Anda di halaman 1dari 9

s

1. Pengertian Otomasi
Otomasi adalah suatu teknologi yang menggabungkan
aplikasi ilmu mekanika, elektronika dan sistem
berbasis computer melalui proses atau prosedur yang
biasanya disusun menurut program instruksi serta
dikombinasikan dengan pengendalian otomatis untuk
meyakinkan apakah semua instruksi itu sudah
dilaksanakan seluruhnya dengan benar sehingga
produktivitas, efisiensi dan fleksibilitas meningkat.
Tujuan Penggunaan Teknologi Otomasi :
a. Mekanisme tanpa operator
b. Alat transfer
c. Operasi permesinan dilakukan secara
berurutan/sekuensial
d. Benda kerja bergerak secara otomatis

2. Jenis Sistem Automasi


Sistem otomasi terbagi menjadi beberapa jenis,
yaitu sebagai berikut.
a. Otomasi Tetap
Otomasi tetap biasanya digunakan dalam
proses manufaktur dengan volume tinggi. Proses
seperti itu juga cenderung menggunakan peralatan
yang khusus. Urutan proses dari jenis sistem ini
tidak dapat diubah melalui pemrograman. Proses
otomasi tetap dapat ditemui dalam berbagai tugas
seperti proses penyulingan atau perakitan mesin.
b. Otomasi yang Dapat Diprogram
Jenis sistem otomasi ini memiliki urutan
operasi yang dapat diganti dengan memprogram
ulang sistem. Jadi, pemrograman sistem dapat
diubah untuk konfigurasi produk yang berbeda
atau produk baru. Biasanya, sistem otomasi ini
diaplikasikan pada proses dengan sistem batch.
c. Otomasi Fleksibel
Urutan operasi dalam sistem ini juga dapat
diubah. Lebih dari jenis sistem otomasi
sebelumnya, sistem otomasi fleksibel dapat
diprogram ulang untuk mengganti variasi desain
produk. Sistem ini banyak digunakan untuk
manufaktur kendaraan otomatis.

3. Bidang Utama yang Membangun Otomasi yaitu :


- Elektrik – Elektronika
- Mekanik
- Komputer – Programing

Elektrik / Elektronika
Elektronika adalah bidang teknik yang
mempelajari tentang komponen listrik dan
peralatan-peralatan semi konduktor.

Sedikit tentang Komponen Elektronika :


Pada dasarnya komponen elektronika terbagi
menjadi 2 yaitu :

1. Komponen aktif
Komponen Elektronika Aktif adalah jenis
komponen elektronika yang memerlukan
arus eksternal untuk dapat beroperasi.
Dengan kata lain, komponen elektronika
aktif hanya dapat berfungsi apabila
mendapatkan sumber arus listrik dari luar.
Contoh :
a. Dioda

Dioda adalah Komponen Elektronika


Aktif yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah
dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Dioda terdiri dari dua
Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Yang termasuk dalam keluarga Dioda
diantaranya seperti LED (Light Emitting
Diode), DIAC, Dioda Zener, Dioda
Penyearah, Dioda Foto, Dioda Schottky,
Dioda Tunnel dan Dioda Laser.
b. Transistor

Transistor adalah Komponen Elektronika


Aktif yang berfungsi sebagai Penguat,
Penyearah, Pengendali, Mixer dan
Osilator. Komponen yang termasuk
dalam keluarga Transistor diantaranya
seperti Transistor Bipolar (NPN & PNP),
Transistor Foto, TRIAC, MOSFET, JFET
dan UJT.
c. IC (Integrated Circuit/Sirkuit
Terpadu)
Integrated Circuit atau sering disingkat
dengan IC adalah Komponen Elektronika
Aktif yang terdiri dari gabungan ratusan
bahkan jutaan Transistor, Resistor dan
komponen lainnya yang diintegrasi
menjadi sebuah Rangkaian Elektronika
dalam sebuah kemasan kecil.
Berdasarkan fungsinya, IC dapat
dikelompokan lagi menjadi IC Pewaktu
(Timer), IC Comparator (Pembanding),
IC Logic gates (Gerbang Logika), IC
Switching (Pengendali) dan IC Amplifier
(Penguat).
2. Komponen pasif
Komponen Elektronika Pasif adalah jenis
Komponen elektronika yang tidak
memerlukan sumber arus listrik eksternal
untuk pengoperasiannya.
Contoh :
a. Resistor

Resistor atau Hambatan adalah Komponen


Elektronika Pasif yang berfungsi untuk
menghambat dan mengatur arus listrik dalam
suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai
Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω).
Komponen-komponen yang termasuk dalam
keluarga Resistor diantaranya seperti Resistor
bernilai tetap, resistor yang dapat diatur
hambatannya (variable resistor atau
potensiometer), LDR (Light Dependent
Resistor) dan Thermistor (PTC dan NTC).

b. Kapasitor

Kapasitor (Capacitor) atau Kondensator


(Condensator) adalah Komponen Elektronika
Pasif yang dapat menyimpan muatan listrik
dalam waktu sementara dengan satuan
kapasitansinya adalah Farad. Komponen-
komponen yang termasuk dalam keluarga
Kapasitor tersebut diantaranya adalah
Kapasitor nilai tetap (Keramik, kertas, mika,
tantalum dan elektrolit), kapasitor yang nilai
dapat diatur kapasitasnya (VARCO dan
Trimmer).
c. Induktor

Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah


Komponen Elektronika Pasif yang terdiri dari
susunan lilitan Kawat yang membentuk
sebuah Kumparan. Induktor akan
menimbulkan medan magnet saat dialiri arus
listrik. Satuan Induktansi pada Induktor
adalah Henry (H). Komponen-komponen yang
termasuk dalam keluarga Induktor
diantaranya seperti air core inductor, iron
core inductor, ferrite core inductor, torroidal
core inductor, laminated core inductor dan
variable inductor.

Apabila kedua jenis Komponen tersebut


dirangkai maka terbentuklah suatu pesawat
elektronika seperti : radio, televisi, komputer
DLL

Alat Ukur Elektrik beserta Fungsinya :


1. Ampere meter
Ampere meter adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur besarnya kuat
arus listrik yang mengalir di dalam sebuah
rangkaian 
Pada ampere meter biasanya terdapat skala
untuk nilai ampere, mili ampere, dan mikro
ampere.
Fungsi : Mengukur besar arus listrik dalam
rangkaian
2. Volt meter
Volt meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur tegangan/beda potensial antara dua
titik
Volt meter merupakan galvano meter yang
dirangkai seri dengan resistor berhambatan
tinggi.
Terdapat 2 jenis volt meter yaitu volt meter
analog dan digital. Untuk volt meter analog
biasanya terdapat pointer (jarum penunjuk)
sebagai penunjuk dari nilai pengukuran.
Sedangkan untuk volt meter digital
menggunakan LCD. 
Kemampuan pengukuran pada volt meter
terbatas, tergantung pada nilai maksimum
yang tertera pada alat ukur tersebut.
Fungsi : Mengukur tegangan
3. Ohm meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk
mengukur hambatan listrik dan mengetahui
nilai resistansi suatu beban elektronika, dan
mengetes kontinuitas dari rangkaian seperti
saklar, sikring (fuse) dll, apakah terputus atau
merupakan rangkaian terbuka.
Ohm meter menggunakan galvano meter
untuk mengukur besarnya arus listrik yang
lewat pada suatu hambatan listrik (resistansi),
kemudian dikalibrasikan ke satuan Ohm.
Fungsi : Mengukur hambatan listrik 
4. Watt meter
Watt meter adalah instrumen pengukur daya
listrik dalam satuan watt
Watt meter pada dasarnya adalah
penggabungan dari ampere meter dan volt
meter, yang berfungsi untuk mengukur secara
langsung daya yang terpakai pada suatu
rangkaian listrik.
Fungsi : Mengukur daya listrik
5. Multimeter
Merupakan alat ukur elektronik yang
multifungsi, dimana multimeter dapat
digunakan sebagai ampere meter, volt meter,
dan Ohm meter.
Multimeter ini adalah alat ukur elektrik yang
paling sering digunakan dalam dunia
otomotif, khususnya untuk memeriksa semua
komponen kelistrikan. Multimeter sering
disebut juga AVO meter ataupun multitester.
Multimeter terdiri dari 2 jenis
yaitu multimeter analog dan multimeter
digital. Jenis pengukuran dan nilai
pengukuran dapat dipilih dengan memutarkan
selector, dan hasil pembacaan akan
ditampilkan pada skala angka yang terdapat
pada display.

Anda mungkin juga menyukai