah seminar,Jakarta Surabakti,
Latif, Yudi .2011. Negara Paripurna (Histor-
Ramlan.2007.Memahami Ilmu Poli-
isasi ,Rasionalitas, Aktualitas Pancasi-
tik.Jakarta: PT Grasindo
la).Jakarta: PT.Gramedia
Suleman, Zulfikri.2010.Demokrasi Untuk In-
Legenhausen, M.2010.Pluralitas dan Plural-
donesia (Pemikiran Politik Bung Hat-
isme Agama.Jakarta: Shadra Press
ta).Jakarta : PT.Kompas Media Nusantara
Mallat, Chibli. 2001.Menyegarkan Islam. Ban-
Shadr, Baqir, Muhammad.2001. Sistem Politik
dung: Mizan
Islam.Jakarta: Lentera
Musawi, A.Syarafuddin.1990.Dialog Sunnah-
Syafiie, Kencana, Inu..2005. Pengantar Ilmu
Syi’ah, terj. Muhamamad Baqir, Bandung:
Pemerintahan.Bandung: PT Refika Adita-
Mizan
ma
Muthahhari, Murtadha. 1990. Masyarakat
Syafiie, Kencana,
dan Sejarah, terj. M. Hashem.Bandung:
Inu,Azikin.2007.Perbandingan Pemerinta-
Mizan
han.Bandung: PT Refika Aditama
Mutahhari, Murtadha .1992. Keadilan Ilahi:
Tehrani, Hadavi, Mehdi. 2005. Negara
Asas Pandangan Dunia Islam, terj. Agus
Ilahiah.Jakarta: Al-Huda
Efendi.Bandung: Mizan
Ubaedillah, Rozak A .2008 .Pendidikan
Mulyadi, Deddy .2006. Metodologi Penelitian
Kewargaan (Civic Education), Edisi Keti-
Kualitatif. Bandung:PT Remaja Rosdakarya
ga.Jakarta:ICCE UIN Jakarta
Najjar, Fauzi M.1990. Demokrasi dalam Fil-
Varma, SP.2003.Teori Politik Modern.Jakarta:
safat Politik Islam.Al-Hikmah
PT Raja Grafindo Persada.
Najaf L, Akbar.1990. Dinamika Pemikiran Poli-
Yamani. 2002. Antara Al-Farabi dan Khu-
tik Imam Khomeini (Sstudi Atas Teori Poli-
maini: Filsafat Politik Islam.Bandung: Mi-
tik Islam dari Fiqh Politik ke Teologi Poli-
zan
tik). Jakarta: Shadra Press
Yazdi, Taqi Misbah, Muhammad.2003. Sekilas
Priyono, B.Herry.2003.Anthony Giddens Sua-
Tentang Filsafat Politik Islam, dalam Jurnal
tu Pengantar.Jakarta: KPG
Al-Huda, Vol III
Raharjo, Dawan .2002. Islam dan Transforma-
Yazdi, M.T. Misbah. 2006. Freedom: Bebas
si Budaya. Yogyakarta:PT Dana Bhakti Pri-
Terpaksa atau Terpaksa Bebas.Jakarta: al-
ma Yasa
Huda
Rahmat, Jalaluddin. 1998.Islam Alternatif.
Yuda, Hanta .2010. Presidensialisme Seten-
Bandung: Mizan
gah Hati (dari dilema ke kompro-
Ranadireksa, Hendarmin.2007.Arsitektur mi).Jakarta: PT gramedia Pustaka Utama
Konstitusi Demokratik. Bandung: Fokus
Media
Http://depary.blogspot.com/2009/02/pemiki
Robert, Robertus.2010. Manusia Politik: ran-politik-thomas-hobbes.html
Subyek radikal dan Politik Emansipasi di http://politeiapress.blogspot.com

153
Pengaruh Agama dalam Sistem Pemerintahan Negara…
(La Ode Machdani Afala, Muh. Tamar, Andi Murfi)

www.bartleby.com/rafsanjani-hashemi
www.Islam Quest.com
www.wikipedia.org/wiki/laman.utama

Metro TV (dialog is Today) (Polemik Peran


Agama dan Negara; pembicara :Lutfi Asya-
ukani, Anis Matta, Bachtiar Effendi), tanggal 7
september 2011 jam 22.00

TV One (Biografy Imam Khomaini), tanggal 2


september 2011 jam 22.00

154

Anda mungkin juga menyukai