Keistimewaan Seorang Wanita Shalihah
Keistimewaan Seorang Wanita Shalihah
Manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah SWT. Dalam hal ini, wanita mempunyai
kedudukan yang sangat agung dalam Islam. Wanita Muslimah haruslah menjaga harkat dan
martabat mereka sebagai Muslimah salihah.
Hal ini telah terbukti dalam banyaknya hadist bahkan ayat di dalam Alquran yang
menjelaskan tentang istimewanya seorang wanita.
"Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah isteri yang shalihah.”
(HR Muslim dari Abdullah bin Amr).
Dalam hal ini juga mengartikan bahwa wanita memiliki kodrat yang harus selalu dilindungi.
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 34 yang artinya:
“Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan
sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) , dan karena mereka (laki-
laki) telah memberi nafkah dari hartanya.“
“Allah menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari
istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik.
Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah?.”
"Sesungguhnya wanita dunia yang masuk surga lebih unggul dibandingkan wanita surga,
disebabkan amal yang mereka kerjakan sewaktu di dunia."
“Siapa saja wanita yg mengalami haid maka sakitnya haid yang mereka alami akan menjadi
Kafaroh (tebusan) bagi dosa –dosanya yang terdahulu."
Pengorbanan luar biasa hidup dan mati seorang wanita ketika hamil dan melahirkan
disejajarkan dengan jihad.
Sebuah hadist menyebutkan:
"Mati syahid ada 7 selain yang terbunuh di jalan Allah, Orang yang mati karena thaun,
syahid. Orang yang mati tenggelam, syahid. Orang yang mati karena ada luka parah di
dalam perutnya, syahid. Orang yang mati sakit perut, syahid. Orang yang mati terbakar,
syahid. Orang yang mati karena tertimpa benda keras, syahid. Dan wanita yang mati,
sementara ada janin dalam kandungannya.” (HR. Abu Daud 3111 dan dishahihkan al-
Albani).
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga
kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam
surga dari pintu manapun yang kau mau.” (HR. Ahmad)
“Surga itu di bawah telapak kaki-kaki para ibu, siapa yang mereka kehendaki, maka mereka
akan memasukkannya, dan siapa yang mereka kehendaki, maka mereka akan
mengeluarkannya."