SKRIPSI
Oleh :
SUHARYANTO
12 22 0004.P
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS IBA
PALEMBANG
2015
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA UNIT KERJA PRODUKSI DI PT. PERCETAKAN
RAMBANG PALEMBANG
SKRIPSI
Oleh
SUHARYANTO
12 22 0004.P
MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS IBA
PALEMBANG
2015
SKRIPSI
SUHARYANTO
12220004.P
MANAJEMEN
TIM PENGUJI
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Nama : SUHARYANTO
Npm : 12220004.P
Program studi : MANAJEMEN
Mata Kuliah Pokok : MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Judul Skripsi : PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
UNIT KERJA PRODUKSI DI PT.
PERCETAKAN RAMBANG PALEMBANG
Tanggal Persetujuan : 30 JUNI 2015
PEMBIMBING SKRIPSI
Ketua, Anggota,
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi,
Suharyanto
NPM : 12 22 0004.P
MOTTO
Masa depan tergantung pada apa yang kita kerjakan pada hari ini.
Inti kekuatan terletak pada persaudaraan yang utuh, dan inti dari
Oleh :
SUHARYANTO
vi
ABSTRACT
By:
SUHARYANTO
Ellys., SE., MP
As chairman
This study had the goal to identified and analyzed the performance of
employees in the Production department PT. Percetakan Rambang Palembang
regarding how employees could work the best and the more over had a high
motivation to get the job done in the presence of incentives. Then by the
problems, this study purposed to show the significance of the effect of incentives
on performance of employees. The descriptive analysis was used to analyze data
that contains the distribution items of each variable, also a simple linear
regression analysis and hypothesis testing. The result of simple linear regression
to show that the eefect of incentive variable (X) to employee performance (Y)
indicated by the value of R Square equal to 0.266. This figure shows that the
simultaneous variable incentives (X) used in the regression equation is to
contribute to the employee's performance (Y) 26.6%, while the remaining 73.4%
is influenced by other variables such as leadership and others. It concluded that of
the possitive effect of incentives on the performance of employees in the
production department PT. Percetakan Rambang Palembang.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul PENGARUH
PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA UNIT
KERJA PRODUKSI DI PT. PERCETAKAN RAMBANG PALEMBANG
Skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih
derajat sarjana Ekonomi program Strata satu (S-1) Fakultas Ekonomi Universitas
IBA Palembang.
Skripsi ini membahas mengenai permasalahan yang ada yaitu pengertian
insentif dan kinerja karyawan. Selama ini penelitian dan penyusunan skripsi ini,
penulis tidak luput dari berbagai kendala. Kendala tersebut dapat di atasi berkat
bantuan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis ingin
menyampaikan rasa Terimakasih kepada :
4. Ibu Sri Ermeila, SE., M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi
Universitas IBA Palembang.
5. Ibu Ellys, SE., MP selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi Universitas
IBA Palembang, sekaligus selaku ketua pembimbing.
viii
8. Bapak H. R. Y. Effendy SE., M.Si selaku Dosen Penelaah.
10. Seluruh dosen dan staff tata usaha Fakultas Ekonomi IBA Palembang,
yang telah banyak membantu dalam segala hal dari pertama hingga akhir
penyusunana skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas budi baiknya dan memberikan berkah kepada
kita semua. Amien.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini secara teknis maupun materi masih jauh
dari sempurna sebagai suatu bentuk karya ilmiah, mengingat keterbatasan
kemampuan, serta pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih minim.
Meskipun demikian penulis yakin bahwa tulisan ini dapat memberikan kontribusi
positif bagi pembaca. Penulis juga mengharapkan kritik dan saran guna
perkembangan ilmu pengetahuan.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, semoga hasil karya ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi kita semua, amin.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
x
3.4 Metode Penarikan Sampel ....................................................... 45
3.5 Prosedur Pengumpulan Data .................................................... 46
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................... 47
3.7 Metode Analisis ....................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
yang khusus mempelajari hubungan dan peranan manusia dalam organisasi. Hal
ini disebabkan manajemen sumber daya manusia mengatur tenaga kerja yang ada
yang baik dalam sebuah perusahaan dengan cara penilaian, pemberian balas jasa
aktivitas perusahaan itu telah mempunyai modal yg cukup besar & teknologi
modern, tanpa ditunjang oleh manusia sebagai sumber dayanya maka tujuan
perusahaan tidak akan tercapai, dgn demikian maka sumber daya manusia sangat
penting buat diberikan arahan & bimbingan dari manajemen perusahaan pada
namun yang lain berpendapat bahwa uang hanyalah salah satu dari banyak
kebutuhan yang terpenuhi melalui kerja. Seseorang yang bekerja akan merasa
1
2
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
harus adil diberikan kepada karyawan atas kinerja mereka dalam mencapai tujuan
wewenang dan tanggung jawab, penghargaan atas kinerja serta lingkungan kerja
yang mendukung. Kompensasi atau balas jasa dapat berupa kompensasi finansial
yaitu insentif. Insentif diberikan kepada karyawan karena karyawan tersebut telah
perusahaan.
