Anda di halaman 1dari 10

3. 1 BAB IV SPSS (Statistical Product and Service Solutions) A.

Pengertian SPSS Aplikasi


SPSS merupakan salah satu program aplikasi yang mempunyai kemampuan analisa data
statistik yang cukup baik dilengkapi dengan sistem manajemen data grafis, menu-menu
deskriptif serta tampilan yang sangat sederhana sehingga dapat dengan mudah untuk
dipahami dalam pengoperasiannya (Xeon : 2012). Kini aplikasi SPSS sudah banyak
digunakan pada berbagai riset pemasarans, riset-riset sains dan lain sebagiannya. SPSS
muncul pertama kali dengan versi PC untuk komputer desktop dan nama aplikasinya
SPSS/PC+ (versi DOS). Dan ada juga SPSS versi windows yang dipakai hingga
sekarang. Mulanya SPSS diciptakan untuk pengolahan data statistik ilmu sosial. Dan
kepanjangan SPSS itu sendiri awalnya adalah Statistikal Package for the Social Sciens.
Kini kemampuan SPSS diperluas untuk melayani berbagai macam pengguna, Misalnya
untuk riset ilmu sains dan lainnya. Jadi, kepanjangan SPSS yang dikenal sekarang adalah
Statistical Product and Service Solutions. Data Editor SPSS dapat membaca seluruh
macam data secara langsung. Kemudian dari data mentahnya sedemikian hingga dapat
menjadi Data Editor SPSS berbentuk baris atau cases dan kolom atau variabel. Baris
berisi keterangan untuk satu unit data analisis, sedangkan kolom adalah keterangan dari
kasus data analisis. Hasil dari analisis yang dilakukan akan muncul dalam bentuk Output
Navigator.
4. 4. 2 B. Menu-Menu SPSS Pada toolbar aplikasi SPSS terdapat beberapa menu yang dapat
digunakan untuk memudahkan dalam mengolah data. Pada bagian ini akan dibahas
tentang fungsi dari beberapa menu tersebut yakni sebagai berikut : 1. Menu File Pada
menu file terdapat beberapa submenu yang digunakan untuk operasi data yang telah
dibuat. Submenu pada menu file ialah sebagai berikut : a. New, digunakan untuk
membuka lembar kerja baru. Pada submenu ini terdapat 4 macam data yang digunakan
SPSS yaitu : v Data merupakan file SPSS yang berupa data. v Syntax merupakan file
yang berisi file syntax SPSS. v Output merupakan file hasil running out SPSS. v Script
merupakan file yang berisi running out SPSS. b. Open, digunakan untuk membuka
dokumen yang sudah ada. Pada submenu ini ada 4 macam ekstensi data yang bisa dibuka
yaitu : v Data untuk membuka data masukkan yang ada di lembar kerja dalam ekstensi
*.sav v Syntax untuk membuka data dalam ekstensi *.sps v Output untuk membuka data
hasil output dalam ekstensi *.spv v Script untuk membuka data dalam ekstensi wwd;sbs
c. Read Text Data, digunakan untuk membuka dokumen dari file text yang bereksistensi
txt ke dalam lembar kerja SPSS. d. Save, digunakan untuk menyimpan file yang sudah
dibuat. e. Save As, digunakan untuk menyimpan file baru atau menyimpan ulang menjadi
file yang berbeda dari sebelumnya. f. Print, digunakan untuk mencetak data input atau
hasil output yang dihasilkan. Pada submenu ini terdapat 2 pilihan cara mencetak yaitu :
vAll visible output untuk mencetak semua lembar kerja vSelection untuk mencetak
lembar kerja yang diinginkan
5. 5. 3 g. Print Preview, digunakan untuk melihat hasil cetakan. h. Resently Used Data,
digunakan untuk melihat daftar file yang telah dibuka. i. Recently Used File, digunakan
untuk melihat semua daftar file yang telah dikerjakan. j. Exit, digunakan untuk
meninggalkan lembar kerja SPSS. 2. Menu Edit Pada menu edit terdapat beberapa
