BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembelajarna matematika.
siswa mampu:
sebagai ilmu yang sukar, ruwet dan sulit (Ruseffendi, 2006:156). Konsep
suatu arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama dan
membentuk suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang
di rumuskan (Wikipedia)
prosedur secara luwes, akurat, efisien, dan tepat. Dalam proses belajar
demi terciptanya tujuan pendidikan. Sampai saat ini masih banyak ditemukan
dan siswa cendrung pasif dan menerima saja, selain itu, guru memberikan
contoh dan latihan kemudian siswa mengerjakan apa yang diperintahkan oleh
satu arah yakni guru aktif menerangkan, memberi contoh, menyajikan soal
berusaha untuk menyusun dan menerapkan berbagai tipe dan model yang
pembelajaran.
adalah proses kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat secara
beberapa jenis kegiatan dimana secara fisik mereka merupakan bagian dari
yang ada sebelumnya. Pesrta didik mengaitkan materi yang baru dengan
dengan hal-hal yang sudah dikenal dan dipahami oleh pesrta didik (Hosnan
Note Taking atau catatan terbimbing adalah salah satu strategi untuk
atau skema (handout), yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan
B. Rumusan Masalah
penelitian ini adalah Adakah Pengaruh strategi Guided Note Taking terhadap
Palembang ?
5
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
pelajaran matematika
mengajar.
matematika.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Matematika
1. Pembelajaran Matematika
yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan peserta
didik serta antara peserta didik dengan peserta didik (Sutyono 2006:1).
Active learning mendasarkan diri pada prosees bukan pada hasil Dalam
Pesrta didik mengaitkan materi yang baru dengan pengetahuan yang sudah
ada. Kegiatan belajar mengajar harus dimulai dengan hal-hal yang sudah
sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru
potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat
dan materi yang berhubungan dengan kompetensi serta tujuan yang telah
Note Taking atau catatan terbimbing adalah salah satu strategi untuk
bagan atau skema (handout), yang dapat membantu siswa dalam membuat
10
ceramah.
2. Faktor pendukung
yang ditentukan.
d. Menuntut para guru untuk lebih menguasai materi lebih luas lagi dari
materi ajar yang sesuai metode agar kegiatan siswa berjalan lebih efisien,
(Trianto 2012:76)
D. Pemahaman Konsep
akurat, efisien dan tepat (Jihad. 2012: 149). (Menurut Mayer dalam
dari pemahaman. hal-hal pokok dari pemahaman untuk suatu objek meliputi
tentang objek itu sendiri, relasi dengan objek lain yang sejenis, relasi dengan
dan tepat”.
oleh siswa untuk mengetajui sampai sejauh mana pemahaman konsep siswa
berikut :
No Indikator Deskriptor
1. Standar Kompetensi
2. Kompetensi Dasar
pangkat, akar
3. Indikator
4. Tujuan Pembelajaran
Contoh:
1. 2 2 2 2 2 2
2 2
2
2 25
5 faktor
2. 3 a 3 a 3 a 3
a a
3 a 3 a
3
3
3 faktor
3. 5 5 5 y y y y y 5
5
5 y y y y y 53 y 5
3 faktor 5 faktor
Definisi:
Jika a R, a 0 dan m adalah bilangan bulat positif maka:
a m dan m a
1 1 m
m
a a
Contoh:
1. 2
2 1
22
53
1
3
2.
5
3. 3x 3 5
5 1 3
5
x x
x y
z
4.
1
y x x
z
y
1
2 5
5. 2 5 dapat diubah ke pangkat negatif
3). Pangkat Nol
Contoh:
1. 5 1
0
1
2. 1
0
2
3. 2 x 1
0
17
Contoh:
3 1,732050808 ..... 4 2
Bentuk umum:
dan notasi disebut tanda akar. Notasi untuk akar pangkat tiga dari
3 2
x ditulis x , sedangkan notasi untuk akar kuadrat dari x ditulis x
2) Pangkat Pecahan
Pada dasarnya bilangan berpangkat pecahan merupakan bentuk lain
dari bentuk akar, hubungannya (bentuk pangkat ke bentuk akar dan
sebaliknya) dapat dinyatakan sebagai berikut:
1
n
a. Pangkat rasional berbentuk a
m
n
b. Pangkat rasional berbentuk a
18
Contoh:
Mengubah bentuk akar ke bentuk pangkat dan sebaliknya.
1
2 2
dapat diubah ke dalam bentuk pangkat 2
3xy 2
1.
Bentuk umum:
am an a
a
a ...
aa
a
a ...
a a
a
a ...
a
Bukti : (m n) faktor
a a a
m faktor n faktor
m n m n
(Terbukti)
Contoh:
Sederhanakanlah!
1. 5 5 5 5
3 5 35 7
2. x 3 x 5 x x 351 x 9
3. 10 x 10 y 10 z 10 x y z
4. s 3 t 5 s t s 31 t 51 s 4 t 6
5. 10k 3 5k 5 5 10k 35 50k 8
2). Pembagian bilangan berpangkat
19
a m :a n a
a
a ...
a:a a
a ...
a a
a
a ...
a
Bukti : (m n) faktor
a :a a
m faktor n faktor
m n mn
(Terbukti)
Contoh:
Sederhanakanlah!
1. 5 : 5 5 5
3 31 2
2. k 4 : k 2 : k k 421 k 1 k
3. 20 x 6 y : 5x 3 (20 : 5) x 63 y 4 x 3 y
x 52 y 21 x 3 y 1
x5 y 2
4. 2
x y
x 3 y 3x 2 y 3x 3 2 y 11 3x 5 y 2 3 5 21 3 5
5. x y x y
a m : a m a mm a 0 . Karena a m : a m
a m a a ... a
1
am a
a ...
a
a 1 (Terbukti)
sebanyak m faktor
a m : a m a mm a 0 a 0 1
,
a m m a 0 a m a m 1 a m 1 (Terbukti)
am
Bukti : a
a a ...
a a
a ...
n
m n
a a a
a
m faktor mn faktor
m n
a mn (Terbukti)
Contoh:
5 5 5
Sederhanakanlah!
3 2 32
10 10 10
6
1.
y 5 y5 5y
2.
b) Jika perkalian dua bilangan atau lebih dipangkatkan, maka
masing-masing bilangan dipangkatkan (perpangkatan pada
perkalian bilangan).
Bukti :
ab m ab
ab
ab
... ab a
a
a
... ab
b
b
...
b
ab a b
m faktor m faktor m faktor
m m m
(Terbukti)
Contoh:
5a2 52 a 2 25a 2
Sederhanakanlah!
1.
21
2. xy x y x y
pqr p r q r
3 3 3 3 3
3.
a 23 b 33 a 6 b 9
5. 4 x xy 4 x x y 4 x
3
4. a 2 b 3
5 2
y 2 45 x 7 y 2
x y
5 2 5 5 2 2 5
xy
x 45 y 35 x 20 y 15
3 6 x 203 y 156 x17 y 9
4 3 5
13 23
6.
2 3 x y x y
3 r 23 s 3 : 2 2 r 22 3r 6 s 3 : 4r 4 r 2 s 3
2 2 3 2 3
x y x
7. 3 r s : 2r
4
x
24
x 8 3 y 4 5
x5 y 4
xy
4
ee ee
2
x3 y5 y 4 x3 y5 x11 y 9
8.
x 2 4 y 23
ee
2 2 2
x y 4 3
y x4 y3 x6 y5
23
f 33
e14 f 14
2 3 2 2 2
f3 6
f9 e 2 e12 f 18
9.
f4 f 4
f 4
f 4
Bentuk umum:
b b
b0
Bukti :
b b
b b b b ...
b
m faktor m faktor
Contoh:
Sederhanakanlah!
a
2
2
a2 a2
1. 5 5 25
x3 x 32 x 6
2. 2
2
5 5 25
x4 y5 z6 x 42 y 52 z 62 x 8 y10 z 12
3. 2 3 4 22 32 42 4 6 8 x 84 y106 z128 x 4 y 4 z 4
2
x y z x y z x y z
22
b a c a b c a
Bentuk umum : Jika a, b, c R dan a 0 , mak
b a c a b c a
Contoh:
3 2 4 2 3 4 2 7 2
Hitunglah!
2. 7 5 2 5 5 7 2 1 5 6 5
1.
a a a2 a
Jika a, b R dan a 0 , b 0 maka berlaku sifat: a2 b a b
a b ab
an n a
1
a)
n
a ax
a a
Bukti : Misalkan
n x n
n
(kedua ruas dipangkatkan n)
a a nx 1 nx x a a n (Terbukti)
1
1 n
, jadi
n
n am
m
n
b) a
am ax
n
Bukti : Misalkan
ax
n n
n
am (kedua ruas dipangkatkan n)
a m a nx m nx x a m a n (Terbukti)
m
m n
, jadi
n
c)
n
an a
23
a a a1 a n a n a (Terbukti)
n
n n n
Bukti :
d)
n
ab n a n b , a, b 0
Bukti :
ab ab n a b n a n b n b n a n b (Terbukti)
1 1 1
n n n
Contoh:
1. 3 2 7 3 3 7 2 3 21 6
Hitunglah!
10 20 10 20 200
2.
a a n an n a
1
1 n
1
a na
b b
Bukti : n n (Terbukti)
b b nb
bn
Contoh: Hitunglah!
8
24 24
1. 3 3
5 2
10 6 10 6
2. 2 3 2 3
E. Menyederhanakan Bentuk Akar
Suatu bentuk akar dikatakan sederhana jika memenuhi kriteria berikut:
a
2. , bentuk akar sederhana.
a
3
3. , bentuk akar sederhana.
2
3. Bilangan pokoknya bukan pecahan.
3
Contoh: 1. , bukan bentuk akar yang sederhana.
2
3
2. , bentuk akar sederhana.
2
Contoh:
Sederhanakanlah!
1. 72 2 2 3 2 2 4 9 2 6 2 72 2 2 3 2 2
72
2
36
2
18
2
9
3
3
48 4 2 4 3 4 2 4 4 3 24 3 48 2 4 3
4 48
2. 2
24
2
12
2
6
2
3
3. 12 3 12 3 12 3 4 3 3 12 3 2 3 3 13 3
4. 10 20 10 20 200 100 2 10 2
dengan b 0
a
1. Merasionalkan penyebut bentuk
b
25
b .
penyebut dari pecahan tersebut sama-sama dikalikan dengan bentuk
a a b a
Bentuk umum: b
b b b b
Contoh:
2 2 3 2
1. 3
3 3 3 3
3
2 2 3 2 1
23
2. 3
2 3 2 3 3 3
a a
2. Merasionalkan penyebut bentuk a b atau a b
a b a(a b )
a a
a2 b
Bentuk umum: a b a b a b
a b a( a b )
a a
a b a b a b a b
Contoh:
2
2
2 3
22 3
43
22 3 42 3
2 3 2 3 2 3
1.
2
2
2 3
2 2 3
2 2
2 2 2 23
2. 3
3 3 3
26
2. Bagikan bahan Guru membagikan bahan ajar materi bentuk akar Siswa membaca
ajar (hand out) dan bentuk pangkat (hand out) yang sudah dibuat bahan ajar yang telah
yang sudah dibuat pada tiap siswa diberikan guru
pada tiap siswa
3 Mengkondisikan Guru Mengkondisikan kelas dengan suasana yang Siswa
kelas dengan hangat agar siswa tetap fokus memperhatikan dan
suasana yanng menuruti perintah
hangat agar siswa dari guru
tetap fokus
4 Memberi materi Guru Memberikan materi pengait sesuai materi Siswa mencatat
pengait sesuai yang akan dibahas materi yang
materi yang akan disampaikan
dibahas Contoh:
1. 2 2 2 2 2 2
2 2
2
2 25
2. 3 a 3 a 3 a 3
a a
3 a 3 a
5 faktor
3
3
3 faktor
taking lebih baik dari pada hasil belajar matematika siswa yang
Materi Irisan dan Gabungan bagi Peserta Didik Kelas VII B MTs
G. Hipotesis
(Arikunto 2006:71), maka yang menjadi hipotesis dalam peneliti ini adalah:
Aisyiyah 1 Palembang