Anda di halaman 1dari 4

Pemikiran Modern dalam islam

Dra .Fatonah zakie M.Sos I

Pendahuluan

Merujuk pada kesimpulan Harun Nasution, bahwa yg dimaksud dengan kata Modern.
Bisa di artikan sama dengan pembaharuan.dan bahwasanya “Pembaharuan di dalam Pemikiran
Islam tersebut adalah ;keharusan dan keinginan untuk merubah pola fikir, tradisi,adat
istiadat.intuisi-intuisi lama, untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman…..bicara masalah
Zaman, sudah bukan rahasia lagi bahwa Bangsa di seluruh Dunia Islam pada khususnya selalu
terkungkung dengan Adat istiadat.Tradisi yang telah mengungkungnya terlalu lama sehingga
terjadi hambatan –hambatan yang datangnya dari dalam Islam itu sendiri,.berbagai cara anak
bangsa tokoh-tokoh Islam di dunia mencoba merubah mind set, bangsa untuk suatu
pembaharuan…..pembaharuan dikalangan umat islam tidak bisa di lepaskan dari keterkaitan
pemikiran Timur Tengah. Seperti Mesir, Turki,dan Pakistan/India. Tokoh-tokoh Mesir seperti
Jamaluddin Al-Afgani, Muh Abduh rasyid ridho dls, Tokoh-tokoh Turki, yg diwakili oleh 3
kerajaan besar Islam, dan Pakistan India. Sebagai Kiblat dari pembaharuan Pemikiran islam di
Dunia.

Latar belakang masalah.

