Dokumen - Tips Makalah Roda Gigi 561c4636c6922 Dikonversi
Dokumen - Tips Makalah Roda Gigi 561c4636c6922 Dikonversi
com
BAB II
PENGUKURAN RODA GIGI
1/41
d. Efisiensi pemindahan dayanya tinggi karena faktor terjadinya slip sangat kecil
e. Kecepatan transmisi roda gigi dapat ditentukan sehingga dapat digunakan dengan
pengukuran yang kecil dan daya yang besar
Gambar Keterangan
Konstruksi kurva sikloida Jenis gigi ini cukup baik karena
presisi dan ketelitianya baik, dapat
meneruskan daya lebih besar dari
jenis yang sepadan, juga kausanya
Persinggungan roda gigi sikloida
dapat lebih lama.
struktur gigi ini berbentuk melengkung cembung, mengikuti pola evolvente. Roda gigi jenis ini
dilihat pada tabel 2.2. Jenis gigi ini struktur cukup sederhana, cara
pembuatanya lebih mudah, tidak sangat presisi dan maupun teliti, harga dapat lebih
murah , baik ekali digunakan untuk roda gigi ganti. Jenis profil gigi evolvente dipakai
sebagai profil gigi standard untuk semua keperluan transmisi.
Gambar Keterangan
Roda gigi ini dibuat dengan suatu spesifikasi khusus atau keperluan tertentu sesuai dengan
kriteria yang dibutuhkan, misalnya bentuk busur lingkaran dan miring digunakan untuk
transmisi daya yang besar dan khusus. Roda gigi khusus dapat dilihat
di tabel 2.3.
Gambar Keterangan
[4]
2.1.2.2 Jalur Gigi
Berdasarkan jalur gigi, roda gigi diklasifikasikan sebagai berikut:
Roda gigi lurus merupakan roda gigi paling dasar dengan jalur gigi yang sejajar
dengan poros. Gigi-gigi roda gigi ini berjajar pada bidang silinder dimana kedua bidang
silinder tersebut bersinggungan dan yang satu menggelinding pada yang lain dengan
sumbu tetasejajar. Jenis-jenis roda gigi lurus dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini.
N Gambar Keterangan
o
.
1 Roda gigi lurus luar Roda gigi paling sederhana yang
. terdiri
dari silinder atau piringan dengan
gigi-
gigi yang terbentuk secara radial.
2. Roda gigi dalam Roda gigi yang gigi-giginya terletak
di
bagian dalam dari silinder roda gigi.
Roda gigi internal tidak mengubah
arah
putaran.
5 Roda gigi kercut miring ganda Gigi roda gigi kerucut miring ganda
. yang
Roda gigi cacing menyerupai screw berbentuk batang yang dipasangkan dengan roda gigi biasa
atau spur. Roda gigi cacing merupakan salah satu cara termudah untuk mendapatkan rasio torsi
yang tinggi dan kecepatan putar yang rendah. Roda gigi cacing mirip dengan roda gigi heliks,
kecuali pada sudut gigi-giginya yang mendekati 90 derajat, dan bentuk badannya biasanya
memanjang mengikuti arah aksial. Jika ada setidaknya satu gigi yang mencapai satu putaran
mengelilingi badan roda gigi, maka itu
adalah roda gigi cacing. Jika tidak, maka itu adalah roda gigi heliks. Jenis – jenis roda gigi
cacing seperti terlihat pada tabel 2.7.
Tabel 2.7 Jenis – jenis roda gigi cacing
No.Gambar Keterangan
1.Roda gigi cacing silindris Roda gigi berbentuk batang yang
karakteristikgigi – giginyaberada
[5]
2.1.2.3 Letak Poros
Berdasarkan letak poros, roda gigi diklasifikasikan sebagai berikut :
Roda gigi dimana giginya berjajar pada bidang silinder (bidang jarak bagi), kedua
bidang silinder tersebut bersinggungan dan yang satu menggelinding pada yang lain
dengan sumbu tetasejajar. Jenis – jenis roda gigi poros sejajar dapat dilihat pada tabel
2.8 dibawah ini.
Tabel 2.8 Jenis – jenis roda gigi dengan poros sejajar
No.Gambar Keterangan
1.Roda gigi lurus Roda gigi paling sederhana, yang terdiri dari
silinder atau piringan dengan gigi-gigi yang
terbentuk secara radial.
