Anda di halaman 1dari 14

Praktikum 1 STA202 Teori Peluang

Oleh: Ahmad Rifai Nasution dan Rizno Fadhil

Ruang Contoh dan Kejadian


Ruang Contoh : Kumpulan semua hasil dari percobaan acak yang mungkin terjadi; disimbolkan
dengan S
Kejadian : Himpunan bagian dari S
Kejadian Sederhana : Himpunan bagian yang berisi 1 hasil dari S

Operasi Himpunan

Ukuran Suatu Ruang


1. Kaidah Pencacahan
Kaidah pencacahan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan menentukan banyaknya
cara suatu percobaan dapat terjadi. Menentukan banyakya cara suatu percobaan dapat terjadi
dilakukan dengan: aturan penjumlahan, aturan perkalian.
a. Aturan Penjumlahan
Jika ada sebanyak a benda pada himpunan pertama dan ada sebanyak b benda
pada himpuan kedua, dan kedua himpuan itu tidak beririsan, maka jumlah total
anggota di kedua himpuan adalah a + b.
b. Aturan Perkalian
Pada aturan perkalian ini dapat diperinci menjadi dua, namun keduanya saling
melengkapi dan memperjelas.
Teladan
1. Jika seseorang akan membeli sebuah sepeda motor pada sebuah dealer. Di dealer itu
tersedia 5 jenis Honda, 3 Yamaha, 2 Suzuki. Berapa banyak pilihan jenis sepeda motor
yang dimiliki orang tersebut?
2. Sebuah dadu dan sebuah uang logam dilempar secara bersamaan. Berapa hasil yang
berlainan dapat terjadi?
3. Alya mempunyai 5 baju dan 3 celana. Berapa cara Alya dapat memakai baju dan celana?
4. Dari angka-angka 0, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6, berapa banyak bilangan yang terdiri dari 4 angka
yang dapat disusun jika:
a. Tanpa pengulangan
b. Boleh berungan
5. Tentukan banyaknya bilangan ganjil yang terdiri tiga angka yang disusun dari angka-
angka 1, 2, 3, 4, dan 5, jika:
a. Angka tidak berulang
b. Angka boleh berulang
6. In a birthday party, there are 10 people with white shirts and 8 people with red shirts.
Four people have black shoes and white shirts. Three people have black shoes and red
shirts. The total number of people with white or red shirts or black shoes is 21. How
many people have black shoes?
7. Hasil survei di Institut Pertanian Bogor menunjukkan bahwa dari 490 orang mahasiswa,
pembagian mahasiswa yang mengikuti mata ajaran secara penuh sebagai berikut:
Statistika : 319 orang
Statistika dan klimatologi : 72 orang
Klimatologi : 176 orang
Statistika dan algoritma : 207 orang
Algoritma : 285 orang
Klimatologi dan algoritma : 63 orang
Pertanyaan :
- Gambarkan dengan diagram Venn dan sebutkan jumlah orang yang mengikuti
pelajaran statistika saja, algoritma saja, dan klimatologi saja!
- Berapa orang mengikuti statistika atau algoritma, algoritma atau klimatologi!

8. Sebuah kotak berisi 3 kelereng dengan 3 warna yang berbeda; merah, kuning, dan biru.
Akan dilakukan 2 percobaan dengan teknis :
- Mengambil 1 kelereng dan memasukannya lagi kedalam kotak, lalu mengambil
kelereng kedua.
- Mengambil 1 kelereng, lalu mengambil kelereng kedua.
Tentukan ruang contoh kedua percobaan tersebut!
9. Jika S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18}, A = Himpunan kelipatan 2, B =
Himpunan Kelipatan 3, maka tentukan :
a. A
b. B
c. A∩B
Praktikum 2 STA202 TEORI PELUANG
KAIDAH PENCACAHAN

1. Kaidah Penggandaan
Jika suatu operasi terdiri dari 2 tahap, tahap pertama dapat dilakukan dengan m cara yang
berbeda dan tahap kedua dapat dilakukan dengan n cara yang berbeda, maka keseluruhan
operasi dapat dilakukan dengan m x n cara. Cara pencacahan seperti ini disebut kaidah
perkalian.

Contoh:
Berikut ini jalan yang dapat dilalui pengendara motor dari kota A ke kota C melelui kota B.
Ada berepa cara yang dapat dilakukan dari A ke C?

Jawab:
Dari A ke B dapat dilakukan dengan 4 cara.
Dari B ke C dapat dilakukan dengan 3 cara.
Jadi, dari A ke C dapat dilakukan dengan = 4 x 3 = 12 cara,yaitu:
jalan 1,5 ; jalan 1,6 ; jalan 1,7
jalan 2,5 ; jalan 2,6 ; jalan 2,7
jalan 3,5 ; jalan 3,6 ; jalan 3,7
jalan 4,5 ; jalan 4,6 ; jalan 4,7

2. Permutasi
Permutasi adalah susunan objek-objek dengan memperlihatkan urutan tertentu.
a. Permutasi n objek berbeda yang setiap kali diambil seluruhnya ( nPn)

nPn = n! atau Pnn = n!

Contoh:
Diketahui 3 abjad pertama yaitu A, B dan C. Berapa banyak susunan yang mungkin dari 3
huruf yang berbeda itu?

Jawab:
3P3 = 3! = 3.2.1 = 6 cara

b. Permutasi n objek berbeda yang setiap kali diambil sebagian ( nPr)


Banyak permutasi n objek yang diambil r objek (0 < r < n) dinotasikan nPr atau P(n, r) atau
n
Pr (dibaca Permutasi r dari n) adalah :
Contoh:
Berapa banyak permutasi yang terdiri atas 2 huruf yang berbeda dari 4 huruf : A, I, U, E.

Jawab:

c. Permutasi n objek yang tidak semua berbeda


Banyaknya cara menyusun unsur dalam suatu baris, jika ada p unsur yang sama dari satu jenis, q
unsur dari jenis lain, dan seterusnya adalah :

Contoh:
Berapa carakah 5 huruf dari kata CUACA dapat disusun dalam suatu baris !

Jawab:
Unsur-unsur yang sama : huruf C ada 2, huruf A ada 2.
5! 5.4.3.2.1
𝑃= = = 30
2! 2! 2.1.2.1
Jadi susunan yang mungkin ada 30 buah.

d. Permutasi Siklis
Banyaknya cara menyusun n objek berlainan dalam suatu lingkaran, dengan memandang
susunan yang searah putaran jarum jam dan berlawanan arah putaran jarum jam adalah :

Contoh:
Terdapat berapa carakah empat anak A, B, C, D yang duduk melingkar dapat disusun dalam
lingkaran?

Jawab:

Cara I
Ambil seorang anak untuk diletakkan pada posisi yang tetap, kemudian menyusun tiga anak
yang lain dalam tempat yang berbeda, maka cara ini dapat dilakukan dalam 3! = 3.2.1 = 6 cara.
Cara II
Perhatikan gambar!

Jika keempat anak itu diletakkan pada posisi 1, 2, 3, dan 4 bergantian searah putaran jarum jam
dalam sebuah lingkaran, maka mereka tetap membentuk susunan yang sama. Karena itu,
penyusunannya harus menempatkan seorang anak kepada posisi tetap dan menggerak-gerakkan
posisi tiga anak yang lain.

Menyusunnya seperti berikut:

Jadi banyaknya susunan melingkar = (4-1)! = 3! = 6 cara.

3. Kombinasi
Pengelompokkan beberapa objek tanpa memperhatikan urutan.
Banyak kemungkinan memilih grup beranggota r dari n obyek berbeda.
Notasi : 𝐶𝑟𝑛 , (𝑛𝑟)
𝑛!
𝐶𝑟𝑛 = ,𝑟 ≤ 𝑛
(𝑛 − 𝑟)! 𝑟!
Sifat:
𝑛 𝑛−1 𝑛−1
( )=( )+( )
𝑟 𝑟−1 𝑟
Contoh:
- Ada 10 orang yang mendaftar untuk menjadi calon pimpinan dan wakil pimpinan sebuah
divisi. Tentukan berapa banyak pasangan yang dapat terbentuk!
n = 10, r = 2, maka:
10! 10!
𝐶210 = = = 45
(10 − 2)! 2! 8! 2!

- Terdapat 10 pria dan 5 wanita yang berminat menjadi wasit pertandingan bulutangkis. Dalam
sebuah pertandingan dibutuhkan masing-masing 3 orang pria dan wanita. Berapa banyak cara
menyusun grup wasit tersebut? Jika ada 2 orang pria yang tidak ingin berada dalam 1 grup,
berapa grup yang dapat terbentuk?
𝑛1 = 10, 𝑛2 = 5, 𝑟1 = 𝑟2 = 3
Banyak cara menyusun:
10 5
( ) ( ) = 120 ∗ 10 = 1200
3 3
Banyak cara menyusun jika ada 2 pria yang tidak mau ada dalam 1 grup:
5 2 8 2 8
( ) (( ) ( ) + ( ) ( )) = 10 ∗ (48 + 56) = 1040
3 0 3 1 2
Teorema Binomial
𝑛
𝑛
(𝑥 + 𝑎 )𝑛 = ∑ ( ) 𝑥 𝑟 𝑎𝑛−𝑟
𝑟
𝑟=0
Contoh: Berapa koefisien x4y3 pada (x+y)7 ?
n=7, r =4, maka koefisien x4 y3 adalah:
7 7!
( )= = 35
4 3! 4!
Koefisien Multinomial
Cara membagi n objek ke r grup dengan anggota 𝑛1 , 𝑛2 , … , 𝑛𝑟 dengan syarat 𝑛1 + 𝑛2 + ⋯ +
𝑛𝑟 = 𝑛
𝑛 𝑛!
( )=
𝑛1 , 𝑛2 , … , 𝑛𝑟 𝑛1 ! 𝑛2 ! … 𝑛𝑟 !
Contoh :
Seorang anak memiliki 12 jenis Lego dengan warna-warna berbeda, 6 merah, 4 putih, 1 hijau
dan 1 biru. Berapa banyak cara penyusunan Lego tersebut?
12 12!
( )= = 27720
6,4,1,1 6! 4! 1! 1!

4. Sebaran bola dalam wadah


- Bola yang berbeda
Misalkan terdapat n bola yang berbeda dan akan disebarkan dalam r wadah yang berbeda.
Banyaknya kemungkinan sebanyak 𝑟 𝑛 .
- Bola yang sama
 Aturan Umum
Misalkan terdapat n bola yang sama dan akan disebarkan dalam r wadah yang
berbeda. Dengan setiap wadah terisi minimal 1 benda, banyaknya kemungkinan
sebanyak:
𝑛−1
( )
𝑟−1
𝑥1 + 𝑥1 + ⋯ + 𝑥𝑟 = 𝑛, 𝑥𝑟 > 0
 Bila pada setiap wadah terdapat minimal 0 benda, banyaknya kemungkinan sebanyak:

𝑛+𝑟−1
( )
𝑟−1
𝑥1 + 𝑥1 + ⋯ + 𝑥𝑟 = 𝑛, 𝑥𝑟 ≥ 0
Contoh:
- Ada 3 bola yang akan dibagi ke 2 orang, A dan B. Banyak cara membagi 3 bola tersebut
adalah ?
n=3, r=2, banyak cara = 23 = 8
- Berapa banyak pasangan bilangan non-negatif berbeda sebagai jawaban persamaan x1+x2=3
yang mungkin?
N = 3, r = 2, r boleh 0, maka banyak bilangan :
3+2−1 4 4!
( )=( )= = 4, 𝑦𝑎𝑖𝑡𝑢(0,3), (1,2), (2,1) 𝑑𝑎𝑛 (3,0)
2−1 1 3! 1!
Latihan

1. Ada berapa cara yang dapat dilakukan dari A ke C?

2. Dari angka-angka 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 akan dibentuk suatu bilangan dengan syarat setiap
bilangan tidak boleh ada angka yang sama.
a. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri atas 4 angka dan habis dibagi 2!
b. Tentukan banyaknya bilangan yang terdiri atas 3 angka dan merupakan bilangan
ganjil
3. Tentukan nilai n jika P(n + 2, n) = 60!
4. Isti memiliki 10 buku yang diletakkan di rak bukunya. Dari jumlah tersebut, 4 buku
ekonomi, 2 buku fisika, 3 buku sosiologi, dan 1 buku kimia. Isti ingin Menyusun semua
buku sesuai dengan subjek yang sama bersama di rak. Berapa cara banyak penyusunan
berbeda yang terjadi?
5. Consider the grid of points shown here. Suppose that, starting at the point labelled A, you
can go one step up or one step to the right at each move. This procedure is continued until
the point labelled B is reached. How many different paths from A to B are possible?
Hind: note that to reach B from A, you must take 4 steps to the right and 3 steps upward.

6. Sebuah kelas data mining terdiri dari 15 pria dan 10 wanita. Akan dibentuk kelompok-
kelompok yang terdiri dari 1 pria dan 1 wanita. Berapa kemungkinan kelompok yang dapat
dibentuk?
7. Jabarkan (2x+3y)5 !
8. Berapa susunan huruf yang dapat terbentuk dari kata:
a. PROGRAMMING
b. KOMPUTER
c. ALGORITMA
9. 10 dosen baru akan disebarkan ke 5 universitas, berapa cara pembagian dosen jika:
a. Setiap universitas minimal mendapat 1 dosen baru
b. Universitas bisa saja tidak mendapat dosen baru
PRAKTIKUM STA202 TEORI PELUANG
KONSEP DASAR PELUANG

Review Tugas Kuliah


An urn contains three red balls, two green balls, and one white ball. Three balls are drawn
without replacement form the urn, and the colors are noted in sequence. List the sample space.
S = {RRR, RRG, RRW, RWG, RGW, RGR, RWR, RGG, GGR, GGW, GRR, GRW, GWR,
GRG, GWG, WRR, WGG, WRG WGR}
n(S) = 19

Teori peluang sebetulnya memberikan cara pengukuran kuantitatif tentang kemungkinan atau
tingkat kepastian tentang terjadinya suatu peristiwa. Pada hakekatnya, dasar perumusan tentang
peluang atau penentuan besaran yang dapat mengukur tingkat kepastian timbulnya suatu
peristiwa dapat dibedakan dalam 3 cara:
1. Peluang Klasik
Jika suatu percobaan dapat menghasilkan N titik contoh yang saling berpeluang sama,
dan jika tepat ada sebanyak n dari titik contoh tersebut merupakan unsur dari kejadian A,
maka peluang kejadian A adalah P(A) = n/N.

Ilustrasi
Percobaan: pengguliran sebuah dadu
Ruang contoh: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Pelaung: setiap anggota ruang contoh mempunyai peluang terjadinya sebesar 1/6

2. Peluang frekuensi Relatif


Misalkan S adalah ruang contoh, A adalah suatu kejadian, dan n(A) adalah frekuensi
munculnya kejadian A jika percobaan diulang sebanyak n kali. Peluang kejadian A
adalah P(A) = n(A)/n

3. Peluang Secara Subyektif


Menetapkan peluang berdasarkan penilaian seseorang secara subjektif.
Aksioma Peluang
Kaidah peluang harus memenuhi:

Beberapa preposisi sederhana

Ilustrasi: Peluang Suatu Kejadian


1. Sebuah dadu dilempar, maka ruang contohnya:
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Jika setiap sisi seimbang maka peluangnya:
1
𝑃 (1) = 𝑃 ( 2) = ⋯ = 𝑃 ( 6) =
6

2. Sebuah kejadian yang diharapkan adalah sisi yang muncul kurang atau sama dengan
empat maka ruang kejadiannya:
A = {1, 2, 3, 4}, n(A) = 4
Maka peluang kejadian A adalah:
4 2
𝑃 (𝐴 ) = =
6 3

3. Dalam satu kepengurusan terdiri dari 5 laki-laki dan 4 perempuan. Jika akan dipilih satu
tim yang terdiri dari 2 orang laki-laki dan seorang perempuan untuk mewakili dalam
munas, berapa peluang tim tersebut terbentuk?
A = kejadian terbentuknya tim yang terdiri 2 laki=laki dan 1 perempuan.
9 9!
𝑛 (𝑆 ) = ( ) = = 84
3 3! 6!
5 4
𝑛(𝐴) = ( ) ( ) = 10(4) = 40
2 1
𝑛(𝐴) 40 10
𝑃 (𝐴 ) = = =
𝑛(𝑆) 84 21

Soal Latihan Peluang


1. Lima bola yang berbeda akan disebar pada 3 wadah. Misalkan semua susunan yang
mungkin mempunyai peluang yang sama. Tentukan peluang:
a. Wadah kedua berisi 2 bola
b. Minimal ada satu wadah yang berisi 1 bola
2. Sebuah kotak berisi 2 kelereng merah dan 3 biru. Dua kelereng diambil secara acak
tanpa pemulihan. Misalkan A adalah kejadian kedua kelereng berwarna sama, dan B
adalah kejadian sedikitnya satu kelereng berwarna merah. Tentukan:
a. Ruang contoh dan ruang kejadian A dan B
b. P(A)
c. P(B)
d. P(A ∩ B)
e. P(A ∪ B)
3. Dalam sebuah kotak terdapat 10 lampu hias yang terdiri dari 2 warna merah, 3 warna
hijau, 2 warna kuning, dan 3 warna biru. Dari kotak tersebut diambil 4 lampu tanpa
pemulihan. Tentukan peluang:
a. Terdapat 3 lampu berbeda warna
b. Semua lampu berbeda warna
PRAKTIKUM 4 STA202 TEORI PELUANG
PELUANG BERSYARAT DAN PELUANG BAYES

A. Peluang Bersyarat
Suatu kejadian dapat bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu kejadian lain.
Untuk kejadian yang bergantung pada kejadian lain, nilai peluangnya dicari dengan
menggunakan peluang bersyarat.

Definisi
Misalkan E sembarang kejadian dalam ruang contoh S, dengan P(E) > 0. Peluang
bersyarat dari kejadian A dengan syarat E terjadi, ditulis sebagai berikut:
𝑃(𝐴 ∩ E)
𝑃 (𝐴 |𝐸 ) =
𝑃(𝐸)
Contoh:
Misalkan sepasang dadu yang setimbang dilempar satu kali. Dilihat jumlah mata dadu
yang muncul. Misal E adalah kejadian bahwa jumlah mata dadu yang muncul pada kedua
dadu sama dengan 6. Kejadian A adalah muncul mata dadu 2 pada paling sedikit satu
dadu. Tentukan P(A|E)!

Maka:
S = {(1,1), (1,2), (1,3), (1,4), (1,5), (1,6), ……., (5,6), (6,6)} ; n(S) = 36
5
E = {(1,5), (2,4), (3,3), (4,2), (5,1)} ; n(E) = 5; maka 𝑃(𝐸 ) = 36

A = {(2,1), (2,2), (2,3), (2,4), (2,5), (2,6), (1,2), (3,2), (4,2), (5,2), (6,2)}; n(A) = 11
2
A ∩ B = {(2,4), (4,2)} ; n(A ∩ B ) = 2, maka 𝑃 (𝐴 ∩ B) = 36

2
𝑃(𝐴 ∩ E) 36 2
𝑃 (𝐴 |𝐸 ) = = =
𝑃(𝐸) 5 5
36

Kejadian-kejadian yang Bebas


Suatu kejadian B dikatakan independent (bebas) dari kejadian A jika peluang terjadinya B
tidak terpengaruh oleh terjad atau tidak terjadinya kejadian A, atau jika peluang dari B
sama dengan peluang bersyarat dari B dengan syarat A, yaitu P(B) = P(B|A).
Dari rumus peluang bersyaratnya:
𝑃(𝐵 ∩ A) 𝑃(𝐵) 𝑃(𝐴)
𝑃 (𝐵 |𝐴 ) = = = 𝑃(𝐵)
𝑃(𝐴) 𝑃(𝐴)
Catatan:
Kejadian-kejadian A dan B dikatakan bebas/independent, jika 𝑷(𝑨 ∩ 𝑩) = 𝑷(𝑨) 𝑷(𝑩).
Jika 𝑷(𝑨 ∩ 𝑩) ≠ 𝑷(𝑨) 𝑷(𝑩). Maka A dan B adalah kejadian saling dependen.

B. Peluang Bayes
Misal {B1,…,Bn} adalah himpunan kejadian yang merupakan sekatan dari ruang sampel
S dengan P(Bi) ≠ 0 untuk I = 1,…,n dan A adalah suatu kejadian sembarang dalam S
dengan P(A) ≠ 0, maka :
𝑃(𝐵𝑖 ∩ 𝐴)
𝑃(𝐵𝑖|𝐴) =
∑𝑛𝑖=1 𝑃 (𝐵𝑖
∩ 𝐴)
𝑃(𝐵𝑖 ∩ 𝐴) 𝑃(𝐵𝑖 ) ∗ 𝑃(𝐴|𝐵𝑖)
𝑃(𝐵𝑖|𝐴) = = 𝑛
𝑃 (𝐴 ) ∑𝑖=1 𝑃(𝐵𝑖 ) ∗ 𝑃(𝐴|𝐵𝑖 )

Hubungan antara peluang bersyarat 2 kejadian A dan B ditemukan oleh Thomas Bayes,
yang disebut sebagai dalil Bayes.
𝑃(𝐵|𝐴) ∗ 𝑃(𝐴) 𝑃 (𝐵|𝐴) ∗ 𝑃(𝐴)
𝑃 (𝐴 |𝐵 ) = =
𝑃(𝐵) 𝑃(𝐵|𝐴) ∗ 𝑃(𝐴) + 𝑃(𝐵|𝐴𝑐 ) ∗ 𝑃(𝐴𝑐 )
Contoh
Mata kuliah Basis Data diikuti oleh 20 mahasiswa tingkat 2, 30 mahasiswa tingkat 3, dan
10 mahasiswa tingkat 4. Diketahui bahwa 5 mahasiswa tingkat 2, 10 mahasiswa tingkat 3,
dan 5 mahasiswa tingkat 4 mendapat nilai A. Jika seorang mahasiswa dipilih secara acak,
maka tentukan peluang seorang mahasiswa tingkat 2 terpilih jika diketahui bahwa dia
mendapat A?
S : mahasiswa yang mengikuti matkul Basis Data; n(S) = 60
T2 : mahasiswa tingkat 2; n(T2) = 20; P(T2) = 20/60 = 1/3
T3 : mahasiswa tingkat 3; n(T3) = 30; P(T3) = 30/60 = 1/2
T4 : mahasiswa tingkat 4; n(T4) = 10; P(T4) = 10/60 = 1/6
A|T2 : mahasiswa tingkat 2 yang mendapat nilai A; P(A|T2) = 5/20 = ¼
A|T3 : mahasiswa tingkat 3 yang mendapat nilai A; P(A|T3) = 10/30 = 1/3
A|T4 : mahasiswa tingkat 4 yang mendapat nilai A; P(A|T4) = 5/10 = 1/2

P(T2|A) = ?
𝑃(𝐴|𝑇2) ∗ 𝑃(𝑇2)
𝑃(𝑇2|𝐴) =
𝑃 (𝐴 )
𝑃 (𝐴|𝑇2) ∗ 𝑃(𝑇2)
𝑃(𝑇2|𝐴) =
𝑃(𝐴|𝑇2) ∗ 𝑃(𝑇2) + 𝑃(𝐴|𝑇3) ∗ 𝑃(𝑇3) + 𝑃(𝐴|𝑇4) ∗ 𝑃 (𝑇4)
1 1 1 1
∗3
𝑃(𝑇2|𝐴) = 4 = 12 = 12 = 1/4
1 1 1 1 1 1 1 1 1 4
∗ + ∗ + ∗ + +
4 3 3 2 2 6 12 6 12 12
Latihan
1. Andaikan S ruang contoh dari sekelompok orang dewasa yang telah menyelesaikan
studinya. Orang tersebut dikelompokkan menurut jenis kelamin dan status kerja
sebagai berikut.

Seorang di antara orang tersebut dipilih secara acak untuk mewakili kelompok
tersebut. Bila telah diketahui orang yang dipilih sudah bekerja, berapakah peluang
orang tersebut laki-laki?
2. Misalkan sistem elektronik dengan 4 komponen dirangkai seperti pada gambar
berikut. Peluang masing-masing komponen berfungsi adalah sama yaitu 0.9 dan
saling bebas. Tentukan:

a. Peluang sistem berfungsi


b. Peluang komponen C tidak berfungsi jika diketahui sistem berfungsi

3. Kita mempunyai 3 kotak sebagai berikut. Kotak I berisi 10 bola lampu, 4 di antaranya
mati. Kotak II Berisi 6 bola lampu, 1 di antaranya mati. Kotak III berisi 8 bola lampu,
3 di antaranya mati. Kita memilih satu kotak secara random dan kemudian dari kotak
tersebut mengambil sebuah bola lampu secara random. Berapakah peluang bahwa
bola lampu tersebut mati?
4. Di sebuah negara, diketahui bahwa 2% dari penduduknya menderita sebuah penyakit
langka. 97% dari hasil tes klinik adalah positif bahwa seseorang menderita penyakit
itu. Ketika seseorang yang tidak menderita penyakit itu dites dengan tes yang sama,
9% dari hasil tes memberikan hasil positif yang salah.Jika sembarang orang dari
negara itu mengambil test dan mendapat hasil positif, berapakah peluang bahwa dia
benar-benar menderita penyakit langka itu?
5. Suatu klub sepakbola menyewa 3 hotel untuk tempat tinggal pemainnya. 20% pemain
ditempatkan di hotel 1, 50% di hotel 2, dan 30% di hotel 3. Bila 5% pemanas air di
hotel 1 rusak, 4% di hotel 2, dan 8% di hotel 3, tentukan peluang :
a. Seorang pemain mendapat kamar dengan pemanas air yang rusak.
b. Pemain yang mendapat pemanas air yang rusak ditempatkan di hotel 3.

Anda mungkin juga menyukai