Dalam garis besarnya sejarah Islam dapat di bagi kedalam 3 priode besar. Yaitu priode
klasik(650-1250M).priode pertengahan(1250-1800M). dan priode Modrn (1800-sd sekarang).
Periode kelasik merupakan zaman kemajuan dan dibagi kedalam dua fase. Pertama fase exspansi
integrasi dan puncak kemajuan, dizaman inilah daerah islam meluas melalui afrika utara sampai
sepayol di barat dan melalui peri sampai ke India di timur daerah-daerah itu tunduk kepada
kekuasaan khalifah yang pada mulanya berkedudukan di madinah kemudian di damsyik, dan
terahir di bagdad, dimasa ini pulalah berkembang dan memuncak ilmu pengetahuan baik dalam
bidang agama ,bidang non agama. Maupun dalam bidang kebudayaan islam inilah yang
menghasilkan ulama-ulama besar, seperti imam malik,imam abu hanifah imam syafei,dan imam
ibn hambal, dalam bidang hokum imam asyari,imam al maturidi, pemuka-pemuka muktazilah
seperti, wasil bin a’ta ,abu huzail, al nazam,dan al jubai dalam bidang theology, zunnun al-misri
abu yazid al-bustami,dan al-halaj, dalam mistisisme atau tasauf. Al kindi,al-farabi,ibn Sina,ibn
Miskawaih, dalam filsafat Ibn haysam,ibm hayyan,al kawarizmi,al masudi,dan alrazi dalam
islmu pengetahuan ke dua, fase disintegrasi, (1000-1250m) dimasa ini keutuhan umat islam
dalam bidang politik mulai pecah kekuasaan khalifah menurun dan akhirnya bagdad dapat
dirampas dan di hancurkan oleh hulagu di tahun 1258m. khalifah sebagai lambing kekuasaan
politik ummat islam hilang.
Priode pertengahan (1250-1800m) juga dibagi dalam dua fase 1.fase kemunduran (1250-
1500M). Di zaman ini disentralisasi dan disintegrasi bertambah meningkat perbedaan antara
sunni dan syi’ah demikian juga antara arab dan Persia bertambah nyata kelihatan dunia islam
terbagi dua bagian arab yang terdiri atas Arabia irak suriah falestina mesir dan afrika utara
dengan mesir,sebagai pusat dan bagian Persia yang terdiri atas Balkan atas asia kecil Persia dan
asia tengah dengan iran sebagai pusat kebudayaan Persia mengambil bentuk internasional dan
dengan demikian mendesak lapangan kebudayaan arab . pendapat bahwa pintu ijtihad tertutup
makin meluas di kalangan umat islam demikian juga terekat dengan pengaruh negatifenya
perhatian pada ilmu pengetahuan kurang sekali umat islam di spanyol dipaksa masuk Kristen
atau keluar dari daerah itu
kedua fase tiga kerajaan besar (1500-1800m) yang di mulai dengan jaman kemajuan
1500-1800m) yang di mulai dengan zaman kemajuan (1500-1700 m)dan zaman
kemunduran(1700-1800m) tiga kerajaan besar yang dimaksud ialah kerajaan usmani (ottoman
empire) di turji kerajaan safawi di Persia dan kerajaan mughal di India dimasa kemajuan kitiga
kerajaan besar ini mempunyai kejayaan masing masing terutama dalam bentuk litetaratur dan
arsitek mesjit mesjit dan gedung gedung indah yang di dirikan di zaman ini masih dapat di lihat
di istambul di tibris Isfahan serta kota kota lain di iran dan di dekhi kemajuan umat islam di
zaman ini lebih banyak merupakan kemajuan di periode klasik perhatikan pada ilmu
pengetahuan masih kurang sekali di zaman kemunduran kerajaan ummani terpukul di eropa
kerajaan safawi di hancurkan oleh serangan serangan suku bangsa afghan sedang daerah
kekuasaaan kerajaan mughal di perkecil oleh pukulan pukulan raja raja India kekuatan militer
dan kekuatan politik umat islam menurun umat islam dalam keadaan mundur dan setatis dalam
pada itu eropa dengan kekayaan kekayaan yang di angkut dari amerika dan timur jauh bertanbah
kaya dan maju penetrasi barat yang kekuatanya meningkat ke dunia islam yang kekuatanya
menurun dan kian mendalam dan kian meluas akhir nya napoleon di tahun 1798 m menduduki
mesir sebagai salah satu pusat yang terpenting
priode modern ( 1800m dan seterusnya )merupakan zaman kebangkitan umat islam jatuh
nya mesir ke tangan barat menginsafkan dunia islam akan kelemahan nya dan menyadarkan
umat islam bahwa di barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi dan merupakan
ancaman bagi islamraja raja dan pemuka pemuka islam memikirkan bagaimana meningkat kan
mutu dan kekuatan umat islam kembali periode modern inilah timbulnya ide ide pembaharuan
dalam islam Dari deskripsi tersebut terlihat turun naik,pasang surut gelombang kemajuan dan
kemunduran Islam.Kini Ummat Islam tengah memikirkan kembali bagaimana cara memajukan
dirinya.Pembaharuan terjadi di hamper seluruh Negara Islam,terutama Negara-negara yang
pernah di jajah oleh kekuatan barat,seperti Turki,India,dan mesir.Pembaharuan tersebut hingga
sekarang masih terus berlangsung untuk mencapai tujuannya yang diinginkan.sementara itu
berbagai penelitian para ahli terhadap fenomena pembaharuan islam tersebut terus berlanjut
dalam hasil-hasilnya telah banyak di publikasikan baik dalam bentuk buku artikel maupun
dakwah dengan lisan dan sebagainya dari keadaan demikian maka muncullah suatu bidang study
pembaharuan dalam islam dan menjadi salah satu mata kuliah yang diajarkan pada berbagai
perguruan tinggi Islam mengkaji berbagai upaya pembaharuan berikut pemikiran tokoh-tokoh
sterategi dan keberhasilannya selain berguna untuk kepentingan akademis juga berguna sebagai
bahan perbandingan untuk melakukan pembaharuan di Indonesia dalam kaitan ini maka kita
merasa perlu mengkaji pengertian pembaharuan islam tersebut. Pemikiran-pemikiran dan tokoh
pembaharuan serta sterategi yg diterapkan pada setiap Negara yang melakukan upaya
pembaharuan di maksud.
PENGERTIAN PEMBAHARUAN ISLAM.
Di sebagian ummat islam tradisional hingga saat ini Nampak ada perasan masih belum mau
