Anda di halaman 1dari 3

Ledakan dahsyat atau dentuman besar (the big bang)

merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan


alam semesta berdasarkan kajian kosmologi( ilmu (cabang
astronomi yang menyelidiki asal-usul, struktur, dan hubungan
ruang) mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.
Teori ini menyatakan bahwa alam semesta ini berasal dari
kondisi super padat dan panas, yang kemudian meledak dan
mengembang sekitar 13.700 juta tahun yang lalu. 
Teori Big Bang pertama kali ditemukan oleh Abbe Georges
Lemaitre, seorang kosmolog asal Belgia pada tahun 1920-an.
Menurutnya, alam semesta ini mulanya berasal dari gumpalan
superatom yang berbentuk bola api kecil dengan ukuran sangat
kecil. Gumpalan itu semakin lama semakin memadat dan
memanas, kemudian meledak dan memuntahkan seluruh isi dari
alam semesta. 
Big Bang melepaskan sejumlah besar energi di alam semesta yang
kemudian membentuk seluruh materi alam semesta dan
kemudian berkembang hingga menjadi bentuk yang sekarang ini
dan akan terus berkembang.
Atom hidrogen terbentuk bersamaan saat energi dari Big Bang
meluas keluar. Atom hidrogen tersebut terus bertambah banyak
dan berkumpul membentuk debu dan awan hidrogen atau biasa
disebut nebula. 
Awan hidrogen tersebut bertambah padat dan memanas hinga
temperatur jutaan derajat celcius. Awan hidrogen ini menjadi
bahan pembentuk bintang-bintang di alam semesta. 
Setelah terbentuk banyak bintang, bintang tersebut berkumpul
membentuk kelompok yang kemudian disebut galaksi. Dari
galaksi, lahirlah milyaran tata surya. Salah satunya adalah yang
kita tinggali sekarang ini.
Teori Big Bang juga dikenal teori “Super Dense” yang menyatakan
bahwa jika alam semesta mengembang pada skala tertentu, maka
ketika kita pergi kembali ke dalam waktu, kelompok-kelompok
galaksi akan semakin mendekat dan  tentu akan sampai pada
suatu saat di mana semua materi, energi dan waktu yang
membentuk alam semeseta terkonsentrasi   pada suatu tempat 
dalam bentuk gumpalan  yang sangat padat (super dense
agglomeration). Dengan  bekerja mundur dari peringkat resesi
galaksi-galaksi yang teramati, ditemukan bahwa galaksi-galaksi 
itu diduga telah berada berdekatan  satu sama lain sekitar 12
milyar tahun yang lalu. Dipostulasikan bahwa saat ini ledakan
hebat menyebabkan alam semesta mengembang 1030 kali atau
lebih dari ukuran aslinya, sebagai akibatnya gumpalan yang
sangat padat dari materi dan energi berserakan menjadi banyak
bagian yang semuanya berjalan dengan kecepatan berbeda-beda
ke arah berbeda-beda pula. Hasil dari ledakan ini berkondensasi
membentuk benda-benda langit seperti yang ada sekarang.
Pengembangan alam alam yang teramati ini merupakan
kelanjutan dari proses ini. Teori berkonsentrasi pada peristiwa
spesifik  sebagai awal alam semesta danmenampilkan suatu
evolusi progresif sejak titik itu hingga sekarang.
Teori Big Bang juga menjelaskan bahwa alam semesta memiliki
siklus yang berulang. Pada suatu titik, alam semesta akan
berhenti mengembang dan malah menyusut. Semua akan ditarik
dan menyisakan lubang hitam besar. Inilah yang disebut dengan
Big Crunch, yang merupakan kelanjutan teori dari Big Bang. 

Untuk Memperjelas lebih dalam, marilah kita menonton video


berikut mengenai Teori BIG BANG.

Anda mungkin juga menyukai