Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN

OBAT PADA APOTEK “FRESH”


BATAM

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Yopi Vearthyardi
06.12.1552

JURUSAN SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
“AMIKOM”
YOGYAKARTA
2010
ANALYSIS AND DESIGN OF MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS AT THE
PHARMACY “FRESH” BATAM

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA APOTEK


”FRESH” BATAM

Yopi Vearthyardi
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACK

In the pharmaceutical sector, especially pharmacies, an information system is


needed. Various types, brands, and very complex levels of the drug made difficulty a
pharmacist to determine the course of the circulation of drugs. Currently a pharmacist
using the card catalog to determine the total stock of existing drugs. To search for specific
types of drugs needed for a long time. With existence of computerized information
systems of all the problems done manually can be done with the help of a computer in
order to achieve efficiency. Pharmacy management information system is built using
Microsoft Visual Basic 6.0 as the display applications and Microsoft SQL Server 2000 as
a database. The result is a system of sales and purchases of drugs that have been
computerized in which include the calculation of the stock of drugs, drug searches, record
sales transactions, sales of drugs both prescription and OTC sales and make a report
addressed to the owner of a pharmacy. Seteleh testing system, it can be concluded that
overall, the system has run well as expected.

Keywords : Computer, Computerized System, Pharamcies.


1. Pendahuluan
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini mengalami kemajuan
yang sangat pesat. Hal ini sangat mendukung dan dibutuhkan untuk membantu
kelancaran kinerja suatu instansi dalam proses pengambilan keputusan.
Komputer merupakan alat pengolahan data dengan kemampuan yang lebih baik
bila dibandingkan dengan manusia, diantaranya dalam hal kecepatan, keakuratan
dan efisiensi. Maka dari itu, sistem komputerisasi digunakan untuk membantu dalam
memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Sistem komputerisasi dapat
meningkatkan keberhasilan kerja seseorang dan mempercepat dalam pembuatan
laporan yang dibutuhkan. Oleh karena itu menggunakan sistem komputerisasi
sebagai alat bantu sangat diperlukan untuk mengerjakan kegiatan dalam bidang
pengolahan data obat sehingga mempercepat dalam pembuatan laporan-laporan
yang ditujukan pada pemilik usaha.
Untuk mendorong berkembangnya perusahaan, pemilik usaha Apotek Fresh
melakukan perbaikan di segala aspek dan salah satu wujud perbaikan tersebut
adalah dengan menggunakan sistem komputerisasi di beberapa bagian persediaan
obat, penjualan obat dan pelaporannya masih dilakukan secara manual. Sehingga
sering ditemukan kekurangan-kekurangan seperti dalam mengelola data persediaan
dan data penjualan obat yang masih memakai waktu yang lama.
2. Landasan Teori
2.1 Konsep Dasar Sistem
2.1.1 Definisi Sistem
Dalam bahasa Indonesia, sistem diartikan sebagai metode, cara atau teknik.
Sistem dapat didefenisikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari atas unit
kesatuan yang saling berkerja sama dan saling ketergantungan untuk mencapai
tujuan tertentu. Mempelajari suatu sistem akan lebih mengenal bila mengetahui
terlebih dahulu, apakah sistem itu? Lebih lanjut tentang pengertian sistem pertama
kali diperoleh dari definisinya. Dengan demikian definisi ini mempunyai peranan
penting dalam pendekatan untuk mempelajari suatu sistem.
Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua pendekatan yaitu sistem yang
menekankan pada prosedur dan sistem yang menekankan pada komponen atau
elemennya.
Menurut Jerry FitzGereld, Warren D. Stallings, Jr mendefisikan sistem yang
lebih menekankan pada prosedur sebagai berikut :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components system), batas sistem (boundary
system), lingkungan luar sistem (environment system), penghubung sistem (interface
system), masukan sistem (input system), keluaran sistem (output system),
pengolahan sistem (process sytem), dan sasaran sistem (objectives system), atau
tujuan (goal).
2.1.3 Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan
tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses
pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu
direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan
dipelihara.
2.2 Konsep Dasar Informasi
2.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah. Data diolah
melalui suatu model agar dihasilkan informasi. Data diolah menggunakan suatu
proses tertentu. Penerima kemudian akan menerima informasi tersebut lalu membuat
keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti akan menghasilkan sejumlah data
kembali. Data yang baru akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu
model dan seterusnya hingga membentuk suatu siklus yang disebut dengan siklus
informasi atau siklus pengolahan data.
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu akurat, tepat waktu
dan relevan. Akurat berarti informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi
tersebut.
Tepat waktu berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh
terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan
keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal bagi organisasi.
Relevan berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap orang berbeda-beda.
2.2.3 Nilai Informasi
Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih banyak
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Tetapi perlu diperhatikan bahwa
informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan
untuk beberapa kegunaan sehingga sulit untuk menghubungkan suatu bagian
informasi pada suatu masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya karena
sebagian besar informasi dipakai tidak hanya oleh satu pihak di dalam organisasi.
Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness
atau cost benefit.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.3.1 Pengertian Sistem Informasi
Menurut James B. Bower, Robert E. Schlosser dan Maurice Newman sistem
informasi didefinisikan sebagai suatu cara untuk menyediakan informasi yang
dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk
organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
2.3.2 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yaitu blok masukan, blok
model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data dan blok kendali. Sebagai suatu
sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi membentuk satu
kesatuan untuk mencapai sasaran.
2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan penerapan sistem informasi di
dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua
tingkat manajemen.
Sistem informasi manajemen menurut Barry E. Cushing “ SIM adalah
kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam organisasi yang
bertanggungjawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen di dalam kegiatan
perencanan dan pengendalian.
2.5 Konsep Dasar Sistem Informasi Penjualan Apotek
Sistem Informasi Penjualan Apotek adalah suatu kumpulan informasi yang
mendukung suatu proses pemenuhan kebutuhan suatu informasi yang bertanggung
jawab untuk menyediakan informasi penjualan obat dalam satu kesatuan proses
yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada Apotek Fresh.
2.6 Konsep Dasar Basis Data