oleh besar kecilnya insentif yang diterima. Apabila karyawan tidak mendapatkan
insentif yang sesuai dengan besarnya pengorbanan dalam bekerja, maka karyawan
tersebut cenderung malas bekerja dan tidak bersemangat yang ada akhirnya
Pemberian insentif yang tepat didukung dengan cara kerja yang baik maka
merupakan pemberian uang di luar gaji yang dilakukan oleh pemimpin organisasi
prilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang
bahwa kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan
karyawan.”
yang dihasilkan oleh seorang pegawai sesuai dengan perannya dalam organisasi
dalam suatu periode tertentu. Kinerja pegawai yang baik adalah salah satu faktor
yang sangat penting dalam upaya untuk meningkatan produktivitas. Oleh karena
itu salah satu cara terbaik untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan
yang bergerak di bidang produksi Media Cetak, PT. Rambang yang berlokasi di
jalan Mayor Ruslan No. 18 Palembang. Perusahaan jasa percetakan ini didirikan
pada tanggal 5 Januari 1953 oleh Bpk. H. Bajumi Wahab (Alm), yang bertujuan
Palembang yang pada saat itu perusahaan percetakan yang ada belum maksimal
percetakan PT. Rambang juga dijadikan barometer oleh percetakan lain untuk
standar cetak yang baik. PT. Rambang ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial di
kota ini dan kegiatan sosial dilingkungan perusahaan ini sudah berjalan cukup
baik, dengan salah satu cara ikut serta mensponsori beberapa kegiatan baik di
strategis dan mudah dijangkau karena berada di tengah kota Palembang, yang
Konsumen yang datang dari luar kota palembang akan sangat mudah untuk
palembang. PT. Rambang adalah percetakan besar berdasarkan SIUP (Surat Izin
Usaha Perdagangan) yang dimiliki, dengan out put produksi yang juga besar di
kualitas yang cukup baik di bandingkan percetakan sejenis. Perusahaan ini juga
tentunya berinisiatif untuk memperbaiki proses dan produk yang sesuai dengan
PT. Rambang dapat mencetak semua produk diatas media kertas, seperti
Brosur, Majalah, Tabloid, Buku, Kalender, Papper Bag, kotak kemasan baik
makanan maupun non makanan, poster, sticker, selain itu produk yang dihasilkan
selain diatas kertas juga bisa diatas bahan vinyl banner berupa baliho, spanduk,
backdropp, x banner, roll up banner dan lain-lain. PT. Rambang dalam usahanya
dengan jelas, dilakukan evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan
standar internasional.
6
Pada bulan Juni 2010, PT. Rambang telah mendapatkan sertifikasi ISO
TQCSI yang berpusat di Australia, sebagai inisiatif untuk memperbaiki proses dan
SDM dan teknologi menjadikan PT. Rambang sebagai pemain terdepan dalam
industri Percetakan, dan telah mengantongi sertifikat ISO 9001 : 2008. Hal inilah
yang menjadikan salah satu daya tarik yang terlihat dari setiap bidang secara
menyeluruh pada bidang – bidang tertentu seperti bidang produksi, distribusi dan
7
jabatannya. PT. Rambang memberikan insentif kepada setiap karyawan baik pada
apabila jabatan yang dipegang oleh seorang karyawan itu tinggi maka insentif
yang diterima juga besar sehingga mereka termotivasi dengan adanya insentif ini,
maka mereka akan lebih semangat lagi dalam mengolah kinerja mereka dengan
melakukan yang terbaik sehingga mereka bisa bekerja dengan lebih baik lagi.
Tabel 1.1
Daftar Insentif
PT. Rambang
Kepangkatan Jumlah orang Besar Insentif
Staff Direktur 9 2 bulan gaji
Kepala Bagian 4 2 bulan gaji
Kepala Seksie 4 1 bulan gaji
Pelaksana 52 1 bulan gaji
Jumlah 69
Sumber : PT. Rambang palembang (2010-2013)
satu sisi insentif berdampak pada karyawan dan di sisi lain insentif diharapkan
dapat mempengaruhi prilaku serta sikap kerja karyawan sesuai dengan pencapaian
yang di targetkan dari setiap unit kerja yang di tetapkan oleh PT. Rambang.
Table 1.2
Hasil penilaian kinerja karyawan Unit Kerja Produksi di PT. Rambang
Tahun
Hasil penilaian karyawan
2012 – 2014
Istimewa 1 ( 3,7 %)
Baik 20 ( 63,7 %)
Cukup baik 8 ( 15,8 %)
Kurang 3 ( 6,1 %)
Sangat kurang 5 ( 10,7 %)
Jumlah karyawan 37 (100 %)
Sumber : Laporan Penilaian Kinerja Unit Kerja Produksi PT. Rambang (2014)
kinerja yang baik. Sikap positif dapat mendorong karyawan untuk selalu bekerja
dengan baik dan maksimal serta menunjukan keinginan baik mereka untuk
mendapatkan nilai yang baik dalam penilaian kinerja karyawan, sehingga muncul
beberapa asumsi apa yang menjadi faktor penyebab kurang baiknya hasil
pemberian insentif kepada pegawai, hal ini dapat dilihat dari kurangnya semangat
kerja pegawai dalam melaksanakan tugas & tanggung jawab sehingga kinerja
pegawai menurun.
9
Tabel 1.3
Rekap Omzet Produksi
PT. Percetakan Rambang Palembang
Priode 2012 s/d 2014
No. Tahun Total Omzet
1. 2012 10,131,594,967.18
2. 2013 7,241,862,466.04
3. 2014 6,979,096,325.61
Gambar 1.1
Grafik Omzet Produksi
yaitu Bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan pada Unit Kerja
Rambang.
a. Manfaat praktis :
insentif yang lebih tepat terhadap karyawan dalam perusahaan, yang dikaitkan
dengan kinerjanya.
11
b. Manfaat teoristis :
dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang, karena manusia yang
daya manusia, tidak terlepas dari fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia,
menyatakan kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
Gamba 1.2
Paradigma Penelitian
d. Bonus
Insentif Terhadap Prestasi Kerja pada karyawan PT. Pos Indonesia (Persero)
telah ditetapkan.
Aba Yazid (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh gaji dan insentif
Situbondo, dengan rumusan masalah adalah bagaimana pengaruh gaji dan insentif
Situbondo.
medan.
Sumber : Achmad Fahrudin Ichsan : 2008, Aba Yazid : 2009, Rahmi Nisa : 2014
1.7 Hipotesis
karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan
sedangkan kebenaran pendapat tersebut perlu diuji atau dibuktikan. Moh. Nazir
(2000: 15).
14
ajukan yaitu :
H0 = Tidak ada pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan pada unit
H1 = Ada pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan pada unit kerja
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber daya manusia (SDM) adalah potensi yang terkandung dalam diri
manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang adaptif dan
transformatif yang mampu mengelola dirinya sendiri serta seluruh potensi yang
yang seimbang dan berkelanjutan. Menurut malayu hasibuan (2011 : 244), sumber
daya manusia atau man power disingkat SDM merupakan kemampuan yang
dimiliki setiap manusia. SDM terdiri dari daya pikir dan daya fisik setiap manusia.
SDM atau manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas yang
dilakukan.
faktor penentu keberhasilan suatu kegiatan organisasi, oleh karena itu dibutuhkan
suatu ilmu untuk mengatur manusia dalam sebuah organisasi atau perusahaan agar
Daya Manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga
15
16
1. Perencanaan
Perencanaan (human resources planing) adalah merencanakan tenaga
kerja secara efektif dan efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan
dalam membantu terwujudnya tujuan.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan
dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja, delegasi
wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagian organisasi
(organization chart)
3. Pengarahan
Pengarahan (directing) adalah kegiatan mengarahkan semua karyawan,
agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisiendalam membantu
tercapainya tujuan perusahaan.
4. Pengendalian
Pengendalian (controlling) adalah kegiatan mengendalikan semua
karyawan agar menaati Peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja sesuai
dengan rencana.
5. Pengadaan
Pengadaan (procurement) adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
6. Pengembangan
Pengembangan (development) adalah proses peningkatan keterampilan
teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan.
7. Kompensasi
Kompensasi (compensation) adalah pemberian balas jasa langsung (direct)
dan tidak langsung (indirect), uang atau barang kepada karyawan sebagai
imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8. Pengintegrasian
Pengintegrasian (integration) adalah kegiatan yang mempersatukan
kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama
yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental, dan loyalitas karyawan, agar mereka
tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
10. Kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan fungsi MSDM yang terpenting dan kunci
terwujudnya tujuan karena tanpa disiplinyang baik sulit terwujud tujuan
yang maksimal.
17
11. Pemberhentian
Pemberhentian (separation) adalah putusnya hubungan kerja seseorang
dari suatu perusahaan.
1. Procuring
- Membuat anggaran kerja bagi perusahaan
- Membuat job analysis, job description, dan job specification
- Menentukan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja
- Mengadakan seleksi
2. Developing
- Melatih dan mendidik pegawai
- Mempromosikan dan memindahkan pegawai
- Mengadakan penilaian kecakapan
3. Maintenancing
- Mengurus pemberhentian
- Mengurus pansiun
- Mengurus kesejahteraan karyawan termasuk pembayaran upah,
pemindahan, dll
- Motivasi
ekstra di luar gaji atau upah yang telah di tentukan. Pemberian insentif
dimaksudkan agar dapat memenuhi kebutuhan para pegawai dan keluarga mereka.
rencana pembayaran upah yang dikaitkan secara langsung atau tidak langsung
pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang besar untuk meningkatkan
18
adalah tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang
dapat mendorong karyawan bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif
adalah suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam bentuk uang atas dasar
kinerja yang tinggi dan juga merupakan rasa pengakuan dari pihak organisasi
melaksanakan kerja sesuai atau lebih tinggi dari standar - standar yang telah
ditetapkan".
Sistem insentif dapat diterapkan untuk hampir senua jenis pekerjaan, mulai
Sistem insentif yang memberikan imbalan bagi pekerja atas tiap unit keluaran
ditetapkan. Para pekerja biasanya menerima upah pokok, bila mereka dapat
jumlahnya biasanya ditentukan tas dasar tarif per unit produktivitas diatas
standar. Bonus produktif juga dapat diberikan kepada para pekerja yang dapat
3. Commisions (komisi)
Insentif ini diberikan atas dasar jumlah unit yang terjual. Sistem ini biasanya
memiliki unjuk gigi tinggi, dilihat dari aspek produktivitas atau pekerja yang
telah berpengalaman.
20
Kenaikan gaji atau upah yang diberikan sesudah penilaian unjuk kerja.
Kenaikan ini biasanya diputuskan oleh atasan langsung pekerja, sering kali
Insentif seperti ini diberikan sebagai penghargaan atas unjuk kerja yang
Bentuk-bentuk insentif bagi eksekutif antara lain bonus uang tunai, stock
performance objektives.
sebagai berikut :
1. Insentif material
karyawan untuk pekerjaan yang telah dilaksanakan. Balas jasa seseorang pekerja
• Waktu
21
seorang karyawan. Cara ini dapat digunakan bilaman sulit atau mahal
• Hasil pekerjaan
• Gabungan waktu
bentuk, diantaranya :
1) Uang
a) Bonus
- Uang yang dibayar sebagai balas jasa atas hasil pekerjaan yang
telah dilaksanakan.
menerimanya.
datang.
22
b) Komisi
c) Profit sharing
2) Jaminan sosial
2. Insentif non-material
antara lain:
4) Pemberian promosi.
perusahaan.
informal.
24
pihak yaitu :
1. Bagi perusahaan :
absensi
bertambah untuk setiap unit per satuan waktu dan penjualan yang
meningkat.
2. Bagi pegawai :
yang dibayarkan kepada eksekutif dengan pekerja lain. Program insentif adalah salah
perusahaan. Selain itu, ada kesadaran yang tumbuh bahwa program pembayaran
25
kinerja. Jika organisasi mau mencapai inisiatif strategis mereka, maka pembayaran
1) Bonus Tahunan
jasa dengan pemberian bonus kinerja tahunan, setengah tahunan atau triwulanan.
Umumnya bonus ini lebih sering dibagikan sekali dalam setahun. Bonus
jumlah yang besar. Kedua, bonus memaksimalkan hubungan antara bayaran dan
kinerja.
2) Insentif Langsung
Tidak seperti sistem bayaran berdasarkan kinerja yang lain, bonus langsung tidak
didasarkan pada rumus, kriteria khusus, atau tujuan. Imbalan atas kinerja yang
kadang-kadang disebut bonus kilat ini dirancang untuk mengakui kontribusi luar
biasa karyawan. Seringkali penghargaan itu berupa sertifikat, plakat, uang tunai,
3) Insentif Individu
Insentif individu adalah bentuk bayaran insentif paling tua dan paling populer.
4) Insentif Tim
Insentif tim berada di antara program individu dan program seluruh organisasi
seperti pembagian hasil dan pembagian laba. Insentif tim menghubungkan tujuan
5) Pembagian Keuntungan
distribusi sekarang menyediakan persentase untuk dibagikan tiap triwulan atau tiap
yang ditentukan.