menerima apa yang dimaksud dengan pembaharuan Islam.Hal ini,antara lain disebabkan karena
salah persepsi dalam memahami arti pembaharuan Islam. Mereka memandang bahwa
Pembaharuan islam adalah membuang ajaran Islam yang lama diganti dengan ajaran Islam
baru,padahal ajaran islam yang lama itu berdasarkan pada hasil ijtihad para ulama besar yang
dalam ilmunya, taat beribadah dan unggul kepribadiannya.sedangkan ulama yang ada sekarang
dipandang kurang mendalam ilmu agama-nya kurang taat dalam ibadahnya dan kurang baik budi
pekertinya. Oleh karena itu mereka masih beranggapan bahwa pemikiran ulama di abad yang
lampau sudah cukup baik dan perlu diganti dengan pemikiran ulama sekarang.
Selain itu ada pula yang memahami pembaharuan Islam dengan mengubah Al-Qur’an
dan A-Khadist menurut selera orang yang memahaminya,atau mencocok-cocokkan makna Al-
Qur’an dan al-khadist dengan makna yang dimaui oleh orang yang menafsirkannya, sehingga al-
qur’an dan al-khadist menjadi semacam stempel yang melegitimasi segala perbuatan yang
dilakukan manusia. Dengan kata lain,pembaharuan Islam mereka persepsikan dengan upaya
mencocokkan kehendak al-qr’an dan al-khadits dengan kehendak orang yang
menafsirkannya,bukan mengajakorang untuk hidup sesuai dengan al-qur’an dan al-khadist.
Persepsi demikian hingga kini Nampak di pegang terus oleh sebagian ummat Islam
tradisional,tanpa mau melakukan dialog atau discusi dengan para tokoh pembaharu dalam
Islam,sehingga muncullah istulah kaum modernis dan kaum tradisionalis.
Pembaharuan Islam sebenarnya bukan sebagaimana yang dipersepsikan oleh sementara kaum
tradisionalis di atas. Pembaharuan Islam adalah upaya-upaya untuk menyesuaikan paham
keagamaan Islam dengan perkembangan baru yang ditimbulkan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi Modern(1). Dengan demikian pembaharuan dalam Islam bukan berarti mengubah
mengurangi atau menambah teks al-qur’an maupun teks al-khadist, melainkan hanya mengubah
atau menyesuaikan faham atas keduanya sesuai dengan perkembangan zaman, hal ini dilakukan
karena betapapun hebatnya faham-faham yang di hasilkan para ulama atau pakar di zaman
lampau itu tetap ada kekurangannya dan selalu di pengaruhi oleh kecenderungan pengetahuan
situasi social dan lain sebagainya faham-faham tersebut untuk di masa sekarang mungkin masih
banyak yang relepan dan masih dapat di gunakan tetapi mungkin sudah banyak yang tidak sesuai
lagi Selain itu pembaharuan dalam islam dapat juga berarti mengubah keadaan ummat agar
mengikuti ajaran yang terdapat di dalam al-qur’an dan as-sunnah.Hal ini perlu di lakukan,karena
terjadi kesenjangan antara yang di kehendaki al-qur’an dengan kenyataan yang terjadi di
masyarakat. Al-qur’an misalnya mendorong ummatnya agar menguasai pengetahuan agama dan
ilmu pengetahuan modern serta teknologi secara seimbang : hidup bersatu,rukun dan damai
sebagai suatu keluarga besar ; bersikap dinamis, kereatif, inofatif, demokratis,
terbuka,menghargai pendapat orang lain,menghargai waktu,menyukai kebersihan, dan lain
sebagainya. Namun kenyataan ummatnya menunjukan keadaan yang berbeda. Sebagian besar
ummat islam hanya menguasai pengetahuan agama sedangkan ilmu pengetahuan modern tidak di
kuasainya, bahkan di musuhinya: dalam keadaan penuh pertentangan dan peperangan, satu
dengan lainnya saling bermusuhan, statis, memandang cukup apa yang ada, tidak ada kehendak
untuk meningkatkan produktifitas dan efisiensi kerja,bersikap diktator, kurang menghargai
waktu,kurang terbuka dan lain sebagainya. Sebagai sikap dan pandangan hidup ummat demikian
jelas tidak sejalan dengan ajaran al-qur’an dengan as-sunnah dan hal demikian harus di
perbaharui dengan jalan kembali kepada dua sumber ajaran Islam yang utama itu.dengan
demikian,maka pembaharuan islam mengandung maksud mengembalikan sikap dan pandangan
hidup ummat agar sejalan dengan petunjuk al-qur’an dan al-sunnah.untuk mendukung
pernyataan tersebut, harun nasution dalam bukunya berjudul pembaharuan dalam islam telah
banyak mengemukakan ide-ide pembaharuan dalam islam dengan maksud seperti diungkapkan
diatas, Muh Abduh, salah seorang pembaharu dari Mesir, sebagaimana dikemukakan harun
nasution misalnya mengemukakan ide-ide pembaharuan antara lain dengan cara menghilangkan
bid’ah-bid’ah yang terdapat dalam ajaran islam, kembali kepada ajaran islam yang
sebenarnya,di buka kembali pintu ijtihad, menghargai pendapat akal,dan menghilangkan sikap
dualisme dalam bidang pendidikan.sementara itu sayyid ahmad khan, salah seorang tokoh
pembaharu dari India,berpendapat bahwa untuk mencapai kemajuan perlu meninggalkan faham
theology jabariyah (Fatalism) diganti dengan faham Qadariyah (Free will dan free act), perlu
percaya bahwa hukum alam dengan wahyu yang ada dalam al-Qur’an tidak bertentangan,karena
kedua-duanya berasal dari Tuhan, dan perlu dihilangkan ta’lid dig anti dengan faham ijtihad.
Dari beberapa pemikiran pembaharuan tersebut di atas, terlihat bahwa yang di maksud dengan
pembaharuan dalam islam,bukan mengubah al-qur’an dan al-khadist, tetapi justru kembali
kepada al-qur’an dan al-khadist, sebagai sumber ajaran Islam yang utama. Dari penafsiran
tentang pembaharuan ini, maka penulis akan mengemukakan beberapa orang tokoh yang
memberikan kontribusi pemikirannya d dunia islam, khususnya pemikiran-pemikiran mereka
yang di jadikan rujukan-rujukan oleh para cendikiawan islam di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai