3 Prosedur Kerja
Konsentrasi
pH Suhu (oC) Indikator Warna
(M)
10-1 2 26 Metil violet
10-2 3 28.5 Metil orange
Bromcresol
10-3 5 27
green
Bromcresol
10-4 6 28
green
10-5 7 28 Metil merah
Konsentrasi
pH Suhu (oC) Indikator Warna
(M)
10-1 3 26 Metil orange
10-2 4 28.5 Metil orange
Bromcresol
10-3 5 27
green
Bromcresol
10-4 6 28
green
10-5 7 28 Metil merah
4.2 Perhitungan
A. Pengenceran
V1.M1 = V2.M2
5 . 0,1 = 50 . M2
V1.M1 = V2.M2
5 . 0,01 = 50 . M2
V1.M1 = V2.M2
5 . 0,001 = 50 . M2
V1.M1 = V2.M2
5 . 0,0001 = 50 . M2
V1.M1 = V2.M2
5 . 0,00001 = 50 . M2
1. 0,01 M
[ 10¿¿−pH ]2
Ka1= ¿
M
2. – 3 SETERUSNYA BEGITU
1. 0,01 M
10−pH
a 1= × 100 %
M
4.3 Pembahasan
Pengenceran dilakukan dengan mencampur larutan pekat dengan pelarut agar
diperoleh volume akhir yang lebih besar. Pada percobaan diencerkan asam formiat
dan asam asetat sehingga dihasilkan larutan yang mempunyai konsentrasi lebih
rendah dari sebelumnya. Berdasarkan percobaan, semakin kecil konsentrasi larutan
maka semakin besar nilai Ka. Sedangkan pada hasil perhitungan derajat ionisasi,
tampak bahwa semakin kecil konsentrasi larutan maka akan semakin besar derajat
ionisasinya. Maka data yang diperoleh dari hasil percobaan telah berhasil
membuktikan hokum Le chatelier bahwa jika tekanan eksternal diterapkan pada
sistem kesetimbangan, maka system akan menyesuaikan sedemikian rupa sehingga
sebagian tegangan diimbangi karena mencoba untuk membangun kembali keadaan
setimbang. Tekanan eksternal yang diberikan pada larutan adalah berupa perubahan
konsentrasi sehingga tetapan kesetimbangan pun semakin kecil sedangkan derajat
ionisasi semakin besar.
Dari hasil percobaan yang dipeoleh, nilai rata-rata dari larutan asam formiat
adalah 2,2 x 10-3 sedangkan rata-rata derajat ionisasinya adalah 46%. Adapun
diperoleh nilai Ka rata-rata dari larutan asam asetat adalah 2,22 x 10-5 sedangkan rata-
rata derajat ionisasinya adalah 10%.