Abstract
The immunization is not a new thing in the world of health in Indonesia, but to this day, many
parents who are still hesitant in deciding whether their child will be immunized. This is quite
reasonable, due to lack of information and knowledge of parents about the benefits and
importance of immunization for children. Some controversy is circulating about the
immunization effect that makes children allergic, autism to seizures due to immunization.
However, all the risks that can be avoided if parents know important information before
immunization. Immunization now can be obtained anywhere, giving the immunization was
done in place of health services, such as hospital, Maternity Clinic, Puskesmas, Posyandu, and
private doctors’ clinic.
Abstrak
Imunisasi bukanlah hal yang baru didalam dunia kesehatan di indonesia, namun tetap sampai
saat ini masih banyak orang tua yang masih ragu-ragu dalam memutuskan apakah anak
mereka akan di imunisasi. Hal tersebut cukup beralasan, disebabkan kurangnya informasi dan
pengetahuan para orang tua akan manfaat dan pentingnya imunisasi bagi anak. Beberapa
kontroversi yang beredar tentang akibat yang imunisasi yang membuat anak menjadi alergi,
autis hingga kejang-kejang akibat imunisasi. Namun semua resiko itu dapat dihindari apabila
orang tua mengetahui informasi penting sebelum imunisasi. Pemberian imunisasi sekarang ini
dapat di peroleh dimana saja, pemberian imunisasi dilakukan di tempat pelayanan kesehatan,
seperti Rumah Sakit, Klinik Bersalin, Puskesmas, Posyandu, hingga praktek-praktek dokter
swasta.
yang membuat anak menjadi alergi, autis teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat
hingga kejang-kejang akibat imunisasi. dikenal sebagai saling melengkapi tujuan dan
Namun semua resiko itu dapat dihindari sasaran.
apabila orang tua mengetahui informasi
penting sebelum imunisasi. Banyaknya
penyakit baru yang menular dan mematikan
seerta penyakit infeksi masih menjadi Gambar 1. Model Sistem Sederhana
masalah di indonesia. Selain gaya hidup sehat (Jogiyanto, 1999)
dan menjaga keberihan, imunisasi
merupakan cara untuk melindungi anak dari 2.1.2 Karakteristik Sistem
bahaya penyakit menular. dengan vaksinasi Menurut Jogiyanto (1999), suatu sistem
akan meningkatkan kekebalan tubuh dan mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
mencegah tertularnya penyakit tertentu. Di tertentu, yaitu :
indonesia ada lima jenis imunisasi yang wajib a. Komponen Sistem
diiberikan pada anak-anak, yakni BCG, Polio, Suatu sistem terdiri dari sejumlah
Campak, DPT, dan Hipatitis B. komponen yang saling berinteraksi
Pemberian imunisasi sekarang ini dapat untuk membentuk satu kesatuan, dapat
di peroleh dimana saja, permberian imunisasi berupa satu subsistem-subsistem
dilakukan di tempat pelayanan kesehatan, ataupun bagian-bagian dari sistem untuk
seperti Rumah Sakiit, Klinik Bersalin, menjalani fungsi tertentu dan
Puskesmas, Posyandu, hingga praktek- mempengaruhi proses secara
praktek dokter swasta. Namaun banyak keseluruhan.
orang tua anak memilih puskemas sebagai b. Batasan Sistem
tempat imunisasi anak mereka, dikarenakan Batasan sistem adalah daerah yang
di pukesmas tidak dipungut biaya imunisasi membatasi suatu sistem dengan sistem
sehingga puskesmas menjadi pilihan lainnya, dan dapat pula menunjukkan
masyarakat. ruang lingkup dari sistem.
Dengan demikian diharapkan adanya c. Lingkungan Luar Sistem
aplikasi teknologi yaitu sistem informsi Lingkungan luar sistem adalah sesuatu
imunisasi, untuk mendukung sistem diluar batasan sistem yang dapat
informasi imunisasi polio yang efektif perlu mempengaruhi jalannya operasi sistem.
dirancang suatu sistem yang lebih Lingkungan ini harus dapat dikendalikan
konperehensif, sehingga akan memudahkan agar lingkungan luar yang
untuk mengetahui daftar anak yang sudah di menguntungkan dapat terus dan yang
imunissi atau yang belum di imunisai karena merugikan dapat dicegah supaya tidak
data sudah disimpan. mengganggu kelangsungan sistem.
Dalam rekayasa sistem informasi,
2. TINJAUAN PUSTAKA lingkungan disebutkan sebagai sumber
2.1 Konsep Dasar Sistem atau tujuan yang berupa objek dapat
memberikan masukan atau menerima
Sistem dapat diartikan sebagai suatu
keluaran dari sistem.
kumpulan atau himpunan dari unsur atau
d. Penghubung sistem
variable-variabel yang saling teroganisasi,
Merupakan media penghubung antara
saling berinteraksi dan saling bergantung
subsistem lainnya yang merupakan
sama lain. Lebih lanjut mengenai sistem
sumber-sumber daya mengalir diantara
adalah sebagai berikut :
subsistem-subsistem. Keluaran dari
subsistem akan menjadi masukan bagi
2.1.1 Pengertian sistem
subsistem yang lainnya membentuk satu
Secara sederhana suatu sistem dapat kesatuan dengan melalui media
diartikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri penghubung.
dua atau lebih komponen atau subsistem e. Masukan Sistem
yang berinteraksi untuk mencapai suatu Masukan adalah energi ke dalam sistem
tujuan (Jogiyanto, 1999). yang dapat berupa masukan perawatan
Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem dan masukan sinyal. Masukan perawatan
secara umum adalah masukan (input), adalah energi-energi yang dimasukkan
pengolahan (processing), dan keluaran supaya sistem dapat beroperasi.
(output). Sebuah sistem terdiri dari bagian- f. Keluaran Sistem
bagian saling terkait yang beroperasi Keluaran adalah hasil dari energi yang
bersama untuk mencapai beberapa sasaran diolah menjadi sesuatu yang berguna
tertentu. Berarti sebuah sistem bukanlah dan dapat pula menjadi sisa yang tidak
seperangkat unsur yang tersusun secara berguna. Keluaran suatu subsistem
dapat menjadi sisa yang tidak berguna. keputusan. Pengertian Informasi pada
Keluaran suatu subsistem dapat menjadi umumnya adalah hasil dari kegiatan
masukan bagi subsistem lainnya. pengolahan data yang memberi bentuk lebih
g. Pengolahan Sistem berarti dari suatu kejadian. Penulis
Pengolahan sistem adalah bagian dari mengungkapkan:
sistem yang melakukan pengolahan Informasi adalah data yang telah diolah
energi masukan sehingga menghasilkan menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
keluaran. penerimaannya dan bermanfaat dalam
h. Sasaran Sistem pengambilan keputusan saat ini atau
Sasaran adalah hasil yang ingin dicapai mendatang (Davis, 2002).
oleh sistem, sehingga suatu sistem pasti 1. Kualitas Informasi
memiliki tujuan atau sasaran. Sasaran Menurut Jogianto (1999), kualitas
sistem akan sangat menentukan informasi tergantung dari tiga hal yaitu
masukan yang dibutuhkan sistem dan yang dijelaskan berikut ini, informasi yang
keluaran yang dihasilkan sistem. Suatau dihasilkan harus :
subsistem akan dikatakan berhasil bila a. Akurat
sistem dapat mencapai sasaran atau Informasi harus bebas dari
tujuannya. Dalam pengembangan kesalahan. Informasi harus akurat
sistem Informasi terdapat beberapa karena dari sumber informasi sampai
tahapan, diantaranya : ke penerima kemungkinan banyak
1) Kebijakan dan perencanaan Sistem gangguan yang dapat berubah
2) Analisis Sistem informasinya.
3) Desain Sistem secara umum b. Tepat Waktu
4) Desain Sistem secara rinci Informasi yang datang pada
5) Seleksi Sistem penerima tidak boleh datang
6) Implementasi Sistem terlambat, karena informasi
7) Perawatan Sistem merupakan landasan dalam
8) Perawatan Sistem pengambilan keputusan.
Dari tahapan-tahapan pengembangan c. Relevan
sistem tersebut yang utama adalah Analisis Informasi mempunyai untuk
sistem, Desain sistem dan Implementasi pemakainya. Relevansi informasi oleh
sistem. setiap orang berbeda-beda.
2. Nilai Informasi
2.2 Konsep Dasar Informasi Nilai dari informasi (value of information)
Informasi dapat di ibarat darah yang ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat
mengalir di dalam tubuh suatu organisasi biaya dan biaya mendapatkannya. Suatu
sehingga informasi ini sangat penting didalam informasi dikatakan bernilai bila
organisasi. Suatu system yang kurang manfaatnya lebih efektif dibandingkan
mendapatkan informasi akan menjadi luruh. dengan biaya mendapatkan.
Keadaan dari system dalam hubungannya
dengan keberakhirannya disebut dengan 2.2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
istilah entropy . berikut ini penjelasan tentang Ada beberapa perbedaan pendapat para
informasi. ahli mengenai defenisi dari sistem informasi
antara lain, sebagai berikut :
2.2.1 Pengertian Informasi 1. Alter ( 1992 ) mengatakan sistem
Menurut Jogianto (1999), informasi informasi adalah kombinasi antara
dapat didefinisikan sebagai hasil dari prosedur kerja, informasi orang, dan
pengolahan data dalam suatu bentuk yang teknologi informasi yang diorganisasikan
lebih berguna dan lebih berarti bagi untuk mencapai tujuan dalam sebuah
penerimanya yang menggambarkan suatu organisasi.
kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact) 2. Bodner dan Hopwood ( 1993 )
yang digunakan untuk pengambilan mengatakan sistem informasi adalah
keputusan. sitem informasi kumpulan perangkat
Informasi terdiri dari data-data, keras dan perangkat lunak yang
meskipun demikian definisi informasi berbeda dirancang untuk mentransformasikan
dengan data, data adalah fakta dan angka data kedalam bentuk informasi yang
yang sedang tidak digunakan pada proses berguna.
pengambilan keputusan dan biasanya 3. Gelinas, Oram dan Winggind ( 1990 )
berbentuk catatan historis yang dicatat dan mengatakan Sistem informasi adalah
diarsipkan tanpa maksud untuk segera suatu sistem buatan manusia yang
diambil kembali untuk pengambilan secara umum terdiri atas sekumpulan
Arsitektur informasi atau arsitektur Suatu fase dimana suatu sistem yang
teknologi inforrnasi, arsitektur sistem sudah berjalan dipelajari dan dicari
informasi, infrastruktur teknologi informasi alternatif-alternatif sistem baru untuk
adalah suatu pemeta¬an atau rencana diusulkan.
kebutuhan-kebutuhan informasi di dalam c. Desain Sistem Secara Umum
suatu organisasi (Turban, 1999). Tujuan dari disain sistem secara umum
Arsitektur ini berguna sebagai penuntun adalah untuk memberikan gambaran
bagi operasi sekarang atau menjadi cetak- secara umum kepada user tentang
biru (blueprint) untuk arahan di masa sistem yang baru. Disain secara umum
mendatang. Tujuan dari arsitektur ini adalah mengidentifikasikan komponen -
agar bagian teknologi informasi memenuhi komponen sistem informasi yang akan
kebutuhan-kebutuhan bisnis strategis pada didisain secara terinci.
suatu organisasi. Oleh karena itu, arsitektur d. Desain Sistem Terinci
informasi memadukan kebutuhan informasi, Pada tahap disain output secara umum,
komponen sistem informasi, dan teknologi disain sistem terinci hanya dimaksudkan
pendukung. untuk menentukan kebutuhan output
Arsitektur informasi menggunakan dari sistem baru.
arsitektur teknologi yang dapat dibedakan e. Seleksi Sistem
menjadi tiga macam, yaitu : Tahap seleksi sistem merupakan tahap
1. Arsitektur Tersentralisasi untuk memilih perangkat keras dan
2. Arsitektur Desentralisasi perangkat lunak untuk sistem informasi.
3. Arsitektur Client/Server f. Implementasi Sistem
Tahap implementasi sistem merupakan
2.5 System Development Life Cycle tahap dimana sistem informasi yang
(SDLC) sudah diprogram diuji dan digunakan
Proses pengembangan System dalam suatu organisasi.
Development Life Cycle (SDLC) mempunyai g. Perawatan Sistem
beberapa tahapan mulai dari sistem itu Pada tahap ini hanya lebih ditekankan
direncanakan sampai dengan sistem tersebut kepada pemeliharaan sistem yanng lebih
diterapkan, dioperasikan, dan dipelihara. mengarah kepada manajemen sistem.
Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat pada
gambar 1 dibawah ini: 3. Perancangan Sistem
Pada tahap disain ini harus dilaksanakan
dengan baik agar hasil yang diinginkan
memuaskan dan dapat digunakan secara
tepat. Berikut ini akan diuraikan tahapan-
tahapn perancangan sistem sebagai berikut.
1.4 Data Flow Diagram (DFD) Level 2 Dari gambar 7 diatas dapat dijelaskan
dari pendaftaran imunisasi berelasi dengan
bidan, penyakit dan obat, relasinya
pendaftaran imunisasi memiliki Many to many
ke bidan, imunisasi dan obat. Banyaknya
pendaftaran imunisasi memiliki hubungan
dengan banyak data bidan yang melakukan
imunisasi, data obat diberi ke imunisasi dan
dataimunisasi yang berubah-rubah diberikan
kepada imunisasi.
4. Pembahasan
Gambar 5 DFD Level 2 Tahap pembahasan dalam implementasi
sistem ini terdiri dari pembahasan Interface
1.5 Data Flow Diagram (DFD) Level 3 yaitu antarmuka pengguna yang terdiri dari
bagian input data pasien, input data bidan,
input data imunisasi, dan input data obat.
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan teori
pada perancangan Sistem Informasi
Imunisasi Polio ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Pendaftaran pasien imunisasi dapat
dilakukan secara mudah dan cepat.
2. Terhindar dari nomor identitas yang
ganda karena sistem ini dapat
mendeteksinya apabila ada nomor
identitas yang sama.
3. Dapat diakses kapan saja karena aplikasi
ini berbasis web
DAFTAR PUSTAKA
[1] Al-Bahara Bin Ljamuddin, (2005),
Analisis dan Desain Sistem Informasi ,
Graha Ilmu, Yogyakarta.
[2] Jogiyanto, HM, (1999), Analisis dan
Disain Sistem Informasi, Andi Offset,
Yogyakarta.
[3] Kadir, (2009), Konsep Dasar My-SQL
engenal Query My-SQL, Yogyakarta
Andi
[4] Kusrini, (2007), Strategi Perancangan
dan Pengolahan Basis Data, Andi,
Yogyakarta.