2.6.1 Pengertian Basis Data


Basis data adalah kumpulan file atau data operasional lengkap dari suatu
organisasi atau perusahaan yang diorganisir atau dikelola dan disimpan secara
terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer
sehingga mampu menyediakan informasi optimal bagi pemakainya.
Prinsip utama dalam basis data adalah pengaturan (pemilahan/
pengelompokan/ pengorganisasian) data atau arsip yang akan disimpan sesuai
dengan fungsi dan jenisnya dengan tujuan utama fleksibilitas dan kecepatan dalam
pengambilan data kembali.
2.6.2 Sistem Basis Data
Secara umum sistem basis data adalah suatu sistem yang terdiri dari
kumpulan file (table) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah
sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa
pemakai dan atau program lain untuk mengakses atau memanipulasi file-file (table-
table) tersebut.
2.7 Perancangan Basis Data
2.7.1 Teknik Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan data elemen menjadi
tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya. Pada proses normalisasi selalu
diuji beberapa kondisi. Apakah ada kesulitan pada saat menambah , menghapus,
mengubah, membaca suatu basis data.
2.8 Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic 6 muncul pada Oktober 1997 yang tidak jauh berbeda dengan
Visual Basic 5. Hanya saja, Visual Basic 6.0 sudah ditambah dengan kemampuan
internet programming, dan juga penyempurnaan pada tingkat keamanan saat
menjalankan tread, COM-based application, yang kemudian membuat tren
pemrograman Visual Basic 6.0 mulai bergeser dari aplikasi desktop ke arah aplikasi
network dan desain komponen.
2.9 Gambaran Umum Apotek “Fresh” Batam
2.9.1 Latar Belakang Berdirinya Apotek ”Fresh” Batam
Apotek Fresh adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan obat
yang dapat menerima resep obat dari dokter maupun tanpa resep. Apotek ini
didirikan dr. Suyanto. Sp.OG pada tanggal 26 Maret 2008 yang saat ini memiliki 3
orang karyawan yaitu sebagai pelayanan dalam penjualan obat dan meracik obat
yang diterima dari resep dokter.
Apotek Fresh adalah apotek yang sudah dikenal masyarakat karena apotek
ini cukup murah dan dijangkau oleh para pasien serta jasa dari dokter –dokter yang
ada di apotek ini juga terkenal dengan ketelitian dan kemanjurannya untuk
mengobati pasien-pasien dan juga keramahan dari pihak pegawai yang melayani
para pasien dan pembeli.
2.9.2 Memahami kerja dari sistem yang ada
Langkah yang kedua dari tahap tahap analisis sistem adalah memahami kerja
dari sistem yang ada. Langkah ini dapat dilakukan dengan mempelajari secara
terperinci sitem yang sedang berjalan atau sedang beroperasi.
Sistem analis perlu memahami apa dan bagaimana operasi dari sistem yang
sedang berjalan sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan-
permasalahan, kelemahan-kelamahan, dan kebutuhan-kebutuhan pemakai sistem
untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sistem kerja pada
pengolahan data yang dilakukan Apotek Fresh Batam masih manual dan tidak
teratur dalam penginputan data maupun pengoutputan data laporan yang dapat
berdampak pada kurang terjaminnya keamanan data, selain itu lamanya waktu
pelayanan terhadap pelayanan masyarakat mempengaruhi kepuasan masyarakat.
3. Analisis
3.1 Analisis Sistem
Berdasarkan buku Analisis dan Desain Sistem Informasi yang dikarang oleh
HM. Jogiyanto dari Penerbit Andi pada halaman 129 mengungkapkan bahwa
analisis sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:
”Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian
komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalah-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya”.
3.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan yang yg dilakukan pada Apotek
FRESH Batam, dapat diidentifikasikan bahwa sistem kerja yang dijalankan masih
kurang efektif dan masih banyak kendala-kendala atau permasalahan yang terjadi.
3.3 Memahami Kerja dari Sistem yang Ada
Sistem analis perlu memahami apa dan bagaimana operasi dari sistem yang
sedang berjalan sebelum mencoba untuk menganalisis permasalahan-
permasalahan, kelemahan-kelemahan, dan kebutuhan-kebutuan pemakai sistem
untuk dapat memberikan rekomendasi pemecahannya. Sistem kerja pada
pengolahan data yang dilakukan Apotek FRESH Batam masih manual dan tidak
teratur dalam penginputan data maupun pengoutputan data laporan yang dapat
berdampak pada kurang terjaminnya keamanan data, selain itu lamanya waktu
