Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan

ditugasi oleh:
Dosen Nurbudiwati, M.Si.

Disusun Oleh:

Julia Cahya Lutfia Rahman (24031120050)

Nurhasanah (24031120065)

Destiani Nurul Fitri (24031120049)

Neng Dini Putri Rahayu (24031120047)

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama
nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
“Pendidikan Kewarganegaraan”. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi
besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-qur’an dan
sunnah untuk keselamatan umat di dunia dan akhirat.

Dalam rangka penyusunan makalah ini, kami selaku tim penyusun banyak menemui
kesulitan-kesulitan akan tetapi berkat bantuan teman-teman kelompok kami, akhirnya makalah
ini dapat selesai pada waktunya meskipun terdapat banyak kekurangan yang jauh dari kata
sempurna.

Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Program


Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Garut. Selanjutnya penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Nurbudiwati, M.Si. selaku dosen pembimbing
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan kepada segenap pihak yang telah memberikan
bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam


penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Garut, 24 Maret 2021

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................... 2

D. Manfaat Penulisan ................................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 5

A. Kemiskinan ............................................................................................................................ 5

B. Pengangguran ........................................................................................................................ 7

C. Kerusakan Lingkungan.......................................................................................................... 12

BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 22

A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 22

B. Saran ....................................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... iii


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tujuan akhir pembangunan nasional adalah “mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia”. Karena ini merupakan sila terakhir pancasila, maka kita selalu menekankan
bahwa setiap upaya pembangunan pengamalan pancasila. Mengamalkan pancasila sebagai
ideologi bangsa berarti bahwa setiap sila harus dapat kita amalkan yaitu: sila pertama dan
kedua sebagai landasan moralnya, sila ketiga dan sila keempat sebagai cara atau metode
kerjanya, dan sila kelima sebagai tujuan akhir dari pengamalannya.

Tidak diragukan bahwa pembangunan nasional dewasa ini memang masih belum sampai
pada tujuan akhir yaitu keadilan sosial, karena kemakmuran (nominal) masyarakat yang
meskipun rata-rata sudah meningkat 10-15 kali dalam periode hamper 30 tahun, belum
dinikmati oleh semua orang secara benar-benar merata. Bahkan ada ketimpangan ekonomi dan
kesenjangan sosial yang besar antara mereka yang kaya, yang sudah mampu menikmati
kemakmuran dan kesejahteraan yang tinggi, dengan mereka yang masih pada tahap rata-rata
atau bahkan dibawah rata-rata. Dan di bawah tingkat pendapatan rata-rata ini masih cukup
banyak warga bangsa kita yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Demokrasi ekonomi bukanlah sekedar cara mengatur sistem perekonomian tetapi


sekaligus pada tercapainya hasil akhir pelaksanaan sistem ekonomi (yang berdasar atas asas)
kekeluargaan. Artinya, pelaksanaan sistem ekonomi kekeluargaan yang bermoral pancasila
harus menghasilkan kemakmuran masyarakat seluruhnya secara merata. Inilah yang dimaksud
dengan kesejahteraan sosial. Masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang makmur dan
sekaligus pembagiannya merata (adil dan makmur).

Penilaian atas keberhasilan pembangunan nasional dapat dilakukan dengan mengadakan


penilaian atas keberhasilan pelaksanaan Trilogo Pembangunan yaitu pemerataan,
pertumbuhan dan stabilitas ekonomi nasional. Namun pada kenyataannya masalah-masalah
seperti kemiskinan dan pengangguran atau kesempatan kerja dan kerusakan lingkungan belum
dapat di atasi dengan baik oleh pemerintah.

Kami mengangkat judul makalah ini atas dasar keadaan lingkungan kita yang semakin
memprihatinkan yang jauh dari kesadaran masyarakat membuat masa depan bumi semakin
kelam, dan mungkin melalui ini kami menginformasikan kepada pembaca tentang hal-hal yang
mencakup kemiskinan, pengangguran, dan kerusakan lingkungan.
B. Identifikasi Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut ;

1. Apa definisi kemiskinan, pengangguran dan kerusakan lingkungan?


2. Bagaimana keadaan kemiskinan pengangguran dan kerusakan lingkungan di Indonesia?
3. Apa yang menjadi masalah kemiskinan pengangguran dan kerusakan lingkungan di
4. Bagaimana upaya kita untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan?
5. Apa peran pemerintah mengenai kerusakan lingkungan akibat semakin meningkatnya
angka kemiskinan dan pengangguran?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeksripsikan apa itu kemiskinan, pengangguran dan kerusakan lingkungan.


