Anda di halaman 1dari 5

Jenis Kalimat Yang Mampu Dikuasai Oleh Siswa SD Kelas Rendah/Kelas

Tinggi/Siswa Jenjang Sekolah Lanjut

Septia Ningrum
Universitas Negeri Semarang
Email: septianingrum22@students.unnes.ac.id

Abstrak: Kalimat adalah kumpulan kata yang setidaknya terdiri atas subjek dan predikat.
Kalimat pun dapat terbentuk dari satu klausa maupun beberapa klausa. Kalimat menurut
Soelistyowati (2015) adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran
yang utuh secara kebahasaan. Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar dalam
pendidikan formal di Indonesia. Sekolah dasar dilaksanakan dalam waktu 6 tahun, mulai dari
kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah
menengah pertama (SMP) atau yang sederajat. Sekolah Dasar diselenggarakan oleh
pemerintah maupun swasta. Pembuatan artikel ini bertujuan untuk Untuk mengetahui
gambaran jenis kalimat yang secara umum mampu dikuasai siswa SD kelas rendah/kelas
tinggi/ siswa jenjang sekolah lanjut

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kemampuan berbahasa Indonesia merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi
masyarakat Indonesia, tidak terkecuali siswa SD. Bahasa Indonesia merupakan mata
pelajaran pokok dalam bidang pendidikan dan pengajaran di SD. Pelajaran bahasa Indonesia
diajarkan kepada siswa berdasarkan kurikulum yang berlaku. Keterampilan berbahasa itu
tidak hanya meliputi satu aspek, tetapi di dalamnya termasuk kemampuan membaca, menulis,
mendengarkan (menyimak), dan berbicara. Proses pemerolehan dan penggunaannya,
keterampilan berbahasa tersebut saling berkaitan. Khususnya kemampuan siswa dalam
berbicara (bahasa lisan) yang akan diteliti dalam penulisan ini.

Hendaknya guru memahami karakteristik siswa yang akan diajarnya. Karena anak yang
berada di sekolah dasar masih tergolong anak usia dini, terutama di kelas awal, adalah anak
yang berada pada rentangan usia dini. Masa usia dini merupakan masa yang pendek tetapi
merupakan masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itu, pada masa
ini seluruh potensi yang dimiliki anak perlu didorong sehingga akan berkembang secara
optimal. Setiap manusia secara psikologis mengalami tahap pertumbuhan dan perkembangan.
Perkembangan pada anak meliputi aspek fisik dan mental. Salah satu aspek perkembangan
mental pada anak sekolah dasar adalah perkembangan bahasa.

Menurut Syamsu Yusuf (2001: 118) Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana
pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan
sesuatu pengertian, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan dan
mimik muka.

Muhamed A. Khalfan (2004: 22) menyebutkan bahwa seorang anak hingga berusia sembilan
tahun memiliki kemampuan untuk menguasai hingga tujuh bahasa yang berbeda, bila ia
dihadapkan pada kebutuhan untuk berkomunikasi sehari-hari dalam bahasa tersebut. Hal
yang demikian merupakan kecenderungan atau kemmapuan yang alami yang dimliki oleh
seorang anak tatkala ia masih berusia kanak-kanak dan ini merupakan karunia yang besar
yang diberikan oleh Allah, tentu dengan maksud yeng besar pula. Sebagaimana dijelaskan
dalam Alquran, yang artinya: “dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan
langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang mengetahuinya” (Q.S. ar-Rum
: 22)

Seorang anak harus diarahkan untuk dapat menggapai asset penguasaan bahasa yang beragam
dalam masa kanak-kanaknya, karena pada masa tersebut, ia masih berada di bawah
pengawasan kedua orang tuanya. Ketika masa kanak-kanaknya berakhir, dan si anak masih
belum menguasai asset keluarga yang merupakan wujud keberlanjutan peninggalan sosio-
kultural, maka bisa diartikan bahwa orang tuanya telah melakukan suatu “kejahatan” terhadap
anaknya sendiri. Si anak ketika memasuki masa dewasanya tidak akan memiliki kemampuan
bersaing dalam bahasa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana gambaran jenis kalimat yang secara umum mampu dikuasai siswa SD
kelas rendah/ kelas tinggi/siswa jenjang sekolah lanjut?

1.3 Tujuan :
1. Untuk mengetahui gambaran jenis kalimat yang secara umum mampu dikuasai siswa
SD kelas rendah/kelas tinggi/ siswa jenjang sekolah lanjut

2. Kerangka Teoretis

2.1 Pengertian Kalimat

Kalimat adalah kumpulan kata yang setidaknya terdiri atas subjek dan predikat. Kalimat pun
dapat terbentuk dari satu klausa maupun beberapa klausa. Kalimat menurut Soelistyowati
(2015) adalah bagian terkecil ujaran atau teks yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
kebahasaan.

Kalimat dapat diartikan sebagai bagian terkecil dalam teks atau ujaran. Beberapa pakar atau
ahli menyebutkan batasan kalimat ada yang menggunakan pertimbangan dari bentuk dan
intonasi saja tanpa mempertimbangkan makna dalam suatu kalimat. Kalimat biasa terdiri dari
gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi
akhir. Kalimat terdiri dari beberapa unsur seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan
keterangan. suatu kalimat dapat dikatakan sempurna bila memiliki unsur-unsur minimal yaitu
subjek dan predikat.

Menurut Sasangka (2014: 21) kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang memiliki fungsi
untuk mengungkapkan pikiran secara utuh. Definisi lainnya, menurut Trim (2017: 141)
kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan
yang menyatakan makna lengkap.

2.2 Sekolah Dasar

Sekolah Dasar (SD) merupakan jenjang paling dasar dalam pendidikan formal di Indonesia.
Sekolah dasar dilaksanakan dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Lulusan
sekolah dasar dapat melanjutkan pendidikan ke sekolah menengah pertama (SMP) atau yang
sederajat. Sekolah Dasar diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta.

Di Indonesia pada saat ini, anak usia SD dimulai dari 6 tahun sampai dengan 12 tahun. Secara
psikologis, periode ini dikategorikan Masa Kanak-kanak Akhir. Para pendidik masa tersebut
sebagai “Masa Sekolah Dasar” sedangkan para psikolog menyebutnya sebagai “Masa
Berkelompok” atau “Masa Penyesuaian Diri”.
2.3 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Menurut Preston, anak usia sekolah dasar mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Anak merespons (menaruh perhatian) terhadap bermacam-macam aspek dari dunia


sekitarnya. Anak secara spontan menaruh perhatian terhadap kejadian-kejadian-
peristiwa, benda-benda yang ada di sekitarnya. Mereka memiliki minat yang luas dan
tersebar di sekitar lingkungannya.
2. Anak adalah seorang penyelidik, anak memiliki dorongan untuk menyelidiki dan
menemukan sendiri hal-hal yang ingin mereka ketahui.
3. Anak ingin berbuat, ciri khas anak adalah selalu ingin berbuat sesuatu, mereka ingin
aktif, belajar, dan berbuat.
4. Anak mempunyai minat yang kuat terhadap hal-hal yang kecil atau terperinci yang
seringkali kurang penting/bermakna.
5. Anak kaya akan imaginasi, dorongan ini dapat dikembangkan dalam pengalaman-
pengalaman seni yang dilaksanakan dalam pembelajaran IPS sehingga dapat
memahami orang-orang di sekitarnya.

Berkaitan dengan atmosfer di sekolah, ada sejumlah karakteristik yang dapat diidentifikasi
pada siswa SD berdasarkan kelas-kelas yang terdapat di SD.

1. Karakteristik pada Masa Kelas Rendah SD (Kelas 1,2, dan 3)

 Ada hubungan kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah.


 Suka memuji diri sendiri.
 Apabila tidak dapat menyelesaikan sesuatu, hal itu dianggapnya tidak penting.
 Suka membandingkan dirinya dengan anak lain dalam hal yang menguntungkan
dirinya.
 Suka meremehkan orang lain.

2. Karakteristik pada Masa Kelas Tinggi SD (Kelas 4,5, dan 6).


 Perhatianya tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari.
 Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis.
 Timbul minat pada pelajaran-pelajaran khusus.
 Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai