28/05/2021
Aggregate Planning adalah pendekatan untuk menentukan jumlah kuantitas dan waktu yang
harus yang diproduksi (Biasanya dalam jangka waktu menengah).
Requires (Membutuhkan)
Unit logis untuk mengukur penjualan dan keluaran.
Perkiraan permintaan untuk periode perencanaan menengah yang wajar secara agregat.
Suatu metode untuk menentukan biaya yang relevan.
Model yang menggabungkan perkiraan dan biaya sehingga keputusan penjadwalan dapat
dibuat untuk periode perencanaan.
Sehingga kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari perencanaan agregat biasanya untuk
memenuhi permintaan prakiraan sambil meminimalkan biaya selama periode perencanaan.
Aggregate Planning
Menggabungkan sumber daya yang sesuai menjadi istilah umum
Bagian dari sistem perencanaan produksi yang lebih besar
Disagregasi memecah rencana menjadi lebih rinci
Hasil disagregasi dalam jadwal produksi induk (Tabel waktu yang merinci apa yang akan
dibuat dan kapan harus dibuat)
Strategi
1. Opsi Kapasitas (Capacity Options)
a. Changing inventory levels (Mengubah tingkat persediaan)
- Tingkatkan persediaan dalam periode permintaan rendah untuk memenuhi permintaan
tinggi di masa depan. Tujuannya agar jika permintaannya naik, perusahaan bisa
segera mengirim langsung karena sudah memiliki stok persediaan barang di gudang.
Tetapi konsekuensinya adalah biayanya menjadi meningkat akibat adanya biaya
penyimpanan.
- Meningkatkan biaya yang terkait dengan penyimpanan, asuransi, penanganan,
keusangan, pencurian, dan investasi modal.
- Kekurangan dapat berarti kehilangan penjualan karena waktu tunggu yang lama dan
layanan pelanggan yang buruk.
b. Varying workforce size by hiring or layoffs (Memvariasikan ukuran tenaga kerja dengan
mempekerjakan atau memberhentikan)
- Menyesuaikan tingkat produksi dengan permintaan
- Biaya pelatihan dan pemisahan untuk mempekerjakan dan memberhentikan pekerja
- Pekerja baru mungkin memiliki produktivitas yang lebih rendah
- Memberhentikan pekerja dapat menurunkan moral dan produktivitas
c. Varying production rates through overtime or idle time (Memvariasikan tingkat produksi
melalui waktu lembur atau waktu kosong / menganggur)
- Memungkinkan tenaga kerja konstan
2
- Mungkin sulit untuk memenuhi peningkatan permintaan yang besar
- Kerja lembur bisa mahal dan bisa menurunkan produktivitas
- Menyerap waktu idle mungkin sulit
d. Subcontracting
- Tindakan sementara selama periode permintaan puncak
- Mungkin mahal
- Menjamin kualitas dan pengiriman tepat waktu mungkin sulit
- Mengekspos pelanggan ke pesaing yang baru
c. Counterseasonal product and service mixing (Pencampuran produk dan layanan kontra-
musiman)
- Kembangkan perpaduan produk barang-barang kontra-musiman
- Dapat menghasilkan produk atau layanan di luar bidang keahlian perusahaan
3
- Variasikan tingkat tenaga kerja atau tingkat produksi yang bervariasi
- Disukai oleh banyak organisasi layanan
b. Level Strategy
- Produksi harian seragam
- Gunakan inventaris atau waktu idle sebagai penyangga
- Produksi yang stabil menghasilkan kualitas dan produktivitas yang lebih baik
Beberapa kombinasi opsi kapasitas, strategi campuran, mungkin merupakan solusi
terbaik.
b. Popular Techniques
- Mudah dimengerti dan digunakan
- Pendekatan trial-and-error yang tidak menjamin solusi yang optimal
- Hanya memerlukan perhitungan terbatas