1.Roda gigi kerucut lurus Roda gigi kerucut yang alur giginya lurus dan
menuju ke puncak kerucut. Besarnya sudut
puncak kerucut merupakan ukuran bagi putaran
porosnya
2.Roda gigi kerucut spiral Gigi roda gigi kerucut spiral berbentuk kurva
3.Roda gigi kerucut zerol Gigi roda gigi kerucut spiral nol berbentuk
4.Roda gigi kerucut miring Gigi roda gigi kerucut miring berbentuk kurva
memilik bentuk hampir sama dengan kerucut miring, tetapi roda gigi ini memiliki kemiringan
7.Roda gigi miring silang Roda gigi berbentuk seperti kerucut terpotong
yang terdapat celah diantara pertemuan gigi nya,
dengan gigi-gigi yang terbentuk di
permukaannya
3.Roda gigi cacing samping Roda gigi cacing yang memiliki karakteristik
gigi – giginya berada disamping,
atau
penempatan gigi – ginya di
samping
[5]
2.1.2.4 Arah Putaran
Berdasarkan arah putaran, roda gigi diklasifikasikan sebagai berikut:
A. Arah putaran berlawanan
Roda gigi yang memiliki arah putaran yang saling berlawanan antara dua roda
gigi saat bekerja seperti pada tabel 2.11
Gambar Keterangan
1.Roda gigi dalam Roda gigi yang memiliki arah putaran yang
searah antara dua roda gigi saat bekerja
[5]
2.1.3 Fungsi Roda Gigi
Fungsi dari roda gigi adalah untuk:
A. Roda gigi berfungsi untuk meneruskan daya
Roda gigi bersama – sama dengan putaran poros penggerak pada roda gigi ini
menerukan daya. Daya ini diteruskan melalui dari poros penggerak ke poros yang
digerakkan yang saling terhubung satu sam lain seperti pada gambar 2.2 dibawah ini.
2.1.4.2 Non-ferrous
Logam non besi merupakan semua unsur logam dimana komposisi utamanya
bukan besi. Logam non besi juga sering digunakan walaupun pada umumnya jarang sekali di
industri, karena Logam besi lebih banyak dipakai semua industri. Roda gigi
kincir angin dan kincir air untuk mengurangi atau meningkatkan kecepatan rotasi dari
kincir. Roda gigi yang terbuat dari kayu dapat dilihat pada gambar 2.10 dibawah ini.
[17]
Proses metal forming adalah suatu proses pembuatan roda gigi dengan
mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk dan atau ukuran dari bahan (raw
material) menjadi sebuah roda gigi.Dalam pembuatan roda gigi menggunakan cara
forming diantaranya adalah casting, sintering, ekstruding, dan forging.
2.1.5.1.1 Casting
Pengecoran (casting ) adalah suatu proses membuat roda gigi dengan menuangankan material
cair yang dimasukkan ke dalam cetakan, kemudian dibiarkan membeku di dalam cetakan
tersebut, dan kemudian dikeluarkan sehingga terbentuk
produk roda gigi. Berikut adalah macam-macam proses casting :
A. Sand casting
Proses pembuatan roda gigi dengan cara mencetak bentuk roda gigi pada cetakan
dari pasir yang kemudian rongga tersebut diisi dengan logam yang telah dicairkan
melalui pemanasan. Roda gigi yang terbentuk biasanya berukuran besar dan memiliki
akurasi rendah. Proses dan produk sand casting dapat dilihat pada gambar 2.13.
C. Investment casting
Gambar 2.14 Die Casting [20]
Investment casting merupakan salah satu cara/metoda pembentukan roda gigi
melalui proses pengecoran dimana proses pembentukannya dilakukan pada cetakan
yang terbuat dari lilin. Gambar 2.15 dibawah ini merupakan proses dan produk
investment casting.
menghasilkan roda gigi yang tidak terlalu kuat, tetapi proses produksinya sangat murah.
Gambar 2.16 dibawah ini merupakan proses sintering dan produknya.
kebutuhan. Gambar 2.17 dibawah ini merupakan proses dan produk extruding.
2.1.5.2 Machining
Pemesinan adalah proses pembentukan roda gigi dari material dengan
pemotongan dan menggunakan mesin perkakas dari bentuk material mentah menjadi
sebuah produk. Cara ini meliputi roughing ( pembentukan awal ) menggunakan milling
atau rack cutter, dan finishing process untuk meningkatkan kepresisian gigi.
2.1.1.2.1 Roughing
Roughing merupakan proses untuk mengurangi ukuran benda kerja secepat- cepatnya tanpa
memperhatikan kualitas permukaan hasil penyekrapan,hingga mendekati
ukuran yang dikehendaki.Proses ini meliputi forming, generating, shaping, dan hobbing
process.
A. Milling
Material dipotong dengan pahat mesin milling. Gambar 2.19 dibawah ini adalah
proses milling.
finishing gigi yang kurang keakurasiannya. Proses shaving dapat dilihat pada gambar
2.22 dibawah ini.
B. Modu
l
C. Circular
pitch
dari gigi roda gigi yang lain untuk suatu pasangan roda gigi.
G. Working Depth
K. Dedendum
circle
[48]
Alat ini digunakan untuk mengukur ketebalan roda gigi. yang ketelitiannya dapat mencapai
seperseratus Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada
keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah
dilengkapi dengan display digital. Gambar vernier calliper dapat dilihat pada gambar
2.43 dibawah ini.
Gambar 2.41 Vernier Calliper [49]
B. Busur bilah atau bevel protrector
Alat ini digunakan untuk memeriksa bidang bersudut pada benda kerja yang
disekrap. Alat ini merupakan pengembangan dari protractor dengan sebuah atau dua
buah lengan yang bisa berputar.. Bentuk lain dari bevel protrator adalah bevel protractor
mekanis yang banyak dipakai dalam proses permesinan maupun pembuatan Gambar bevel
protrector dapat dilihat pada gambar 2.44 dibawah ini.
gear tooth micrometer dapat dilihat pada gambar 2.50 dibawah ini.
4 3
2. 4 PEMBAHASAN
2.4.1 Data Pengukuran Roda Gigi
Data pengukuran Roda gigi(mm) :
OBYEK UKUR HASIL HASIL RAT
A
PENGUKUR PENGUKUR
AN AN RAT
A
1 2
Jumlah Gigi 24 24 24
o o o
A Sudut Circular Pitch 18 17 17,5
B Hole Circle Diameter 16,84 16,80 16,82
2.4.2 Perhitungan
A. Dedendum circle diameter
Dedendum circle diameter = ( pitch circle diameter – 2.dedendum ) = (42,25 mm
– 2*1,64 mm) = 38,97mm
B. Pitch circle diameter
Pitch circle diameter = ( addendum circle diameter – 2.addendum ), = (46,25 mm
– 2*2,00 mm) = 42,25 mm
C. Addendum circle diameter
Diukur dengan vernier caliper, diameternya 46,25 mm
D. Total Depth
Total depth = ( Addendum + Dedendum ) = (2.00 m + 1.64 mm) = 3,64 mm
Total depth = ( working depth + clearance ) = (3,05 mm + 0,59 mm ) = 3.64 mm
E. Total depth
Diukur dengan menggunakan vernier caliper, ukurannya 3.64 mm
F. Tooth space
Tooth space = = 3,22 mm
=
G. Tooth thickness
Tooth thickness
=
= = 3,22 mm
2.4.3 Analisis
Pengukuran yang berubah – ubah dapat di sebabkan oleh faktor :
A. Alat ukur
Kesalahan pada alat ukur merupakan salah satu penyebab kesalahan pada saat
pengukuran. Misalnya saja kondisi alat ukur yang sudah usang, skala sudah terhapus
dan alat ukur yang telah digunakan cukup lama tidak dilakukan pengkalibrasian lagi.
Keadaan alat ukur yang sudah tidak sesuai standar mengakibatkan ketidakakuratan
pada hasil pengukuran.
B. Benda ukur
Benda ukur yang memiliki dimensi yang tidak lazim dimana banyak lekukan dan
memiliki permukaan yang tidak bulat atau presisi merupakan salah satu faktor
penyebab kesalahan pengukuran. Maka akan timbul ketidakpresisian dan ketidak
akuratan dalam
proses pengukuran dan kesalahan pada data pengukuran.
C. Posisi pengukuran
Posisi pengukuran yang salah tidak sesuai standar pengukuran misalnya saja,
posisi mata yang yang tidak sejajar dengan bidang pengukuran, benda yang diukur tidak
tegak lurus dengan alat ukur, dan juga kedudukan benda kerja dan alat ukur yang
berimpit. Maka sebaiknya proses pengukuran dilakukan dengan memahami teknik-
teknik pengukuran yang benar dan sesuai standar pengukuran.
D. Lingkungan
Keadaan lingkungan yang tidak mendukung dalam proses pengukuran dapat
menyebabkan ketidakakuratan proses pengukuran. Lingkungan yang tidak memadai
dalam pengukuran misalnya saja lingkungan yang kotor, kelembaban udara, suhu pada
saat pengkuran, dan intensitas cahaya pengukuran. Sehingga penambahan data
pengukuran berupa kondisi lingkungan pada saat pengukuran pun perlu ditambahkan.
E. Praktikan
Ketidak terampilan praktikan dalam pengukuran, kurangnya pengalaman
praktikan dalam menggunakan alat ukur, kurangnya ketelitian praktikan dalam
membaca skala meruapak kesalahan praktikan dalam proses pengukuran yang dapat
mengakibatkan ketidakakuratan dalam data pengukuran.
2.4.4 Gambar 2D dan 3D Sesuai Kaidah Gambar Mesin
2.5.6 Saran
A. Pada saat proses pengukuran sebaiknya posisi benda ukur dan alat ukur harus benar
dan tepat, serta keadaan alat ukur dan benda kerja harus saling berimpitan agar
diperoleh data yang akurat.
B. Sebaiknya praktikan mempelajari cara atau teknik penggunan alat ukur yang benar,
[1] web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Bahan%20Ajar%20Motor%20dan
20Tenaga%20Pertanian/sistem%20transmisi%20tenaga-1.htm
[2] www.tecnoficio.com/docs/doc46.php
[3] journal.uii.ac.id/index.php/jurnal-teknoin/article/viewFile/93/56
[4]
--
[5] staff.uny.ac.id/sites/default/files/Perhitungan%20Roda%20Gigi%201.pdf
[6] ihilmy.blogspot.com/2011/05/aplikasi-roda-gigi.html
[7] www.markmallett.com/blog/the-great-meshing/
[8] www.rodadua.web.id/topik/teknologi/
[9] staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Roda%20Gigi.pdf
[10] indonetwork.co.id/alloffers/Mineral_&_Logam/0/roda.html
[11] www.indonetwork.co.id/alloffers/Mineral_&_Logam/0/roda-besi.html
[12] ferhatdokum.en.busytrade.com/products/info/2018650/8d5344-Aluminium-
Gear.html
[13] www.etsy.com/market/Copper_Gears?ref=listing_material
[14] www.etsy.com/listing/84881935/brass-gear-sample-pack-small-steampunk
[15] www.thisnext.com/item/1B467A1A/Wooden-Gear-Object
[16] gunawhan.blogdetik.com/index.php/category/printer/
[17] mece.njtu.edu.cn/otherweb/jpkc/jxsj/eng/jxsj_jxnr_eng/jxnr_search/jxnr_content/
d10z/d10z_3.htm
[18] www.mhi.co.jp/en/products/detail/ind_mt_sol_manufacturing_line.html
[19] www.custompartnet.com/wu/SandCasting
[20] www.custompartnet.com/wu/die-casting
[21] www.ping.com/about/decade.aspx?decade=1980
[22] jj204teknologiworkshop2.blogspot.com/p/rapid-prototyping.html
[23] www.roymech.co.uk/Useful_Tables/Manufacturing/Extruding.html
[24] www.whtildesley.com/page.asp?ID=5
[25] mechanicalprovider.blogspot.com/2011/05/mesin-frais.html
[26] www.gearsolutions.com/article/detail/6196/continuous-generating-gear-grinding
5/22/2018 MakalahRodaGigi-slidepdf.com
[27] www.ustudy.in/node/4382
[28] www.bellgears.co.uk/Spur-Gear-Manufacture.htm
[29] www.hopwoodgear.com/gear-grinding.html
[30] worddomination.com/burnishing.html
[31] www.mustangmonthly.com/howto/mump_0712_1971_ford_mustang_rearend_an
d_suspension_upgrade/photo_13.html
[32] K. Gopinath & M. M. Mayuram, Mechanical Design II, Indian Institute of
Technology Madras
[33] mikrobot.blogspot.com/2008/10/gear.html
[34] www.emeraldinsight.com/journals.htm?articleid=1793318&show=html
[35] www.dsnell.zynet.co.uk/PS/wProSpur.html
[36] nptel.iitm.ac.in
[37] scottandersonpipes.com/atlas_press/tb_grclr.htm
[38] www.dsnell.zynet.co.uk/PS/wProSpur.html
[39] www.helicron.net/workshop/gearcutting/involute-gears/
[40] www.suwaprecision.com/gears/gears.html
[41] www.tbc.school.nz/elearning/localsites/www.technologystudent.com/gears1
[42] engineeronadisk.com/V2/book_implementation/engineeronadisk-72.html
[43] mechanicaldatahelp.wordpress.com/2011/02/05/terms-used-in-gears/
[44] www.cs.cmu.edu/~rapidproto/mechanisms/chpt7.html
[45] www.summitgearworks.com/sgw_terms.htm
[46] wwwmdp.eng.cam.ac.uk/web/library/enginfo/textbooks_dvd_only/DAN/gears/int
ro/intro.html
[47] chestofbooks.com/home-improvement/workshop/Machine-Shop-Work/Part-IV-
Gear-Cutting.html#.UbIty-d-lss
[48] staff.uny.ac.id/sites/default/files/Pengukuran%20Roda%20Gigi.pdf
[49] Laboratorium metrologi industri dan kontrol kualitas
[50] www.scienceelabs.com/olevel/physics/vernier.php
[51] www.craftsmanspace.com/knowledge/vernier-bevel-protractor.html
[52] www.holyinstrument.com/service.asp?keyno=13
[53] www.ti.itb.ac.id
41/41