2. Untuk mengetahui keadaan kemiskinan pengangguran dan kerusakan lingkungan di
Indonesia.
3. Untuk mengetahui penyebab masalah kemiskinan pengangguran dan kerusakan
lingkungan di Indonesia.
4. Untuk mengetahui bagaimana upaya kita untuk menekan angka pengangguran dan
kemiskinan.
5. Untuk mengetahui peran pemerintah mengenai kerusakan lingkungan akibat semakin
meningkatnya angka kemiskinan dan pengangguran.

D. Manfaat penulisan

Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah:

 Sebagai bahan referensi untuk belajar.


 Sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
 Sebagai sarana pemberian informasi kepada mahasiswa.
 Sebagai bahan pembelajaran untuk lebih peka terhadap gejala-gejala yang terjadi pada
negara Indonesia.
 Penyusunan makalah ini juga untuk membuka jendela pengetahuan tentang pembahasan
makalah ini.
BAB ll

PEMBAHASAN

A. Kemiskinan

1.1 Defenisi Kemiskinan

Menurut wikipedia Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang
biasa untuk dipunyai seperti makanan, pakaian, tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini
berhubungan erat dengan kualitas hidup. Kemiskinan juga berarti tidak adanya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah kemiskinan dan mendapatkan
kehormatan yang layak sebagai warga negara. Kemiskinan merupakan masalah global.

1.2 Jenis-Jenis Kemiskinan dan Definisinya

Besarnya kemiskinan dapat diukur tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang
mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relatif, sedangkan konsep yang
pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolut

 Kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi


pendapatan, biasanya dapat didefinisikan didalam kaitannya dengan tingkat rata-rata
dari distribusi yang dimaksud.
 Kemiskinan absolut adalah derajat kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan-kebutuhan
minimum untuk bertahan hidup tidak dapat terpenuhi.

1.3 Faktor-Faktor Penyebab Kemiskinan

1. Tingkat dan laju pertumbuhan output


2. Tingkat upah neto
3. Distribusi pendapatan
4. Kesempatan kerja
5. Tingkat inflasi
6. Pajak dan subsidi
7. Investasi
8. Alokasi serta kualitas SDA
9. Ketersediaan fasilitas umum
10. Penggunaan teknologi
11. Tingkat dan jenis pendidikan
12. Kondisi fisik dan alam
13. Politik
14. Bencana alam
15. Peperangan

1. 4 Kebijakan Antikemiskinan
Untuk menghilangkan atau mengurangi kemiskinan didiperlukan suatu strategi dan
bentuk intervensi yang tepat, dalam arti cost effectiveness-nya tinggi.

Ada tiga pilar utama strategi pengurangan kemiskinan, yakni :

1. pertumuhan ekonomi yang berkelanjutan dan yang prokemiskinan


2. Pemerintahan yang baik (good governance)
3. Pembangunan sosial

Untuk mendukung strategi tersebut diperlukan intervensi-intervensi pemerintah yang


sesuai dengan sasaran atau tujuan yang bila di bagi menurut waktu yaitu :

a. Intervensi jangka pendek, terutama pembangunan sektor pertanian dan ekonomi


pedesaan
b. Intervensi jangka menengah dan panjang meliputi: Pembangunan sektor swasta,
Kerjasama regional, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan administrasi,
Desentralisasi, Pendidikan dan Kesehatan Penyediaan air bersih dan Pembangunan
perkotaan.

B. Pengangguran

2.1 Defenisi Pengangguran

Definisi pengangguran secara teknis adalah semua orang dalam referensi waktu tertentu,
yaitu pada usia angkatan kerja yang tidak bekerja, baik dalam arti mendapatkan upah atau
bekerja mandiri, kemudian mencari pekerjaan, dalam arti mempunyai kegiatan aktif dalam
mencari kerja tersebut. Selain definisi di atas masih banyak istilah arti definisi pengangguran
diantaranya:

Definisi pengangguran berdasarkan istilah umum dari pusat dan latihan tenaga kerja
Pengangguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang menghasilkan
uang meskipun dapat dan mampu melakukan kerja.

