Manusia telah diciptakan dengan sempurna, memiliki sistem perlindungan mendasar sejak
masih dalam kandungan hingga wafat.
Memiliki keinginan untuk tetap selamat dan sehat
Memiliki perasaan takut terhadap bahaya
Memiliki naluri yang dapat mendeteksi adanya bahaya
Memiliki gerak refleks
Memiliki akal yang selalu menimbang benar atau salah
Memiliki Ibu yang melindungi & Ayah yang membimbing ke jalan selamat
Sebagai hak yang asasi maka setiap manusia harus dilindungi terhadap bahaya-bahaya yang
dikenakan kepadanya.
Untuk dapat selamat manu- sia dilindungi dengan sistim pertahanan diri (survival).
o Sistim Survival Dasar: insting, refleks, rasa dan nafsu dasar (makan, berkembang
biak, bersaing, dll.).
o Sistim Survival tingkat lanjut: penggunaan akal untuk hidup lebih baik.
Sejarah K3
Hipocrates, bapak ilmu kedokteran à belum menuju ke hiperkes.
Agricola,buku “De Re Metalica”,tahun 1556 (pertambangan, ventilasi, tutup muka) à ada
gagasan PENCEGAHAN.
Paracelcus, penggunaan bahan kimia tempat kerja à kelak menjadi toksikologi moderen
(saat ini sdh terbukti).
Menulis buku “Von der Bergsucht un Anderen Bergkrankheiten”.
Paracelcus dan Agricola à
Menggambarkan pekerjaan dan penyakit yg diderita oleh pekerja
Bernardine Ramazzini, buku “De Morbis Artificum Diatriba”.
Menjelaskan penyakit hubungannya dengan jenis-jenis pekerjaan.
Pekerjaan dapat menimbulkan penyakit
Sejarah K3 di Indonesia
Abad 17, VOC
Kesehatan kerja kolonial
Tujuan : kesh.kerja utk pekerja Indonesia supaya produktif à kepentingan
pemerintahan penjajah/kolonialis (Belanda)
Jaman Jepang ?
Hampir tdk ada pemikiran ttg pengembangan K3 à masa penjajahan yg relatif singkat (3,5 th)
& didominasi perjuangan dg angkat senjata (perang)
Jaman Indonesia Merdeka :
UU Kerja, UU Kecelakaan
Departmen Perburuhan
Lembaga Kesehatan Buruh
Tahun 1966 fungsi lebih jelas di pemerintah
Tahun 1967 buku Hiperkes, Majalah K3 pertama kali terbit.
Tahun 1968 Jaminan Sosial
Tahun 1969 Seminar K3 pertama di Indonesia
Tahun 1970, UU No Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
Hygiene Perusahaan : ilmu yang mempelajari & menilai faktor2 penyakit (kualitatif/
kuantitatif) dalam lingk kerja untuk diadakan evaluasi dan pencegahan→pekerja dan masy
sekitar terlindungi.
Kesehatan Kerja : ilmu yang berupaya agar naker/ masyarakat memperoleh derajad
kesehatan yang optimal (fisik, mental, sosial) dengan upaya preventif dan kuratif yang
disebabkan faktor2 pekerjaan dan lingkungan kerja.
TUJUAN :
1.mencapai derajad kes naker optimal
2.untuk meningkatkan produktivitas kerja
LINGKUP:
1. Pencghn & pembrntsn PAK &KAK
2. Pemeliharaan & peningk. Kes dan gizi
3. Peningk efisiensi & produktifts SDM
4. Penurunan kelelahan akibat kerja/peningkatkan kegairahan kerja
5. Perlindungan masyarakat sekitar
OUTPUT
1. Lingk kerja yg memenuhi syarat
2. Menurunkan biaya akibat KAK dan PAK
Program keselamatan kerja difokuskan pada dua aspek:
Perilaku Kerja:
Membentuk sikap karyawan yang pro-keselamatan kerja
Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan keselamatan kerja,
mulai dari manajemen puncak hingga karyawan level terendah
Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan program
keselamatan kerja
Kondisi Kerja:
Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja fisik yang aman,
misalnya dengan penyediaan alat-alat pengaman
Beberapa Teknik dalam Program Keselamatan dan Kesehatan
Analisis Bahaya Pekerjaan
Proses yang dirancang untuk mempelajari dan menganalisis sebuah tugas
dan bahaya-bahaya potensial yang bisa timbul dari pelaksanaan tugas
tersebut.
Selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang lebih aman guna
mencegah bahaya-bahaya potensial tersebut.
Ergonomika
Studi mengenai hubungan antara manusia dengan pekerjaannya, yang
meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang
digunakan, serta lingkungan kerjanya.
Yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan lingkungan kerjanya
terhadap karakteristik para karyawan, bukan sebaliknya.
Konsep Sehat
Sehat adalah situasi sejahtera dari tubuh, jiwa dan sosial sehingga memungkinkan seseorang
untuk hidup produktif.
Kelamatan Kesehatan Kerja: Keberupaya agar naker/ masyarakat memperoleh derajad
kesehatan yang optimal (fisik, mental, sosial) dengan upaya preventif dan kuratif yang
disebabkan faktor2 pekerjaan dan lingkungan kerja.
Faktor-faktor yg mempengaruhi kesehatan tenaga kerja
Beban kerja ->fisik mental
Lingkungan kerja -> Fisik,kimia,Biologi ,Ergonomi ,Psikologi
Kapasitas kerja -> Ketrampilan Kesegaran jasmani & rohani ,Status kesehatan/gizi ,
usia ,Jenis kelamin ,Ukuran tubuh
HAZARD adalah Suatu keadaan/kondisi yang dapat mengakibatkan (berpotensi)
menimbulkan kerugian (injury/penyakit) bagi pekerja
RISIKO adalah Kemungkinan/peluang suatu hazard menjadi suatu kenyataan
à Pajanan, Frekuensi, Konsekuensi
à Dose - Response
Hazard terbagi menjadi 6 yaitu : Hazard Somatik, Hazard Lingkungan Kerja (Fisik, Kimia,
Biologi) , Hazard Perilaku (Behaviour) , Hazard Ergonomi , Hazard Pengorganisa-sian
Pekerjaan , Hazard Budaya Kerja
Lazim disebut “Faktor risiko” Hipertensi, Diabetes Mellitus ,Obesitas ,Dyslipidemia ,Asthma
HAZARD PERILAKU (BEHAVIOR)-> Merokok,Pola makan,Workaholic ->Efek Kesehatan: PJK,
DM, Stroke, Stress->Pengendalian: Pola hidup sehat
HAZARD PENGORGANISASIAN PEKERJAAN:
Penugasan yang tidak sesuai (beban kerja tinggi)
Fasilitas tidak memadai
Tidak ada reward
Terdapat gap antar karyawan
Terdapat gap antar karyawan dan pimpinan
Shift Kerja
Career Planning (jalur karir, kenaikan pangkat dan jabatan
HAZARD BUDAYA KERJA:
Value (Tata Nilai)-> Kepemimpinan otoriter vs demokratis
Norma ->Peraturan atau kegiatan yang dilakukan untuk mendukung value
Suasana/ Iklim Kerja ->Keterbukaan atau tertutup
Kerja dalam Team ->Karyawan yg individualis akan kesulitan