Bab I Agama
Bab I Agama
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses untuk mewujudkan masyarakat Indonesia baru, yaitu
masyarakat madani. Masyarakat madani dituntut untuk lebih responsif, kreatif, inovatif dan
kompetitif dalam menghadapi globalisasi. Kemajuan IPTEK merupakan tolok ukur kemajuan
suatu bangsa, oleh karena itu perlu diadakan persiapan sedini mungkin oleh generasi muda dalam
menghadapi hal tersebut. Indonesia adalah negara yang mayoritas warga negaranya beragama
Islam, tentu saja pendidikan Islam turut memegang peranan penting dalam menghadapi
globalisasi. Sehingga dalam mengembangkan IPTEK hendaknya mengacu pada nilai- nilai
Islam.
Ilmu pengetahuan hendaknya dikembangkan dalam rangka meningkatkan ketaqwaan dan ibadah
kepada Allah SWT. Hal ini telah ditegaskan oleh Allah SWT dalam al- Qur’an bahwasannya
dalam mempelajari fenomena alam maupun sosial harus diimbangi dengan beribadah kepada
Allah SWT.
IPTEK diharapkan mampu mencetak cendekiawan- cendekiawan muslim yang kreatif dan
inovatif Umat Islam boleh memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam.
Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat
Islam memanfaatkannya, walau menghasilkan manfaat sesaat memenuhi kebutuhan manusia
(Arsyam, M. 2020).
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apakah boleh di jaman dengan kemajuan tekhnologi ini kita sebagai muslimin meng-islamkan
tekhnologi dengan memanfaatkan aplikasi di gawai untuk meningkatkan ibadah ?
Setiap orang mampu untuk menjalankan agama.Karena dengan perkembangan IPTEK ini pun
terdapat beberapa manfaat positif bagi agama islam salah satu contohnya adalah ibadah haji.
Setiap tahunnya sejumlah umat islam di seluruh dunia menjalankan ibadah haji di Makkah, Arab
Saudi. Tercatat lebih dari 2 juta orang akan berkumpul untuk menunaikan ibadah haji.
Agar pelaksanaan ibadah haji berjalan lancar, pemerintah Arab Saudi giat melakukan
pembangunan infrastruktur dan pemanfaatan teknologi. Pemanfaatan teknologi juga dilirik oleh
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia untuk memudahkan para jemaah haji yang
berasal dari Indonesia. 221 ribu jemaah haji Indonesia bisa memanfaatkan aplikasi mobile Haji
Pintar 2018 yang dikembangkan oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)
Kementerian Agama. Aplikasi ini akan membantu jemaah Haji Indonesia selama berada di Arab
Saudi dan menjalankan ibadah haji.
Dari contoh tersebut kita mengetahui bahwa IPTEK merupakan sarana bagi manusia dalam
melaksanakan tugas sebagai hamba dan khalifah Allah SWT sehingga kualitas ibadah dan
kesejahteraan umat islam dapat meningkat.
2.Bagaimana mencegah dampak negatif perkembangan teknologi yang pesat ini yang memiliki
efek negatif pada sisi moralitas kemanusiaan. Menghilangnya norma dan nilai serta sopan santun
akibat dari teknologi membuat masyarakat tidak lagi mengindahkan moral secara islam ?
Menurut pandangan pendidikan Islam, fungsi pendidikan itu bukanlah sekedar mengembangkan
kemampuan dan mencerdaskan otak peserta didik, tetapi juga menyelamatkan fitrahnya. Oleh
karena itu, fungsi pendidikan dan pengajaran Islam dalam hubungannya dengan dampak negative
IPTEK adalah untuk menjaga, menyelamatkan, dan mengembangkan fitrah ini agar tetap
menjadi al-fithratus salimah dan terhindar dari alfithratu ghairus salimah. Artinya, agar generasi
muda tetap memiliki aqidah keimanan yang tetap dibawanya sejak lahir itu, terus menerus
mengokohkannya di era perkembangan IPTEK ini.
3. Bagaimana cara kita menerapkan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan yang semakin modern di era globalisasi ini? Terutama pentingnya peran orang tua
dalam mendidik anak agar tetap sesuai berdasarkan prinsip-prinsip dan kaidah dalam Islam serta
Al-Qur’an sebagai buku pedoman kehidupan seluruh umat Muslim?
Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar
pemanfaatan iptek (Hasibuan, 2014). Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam)
wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang
boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan Iptek yang
tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.
Kadang-kadang orang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga lebih mengutamakan ilmu-ilmu
umum daripada ilmu agama (Kosim, 2015). Maka anak menjadi orang yang buta agama dan
menyepelekan kewajiban-kewajiban agamanya. Dalam hal ini orang tua perlu sekali memberikan
bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya mempelajari ilmu-ilmu umum.Dalam hadist yang lain
Rasulullah bersabda,
“sedekah yang paling utama adalah orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan
ilmu itu kepada orang lain.”(HR. Ibnu Majah)
Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut ilmu kemudian ilmu itu
diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama dianding sedekah harta benda. Ini
dikarenakan mengajarkan ilmu, khususnya ilmu agama, berarti menenan amal yang muta’adi
(dapat berkembang) yang manfaatnya bukan hanya dikenyam orang yang diajarkan itu sendiri,
tetapi dapat dinikmati orang lain.
C. TUJUAN
Pertama, pembaca mampu memahami sisi postif atau manfaat dari IPTEK yang salah
satunya sebagai penunjang kebutuhan beribadah kepada Allah SWT.Dengan melalui aplikasi
gawai sebagai salah satu mediaanya karena dengan perkembangan ilmu pengetahuan ini
mendukung untuk terciptanya teknologi-teknologi baru yang menandai adanya kemajuan zaman.
Dimana saat ini, teknologi yang berkembang sudah memasuki tahap digital