Pengangguran sering diartikan sebagai angkatan kerja yang belum bekerja atau tidak
bekerja secara optimal. Berdasarkan pengertian diatas, maka pengangguran dapat dibedakan
menjadi tiga macam yaitu:

1. Pengangguran Terselubung (Disguissed Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak


bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu.
2. Setengah Menganggur (Under Unemployment) adalah tenaga kerja yang tidak bekerja
secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya tenaga kerja setengah
menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang dari 35 jam selama
seminggu.
3. Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) adalah tenaga kerja yang sungguh-
sungguh tidak mempunyai pekerjaan. Pengganguran jenis ini cukup banyak karena
memang belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.

Macam-macam pengangguran berdasarkan penyebab terjadinya dikelompokkan menjadi


beberapa jenis, yaitu :

1. Pengangguran konjungtural (Cycle Unemployment) adalah pengangguran yang


diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik-turunnya) kehidupan perekonomian/siklus
ekonomi.
2. Pengangguran struktural (Struktural Unemployment) adalah pengangguran yang
diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh beberapa kemungkinan, seperti: akibat
permintaan berkurang, akibat kemajuan dan penggunaan teknologi, akibat kebijakan
pemerintah.
3. Pengangguran friksional (Frictional Unemployment) adalah pengangguran yang muncul
akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja. Pengangguran ini
sering disebut pengangguran sukarela.
4. Pengangguran musiman adalah pengangguran yang muncul akibat pergantian musim
misalnya pergantian musim tanam ke musim panen.
5. Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang terjadi akibat perubahan atau
penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin
6. Pengangguran siklus adalah pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan
perekonomian (karena terjadi resesi). Pengangguran siklus disebabkan oleh kurangnya
permintaan masyarakat (aggrerat demand).

2.2 Sebab-Sebab Terjadinya Pengganguran

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pengganguran adalah sebagai berikut:

1. Besarnya Angkatan Kerja Tidak Seimbang dengan Kesempatan Kerja


Ketidakseimbangan terjadi apabila jumlah angkatan kerja lebih besar daripada
kesempatan kerja yang tersedia. Kondisi sebaliknya sangat jarang terjadi.
2. Struktur Lapangan Kerja Tidak Seimbang
3. Kebutuhan jumlah dan jenis tenaga terdidik dan penyediaan tenaga terdidik tidak
seimbang.
Apabila kesempatan kerja jumlahnya sama atau lebih besar daripada angkatan kerja,
pengangguran belum tentu tidak terjadi. Alasannya, belum tentu terjadi kesesuaian
antara tingkat pendidikan yang dibutuhkan dan yang tersedia. Ketidakseimbangan
tersebut mengakibatkan sebagian tenaga kerja yang ada tidak dapat mengisi
kesempatan kerja yang tersedia.
4. Meningkatnya peranan dan aspirasi Angkatan Kerja Wanita dalam seluruh struktur
Angkatan Kerja Indonesia.
5. Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Kerja antar daerah tidak seimbang

Jumlah angkatan kerja disuatu daerah mungkin saja lebih besar dari kesempatan kerja,
sedangkan di daerah lainnya dapat terjadi keadaan sebaliknya. Keadaan tersebut dapat
mengakibatkan perpindahan tenaga kerja dari suatu daerah ke daerah lain, bahkan dari suatu
negara ke negara lainnya.

2.3 Dampak-Dampak Pengangguran Terhadap Perekonomian

Untuk mengetahui dampak pengganguran terhadap per-ekonomian kita perlu


mengelompokkan pengaruh pengganguran terhadap dua aspek ekonomi, yaitu:

1. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara

Tujuan akhir pembangunan ekonomi suatu negara pada dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan naik terus.
Jika tingkat pengangguran di suatu negara relatif tinggi, hal tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan.

Hal ini terjadi karena pengganguran berdampak negatif terhadap kegiatan perekonomian,
seperti yang dijelaskan di bawah ini:

 Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat


kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada
pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran
yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
 Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak
berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan
perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan
demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika
penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan
berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
 Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Adanya pengangguran akan
menyebabkan daya beli masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap
barang-barang hasil produksi akan berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang
kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru.
Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak
akan terpacu.

2. Dampak pengangguran terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat

Berikut ini merupakan dampak negatif pengangguran terhadap individu yang


mengalaminya dan terhadap masyarakat pada umumnya:

1) Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian


2) Pengangguran dapat menghilangkan ketrampilan
3) Pengangguran akan menimbulkan ketidakstabilan social politik.

2.4 Kebijakan-Kebijakan Pengangguran

Adanya bermacam-macam pengangguran membutuhkan cara-cara mengatasinya yang


disesuaikan dengan jenis pengangguran yang terjadi, yaitu:

a. Cara Mengatasi Pengangguran Struktural

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini, cara yang digunakan adalah:

1) Peningkatan mobilitas modal dan tenaga kerja


2) Segera memindahkan kelebihan tenaga kerja dari tempat dan sector yang kelebihan ke
tempat dan sector ekonomi yang kekurangan
3) Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi formasi kesempatan (lowongan)
kerja yang kosong, dan
4) Segera mendirikan industri padat karya di wilayah yang mengalami pengangguran.

b. Cara Mengatasi Pengangguran Friksional

Untuk mengatasi pengangguran secara umum antara lain dapat digunakan cara-cara:

1) Perluasan kesempatan kerja dengan cara mendirikan industri-industri baru, terutama


yang bersifat padat karya
2) Deregulasi dan Debirokratisasi di berbagai bidang industri untuk merangsang timbulnya
investasi baru
3) Menggalakkan pengembangan sector Informal, seperti home indiustri
4) Menggalakkan program transmigrasi untuk me-nyerap tenaga kerja di sector agraris dan
sector formal lainnya
5) Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan,
jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara
langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.

c. Cara Mengatasi Pengangguran Musiman.

Jenis pengangguran ini bisa diatasi dengan cara:

1) Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja di sector lain, dan
2) Melakukan pelatihan di bidang keterampilan lain untuk memanfaatkan waktu ketika
menunggu musim tertentu.

d. Cara mengatasi Pengangguran Siklus

Untuk mengatasi pengangguran jenis ini adalah:

1) Mengarahkan permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa, dan


2) Meningkatkan daya beli Masyarakat.

C. Kerusakan Lingkungan

3.1 Definisi Lingkungan dan Kerusakan Lingkungan

Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang membentuk kondisi dan akan
mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung baik dalam individual maupun
komunitas. Kerusakan lingkungan adalah rusaknya lingkungan hidup dan terjadi bila daur
materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal
struktur maupun fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga perbuatan manusia.

Kerusakan lingkungan hidup banyak disebabkan oleh manusia karena kurangnya kesadaran
mereka akan pentingnya melestarikan lingkungan hidup, wacana diatas menggambarkan bahwa bumi
sudah jauh dari hijaunya lingkungan hidup, partisipasi masyarakat dalam menanggulangi kerusakan
lingkungan masih sangat minim.

Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi
kebutuhan biologis maupun tekhnlogi sehingga menimbulkan kerusakan atau pencemaran
lingkungan. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat
perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik.

Kesadaran masyarakat yang rendah dapat menjadi factor terjadinya kerusakan lingkungan
dapat dilihat dari diberlakukannya denda bagi masyarakat yang membuang sampah
sembarangan pada area tertentu.

3.2 Faktor-Faktor Penyebab Kerusakan Lingkungan

1. Kerusakan akibat peristiwa alam


Peristiwa alam merupakan factor utama terjadinya kerusakan lingkungan, banyak
makhluk hidup yang tidak dapat bertahan melawan seleksi alam, peristiwa alam itu
meliputi, letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir, longsor, dan kerusakan
alam lainnya.
2. Kerusakan akbat ulah manusia
a) Pertanian
Penggundulan hutan merupakan salah satu contoh kerusakan yang diakibatkan oleh
kegiatan pertanian ladang berpindah. Tempat yang ditinggalkan menjadi kurang subur
dan ditumbuhi alang alang. Akibatnya saat musim hujan akan terjadi proses pengikisan
tanah permukaan yang intensif.
b) Perikanan
Cara penangkapan ikan yang salah, sepeti menggunakan pukat harimau juga
menyebabkan kian berkurangnya jenis jenis ikan tertentu didaerah perairan. Terlebih
lagi jika menggunakan bahan peledak, tidak hanya ikan yang mati tetapi larva dan ikan
kecil lainnya ikut mati.
c) Tekhnologi dan industry
Penggunaan traktor memang mempermudah dan mempercepat pembajakan sawah,
namun ada hal lain yang terbawa seperti sisa bahan bakar, buangan oli, dsb. Hal
tersebut biasa merusak lingkungan.

3.3 Kerusakan Lingkungan

1. Sungai

Pencemaran sungai dapat disebabkan oleh hal-hal berikut :

1) Pembuangan limbah industri ke perairan


2) Pembuangan limbah rumah tangga (domestic) ke sungai, seperti air cucian, air bekas
MCK.
3) Penggunaan pupuk dan pestisida yang berlebihan.
4) Terjadinya erosi yang membawa paetikel-partikel tanah ke perairan.
5) Penggunaan racun dan bahan peledak
6) Pembuangan limbah rumah sakit, limbah peternakan ke sungai
7) Tumpahan minyak karena kebocoran tanker atau ledakan sumur minyak lepas pantai.

Adapun dampak pencemaran sungai sbb :

a. Mempercepat kematian biota yang ada di dalamnya, jika pun bisa bertahan maka akan
terjadi mutasi dan jika dikonsumsi akan berakibat langsung pada kesehatan manusia.
b. Mengurangi bahkan merusak kualitas airnya.
c. Abrasi, berupa erosi lateral. Akan membawa material pinggir sungai yang
mengakibatkan pendangkalan sungai. Akibatnya jika terjadi hujan lebat maka sungai
tidak dapat menampung kapasitas airdan mengakibatkan banjir.
d. Hunian di bantaran sungai akan mengakibatkan menghilangnya kealamian sungai
karena proses kehidupan sungai.

2. Terumbu karang

Pada saat sekarang ini sudah banyak laporan atas dasar rusaknya terumbu karang,
terumbu karang yang memanjang di lautan adalah keajaiban bawah air dengan warna yang
berpendar berbentuk fantastis telah dicampur tangani oleh tangan-tangan kotor manusia.

Berbagai macam tekanan termasuk lumpur akibat penggundulan hutan dan polusi pantai
akibat padatnya pengunjung pantai, yang mencekik mereka, dan pengambilan berlebihan oleh
para pencari karang, nelayan, dan turis yang merusak dan mengurasnya.

Manfaat terumbu karang:

1) Sebagai tempat wisata


2) Organisme-organisme terumbu karang lainnya menghasilkan bahan-bahan kimia yang
bermanfaat untuk penelitian kanker dan AIDS.
3) Bunga-bunga karang itu sendiri menghasilkan suatu pelindung matahari alamiah,
4) Kerangkanya yang terbuat dari kapur dan berlubang lubang itu mengandung
kemungkinan untuk dijadikan bahan cangkokan tulang manusia.
5) Terumbu karang memberikan pelayanan tidak terhingga dengan melindungi tanah-
tanah di dekat pantai dari kekuatan-kekuatan erosi laut.
6) Sebagai sumber penghasilan para nelayan berskala kecil sangat tergantung pada
terumbu karang dunia untuk mencari nafkah mereka maupun makanan sehari-hari.
3. Kerusakan hutan

Bencana banjir datang saat musim penghujan. Air yang meluap dari sungai sampai terkena
banjir merugikan harta bahkan jiwa. Masalah yang datang ketika kemarau adalah kekeringan,
semua masalah itu terjadi karena kerusakan hutan.

Hutan yang masih alami mempunyai pohon-pohon yang lebat dan perakaran yang baik
dapat menyerap air ketika hujan datang dan menyimpannya dalam tanah di celah-celah
perakaran, secara perlahan melepasnya melalui aliran sungai.

Fungsi hutan dalam mengendalikan fluktuasi debit air sungai sehingga saat hujan lebat
tidak lebat dan pada saat kemarau tidak kekeringan. Hutan berfungsi dalam proses hydro-
orologis mengatur tata air dan menjaga ketersediaan air bagi makhluk hidup.

Kerusakan hutan adalah berkurangnya luasan areal hutan Karena kerusakan ekosistem
hutan, pengertian ini sering juga disebut degradasi hutan.

4. Pencemaran

Pencemaran didefinisikan sebagai suatu gejala masuknya zat-zat atau komponen lain ke
dalam lingkungan atau ekosistem alami sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu.

Macam-macam pencemaran lingkungan:

1) Pencemaran air
Pencemaran air merupakan peristiwa masuknya bahan berbahaya, merugikan atau tidak
disukai ke dalam air dengan konsentrasi atau jumlah yang cukup besar. Pencemaran air
dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung terutama disebabkan oleh efluen
atau limbah buangan dalam bentuk cairan dari kegiatan industry, pertanian dan rumah
tangga. Sementara itu pencemaran air secara tidak langsung terjadi karena adanya
rembesan zat-zat kimia beracun dan berbahaya dari timbunan limbah industry,
pertanian, dan rumah tangga kedalam perairan terbuka serta air dalam tanah.
2) Pencemaran udara
a) Asap
Asap tersusun atas partikel partikel kecil karbon dan tar yang berasal dari
pembakaran batu bara di pusat-pusat pembangkit tenaga listrik atau dirumah-
rumah. Di dalam tar mengandung terkandung bahan-bahan kimia penyebab kanker.
b) Kabut asap
kabut asap adalah kabut tipis yang terjadi di kota kota dengan iklim tertentu. Kabut
asap mengiritasi mata dan paru-paru, serta merusakkan tumbuhan. Kabut asap
terbentuk ketika cahaya matahari dan ozon di udara bereaksi dengan oksida
nitrogen serta hidrokarbon dari gas buangan kendaraan bermotor.
c) Karbon monoksida
Gas ini dihasilkan oleh gas buangan mobil dan truk. Jika tertutup, karbon monoksida
berikatan dengan hemoglobin dalam darah membentuk senyawa yang stabil yaitu
karboksihemoglobin (HbCO).
d) Karbon Dioksida
Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Gas karbon
dioksida yang ada di udara selain berasal dari proses alam, seperti respirasi makhluk
hidup, dekomposisi bahan organik, fermentasi, pelapukan batuan, dan pengaruh
magma di permukaan tanah, juga berasal dari bekas pembakaran manusia.
3) Pencemaran tanah
Tanah merupakan subtansi yang menyusun kerak bumi. Mineral-mineral yang
terkandung dalm tanah menjadi sumber kehidupan tumbuhan. Yang dimaksud dengan
pencemaran tanah adalah suatu dampak limbah rumah tangga, industry dan
penggunaan pestisida yang berlebihan pada tanah. Pestisida adalah subtansi yang
digunakan untuk memngontrol organisme yang mengganggu tanaman hasil usaha
manusia yang terlibat dalam penyebaran penyakit.

3.4 Dampak Kerusakan Lingkungan

Kerusakan lingkungan memberikan banyak dampak pada masyarakat atau makhluk hidup
sekitar kita diantarnya :

1) Menurunnya tingkat kesehatan masyarakat akibat penyebaran wabah penyakit


menular.
2) Munculnya berbagai kerawanan sosial
3) Menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat
4) Penurunan produktivitas lahan pada sentra-sentra pangan
5) Kerusakan lingkungan yang berakibat fatal menimbulkan kerugian, baik material
maupun jiwa.

3.5 Upaya Pencegahan Merupakan Lingkungan

a. Reboisasi atau penghijauan di lahan yang telah rusak.


b. Mencegah penebangan liar dan menerapkan system tebang pilih
c. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, dan menggantinya dengan bahan bakar
alternative
d. Membuat sengkedan di daerah lereng pegunungan yang digunakan sebagai lahan
pertanian
e. Mengolah limbah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan
f. Menggunakan bahan-bahan yang mudah diuraikan mikroorganisme di tanah
g. Melakukan upaya remidiasi yaitu membersihkanpermukaan tanah dari berbagai macam
polutan.

Dengan Menerapkan prinsip 4R yaitu :

a) Reduce, artinya mengurangi pemakaian


b) Reuse, artinya memakai ulang
c) Recycle artinya mendaur ulang
d) Replant, artinya menanam atau menimbun sampah organik.

3.6 Peran Pemerintah dalam Mengatasi Kerusakan Lingkungan

a. Mengeluarkan UU pokok Agraria No. 5 tahun 1960 yang mengatur tentang tata guna
tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan
lingkungan hidup
c. Memberlakukan peraturan pemerintah RI No. 24 tahun 1986 tentang Analisa Mengenai
Dampak Lingkungan
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk badan pengendalian lingkungan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah kemiskinan dan pengangguran merupakan dua masalah yang tidak akan pernah
habis untuk diperbincangkan. Kemiskinan dan kerusakan lingkungan berkorelasi negatif dan
saling mempengaruhi. Kemiskinan terjadi karena kerusakan lingkungan atau sebaliknya
lingkungan rusak karena adanya kemiskinan pada wilayah sekitar. Hubungan sebab akibat
tersebut dapat terus menerus berlanjut membentuk suatu siklus yang tidak berujung. Dengan
besarnya tingkat pengangguran tersebut maka semakin besar pula tigkat kemiskinan di
Indonesia yang berdampak pada kerusakan lingkungan. Penyebab pengangguran di Indonesia
ialah terdapat pada masalah sumber daya manusia itu sendiri dan tentunya keterbatasan
lapangan pekerjaan.

Pada kondisi seperti itu, kemiskinan akan semakin parah dan lingkungan semakin rusak.
Semakin lama kondisi itu berlangsung, semakin kronis keadaanya. Sehingga status kemiskinan
berubah secara tidak linier. Dari miskin, ke lebih miskin, dan akhirnya miskin sekali atau sangat
miskin, demikian pula kecenderungan yang sama juga terjadi pada kerusakan lingkungan. Hal
ini ditandai dengan aktivitas dan kehidupan manusia yang melebihi kapasitas alam. Manusia
yang miskin untuk bertahan hidup karena tidak memiliki pilihan lain melakukan pemanfaatan
SDA yang berlebihan melampaui daya dukung (carrying capacity) dari sumber daya alam yang
ada.

Permasalahan pokok dinegara sedang berkembang (Indonesia), menunjukkan dua


subsistem besar yang komponen-komponenya saling berinteraksi secara terus-menerus,
diantaranya subsistem sosial dan subsistem lingkungan. Subsistem sosial (masyarakat) yang
menderita kemiskinan (seperti pengangguran, kelangkaan akses terhadap air bersih dan
sanitasi, pelayanan kesehatan dan pendidikan, hak atas tanah, keamanan, dan sebagainya),
sedangkan subsistem lingkungan yang menderita kerusakan (pencemaran air, udara dan tanah,
pengelolaan limbah, kelangkaan air bersih, permukiman, dan sebagainya). Dalam kasus
masyarakat miskin yaitu ketidakadilan struktur social (faktor eksternal kemiskinan) itu terlihat
dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam kesehatan
yang baik, sulitnya mendapat akses ke pelayanan public (sanitasi sehat, air bersih, pengelolaan
sampah), rumah sehat, RTH, pelayanan pendidikan dan sebagainya.

B. Saran

Untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran, yang perlu dilakukan adalah


memberdayakan masyarakat. Yang dibutuhkan adalah pemberian akses kepada masyarakat
tersebut. Ini kurang dilakukan pemerintah, pemerintah perlu diberi akses kepada masyarakat
dibanding ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya. Dalam abad modern ini banyak kegiatan
atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis maupun teknologi sehingga
menimbulkan kerusakan atau pencemaran lingkungan. Manusia juga dapat merubah keadaan
lingkungan yang tercemar akibat perbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik.

Kesadaran masyarakat yang rendah dapat menjadi factor terjadinya kerusakan lingkungan.
Pembangunan di bidang ekonomi yang dijalankan oleh pemerintah pada dewasa ini di sektor
pertanian, perikanan, perkebunan, industri dan pertambangan, hakekatnya ditujukan selain
untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi, juga dimaksudkan untuk mengatasi
pengangguran dan kemiskinan.
BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

https://bappeda.ntbprov.go.id/kemiskinan-dan-kerusakan-lingkungan/

https://image.slidesharecdn.com/makalahkemiskinandanpengangguran-131017211340-
phpapp02/95/makalah-kemiskinan-dan-pengangguran-1-638.jpg?cb=1382044526

https://www.academia.edu/22624290/Kemiskinan_dan_Pengangguran?auto=download

http://portaledukasi11.blogspot.com/2017/07/makalah-pengangguran-dan-kemiskinan.html?
m=0

https://journal.uwks.ac.id/index.php/Madani/article/view/640

https://gudangmakalah.blogspot.com/2012/12/makalah-pengangguran-dan-kemiskinan-
di.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai