Anda di halaman 1dari 24

ARSITEKTUR SISTEM

INFORMASI
ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI

• Sistem informasi dapat di bentuk sesuai


kebutuhan organisasi masing-masing. Oleh
karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang
efektif dan efisiendiperlukan perencanaan,
pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai
keinginan masing-masing organisasi. Guna dari
sistem yang efektif dan efisien tidak lain untuk
mendapatkan keunggulan dalam berkompetisi.
Semua orang dapat menggunakan sistem
informasi dalam organisasi, tetapi faktor efisiensi
setiap sistem adalah berbeda.
Berbagai definisi arsitektur sistem informasi

• Disebut juga arsitektur teknologi informasi, arsitektur


sistem informasi, infrastruktur teknologi informasi
• Pemetaan atau rencana kebutuhan-kebutuhan
informasi di dalam suatu organisasi (Turban, McLean,
Wetherbe, 1999)
• Bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi
dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau
fungsi-fungsi yang telah dipilih (Laudon & Laudon,
1998)
• Desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk
sistem jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan organisasi yang spesifik (Zwass, 1998)
Tujuan Arsitektur Sistem Informasi
• Sebagai penuntun bagi operasi sekarang atau
menjadi cetak-biru (blueprint) untuk arahan di
masa mendatang
• Agar bagian teknologi informasi memenuhi
kebutuhan bisnis strategis organisasi
CONTOH ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI
Kantor Pusat
Basis Data Perusahaan
Perusahaan
IBM

IBM Mainframe

LAN

Pemasaran
dan
Penjualan Keuangan Produksi
Minikomputer
Basis Data
IBM AS/400
Divisi

Jalur Telepon
Jalur Telepon

PC Server PC Server

LAN LAN

PC PC PC PC PC PC
Kantor Cabang A Pabrik
3 Macam Arsitektur Sistem Informasi yang berkaitan
dengan Jaringan

• Arsitektur tersentralisasi
• Arsitektur terdistribusi
• Arsitektur Client/Server
Arsitektur Tersentralisasi
• Arsitektur tersentralisasi sudah dikenalsemenjak tahun
1960 an dengan mainframe sebagai aktor utama.
Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif
besar yang ditunjukan untuk menangani data yang
berukuran besar, dengan ribuan terminal untuk
mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat
dan melibatkan jutaan transaksi.
• Seiring dengan perkembangan teknologi informasi
dominasi main frame pada lingkungan dengan
komputasi terpusat menjadi berkurang karena
kehadiran minikomputer dan mikrokomputer(PC) yang
berkemampuan lebih kecil tetapi dengan harga yang
jauh lebih murah.
Arsitektur Tersentralisasi
• Implementasi dari
arsitektur terpusat
adalah pemprosesan data
yang terpusat(Biasa
disebut komputansi
terpusat). Semua
pemrosesan data
dilakukan oleh komputer
yang ditempatkan di
dalam suatu lokasi yang
ditunjukan untuk
melayani semua pemakai
dalam organisasi.
Kebanyakan perusahaan
yang tidak memiliki
cabang menggunakan
model seperti ini.
Arsitektur Tersentralisasi
Keuntungan Kerugian
Instalasi lebih aman Jika ada masalah maka semua akan
terkena dampaknya (kurang fleksibel)

Kontrol aman Sistem yang dibuat secara global, tidak


spesifik sesuai kebutuhan masing-masing
bagian
Biaya pemeliharaan murah Pemrosesan di mainframe lebih lama
(traffic padat)

Lebih mudah dalam membuat Jika ingin merubah subsistem maka akan
perencanaan strategis berdampak ke seluruh sistem (kurang di
kustomisasi)
Lebih mudah melakukan pelatihan
Hardware dan software terstandarisasi sehingga lebih mudah
dalam pemeliharaan
Arsitektur Desentralisasi
• Pemrosesan data tersebar (terdistribusi) atau disebut
komputasi tersebar
• membagi sistem pemrosesan data terpusat ke dalam
subsistem-subsistem yang lebih kecil yang pada
hakikatnya masing-masing subsistem tetap berlaku
sebagai sistem pemrosesan data yang terpusat
• Terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada
berbagai lokasi
• Dihubungkan dengan sarana telekomunikasi
• Masing-masing komputer mampu melakukan
pemrosesan yang serupa secara mandiri
• Bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data
Arsitektur Desentralisasi
• Aritektur desntralisasi merupakan konsep dari
pemprosesan data tersebar atau terdistribusi. Sistem
pemprosesan data terdistribusi atau biasa diesbut juga
dengan komputansi tersebar sebagai sistem yang terdiri
atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi
yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi dengan
masing-masing komputer mampu melakukan pemprosesan
yang serupa secara mandiri, tetapi tetap bisa saling
berinteraksi dalam pertukaran data. Dengan kata lain ,
system pemprosesan data terdistribusi membagi sistem
pemprosesan data terpusat ke dalam subsistem-subsistem
yang lebih kecil, yang pada hakikatnya masing-masing
subsistem tetap berlaku sebagai sistem pemprosesan data
terpusat.
Arsitektur Desentralisasi
• Model sederhana sistem pemprosesan
terdistribusi terdapat pada sejumlah komputer
yang terhubung dalam jaringan yang
menggunakan arsitektur peer-to-peer pada
model ini komputer memiliki kontrol terhadap
resource misalnya data, printer atau cd-rom,
tetap memungkinkan komputer lain
menggunakan sumber tersebut. Sistem seperti ini
menjadi pemandangan umum semenjak
kehadiran PC yang mendominasi perkantoran.
Arsitektur Desentralisasi
Keuntungan Kerugian
Biaya pengembangan sistem akan lebh Biaya perawatan akan lebih mahal karena
hemat karena pembuatan sistem lebih hardware atau software tidak terstandarisasi
spesifik dalam kebutuhan bisnis dan lebih sehingga akan melibatkan banyak pakar.
mempunyai tanggung jawab terhadap
pengeluaran biaya.
Personil sistem informasi lebih agresif Pengontrolan lebih sulit untuk dilakukan dan
dalam menganalisis kebutuhan sistem. dimungkinkan akan terjadi kekacauanan
dalam sistem komputer.
Personil sistem informasi memiliki Aplikasi dan data antar unit akan terasa
tanggung jawab terhadap pengeluaran lebih sulit.
biaya
Kepuasan pemakai karena pengembangan Dalam melakukan tugas akan terjadi
sistem informasi berorientasi kepada end kemubadziran karena ketidak sesuaian
user. dalam menyediakan perangkat keras dan
lunak
Arsitektur Desentralisasi
Arsitektur Client/Server

• Interoperabilitas
• Client, sembarang sistem atau proses yang
melakukan suatu permintaan data atau
layanan ke server
• Server, sistem atau proses yang menyediakan
data atau layanan yang diminta oleh client
• Sistem informasi dapat dibangun dengan
menggunakan perangkat lunak gado-gado
Arsitektur Client/Server

Client
Server

Basis
Data

Client
Printer
Aplikasi Arsitektur Client/Server (Turban, 1995)

• Aplikasi pesan, misalnya surat elektronis (email)


• Penyebaran basis data pada beberapa jaringan
komputer
• Memungkinkan berbagi berkas atau periferal atau
pengaksesan komputer melalui jarak jauh
• Pemrosesan aplikasi yang intensif dengan suatu
pekerjaan (job) dibagi menjadi tugas-tugas (task)
yang masing-masing dilaksanakan pada komputer
yang berbeda
Arsitektur Client/Server
• Client-Server adalah arsitektur jaringan yang
memisahkan client(biasanya aplikasi yang
menggunakan GUI ) dengan server. Masing-
masing client dapat meminta data atau
informasi dari server. Sistem client server
didefinisikan sebagai sistem terdistribusi,
tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik
yaitu :
Arsitektur Client/Server
• Servis (Layanan)
– Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin
yang berbeda
– Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya
– Server sebagai provider, client sebagai konsumen
• Sharing resources (sumber daya)
– Server bisa melayani beberapa client pada waktu
yang sama, dan meregulasi akses bersama untuk
share sumber daya dalam menjamin
konsistensinya.
Arsitektur Client/Server
• Asymmetrical protocol (protokol yang tidak
simetris )
– Many-to-one relationship antara client dan
server.Client selalu menginisiasikan dialog melalui
layanan permintaan, dan server menunggu secara
pasif request dari client.
• Transparansi lokasi
– Proses yang dilakukan server boleh terletak pada
mesin yang sama atau pada mesin yang berbeda
melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses
dari client.
Arsitektur Client/Server
• Mix-and-Match
– Perbedaan server client platforms
• Pesan berbasiskan komunikasi
– Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan
yang menyertakan permintaan dan jawaban.
• Pemisahan interface dan implementasi
– Server bisa diupgrade tanpa mempengaruhi client
selama interface pesan yang diterbitkan tidak
berubah.
Arsitektur Client/Server

Client Server System Client / Server Application


KELEBIHAN
• Sentralisasi – Server membantu dalam mengelola seluruh set-up. Hak
akses dan alokasi sumber daya yang dilakukan oleh Server
• Manajemen yang tepat- Semua file disimpan di tempat yang sama.
Dengan cara ini, manajemen file menjadi mudah. Juga menjadi lebih
mudah untuk menemukan file.
• Memungkinkan adanya back up dan recovery
• Dapat melakukan Update hanya dengan upgrade server
• server dapat diakses dari jarak jauh
• setiap workstation tidak perlu memiliki kapasitas penyimpanan
meningkat sendiri (yang mungkin terjadi dalam peer-to-peer sistem).
Semua perubahan yang dibuat hanya dalam komputer pusat yang
ada database server.
• Keamanan: Aturan mendefinisikan hak keamanan dan akses dapat
didefinisikan pada saat set-up server
• Server dapat membuat aturan yang berbeda untuk klien yang
berbeda.
KEKURANGAN
– Kemacetan di Jaringan: Terlalu banyak permintaan dari
klien dapat mengakibatkan kemacetan, yang jarang
terjadi dalam jaringan P2P. Overload dapat
menyebabkan melanggar-down server.
– Arsitekture Client-Server tidak sekuat P2P dan jika
server gagal, seluruh jaringan turun. Juga, jika Anda
men-download file dari server dan jika ditinggalkan
akan terjadi error, download berhenti sama sekali.
– Biaya sangat mahal untuk menginstal dan mengelola
jenis
– Membutuhkan Orang yang profesional untuk menjaga
server dan rincian teknis lainnya dari jaringan.

Anda mungkin juga menyukai