NIM : 11000221410155
B. Jenis-Jenis PT
Berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam UUPT dan UUPM maka PT dapa dibedakan
ke dalam dua jenis, yaiitu:
- PT Terbuka, yaitu perseroan yang modal dan jumlah pemegang sahamnya
memenuhi kriteria tertentu atau perseroan yang melakukan penawaran
umum, sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
(Pasal 1 ayat 6 UUPT). Menurut UUPM yand dimaksud dengan PT Terbuka
atau dalam UUPM disebut perusahaan public adalah perseroan yang
sahamnya telah dimilki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan
memiliki modal disetor sekurang-kurangnya 3 miliar atau suatu jumlah
pemegang saham atau modal disetor yang ditetapkan oleh peraturan
pemerintah.
- PT Tertutup adalah perseroan yang tidak termasuk dalam kategori PT
Terbuka.
C. Pendirian, Pendaftaran, Dan Pengumuman PT
Untuk mendirikan suatu perseroan harus memenuhi persyaratan material, antara lain:
1. Perjanjian antara dua orang atau lebih
2. Dibuat dengan akta autentuk
3. Modal dasar perseroan
4. Pengambilan saham saat perseroan didirikan.
Untuk mendirikan PT diperlukan persiapan dan langkahlangkah, sebgai berikut:
1. Persiapan antara lain: ksepakatan/ perjanjian antara para pendiri(minimal
dua orangatau lebih) untuk dituangkan dalam akta notaris sebgai akta
pendirian.
Jika permohonana sudah lengkap, menteri langsung menyatakan tidak keberatan atas
permohonan yang bersangkutan secara elektronik. Paling lambat 30 hari sejak
pernyataan tidak keberatan, yang bersangkutan wajib menyampaikan secara fisik
surat permohonan yang dilampiri dokumen pendukung, 14 hari kemudia menteri
menerbitkan keputusan pengesahan badan hukum perseroan yang ditandatangani.
Akta pendirian tersebut telah diajukan dan untuk disahkan oleh menteri hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Menkumham):
a. PT memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian disahkan
oelh menkumham.
Berdasarkan Pasal 1 angkat (1) UUPT, yang dimaksud dnegna perseroan Terbatas,
yang selanjutnya disebut perseroan adalah badan hukum yang merupakan persekutuan
modal, didirikan berdasarakn perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasara yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persayarata yang
ditetapkan dalam Undang-undang ini serta peraturan pelaksanaanya.
Berdasarkan definisi perseroan menurut UUPT, dapat dipahami bahwa perseroaan
memiliki unsur-unsur sebgai berikut:
- Berbentuk badan hukum:
Setiap perseroan adalah badan hukum, artinya badan hukum yang memenuhi syarat
sebagai pendukung hak dan kewajiban. Dalam UU PT secara tegas dinyatakan bahwa
PT adalah badan hukum.
- Didirikan berdasarak perjanjian:
Setiap perseroan didirikan berdasarakan perjanjian, artinya harus ada sekurang-
kurangnya dua orang yang bersepakat mendirikan perseroan, yang dibuktikan secara
tertulis yang tersusun dalam Akta Pendirian yang wajib dibuat dalam bentuk Akta
Notaris yang disahakan Kementrian Hukum dan HAM.
- Melakukan kegiatan usaha:
Setiap Perseroan melakukan kegiatan usaha, yaitu kegiatan dalam bidang perkonomian
yang bertujuan mendapat keuntungan dan laba.
- Modal dasar;
Setiap perseroan harus mempunyai modal dasara yang seluruhnya terbagi dalam saham.
- Memenuhi persyaratan undang-undang:
Setiap perseroan harus memenuhi persyaratan undang-undang perseroan dan peraturan
pelaksanaannya.
Salah satu unsur dari perseroan adalah badan usaha yang berbetntuk badan hukum.
Secara teoritis, di Indonesia dikenal dua kelompok badan usaha, yaitu: badan usaha
yang berbadan hukum dan badan usaha bukan berbadan hukum. Selain bentuk
perseroan,
badang usaha yang berbentuk badan hukum dapa ditemukan dalam bentuk yayasan,
foundation dan koperasi.
Menurut KUHPerdata, badan hukum adalah sekumpulan orang yang di dalam lalu lintas
hukum bertindak seakan-akan ia adalah satu badan pribadi tunggal atau corporatir.
Sementara itu, Van Apeldoorn menyatakan bahwa bdana hukum adalah tiap-tiap
kekayaan dengan tujuan tertentu, tetapi tanpa eigenaar atau owner atau pemilik yang
di dalam lalu lintas hukum diperlukan sebgai satu badan pribadi, seperti yayasan atau
stiching. Menurut BW, badan hukum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu badan hukum
kenegaraan dan badan hukum keperdataan.
D. Struktur Organisasi PT
Organ PT terdiri dari :
2. Komisaris
Komisari memiliki tugas mengawasi kebijakan direksi dalam menjalankan perseruan
serta memberi nasihat direksi.
Pengangkatan Komisaris oleh RUPS. Keanggotaa Komisaris: jika pemegang saham, maka
harus melaporkan kepemilikan sahamnya baik di perseroan yang diawasi maupun saham
yang dimiliki di perseroaan lain
3. Direksi
Menurut Pasal 1 angka (5) UU PT, dijelaskan bahwa direksi adalah organ perseroan
yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan perseroan untuk
kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili
perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai denga ketentuan Anggaran
Dasar. Pasal 92 ayat(3) UU PT mengatur bahwa direksi perseroan terdiri atas 1
orang
anggota direksi atau lebih, sedangkan terhadap perseroaan yang bidangnya bergerak
di bidang penghimpunan dana masyarakat dan mengelola dana masyarakat, misalnya
bank
atau asuransi, menerbitkan surat pengakuan utang kepada masyarakat, atau suatu
Pihak yang dapat diangkat sebagai direksi adalah orang perseorangan yang
mampu melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit,
dinyatakanya bersalah mnyebabkan suatu perseroan di nyatakan pailit, tidak pernah
melakukan tidak pidana. (Pasal 93 ayat (1) UU PT)
Daftar Pustaka
- Prof.Dr.H.Zainal Asikin, Dr.L.Wira Pria Suhartana,Pengantar Hukum
perusahaan (edisi Pertama),Jakarta, Kencana, 2016
- Kansil, pokok-pokok hukum perusahaan , Jakarta, Pustaka Sinat Harapan
1996
- Widjaja Gunawan, Tanggung Jawab Direksi atas kepailitan perseroan,
Jakarta, Raja Grafinda Persero, 2004
- Widjaja Gunawa, Seri perseroaan terbatas, Resiko hukum sebagai direksi,
komesaris dan Pemilik PT, Jakarta, Prantan afset 2008
- Prasetyo Rudhi, Kedudukan Mandiri, perseroan terbatas undnag-undang no.1
tahun Bandung Citra Aditya 1995