submenu yang digunakan untuk memperbaiki data. Submenu pada menu edit ialah
sebagai berikut : a. Undo, digunakan untuk membatalkan perintah yang telah dilakukan.
b. Redo, digunakan untuk perintah pembatalan perintah redo yang dilakukan telah
dilakukan. c. Cut, digunakan untuk menghapus objek yang akan dicopy dengan perintah
Paste. d. Copy, digunakan untuk memperbanyak objek dengan perintah paste tanpa
menghapus objek sebelumnya. e. Paste, digunakan untuk menampilkan objek dari
perintah copy atau cut.
6. 6. 4 f. Paste After, digunakan untuk mengulangi perintah paste yang dilakukan
sebelumnya. g. Clear, digunakan untuk menghapus objek. h. Find, digunakan untuk
mencari suatu text. i. Options, digunakan untuk mengatur tampilan secara umum. 3.
Menu View Pada menu view terdapat beberapa submenu yang digunakan untuk
pengaturan tampilan dan mengetahui proses-proses yang sedang terjadi pada SPSS.
Submenu pada menu view sebagai berikut : a. Status Bar, digunakan untuk mengetahui
proses yang sedang terjadi pada SPSS. b. Toolbar, digunakan untuk mengatur tampilan
toolbar SPSS. c. Fonts, digunakan untuk mengatur font pada hasil output. d. Gridlines,
digunakan untuk mengatur garis sel pada hasil output. e. Value Labels, digunakan untuk
menampilkan makna pengkodean yang telah didefinisi pada values.
7. 7. 5 4. Menu Data Pada menu data terdapat beberapa submenu yang digunakan untuk
pemrosesan data. Submenu pada menu data sebagai berikut : a. Define Dates, digunakan
untuk mengatur waktu. b. Insert Variable, digunakan untuk menambahkan kolom
variabel. c. Insert case, digunakan untuk menambahkan baris variabel. d. Go to Case,
digunakan untuk memindahkan kursor ke baris variabel yang diinginkan. e. Go to
Variable, digunakan untuk memindahkan kursor ke kolom variabel yang diinginkan. f.
Sort Case, digunakan untuk mengurutkan data. g. Transpose, digunakan untuk operasi
transpose pada kolom menjadi baris. h. Merge Files, digunakan untuk menggabungkan
file pada kolom variabel. i. Split File, digunakan untuk memecah file berdasarkan kolom
variabel. j. Select Case, digunakan untuk mengatur variabel berdasarkan syarat yang
diinginkan. 5. Menu Transform
8. 8. 6 Pada menu transform terdapat beberapa submenu yang digunakan untuk mengatur
perubahan data. Submenu pada menu transform sebagai berikut : a. Compute, digunakan
untuk operasi aritmatika dan logika. b. Count, digunakan untuk melihat jumlah ukuran
data pada baris yang diinginkan. c. Recode, digunakan untuk mengubah nilai pada kolom
variabel yang diinginkan. d. Categorize Variable , digunakan untuk mengubah data
rasional ke diskrit. e. Rank Case, digunakan untuk mengurutkan nilai data variabel. 6.
Menu Analyze Pada menu analyze terdapat submenu yang sangat penting, karena menu
analyze ini dapat digunakan untuk menganalisis dan perhitungan statistik, Menu analyze
ini dapat melakukan beberapa uji statistik seperti uji Normalitas, uji Homogenitas dan
lain sebagainya. Sehingga, akan didapatkan hasil output yang cukup akurat.
9. 9. 7 7. Menu Graph Pada menu graph ini digunakan untuk membuat berbagai macam
grafik, seperti grafik bentuk bar, line , histogram dan lain sebagainya dan sebagai
pendukung analisis statistik. 8. Menu Utilities Pada menu utilities ini digunakan untuk
melihat informasi file, informasi variabel dan lain sebagainya. Dan merupakan menu
pendukung untuk memberi keterangan file yang sedang dikerjakan serta mengatur menu-
