Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

PERCOBAAN OSMOSIS PADA KENTANG

Kelompok :6

Nama anggota : 1. Dave Januard Roring

2. Sulthan Fabian Kentji

3. Rizkiazamir Pratama

4. Odelia Smirna Manurung

5. Ida Bagus Ngurah Yudistira K

6. Bima Satria Purwandaka

Kelas : X.2

Sekolah : SMAN 3 BEKASI


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia,
serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas Penelitian ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki.

Kami sangat berharap penelitian ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pengertian,teori dasar,dan perbedaan osmosis pada larutan gula
yang berbeda. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat
kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan. 
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................  i
DAFTAR ISI .............................................................................................................  ii
BAB  I   PENDAHULUAN………………………………………………………… 1
A.Judul Penelitian…………………………………………………….. 1
B.Rumusan Masalah…………………………………………………...1
C.Tujuan Penelitian……………………………………………………1

D.Manfaat Penelitian…………………………………………………. 1

BAB II ISI…………………………………………………………………… 2

A.Dasar Teori…………………………………………………………. 2

B.Hipotesis……………………………………………………………. 3

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……………………………………. 4

A. Tempat Penelitian………………………………………………………. 4

B. Waktu Penelitian….…………………………………………………….. 4

C. Alat dan Bahan…………………………………………………………. 4

D. Metode Penelitian……………………………………………………… 4

E. Variabel Penelitian………………………………………………………4

F. Cara Kerja……………………………………………………………… 4

BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………….….. 6

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………….. 7

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 8

LAMPIRAN…………………………………………………………………. 9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Judul Penelitian : Percobaan Osmosis Pada Kentang

B. Rumusan Masalah :

1.Bagaimana efek potensial air pada sel yang diletakkan dilarutan hipotonis dan hipertonis?

2.Bagaimana menghitung persentase perubahan massa kentang setelah percobaan?

3.Bagaimana peristiwa osmosis pada kentang berlangsung?

4.Apakah ada perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang bila menggunakan
larutan garam

C.Tujuan Penelitian :

1.Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan garam
2.Menjelaskan transpor pasif
3.Menjelaskan pengaruh kadar garam terhadap berat kentang
4.Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan
5.Mendekskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
6.Membuktikan peristiwa osmosis
7.Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu antara
larutan air, larutan garam
8.Menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan data yang diperoleh
9.Mempediksi kejadian berdasarkan data yang diperoleh

D.Manfaat Penelitian :

Kita dapat Memahami proses terjadinya osmosis. Dan Dapat mengetahui proses terjadinya
proses osmosis.
C.
BAB II
ISI

A. DASAR TEORI
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya
per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang
berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat
zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena
fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke
luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau
membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung
jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan
ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia
yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air
tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang
masuk ke dalam irisan melalui membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-
irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil
jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada dalam mangkuk air garam. Irisan-
irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek, karena kehilangan
sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang berasal dari
dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke dalam
mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.

Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis
adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan
mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran
“semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran
apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari
“solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi
membran.

jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua
Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan
konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari
larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari
larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah
melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan
larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika
larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui
membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi.
Perhatikan gambar berikut :

GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki
membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam
sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel
yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran
semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah
adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:


1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.

B. HIPOTESIS

Ada pengaruh larutan garam terhadap tekstur dan panjang kentang pada air biasa bertambah dan
bentuknya padat, pada larutan yang kadar garamnya seimbang tekstur dan panjang kentang tidak
berubah dan pada air yang kadar garamnya melebihi tekstur dan panjang kentangnya mengecil dan
lentur.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Penelitian : Rumah Salah Satu Anggota Kelompok

B. Waktu Penelitian : Hari Minggu,22 Agustus 2021

C. Alat dan Bahan : - Pisau

- Kentang

- Air

- Garam

- Gelas

D. Metode Penelitian : Menggunakan metode Penelitian kuantitatif yang merupakan metode


untuk mencari dan mengumpulkan data yang dapat diukur dengan persentase atau angka.
Biasanya data akan diproses lebih lanjut menggunakan teori, model, dan rumus
matematika. Dan dari data tersebut nantinya akan diambil sebuah kesimpulan.

E. Variabel Penelitian

 Variabel bebas = konsentrasi larutan, yaitu larutan gula 20%, larutan gula 10%
 Variabel terikat = perubahan kentang misalnya adalah berat kentang
 Variabel kontrol = kentang

F. Cara Kerja

1. Bersihkan kentang mentah dari kulitnya.

2. Potong kentang dengan ukuran 3 × 1 cm sebanyak 3 potong. Usahakan potongan kentang


tersebut memiliki berat yang sama. Saat mengupas kentang dan memotongnya upayakan
jangan sampai terkena air atau cairan apa pun.

3.Timbang berat kentang menggunakan neraca dan pastikan besarnya sama (di sini
menggunakan kentang seberat 5 gram).

4. Larutan gula 20 % dan 10 % masing-masing dalam gelas ukur sebanyak kurang lebih 20
mL. Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas ukur yang
telah diberi tanda A (larutan glukosa 20%), gelas ukur B (larutan glukosa 10%), dan gelas
ukur C berisi air suling biasa.

5. Masukkan potongan kentang secara bersamaan ke masing-masing gelas ukur yang telah
diberi tanda A (larutan glukosa 20%), gelas ukur B (larutan glukosa 10%), dan gelas ukur
C berisi air suling biasa
6. Biarkan potongan kentang terendam dalam masing-masing larutan selama 60 menit.

7. Setelah 60 menit angkatlah kemudian taruh di atas tisu.

8. Periksa keadaan kentang, kemudian timbang ulang kentang tersebut dan catat hasilnya.
BAB IV

PEMBAHASAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami perubahan. Dari hasil
pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel kentang mengalami perubahan ukuran. Ada
yang mengalami pertambahan ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya
sendiri. Hal ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap kentang.

Pada larutan gula kentang menjadi lembek dan terjadi pengurangan ukuran. Ini disebabkan
karena kentang yang hipotonis terhadap larutan gula. Sehingga air yang ada pada kentang
keluar dari sel – sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami
pengurangan ukuran.

Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan gula mengalami penyusutan berat dari berat
semula karena air bergerak dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang
konsentrasinya tinggi. Dimana hasil dari praktik yang telah dilakukan bahwa air gula yang
terdapat di dalam gelas tersebut memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki
kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air gula selama kurang lebih
60 menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta warnanyapun lebih kusam. Semakin
hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan
beratnya.

Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau molekul air dari kerapatan
rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati suatu membran semi permeabel, terjadi pada
kentang yang dimasukan ke dalam larutan gula.

Pada pengamatan yang kita lakukan, dapat kita ketahui :

Pada kentang gelas A, B dan C terjadi peristiwa osmosis karena larutan pada A,B,C
konsentrasinya semakin pekat disebabkan oleh pemberian gula sehingga terjadi pepindahan
molekul pada kentang –kentang yang berbeda didalamnya gelas A,B,dan C. Perpindahan
molekul tersebut terjadi karena kerapatan kentang lebih rendah dari larutan gula ataupun
kerapatan molekul larutan gula lebih tinggi daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena
adanya kerapatan yang lebih rendah.

Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel. Membran sel
bersifat permeabel terhadap zat – zat yang mudah melewati membran. Peristiwa osmosis
terjadi karena perpindahan molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui
suatu membran. Faktor – faktor yang mempengaruhi osmosis pada sel adalah tekanan tugor
sel, konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH larutan,suhu dan ukuran molekul
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah


dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Tekanan
osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi zat terlarut,
konstanta ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut larutan. Dari data yang
didapat, dapat disimpulkan bahwa kentang yang mengalami penambahan berat
terjadi karena larutan bersifat hipotonis terhadap kentang. Sedangkan jika
terjadi pengurangan berat karena larutan bersifat hipertonis terhadap kentang.
Keras lunaknya kentang bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin
hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak
pengurangan beratnya.

Saran

Untuk lebih menyempurnakan makalah ini ada baiknya jika para pembaca
memberi masukan dan kritikan perihal kekurangan dan ketidaksempurnaan
makalah ini.

Dengan ini penulis dan pembaca bisa saling berbagi ilmu mengenai apa yang
disampiakan terkhusus pada materi inti pada makalah ini.

Diharapkan juga agar kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan dengan


osmosis dapat diperbanyak lagi,mengingat masih minimnya informasi mengenai
proses osmosis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Innenarity, S,. 2002. Fluid & Electrolytes Made Increadibly Easy. USA : Springhouse
Coorporation.

Lakitan, B. 2001. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Prasaja, Y. 2012. Biologi: Kesatuan dan Keragaman Makhluk Hidup Edisi 12. Jakarta:
Salemba Teknika.

Sulistyowati, U,. 2010. Biologi. Nganjuk : PT. Temprina Media Grafika.

Wirawan, K. S. 2006. Studi Transfer Massa pada Proses Dehidrasi Osmosis Kentang
(Solanum tuberosum L.). Forum Teknik, 30(2): 99-105.
LAMPIRAN

1. Tabel Pengamatan

No Jenis Larutan Berat sebelum Berat setelah Keadaan kentang


dimasukkan ke dimasukkan ke
larutan larutan
1 Air Gula 20% 5 gram 4.4 gram Lembek

2 Air Gula 10% 5 gram 4.7 gram Agak lembek

3 Air Biasa 5 gram 5 gram Keras

2. Gambar Pengamatan

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3

3. Link video : https://youtu.be/cOmdRZNdk2s

Anda mungkin juga menyukai