Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan
ditugasi oleh:
Dosen Nurbudiwati, M.Si.
Disusun Oleh:
Nurhasanah (24031120065)
FAKULTAS PERTANIAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“Pendidikan Kewarganegaraan”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia dan akhirat.
Dalam rangka penyusunan makalah ini, kami selaku tim penyusun banyak menemui
kesulitan-kesulitan akan tetapi berkat bantuan teman-teman kelompok kami, akhirnya makalah
ini dapat selesai pada waktunya meskipun terdapat banyak kekurangan yang jauh dari kata
sempurna.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
A. Kemiskinan ............................................................................................................................ 5
B. Pengangguran ........................................................................................................................ 7
C. Kerusakan Lingkungan.......................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 22
B. Saran ....................................................................................................................................... 22
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan akhir pembangunan nasional adalah “mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Karena ini merupakan sila terakhir pancasila, maka kita selalu menekankan
bahwa setiap upaya pembangunan pengamalan pancasila. Mengamalkan pancasila sebagai
ideologi bangsa berarti bahwa setiap sila harus dapat kita amalkan yaitu: sila pertama dan
kedua sebagai landasan moralnya, sila ketiga dan sila keempat sebagai cara atau metode
kerjanya, dan sila kelima sebagai tujuan akhir dari pengamalannya.
Tidak diragukan bahwa pembangunan nasional dewasa ini memang masih belum sampai
pada tujuan akhir yaitu keadilan sosial, karena kemakmuran (nominal) masyarakat yang
meskipun rata-rata sudah meningkat 10-15 kali dalam periode hamper 30 tahun, belum
dinikmati oleh semua orang secara benar-benar merata. Bahkan ada ketimpangan ekonomi dan
kesenjangan sosial yang besar antara mereka yang kaya, yang sudah mampu menikmati
kemakmuran dan kesejahteraan yang tinggi, dengan mereka yang masih pada tahap rata-rata
atau bahkan dibawah rata-rata. Dan di bawah tingkat pendapatan rata-rata ini masih cukup
banyak warga bangsa kita yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Kami mengangkat judul makalah ini atas dasar keadaan lingkungan kita yang semakin
memprihatinkan yang jauh dari kesadaran masyarakat membuat masa depan bumi semakin
kelam, dan mungkin melalui ini kami menginformasikan kepada pembaca tentang hal-hal yang
mencakup kemiskinan, pengangguran, dan kerusakan lingkungan.
B. Identifikasi Masalah
Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut ;
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat penulisan
PEMBAHASAN
A. Kemiskinan
Menurut wikipedia Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang
biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini
berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan juga berarti tidak adanya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan
kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global.
Besarnya kemiskinan dapat diukur tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang
mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan konsep yang
pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut
1. 4 Kebijakan Antikemiskinan
Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan didiperlukan suatu strategi dan
bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.
B. Pengangguran
Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu,
yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau
bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam
mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas masih banyak istilah arti definisi pengangguran
diantaranya:
Definisi pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja
Pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan
uang meskipun dapat dan mampu melakukan kerja.
Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak
bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu:
Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat
mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu
negara ke negara lainnya.
Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.
Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian,
seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara:
1) Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
2) Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika
menunggu musim tertentu.
C. Kerusakan Lingkungan
Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik dalam individual maupun
komunitas. Kerusakan lingkungan adalah rusaknya lingkungan hidup dan terjadi bila daur
materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal
struktur maupun fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga perbuatan manusia.
Kerusakan lingkungan hidup banyak disebabkan oleh manusia karena kurangnya kesadaran
mereka akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup, wacana diatas menggambarkan bahwa bumi
sudah jauh dari hijaunya lingkungan hidup, partisipasi masyarakat dalam menanggulangi kerusakan
lingkungan masih sangat minim.
Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan biologis maupun tekhnlogi sehingga menimbulkan kerusakan atau pencemaran
lingkungan. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat
perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik.
Kesadaran masyarakat yang rendah dapat menjadi factor terjadinya kerusakan lingkungan
dapat dilihat dari diberlakukannya denda bagi masyarakat yang membuang sampah
sembarangan pada area tertentu.
1. Sungai
a. Mempercepat kematian biota yang ada di dalamnya, jika pun bisa bertahan maka akan
terjadi mutasi dan jika dikonsumsi akan berakibat langsung pada kesehatan manusia.
b. Mengurangi bahkan merusak kualitas airnya.
c. Abrasi, berupa erosi lateral. Akan membawa material pinggir sungai yang
mengakibatkan pendangkalan sungai. Akibatnya jika terjadi hujan lebat maka sungai
tidak dapat menampung kapasitas airdan mengakibatkan banjir.
d. Hunian di bantaran sungai akan mengakibatkan menghilangnya kealamian sungai
karena proses kehidupan sungai.
2. Terumbu karang
Pada saat sekarang ini sudah banyak laporan atas dasar rusaknya terumbu karang,
terumbu karang yang memanjang di lautan adalah keajaiban bawah air dengan warna yang
berpendar berbentuk fantastis telah dicampur tangani oleh tangan-tangan kotor manusia.
Berbagai macam tekanan termasuk lumpur akibat penggundulan hutan dan polusi pantai
akibat padatnya pengunjung pantai, yang mencekik mereka, dan pengambilan berlebihan oleh
para pencari karang, nelayan, dan turis yang merusak dan mengurasnya.
Bencana banjir datang saat musim penghujan. Air yang meluap dari sungai sampai terkena
banjir merugikan harta bahkan jiwa. Masalah yang datang ketika kemarau adalah kekeringan,
semua masalah itu terjadi karena kerusakan hutan.
Hutan yang masih alami mempunyai pohon-pohon yang lebat dan perakaran yang baik
dapat menyerap air ketika hujan datang dan menyimpannya dalam tanah di celah-celah
perakaran, secara perlahan melepasnya melalui aliran sungai.
Fungsi hutan dalam mengendalikan fluktuasi debit air sungai sehingga saat hujan lebat
tidak lebat dan pada saat kemarau tidak kekeringan. Hutan berfungsi dalam proses hydro-
orologis mengatur tata air dan menjaga ketersediaan air bagi makhluk hidup.
Kerusakan hutan adalah berkurangnya luasan areal hutan Karena kerusakan ekosistem
hutan, pengertian ini sering juga disebut degradasi hutan.
4. Pencemaran
Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat atau komponen lain ke
dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu.
1) Pencemaran air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan berbahaya, merugikan atau tidak
disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang cukup besar. Pencemaran air
dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung terutama disebabkan oleh efluen
atau limbah buangan dalam bentuk cairan dari kegiatan industry, pertanian dan rumah
tangga. Sementara itu pencemaran air secara tidak langsung terjadi karena adanya
rembesan zat-zat kimia beracun dan berbahaya dari timbunan limbah industry,
pertanian, dan rumah tangga kedalam perairan terbuka serta air dalam tanah.
2) Pencemaran udara
a) Asap
Asap tersusun atas partikel partikel kecil karbon dan tar yang berasal dari
pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau dirumah-
rumah. Di dalam tar mengandung terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker.
b) Kabut asap
kabut asap adalah kabut tipis yang terjadi di kota kota dengan iklim tertentu. Kabut
asap mengiritasi mata dan paru-paru, serta merusakkan tumbuhan. Kabut asap
terbentuk ketika cahaya matahari dan ozon di udara bereaksi dengan oksida
nitrogen serta hidrokarbon dari gas buangan kendaraan bermotor.
c) Karbon monoksida
Gas ini dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika tertutup, karbon monoksida
berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk senyawa yang stabil yaitu
karboksihemoglobin (HbCO).
d) Karbon Dioksida
Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Gas karbon
dioksida yang ada di udara selain berasal dari proses alam, seperti respirasi makhluk
hidup, dekomposisi bahan organik, fermentasi, pelapukan batuan, dan pengaruh
magma di permukaan tanah, juga berasal dari bekas pembakaran manusia.
3) Pencemaran tanah
Tanah merupakan subtansi yang menyusun kerak bumi. Mineral-mineral yang
terkandung dalm tanah menjadi sumber kehidupan tumbuhan. Yang dimaksud dengan
pencemaran tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga, industry dan
penggunaan pestisida yang berlebihan pada tanah. Pestisida adalah subtansi yang
digunakan untuk memngontrol organisme yang mengganggu tanaman hasil usaha
manusia yang terlibat dalam penyebaran penyakit.
Kerusakan lingkungan memberikan banyak dampak pada masyarakat atau makhluk hidup
sekitar kita diantarnya :
a. Mengeluarkan UU pokok Agraria No. 5 tahun 1960 yang mengatur tentang tata guna
tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup
c. Memberlakukan peraturan pemerintah RI No. 24 tahun 1986 tentang Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk badan pengendalian lingkungan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah kemiskinan dan pengangguran merupakan dua masalah yang tidak akan pernah
habis untuk diperbincangkan. Kemiskinan dan kerusakan lingkungan berkorelasi negatif dan
saling mempengaruhi. Kemiskinan terjadi karena kerusakan lingkungan atau sebaliknya
lingkungan rusak karena adanya kemiskinan pada wilayah sekitar. Hubungan sebab akibat
tersebut dapat terus menerus berlanjut membentuk suatu siklus yang tidak berujung. Dengan
besarnya tingkat pengangguran tersebut maka semakin besar pula tigkat kemiskinan di
Indonesia yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Penyebab pengangguran di Indonesia
ialah terdapat pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan
lapangan pekerjaan.
Pada kondisi seperti itu, kemiskinan akan semakin parah dan lingkungan semakin rusak.
Semakin lama kondisi itu berlangsung, semakin kronis keadaanya. Sehingga status kemiskinan
berubah secara tidak linier. Dari miskin, ke lebih miskin, dan akhirnya miskin sekali atau sangat
miskin, demikian pula kecenderungan yang sama juga terjadi pada kerusakan lingkungan. Hal
ini ditandai dengan aktivitas dan kehidupan manusia yang melebihi kapasitas alam. Manusia
yang miskin untuk bertahan hidup karena tidak memiliki pilihan lain melakukan pemanfaatan
SDA yang berlebihan melampaui daya dukung (carrying capacity) dari sumber daya alam yang
ada.
B. Saran
Kesadaran masyarakat yang rendah dapat menjadi factor terjadinya kerusakan lingkungan.
Pembangunan di bidang ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah pada dewasa ini di sektor
pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan pertambangan, hakekatnya ditujukan selain
untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, juga dimaksudkan untuk mengatasi
pengangguran dan kemiskinan.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://bappeda.ntbprov.go.id/kemiskinan-dan-kerusakan-lingkungan/
https://image.slidesharecdn.com/makalahkemiskinandanpengangguran-131017211340-
phpapp02/95/makalah-kemiskinan-dan-pengangguran-1-638.jpg?cb=1382044526
https://www.academia.edu/22624290/Kemiskinan_dan_Pengangguran?auto=download
http://portaledukasi11.blogspot.com/2017/07/makalah-pengangguran-dan-kemiskinan.html?
m=0
https://journal.uwks.ac.id/index.php/Madani/article/view/640
https://gudangmakalah.blogspot.com/2012/12/makalah-pengangguran-dan-kemiskinan-
di.html?m=1