menu yang lainnya.
10. 10. 8 9. Menu Ad-Ons Pada menu ad-ons ini digunakan untuk melakukan perintah untuk
melakukan tambahan aplikasi. Sehingga, dapat memberikan keterangan tentang SPSS
sesuai dengan kebutuhan dan dapat juga diakses ke internet. Contohnya SPSS data Entry,
Text Analysis, dan lain sebagainya. 10. Menu Windows Pada menu windows ini
digunakan untuk melakukan perpindahan (switch) yakni dari file yang satu ke file
lainnya. 11. Menu Help Pada menu help ini berfungsi untuk menyediakan bantuan
informasi serta keterangan terkait program aplikasi SPSS yang dapat diakses dengan
mudah.
11. 11. 9 C. Cara Memasukan Data ke SPSS Adapun prosedurnya akan dijelaskan dibawah
ini. Namun, sebelum memulai prosedurnya terlebih dahulu kita buat sebuah contoh data
pada Microsoft Word. Misalkan data yang akan kita buat adalah sebagai berikut: Nama
Jalur Umur Prodi Indah Sari SNMPTN 18 Matematika Muthmainnah USM 18 Kimia
Rizky Diah SBMPTN 19 Matematika Upika Rizkie USM 17 Fisika Wiwin Mitayani
SNMPTN 18 Kimia Untuk memasukkan data tersebut ke SPSS, maka langkah-langkah
yang harus kita lakukan yakni sebagai berikut: 1. Langkah pertama adalah membuka
lembar kerja SPSS dengan cara double klik ikon SPSS pada dekstop, tunggu beberapa
saat hingga muncul tampilan seperti pada gambar berikut:
12. 12. 10 Dan akan muncul juga gambar seperti berikut. maka pilih Type in data lalu klik
Ok atau juga bisa mengabaikan tampilan dan menutupnya dengan mengklik tanda silang
pada ujung kanan atas pada gambar. Sebelum masuk langkah ke-dua perhatikan terlebih
dahulu tampilan awal SPSS. Jika dilihat sesaat mirip dengan Microsoft Exel yang terdiri
dari banyak sel. Namun, ada perbedaan yang sangat jelas, perbedaan tersebut adalah jika
kita perhatikan dengan seksama tampilan SPSS hanya terdiri dari dua sheet saja, yaitu
sheet Data View dan Sheet Variabel View sedangkan telah kita ketahui bahwa pada
Ms.Exel terdiri dari beberapa sheet. 2. Langkah kedua adalah klik atau pilih sheet
Variabel View dan akan tampil gambar seperti berikut ini: Variabel View adalah sheet
yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut variabel. Misal, pada data kuesioner yang
kita buat diatas terdapat empat
13. 13. 11 variabel, yaitu nama, jalur, umur dan prodi. Ada sepuluh atribut variabel yang
perlu kita definisikan, yaitu: 1) Name, pada kolom variabel ini berfungsi untuk
memberikan keterangan tentang nama variabel dari suatu data dan nama variabel tersebut
akan ditampilkan dibaris teratas pada tampilan Data View. Ada beberapa ketentuan
dalam penamaan Name, yaitu: v Jumlah karakter nama dapat ditentukan sesuai kebutuhan
dan untuk memisahkan suku kata satu dengan lainnya tidak dapat mengunakan spasi
tetapi tanda garis bawah. v Karakter nama harus diawal dengan huruf dan tidak dapat
diawali dengan angka. Sedangkan huruf, angka, titik, dan tanda (@ # _ $) hanya dapat
mengikuti setelah huruf pertama. Namun, tanda (! ? ‘ *) tidak bisa menjadi karakter
nama. v Karakter nama juga tidak dapat diakhiri tanda titik dan garis bawah. v Nama
harus berbeda antara satu dengan yang lainnya v Nama juga tidak boleh sama. Misalnya :
Nilai, nilai dan NILAI ketiga hal tersebut merupakan hal yang sama. 2) Type, merupakan
jenis variabel yang akan dipakai. Ada delapan tipe variabel yang terdapat dalam Variabel
Type. Kedelapan tipe tersebut seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini: Akan
tetapi, dapat digolongkan menjadi dua, yaitu variabel angka yaitu Numeric, Comma, Dot,
Scientifik notation, Date, Dollar, serta Custom
14. 14. 12 Currency dan variabel bukan angka yaitu String. Namun, yang sering digunakan
untuk melakukan operasi statistik sederhana adalah variabel Numeric dan variabel String.
3) Width, adalah lebar karakter data maksimal yang akan terekam. Lebar karakter data
ditentukan sesuai kebutuhan. Contoh: variabel Jalur maksimal 6 digit, variabel Umur
maksimal 2 digit serta untuk variabel Prodi maksimal 10 digit data yang akan terekam. 4)
Decimals, merupakan jumlah digit dibelakang koma. Contoh: pada variabel Umur
Mahasiswa maka kita isi kolom Decimals dengan angka 0 untuk tidak menginkan adanya
angka desimal. Namun, apabila kita mencantumkan angka 2 untuk menginkan adanya
angka di belakang koma. Perbedaan variabel Umur Mahasiswa yang menggunaka
Decimals angka 0 dan Decimals angka 2 terlihat pada gambar di bawah ini: Decimals
angka 0 Decimals angka 2 5) Label, variabel ini berfungsi untuk membuat keterangan
serta memperjelas makna dari variabel nama. Contoh: variabel nama bisa kita beri
keterangan tambahan menjadi Nama Mahasiswa, begitu pula dengan variabel Jalur
menjadi Jalur Masuk, variabel Umur menjadi Umur Mahasiswa, dan variabel Prodi
menjadi Program Studi. 6) Value, merupakan pengkodean sesuai data yang dibutuhkan.
Contoh: jalur masuk diberi kode 1 untuk SNMPTN, kode 2 untuk SBMPTN dan kode 3
untuk USM. Klik sel dikolom value yang akan di beri
15. 15. 13 pengkodean, maka akan muncul kotak dialog Value Label. Tulis 1 di dalam Value
dan tulis SNMPTN di dalam Value Label kemudian klik Add maka 1 = SNMPTN akan
muncul di dalam kotak. Lakukan cara yang sama namun tulis 2 untuk SBMPTN dan tulis
3 untuk USM. Setelah selesai memberikan pengkodean, maka klik OK. Perhatikan
gambar dibawah ini. 7) Missing, variabel ini untuk menampilkan nilai yang hilang
(missing value) pada data (jika ada) atau menetapkan nilai khusus data sebagai user
missing. Contoh: responden menjawab dalam ketentuan yang berbeda atau mungkin tidak
dapat menjawab. 8) Columns, variabel ini mempunyai fungsi yang sama dengan variabel
Width namun ada perbedaannya yaitu jika pada Width menentukan lebar karakter/huruf
maka pada Columns menentukan lebar kolom pada tampilan Data View. Perhatikan
gambar perbedaan lebar kolom berikut:
16. 16. 14 9) Align, merupakan posisi data yang ada di dalam sel. Ada tiga posisi data yang
ditawarkan yaitu left untuk rata kiri, right untuk rata kanan, dan center untuk rata tengah.
Perhatikan gambar berikut ini: 10) Measure, merupakan tipe data yang digunakan.
Namun, biasanya akan otomatis berubah sesuai tipe-nya. Misalnya tipe numeric akan
menjadi Scale. Sedangkan tipe string terbagi menjadi dua jenis yakni Ordinal dan
Nominal. Kedua tipe ini disebut tipe Categorical. Perbedaannya ialah tipe data nominal
tidak menunjukkan tingkatan, misal data hari: Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan
seterusnya, sedangkan tipe data ordinal menunjukkan tingkatan, misal data jenis toko:
minimarket, supermarket dan hypermarket. 3. Setelah melakukan pendefinisian pada ke-
sepuluh variabel, maka langkah yang ke-tiga adalah pilih tap sheet Data View. Data View
adalah sheet yang akan mentampilkan nilai data yang telah kita definisikan pada sheet
Variabel View. Perhatikan gambar dibawah ini: Setalah muncul gambar diatas, maka
input data yang ingin kita masukan. Caranya ada dua, yaitu bisa dengan menuliskan pada
tiap-tiap kolom dan
17. 17. 15 jika data yang akan di input berjumlah ratusan maka kita bisa copy-paste data
tersebut dari Microsoft Word sehingga akan tampil seperti gambar berikut: D.
Menganalisis Data menjadi Statistik Deskriptif Statistik deskriptif adalah statistik yang
meliputi mengumpulkan data, menyusun data, mengolah data, dan menyajiakan data
dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram untuk memberikan informasi yang teratur,
ringkas, dan jelas tentang suatu keadaan (Subana: 12). Statistik deskriptif terdiri dari
yaitu : a) Ukuran pemusatan, yang terdiri dari mean (rata-rata), median, dan modus. b)
Ukuran letak, yang terdiri dari kuatil, desil dan persentil. c) Ukuran penyebaran, yang
terdiri dari range, ragam, simpangan baku, dan standar deviasi. d) Skewness yaitu tingkat
kemiringan data. e) Kurtosis yaitu tingkat keruncingan data. Dalam SPSS, untuk
menganalisis data deskriptif dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
18. 18. 16 a) Buka aplikasi SPSS dan masukkan data yang akan dianalisis. Misalnya data
Hasil Ulangan Siswa-Siswi dalam suatu kelas. Dalam dilihat pada gambar dibawah ini. b)
Kemudian pilih menu Analyze pada toolbar, kemudian pilih Descriptive Statistics, dan
pilih Frequencies. c) Setelah itu, perhatikan kotak dialog yang akan muncul seperti
berikut ini
19. 19. 17 Lalu pilih variable nilai dan klik tombol di antara dua kotak tersebut, sehingga
variable nilai akan berpindah ke kotak sebelah kanan, seperti pada gambar berikut : d)
Langkah selanjutnya ialah klik kotak Statistics sehingga akan muncul kotak seperti di
bawah ini : Selanjutnya kita tandai dengan memberi tanda ceklist pada kotak yang akan
kita cari nilainya, misalnya kuartil, mean, median, modus, dan lain sebagainya. Pada
kotak Percentiles, misalnya kita akan mencari persentil ke 10, maka kita ketik angka 10
pada kotak kosong di sebelah kanannya, kemudian klik Add, begitu juga seterusnya,
seperti pada gambar berikut :
20. 20. 18 Jika sudah ditandai, maka klik Continue. e) Langkah selanjutnya ialah klik kotak
Charts, sehingga muncul kotak seperti gambar berikut : Pada kotak ini, kita memilih data
kita akan disajikan dalam bentuk diagram batang, diagram lingkaran, atau histogram.
Misalnya kali ini kita pilih diagram batang, maka pilih Bar charts seperti gambar berikut :
21. 21. 19 Di sebelah bawah, terdapat kotak Chart Values, jika kita ingin diagram tersebut
disajikan dalam bentuk frekuensi, maka pilih Frequencies, jika kita ingin data kita
disajikan dalam bentuk persen, maka pilih Percentages. Jika sudah selesai semua, maka
klik tombol Continue. f) Langkah selanjutnya, pilih kotak Format, sehingga muncul
tampilan seperti gambar berikut : Pada kotak Order by, jika kita pilih Ascending Values,
maka data akan diurutkan dari A-Z, dalam hal ini dari nilai terkecil sampai nilai terbesar.
Jika kita pilih Descending Values, maka data akan diurutkan dari Z-A, dalam hal ini dari
nilai terbesar sampai nilai terkecil. Jika kita pilih Ascending Counts, maka data akan
diurutkan dari frekuensi terkecil ke frekuensi terbesar. Dan jika kita memilih Descending
Counts, maka data akan diurutkan dari frekuensi terbesar ke frekuensi terkecil.
22. 22. 20 g) Selanjutnya, klik Continue, kemudian klik OK, maka output dari data yang kita
analisis akan segera keluar, yaitu berupa data statistik, nilai, dan diagram batang, seperti
pada gambar-gambar berikut ini :
23. 23. 21 Dari gambar-gambar di atas, maka kita tahu nilai mean dari data tersebut adalah
69,60, nilai mediannya 67,50, nilai modunya 60 dan begitu seterusnya. Kemudian, kita
juga dapat mengetahui tampilan data dalam bentuk diagram batang. E. Menganalisis data
dengan Uji Normalitas Uji normalitas ialah salah satu uji paling dasar yang harus
dilakukan untuk menunjukkan data tersebut normal atau tidak sebelum melakukan
analisis data lebih lanjut ( Nashihun : 2014). Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah data yang digunakan tersebut berdistibusi normal atau tidak. Sebagai acuan, data
berdistribusi normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 dan jika data tidak
berdistribusi normal untuk nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Berikut adalah data
nilai mentah yang diperoleh dalam sebuah ulangan harian matematika. 80 75 76 50 55 85
50 70 50 80 75 76 48 70 85 50 70 45 80 65 90 44 70 90 35 60 45 95 60 76 38 60 85 35 65
40 90 55 86 40 65 90 30 55 30 Dengan ketentuan nilai sebagai berikut: v 75 < ≤ 100
maka nilai tersebut dikategorikan Puas v 50 < ≤ 75 maka nilai tersebut dikategorikan
Cukup v ≤ 50 maka nilai tersebut dikategorikan Kurang Berikut ialah cara bagaimana
menguji apakah data diatas normal atau tidak sebagai berikut: 1. Bukalah Aplikasi SPSS,
kemudian Masukan data yang sudah ada untuk diuji normalitas-nya.
24. 24. 22 2. Lalu buatlah variabel Nilai dan Keterangan-nya. Pada sheet Variable View,
variable Nilai dengan Type numeric dan variabel keterangan dengan Type Numeric lalu
Value dideklarasikan 1 untuk Puas, 2 untuk Cukup dan 3 untuk Kurang. 3. Kemudian
pada sheet Data View , tampilan data yang dimasukan sebagai berikut.
25. 25. 23 4. Pilih menu Analyze , lalu klik Descriptive Statistics dan klik Explore. Pada
kotak dialog explore pindahkan variabel nilai ke kotak Dependent List dan variabel
keterangan ke kotak Factor List. 5. Kemudian klik Plots, akan muncul kotak dialog pilih
Normality plots with tests kemudian pilih Continue dan klik OK. 6. Kemudian akan
muncul hasil Output-nya sebagai berikut.
26. 26. 24 Pada kotak Uji normalitas, terdapat dua jenis yakni Kormogorov-Smirnov dan
Shapiro-Wilk. Shapiro-Wilk untuk data kurang dari 50 sedangkan Kormogorov-Smirnov
untuk data lebih dari 50. Karena, data kasus yang kita miliki kurang dari 50 maka hasil
analisis yang kita pandang ialah Shapiro-Wilk. Pada bagian analisis Shapiro-Wilk,
diperoleh bahwa v Nilai Signifikansi Puas 0,184 > 0,05 v Nilai Signifikansi Cukup 0,140
> 0,05 v Nilai Signifikansi Kurang 0,086 > 0,05 Ini berarti bahwa nilai ulangan harian
berdasarkan keterangan memiliki data berdistribusi normal .
27. 27. 25 Pada grafik normal Q-Q Plot, kita juga dapat mengetahui bahwa data tersebut
berdistribusi normal karena titik-titik tersebut berada didekat garis dan juga menempel
pada garis. Sehingga, kesimpulannya data tersebut mengikuti distribusi normal. F.
Mengolah File Data a. Hyperlink Microsoft PowerPoint ke SPSS Berikut adalah
bagaimana cara menghyperlink data file dari dari Ms. PowerPoint ke SPSS yakni sebagai
berikut: 1. Bukalah file yang ada pada Microsoft PowerPoint. Sebagai contoh dapat
dilihat dibawah ini.
28. 28. 26 2. Setelah itu, aktifkan Hyperlink untuk Pembahasan ke file yang akan dibuka
dengan mengklik kanan lalu pilih Edit Hyperlink. Kemudian klik OK. 3. Kemudian klik
Slide Show pada Microsoft PowerPoint. Lalu klik Pembahasan. Kemudian akan muncul
tampilan berikut. 4. Klik OK. Maka akan muncul file data yang diinginkan, Misalnya
seperti gambar dibawah ini.
29. 29. 27 b. Menyimpan data dari SPSS ke Microsoft Excel Berikut adalah bagaimana cara
menyimpan data input SPSS ke Microsoft. Excel yakni sebagai berikut: 1. Pertama, buka
file data input SPSS yang telah siap. Sebagai contoh dapat dilihat dibawah ini. 2. Lalu
Menu File dan pilihlah Save As. Setelah itu, akan muncul kotak dialog seperti berikut :
30. 30. 28 3. Kemudian pada Save as Type pilihlah Excel 2007, pada Save in pilihlah dimana
file tersebut akan tersimpan, dan pada File Name tulislah nama file yang diinginkan. Lalu
Klik Save. 4. Maka data file SPSS juga akan tersimpan dalam bentuk Microsoft Excel,
seperti berikut ini tampilannya :
31. 31. 29 c. Membuka data dari Microsoft Excel ke SPSS Berikut adalah bagaimana cara
mebuka data Microsoft Excel menjadi data input pada SPSS yakni sebagai berikut: 1.
Pertama, bukalah aplikasi SPSS. Kemudian buka file data Microsoft Excel dengan cara
mengklik menu File, Lalu pilih Open dan pilih Data. 2. Kemudian akan muncul kotak
dialog. Pada File of Type pilihlah Excel, lalu carilah file data yang diinginkan. Setelah itu
klik Open. 3. Tunggu beberapa saat akan muncul sebuah kotak dialog seperti berikut.
Lalu klik Continue.
32. 32. 30 4. Maka data Microsoft Excel akan tersalin di aplikasi SPSS, seperti berikut ini
tampilannya :
33. 33. 31 REFERENSI Adrian. 2015. Cara Memasukan (Entry/Input) Data Kuesioner ke
SPSS. http://bimbingan-skripsi-malang.blogspot.co.id/2015/05/cara-memasukan-entry-
input-data.html diakses 28 September 2016. Herisman. 2012. Menu Menu dalam SPSS.
http://herisman.blogspot.in/2012/04/menu-menu-dalam-spss.html diakses 18 Oktober
2016. Nazaruddin, Yul Y. 2014. Modul Pembelajaran SPSS. Jakarta : Pusat Data dan
Statistika Pendidikan Kemendikbud. Subana, dkk. 2000. Statistik Pendidikan. Bandung:
Pustaka Setia. Trihendradi, C. 2004. Memecahkan Kasus Statistik : Deskriptik,
Parametrik, dan Non-Parametrik dengan SPSS 12. Yogyakarta: ANDI. Ulwan, Nashihun.
2014. Uji Normalitas dengan menggunakan SPSS (Normality Test). www.portal-
statistik.com/2014/02/uji-normalitas-dengan-menggunakan- SPSS.html diakses 07
Oktober 2016. Xeon, Gundam. 2013. Analisa Data Menggunakan Analisa Frekuensi &
Deskripsi. http://knowledgesforfuture.blogspot.co.id/2013/01/analisa-data-menggunakan-
analisa.html diakses 28 September 2016. Xeon, Gundam. 2012. Cara Memasukkan dan
Mengolah Data Menggunakan SPSS.
http://knowledgesforfuture.blogspot.co.id/2012/12/cara-memasukkan-dan- mengolah-
data.html diakses 28 September 2016.

Recommended

Teaching with Technology

Online Course - LinkedIn Learning

Test Prep: GRE

Online Course - LinkedIn Learning


Teaching Techniques: Creating Multimedia Learning

Online Course - LinkedIn Learning

Materi Pelatihan SPSS Versi 22.0

Trisnadi Wijaya

RPP

Indah Sari


Silabus

Indah Sari

Prosem dan Jam Efektif

Indah Sari

Prota

Indah Sari


Biaya Pendidikan

Indah Sari

Psikologi pendidikan

Indah Sari

 English
 Español
 Português
 Français
 Deutsch

 About
 Dev & API
 Blog
 Terms
 Privacy
 Copyright
 Support





LinkedIn Corporation © 2018

Anda mungkin juga menyukai