pelayanan terhadap pelayanan masyarakat mempengaruhi kepuasan masyarakat.
3.4 Analisis Kelemahan Sistem
Tujuan utama dari analisis sistem ini adalah untuk mengevaluasi dan
menentukan permasalahan yang dihadapi. Hal ini bertujuan agar analisis tersebut
dapat diketahui permasalahan yang berkaitan dengan pengembangan apotek dan
untuk mengetahui kelemahan pada sistem yang lama atau pada sistem yang baru.
Salah satu analisi yang digunakan sebagai alat ukur untuk menentukan sebuah
sistem yaitu dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information,
Economy, Controll, Efficiency, Service).
3.5 Analisis Kelayakan Sistem
Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem adalah untuk menguji apakah
sistem baru yang akan diterapkan layak dipakai atau tidak. Dalam hal ini diperlukan
pertimbangan yang matang seberapa keuntungan yang didapat dan biaya yang
diperlukan dari sistem sistem baru tersebut.
3.6 Analisis Biaya dan Manfaat
Untuk mengetahui apakah suatu sistem baru layak atau tidak ujntuk
diterapakan, berikut ini adalah rincaian perhitungana dengan menggunakan analisis
kelayakan, yaitu dengan :
a. Metode Periode Pengembalian (Payback Period)
b. Metode Pengembalian Investasi (Return On Investasi = ROI)
c. .Metode Nilai Sekarang Bersih (Next Present Value)
3.7 Rancangan Sistem
Model dari sistem informasi yang diusulkan akan disajikan dalam dua bentuk,
yang pertama yaitu physical model, bentuk ini digambarkan dengan bagan alir
sistem (system flowchart) yang akan menunjukkan kepada user bagaimana nantinya
sistem yang diusulkan bekerja secara fisik. Bentuk kedua adalah logical model,
model ini menggambarkan dengan diagram arus data (data flow diagram) yang akan
menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi
yang diusulkan secara logika akan bekerja.
4. Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Menerapkan Rencana Implementasi
Supaya kegiatan implementasi dapat beroperasi sesuai dengan yang
diharapkan, maka suatu rencana implementasi perlu dibuat terlebih dahulu.
Rencana implementasi merupakan kegiatan awal dari tahap implementasi sistem
yang bertujuan untuk mengatur biaya dan waktu yang dibutuhkan selama tahap
implementasi sistem. Waktu untuk melakukan kegiatan implementasi juga perlu
diatur dalam rencana implementasi dalam bentuk jadwal waktu.
4.2 Pemilihan dan Pelatihan Petugas
Petugas atau pegawai yang akan mengoperasikan sistem yang baru harus
mempunyai minimal spesifikasi dapat mengoperasikan komputer. Petugas dalam hal
ini merupakan faktor utama dalam kesuksesan suatu sistem informasi. Tujuan
melakukan pelatihan petugas adalah agar petugas yang ditunjuk untuk menjalankan
sistem yang dirancang tidak mendapatkan kesulitan pada saat menjalankan sistem
yang kita buat.
4.3 Konversi Sistem
Adapun konversi sistem yang diterapkan pada Apotek Fresh Batam, adalah
konversi paralel. Sebagaimana keterangan diatas bahwa pendekatan ini dilakukan
dengan mengoperasikan sistem yang baru secara bersama-sama dengan sistem
yang lama selama satu periode waktu untuk meyakinkan bahwa sistem yang baru
telah benar-benar beroperasi, sebelum sistem yang lama dihentikan. Pendekatan
dalam konversi paralel menyediakan proteksi yang tinggi kepada organisasi/toko
terhadap kegagalan sistem yang baru. Jika sistem yang baru gagal, maka sistem
yang lama masih beroperasi.
4.1 Tampilan Menu Login
Merupakan syarat untuk mendapatkan program secara keseluruhan, dimana
yang menggunakan aplikasi ini adalah pelaksana atau petugas yang diberi
wewenang untuk memasukkan data ke dalam basis data ataupun karyawan yang
bertugas masing-masing bagiannya. Pada menu login ini ada dua data tiga data
yang harus dimasukkan, antara lain :
1. User name
Merupakan pengguna yang sudah terdaftar dan dierikan wewenang untuk
menggunakan aplikasi ini.
2. Password
Merupakan syarat yang harus dimasukkan agar hak pengguna tidak mudah
digunakan oleh orang lain.
3. Status
Merupakan syarat harus dipilih agar masing-masing pengguna mengetahui
kapasitas menggunakan aplikasi ini.
Tampilan dari menu login adalah sebagai berikut :
4.2 Menu Utama
Jendela menu utama akan muncul apabila user berhasil memasukkan
nama, password dan status dengan benar pada form login. Menu utama akan
aktif sesuai denngan hak akses. Hak akses yang terdiri dari dua yaitu admin dan
kasir. Untuk admin menu yang aktif adalah semua, sedangkan untuk kasir yang
aktif hanya form penjulan.

Gambar 4.8 Menu Utama


Pada jendela menu utama ini terdiri dari beberapa menu yang telah aktif
atau siap digunakan untuk mengolah data. Menu tersebut adalah :
• Input Data : terdiri dari supplier, dokter, obat, golongan
• Transaksi : terdiri dari penjualan dan pembelian
• Pencarian : terdiri dari pencarian dokter, pencarian obat, pencarian
golongan, pencarian konsumen
• Laporan
• User
4.3 Form supplier
Pada form ini untuk menginputkan data
supplier.

Gambar 4.9 Form Data Supplier


4.4 Form Konsumen
Pada form ini untuk menginputkan data konsumen.

Gambar 4.10 Form Data Konsumen


4.5 Form Dokter
Pada form ini untuk menginputkan data dokter.
Gambar 4.11 Form Data Dokter
4.6 Form Golongan
Pada form ini untuk menginputkan data golongan.

Gambar 4.12 Form Data Golongan


4.7 Form Obat
Pada form ini untuk menginputkan data Obat.

Gambar4.13 Form Data Obat


4.8 Form Transaksi Pembelian
Pada form ini untuk menginputkan data pembelian.
Gambar Form 4.14 Transaksi Pembelian

4.9 Form Transaksi Penjualan


Pada form ini untuk menginputkan data penjualan.

Gambar Form 4.15 Transaksi Penjualan


4.10 Laporan Seluruh Konsumen
Laporan ini menampilkan informasi data seluruh konsumen.

Gambar 4.16 Laporan Seluruh Konsumen


4.11 Laporan Seluruh Supplier
Laporan ini menampilkan informasi data seluruh supplier.
Gambar 4.17 Laporan Seluruh Supplier

4.12 Laporan Seluruh Dokter


Laporan ini menampilkan informasi data seluruh dokter.
.

Gambar
4.18 Laporan Seluruh Dokter
4.13 Laporan Seluruh Golongan
Laporan ini menampilkan informasi data seluruh golongan.

Gambar
4.19 Laporan Seluruh Golongan
4.14 Laporan Seluruh Obat
Laporan ini menampilkan informasi data seluruh obat.

Gambar 4.20 Laporan Seluruh Obat


4.15 Laporan Seluruh Pembelian
Laporan ini menampilkan informasi data seluruh pembelian.

Gambar 4.21 Laporan Seluruh Pembelian


4.16 Laporan Seluruh Penjualan
Laporan ini menampilkan informasi data seluruh penjualan.

Gambar 4.24 Laporan Seluruh Penjualan


5. Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembuatan sistem komputerisasi untuk pelayanan
konsumen pada Apotek FRESH Batam, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Dengan adanya system informasi yang baru dapat membantu para pegawai
khususnya dalam pendataan maupun penyajian informasi yang dibutuhkan oleh
konsumen pada Apotek FRESH Batam sehingga dapat menghasilkan laporan
ataupun penyajian informasi yang lebih cepat dan akurat untuk membantu
pekerjaan dan kualitas pegawai Apotek FRESH Batam.
2. Dapat mengurangi tempat penyimpanan data karena data – data tersebut sudah
tersimpan dalam sitem komputerisasi, hanya saja data manual dibutuhkan jika
terjadi kendala mati listrik ataupun komputer rusak.
3. Anggaran pembiaytaan operasional dapat ditekan khususnya untuk anggaran
pengadaan barang di bagian pengarsipan data karena data – data sudah
tersimpan pada komputer.
4. Untuk mengatasi beberapa masalah yang mungkin sering terjadi maka
diperlukan suatu sistem pengembangan dari penggunaan komputer yang sudah
ada. Adapun kelebihan yang didapat dari adanya sistem baru antara lain:
5.2 Saran
Dalam penelitian pengembangan sistem informasi penjualan apotek ini
penulis memberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Untuk dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada konsumen,
Apotek FRESH Batam sebaiknya segera mengganti keberadaan sistem
informasi lama yang masih dilakukan dengan sistem informasi yang baru.
2. Penggunaan teknologi komputer dalam sistem yang baru diperlukan dalam
penanganan pelayanan penjualan sehingga dapat memberikan kontribusi
yang besar pada pendapatan perusahaan.
3. Sistem informasi penjualan yang diajukan dalam laporan ini dapat dipakai
oleh Apotek FRESH Batam sebagai acuan dalam mengembangkan sistem
yang baru, yang dapat menutupi kelemahan sistem lama.

DAFTAR PUSTAKA
HM, Jogiyanto.MBA,Ph.D. 1999. Analisis & Disain Sistem Informasi; Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Robert A.Leitch / K. Roscoe Davis, Accounting Information System (New Jersey: Prenice
Hall, 1983)
Utami, Ema. 2008. RDBMS Menggunakan MS SQL Server 2000, Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Kristanto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta: Gava
Media.
Gordon B Davis, Management Information System : Conceptual Foundation, Structure
and Development, Tokyo : McGraw-Hill Kogasha, 1974
Andi Sunyoto, Pemograman Database dengan Visual Basic dan Microsoft SQL, Penerbit
Andi, 2007
http://www.bi.go.id diakses tanggal 5Mei 2010 pukul 20.11 WIB
http://www.Amazon.com diakses tanggal 4 Februari 2010

Anda mungkin juga menyukai