6) Bagi Hasil
dengan mengembangkan produk atau jasa yang baru atau yang lebih bagus, atau
bekerja lebih cerdas. Biasanya program bagi hasil melibatkan seluruh karyawan
Produktif " Artinya sesuatu yang mengandung potensi untuk digali, sehingga
menggali potensi yang ada dalam sebuah komoditi atau objek. Filosofi
produktivitas sebenarnya dapat mengandung arti keinginan dan udaha dari setiap
27
dan penghidupannya.
yang sering diartikan oleh para cendekiawan sebagai “penampilan”, “unjuk kerja”,
Indonesia berasal dari kata dasar “kerja” yang menerjemahkan kata dari bahasa
asing prestasi, bisa pula berarti hasil kerja. Sehingga pengertian kinerja dalam
organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang
Agar dapat lebih jelas lagi dalam penjelasan mengenai kinerja berikut ini
kinerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
kepadanya".
tugas dalam suatu organisasi, dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi
organisasi tersebut. Senada dengan pendapat Bastian dalam Hessel Nogi tersebut,
melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari organisasi, tim, dan individu dengan
cara memahami dan mengelola kinerja dalam satu kerangka tujuan, standar, dan
mengemukakan bahwa " Kinerja merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari
fungsi pegawai tertentu atau kegiatan yang dilakukan selama periode waktu
tertentu. Sedang kinerja suatu jabatan secara keseluruhan sama dengan jumlah
(rata - rata ) dari kinerja fungsi pegawai atau kegiatan yang dilakukan. Pengertian
kinerja disini tidak bermaksud menilai karakteristik individu tetapi mengacu pada
Jadi menurut pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja
hasil kerja yang diharapkan dan membawa kepuasan untuk pihak perusahaan
29
maupun untuk karyawan yang bersangkutan. Oleh karena ini perlu dilakukan
rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan
1. Penilai Formal
Penilai formal adalah seseorang atau komite yang mempunyai wewenang
menilai bawahannya di dalam maupun di luar pekerjaan dan berhak
menetapkan kebijaksanaan selanjutnya terhadap setiap individu atau
karyawan.
2. Penilai Informal
Penilai formal adalah penilai (tanpa authority) melakukan penilaian
mengenai kualitas kerja dan pelayanan yang diberikan oleh masing-masing
karyawan baik atau buruk. Penilai ini adalah masyarakat, konsumen, dan
atau rekanan.
kinerja adalah suatu proses sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan
untuk perusahaan atau organisasi. Disamping itu juga untuk menentukan pelatihan
dan pengembangan kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai
di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal
30
promosi jabatan atau penentuan imbalan. Dimana penilaian ini dilakukan oleh
sebagai berikut.
2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pemberian imbalan
penilaian prestasi kerja membantu para pengambil keputusan untuk
menentukan besarnya upah atau gaji yang sepantasnya.
3. Keputusan-keputusan
Prestasi kerja seseorang dimasa lalu merupakan dasar bagi pengambilan
keputusan promosi, transfer, dan demosi atau penurunan jabatan.
perusahaan agar dapat mengetahui hasil kinerja yang telah ditunjukkan oleh
terbaiknya.
32
Penilaian kinerja merupakan salah satu hal penting yang harus dilakukan
oleh perusahaan untuk mengetahui seberapa besar tingkat kinerja yang telah
kinerja yang telah dicapai oleh karyawan dengan tolak ukur yang digunakan. Pada
setiap organisasi baik berskala kecil maupun berskala besarprestasi kerja perlu
promosi, keperluan training, dan beberapa hal lain yang mempengaruhi karyawan
tujuan yang diinginkan dan ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi
perusahaan.
memilih tujuan-tujuan yang spesifik yang diyakini paling penting dan secara
realistis bisa dicapai. Langkah selanjutnya dari siklus yang terus-menerus ini
Kemudian pekerjaan dijalankan dan atasan menilai kinerja. Pada akhir priode
Penilai ini membantu menentukan seberapa baik para karyawan telah memenuhi
Gambar 2.1
Proses penilaian kinerja
Mengidentifikasi tujuan-tujuan
penilaian spesifik
Menilai kinerja
Untuk menilai berhasil atau tidaknya kinerja yang telah dicapai oleh sebuah
Manajemen Sumber Daya Manusia, dasar penilaian dan unsur-unsur yang dinilai
oleh penilai dalam menentukan prestasi kerja atau kinerja karyawan dalam sebuah
a. Dasar penilaian
Dasar penilaian adalah uraian pekerjaan dari setiap individu karyawan
karena dalam uraian pekerjaan inilah ditetapkan tugas dan tanggung jawab
yang akan dilakukan oleh setiap karyawan.
Tolak ukur yang dipergunakan untuk mengukur prestasi kerja karyawan
adalah standar.
Secara umum standar berarti apa yang akan dicapai sebagai ukuran untuk
penilain. Secara garis besar standar dibedakan menjadi dua :
1) Tangible standard
Yaitu sasaran yang dapat ditetapkan alat ukurnya atau standarnya.
Standar ini dibagi atas :
a. Standar dalam bentuk fisik yang terbagi atas : standar kuantitas,
standar kualitas, dan standar waktu. Misalnya kilogram, meter,
baik-buruk, jam, hari, dan bulan.
b. Standar dalam bentuk uang yang terbagi atas standar biaya,
standar penghasilan, dan standar investasi.
2) Intangible standard
Yaitu sasayan yang tidak dapat ditetapkan alat ukurnya atau
standarnya. Misalnya standar prilaku, kesetiaan, partisipasi, loyalitas,
serta dedikasi karyawan terhadap perusahaan.
Dalam dasar penilaian, penilai mempergunakan standar sebagai alat
ukur hasil yang dicapai dan prilaku yang dilakukan, baik di dalam
maupun di luar pekerjaan karyawan.
6. Kerja sama
7. Kepemimpinan
8. Kepribadian
9. Prakarsa
10. Kecakapan
11. Tanggung jawab
1. Mutasi
Mutasi adalah suatu perubahan posisi/jabatan/tempat/pekerjaan yang
dilakukan baik secara horizontal maupun vertikal (promosi/demosi)
didalam suatu organisasi. Pada dasarnya mutasi termasuk dalam fungsi
pengembangan karyawan, karena tujuanya adalah meningkatkan efisiensi
dan efektifitas kerja dalam perusahaan tersebut.
2. Promosi
Promosi adalah perpindahan yang memperbesar authority dan
responsibility karyawan ke jabatan yang lebih tinggi di dalam suatu
organisasi sehingga kewajiban, hak, status, dan penghasilannya semakin
besar.
3. Demosi
Demosi adalah perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang
lebih rendah di dalam suatu organisasi, wewenang, tanggung jawab,
pendapatan, serta setatusnya semakin rendah.
untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam suatu perusahaan setelah dilihat dari
hasil kerja yang telah dilakukan, secara kualitas dan kuantitas dalam memberikan
penilaian yang dilakukan dapat memberikan hasil yang baik dan akurat.
a. Metode tradisional
Metode ini merupakan metode tertua dan paling sederhana untuk menilai
prestasi karyawan dan diterapkan secara tidak sistematis maupun dengan
sistematis. Yang termasuk kedalam metode tradisional adalah rating scale,
employee comparation, check list, freeform essay, dan critical incident.
1. Rating scale
Metode ini merupakan metode penilaian yang paling tua dan banyak
digunakan, dimana penilaian yang dilakukan oleh atasan atau
supervisor untuk mengukur karakteristik, misalnya mengenai inisiatif,
ketergantungan, kematangan, dan kontribusinya terhadap tujuan
kerjanya.
2. Employee Comparation
Metode ini merupakan metode penilaian yang dilakukan dengan cara
membandingkan antara seorang pekerja dengan pekerja lainya.
Metode employee comparation terbagi atas alternation rangking,
paired comparation, dan porced comparation.
a) Alternation rangking
Metode ini merupakan metode penilaian dengan cara mengurut
peringkat (rangking) karyawan dimulai dari yang terendah sampai
yang tertinggi dan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.
b) Paired comparation
Metode ini adalah metode penilaian dengan cara seorang karyawan
dibandingkan dengan seluruh karyawan lainnya, sehingga terdapat
berbagai alternatif keputusan yang akan diambil. Metode ini dapat
digunakan untuk jumlah karyawan yang sedikit.
c) Porce comparation (grading)
Metode ini sama dengan paired comparation tetapi digunakan
untuk jumlah karyawan yang banyak. Pada metode ini suatu
definisi yang jelas untuk setiap kategori yang dibuat dengan
seksama. Kategori untuk prestasi karyawan misalnya adalah baik
sekali, memuaskan, dan kurang memuaskan yang masing-masing
mempunyai definisi yang jelas.
3. Check List
Dengan metode ini penilai sebenarnya tidak menilai tetapi hanya
memberikan masukan/informasi bagi penilaian yang dilakukan oleh
bagian personalia.
4. Freeform Essay
Dengan metode ini seorang penilai diharuskan membuat karangan
yang berkenaan dengan / karyawan yang sedang dinilainya.
5. Critical Incident
37
b. Metode modern
Metode ini merupakan perkembangan dari metode tradisional dalam
menilai prestasi karyawan. Yang termasuk ke dalam metode modern ini
adalah : assessment centre, management by objective (MBO=MBS), dan
human asset accounting.
1) Assessment Centre
Metode ini biasanya dilakukan dengan pembentukan tim penilai
khusus. Tim penilai khusus ini bisa dari luar, dari dalam, maupun
kombinasi dari luar dan dalam
2) Dalam metode ini karyawan langsung diikutsertakan dalam
perumusan dan pemutusan persoalan dengan memperhatikan
kemampuan bawahan dalam menentukan sasaranya masing-masing
yang ditentukan pada pencapaian sasaran perusahaan.
1. Rating Scale
2. Check List
38
merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja (output) individu maupun
kelompok dalam suatu aktivitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami
atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk
berprestasi.
budaya organisasi, kualitas sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan
swasta. Secara detail Ruky dalam Hessel Nogi (2005 : 180) mengidentifikasikan
a. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan
untuk menghasilkan produk dan jasa yang dihasilkan oleh organisasi,
39
bahwa kinerja organisasi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal,
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan adalah merupakan
sesuatu yang dapat dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk menilai atau
melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan perseorangan terus
termasuk:
1. Kuantitas kerja
sebenarnya.
2. Kualitas kerja
Standar ini lebih menekankan pada mutu kerja yang dihasilkan dibanding
volume kerja.
3. Pemanfaatan waktu
perusahaan.
kemampuan dan minat, penerimaan seorang pekerja atas penjelasan delegasi tugas
dan peran serta tingkat seorang pekerja atas penjelasan delegasi tugas. Semakin
bersangkutan.
BAB III
METODE PENELITIAN
tenaga kerja oleh PT. Rambang, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi dalam
lingkup penerapan sistem kompensasi dalam hal sistem penggajian dan insentif
terhadap kinerja karyawan pada Unit Kerja Produksi PT. Percetakan Rambang
Palembang.
desain penelitian adalah kerangka atau cetak biru dalam melaksanakan suatu
proyek riset. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain
penelitian deskriptif.
dengan program SPSS, jenis penelitian ini yaitu dengan memperoleh informasi
untuk mencari informasi faktual secara mendetail yang sedang menggejala dan
42
43
yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
a. Definisi Konseptual
b. Definisi Operasional
pada seseorang agar mau bekerja dengan baik dan agar lebih dapat
2. Komisi
4. Bonus
44
a. Definisi Konseptual
b. Variabel Operasional
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja (Y) yaitu hasil
1. kualitas kerja
2. kuantitas kerja
3. Jam Efektif
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel
Konsep Variabel Indikator Skala
penelitian
Insentif ( x ) Insentif adalah suatu sarana THR Ordinal
motivasi berupa materi, yang
diberikan sebagai sesuatu
perangsang ataupun pendorong Komisi
dengan sengaja kepada para
pekerja agar dalam diri mereka Insentif uang
timbul semangat yang besar kehadiran
untuk meningkatkan
produktivitas kerjanya dalam Bonus
organisasi (Gorda, 2004:141)
45
saturation sample, dimana jumlah populasi yang diteliti berjumlah kurang dari
Tabel 3.2
Data karyawan PT. Percetakan Rambang
Teknik pengambilan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Data Primer
b. Data Sekunder
daftar pertanyaan yang diberikan pada karyawan. Kuisioner tersebut harus diuji
valid.
tidak valid.
ini bila Reliability coefficient (alpha) nilainya > 0,60 maka variabel
terikat, dimana hubungan keduanya dapat digambarkan sebagai suatu garis lurus. (
Keterangan :
Y : Variabel Kinerja
X : Variabel insentif
a : Konstanta
b : Koefisien regresi
e : variabel lain yang tidak diteliti
BAB IV
Palembang. Pada saat itu tujuan didirikan PT. Rambang untuk membuka lapangan
khususnya dikota Palembang pada media cetak ( buku dan koran ) dalam rangka
Pada tahun 1990 PT. Rambang melakukan ikatan kerjasama dalam bentuk
merger dengan PT. Gramedia Jakarta dalam naungan Group Kelompok Kompas
dalam bisnis percetakan khususnya jasa cetak kertas roll (Korean, tabloid,
Ditahun 2001, memasuki usianya yang ke-48 tahun, PT. Rambang kembali
dengan di Jakarta, karena waktu pencetakannya sama / serentak di lima kota besar
49
50
percetakan, saat ini PT. Rambang di pimpin oleh Bapak Deddy Waskito sebagai
Direktur. Perusahaan ini berdiri secara resmi dengan Akta Pendirian Nomor 288.
Dari aspek legalitas, perusahaan ini memiliki izin usaha perdagangan dengan
Gambar 4.1
Logo PT. Rambang
dimana menjelaskan secara rinci mengenai tugas, tanggung jawab dan wewenang
kerja sama antara masing-masing jabatan dapat terjalin secara harmonis dan
menguntungkan perusahaan. Struktur organisasi yang simple dan tidak rumit akan
misinya. Oleh karena itu PT. Rambang telah merancang struktur organisasi
Gambar 4.2.
Struktur Organisasi PT. Rambang
Dari gambar 4.2 di atas dapat dilihat PT. Rambang dipimpin oleh Direktur
dengan dibantu oleh sekretris dan dibantu beberapa staf direksi, serta 4 kepala
bagian, penulis hanya menjabarkan lebih rinci untuk bagian Produksi, dan bagian
Bisnis karena berhubungan langsung dengan kualitas produk. Adapun tugas dan
A. Direktur
Tanggung Jawab :
Mutu.
Perusahaan.
perkembangan perusahaan.
peraturan terpenuhi.
Grup.
B. Sekretaris
Tanggung Jawab :
Direktur.
manajemen.
C. Staf Direksi TI
Tanggung Jawab :
di RBG.
software.
54
lain.
tanggung jawab.
11. Membina & menjaga hubungan kerjasama yang baik dan suasana
Tanggung Jawab :
rumit.
I. Kepala Bagian
Tanggung Jawab :
kepuasan pelanggan.
terbesar.
kerjanya.
II. Administrasi
Tanggung Jawab :
Bagian Umum.
tanggung jawab.
Tanggung Jawab :
Bulan.
kepuasan pelanggan.
Tanggung Jawab :
1. Menerima OEF dan materi order baik dalam bentuk hard copy
ke PPC.
Tanggung Jawab :
Publishing.
Tanggung Jawab :
Kabag/Kasie
tambahan.
Tanggung Jawab :
perusahaan.
administrasi bagian.
sales support.
I. Kepala Bagian
Tanggung Jawab :
ditetapkan perusahaan.
secara umum.
kerjanya.
II. Administrasi
Tanggung Jawab :
tahunan.
bisnis.
(via email).
Tanggung Jawab :
Tanggung Jawab :
Kabag. Produksi.
sesuai kebutuhan.
Tanggung Jawab :
maintenance.
mesin.
maintenance.
II. Administrasi
VI. Penagihan
I. Kepala Bagian
II. Administrasi
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengaruh pemberian insentif terhadap
SPSS ( statistical product and service solution ) versi 19.0 for windows. Keluaran
dari data tersebut diharapkan akan memerikan informasi dan akan dilakukan
analisis data serta pembahasan pada bab ini. Diharapkan dari analisis dan
pemberian insentif terhadap kinerja karyawan, terlebih dahulu akan di- laksanakan
beberapa pengujian, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Variabel yang akan
penelitian ini adalah pegawai PT. Percetakan Rambang Palembang. berikut ini
gambaran tentang profil pegawai PT. Percetakan Rambang gambaran ini di-
usia responden dan lama bekerja responden. Profil pegawai PT. Percetakan
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden (2013)
2 Perempuan 29 42
Total 69 100
58% responden berjenis kelamin Laki – laki. Sedangkan sebanyak 29 orang atau
berikut ini :
Tabel 4.2
Pendidikan Responden ( 2013 )
2. D3 14 25
3. S1 38 40
Total 69 100
atau 25% dari responden, dan pendidikan S1 sebanyak 38 orang atau 40% dari
responden.
Pada tabel ketiga ini mengenai jabatan responden, berikut ini data
berikut ini :
Tabel 4.3
Jabatan Responden ( 2013 )
2. Kepala Bagian 4 6
3. Kepala seksi 4 6
4. Administrasi 7 10
5. Kepala Regu 5 7
6. Karyawan pelaksana 40 58
Total 69 100
Berdasarkan tabel 4.3 kita dapat melihat jabatan para responden yaitu
pada bagian Staff Direksi terdapat 9 orang atau 13% responden sedangkan pada
Kepala Bagian terdapat 4 orang atau 6% responden dan pada Kepala Seksi
10%, Kepala Regu 5 orang atau 7%, dan Karyawan pelaksana 40 orang atau 58%.
Pada tabel 4.4 ini adalah usia responden, berikut ini data mengenai
jumlah responden berdasarkan usia responden, seperti pada tabel berikut ini :
69
Tabel 4.4
Berdasarkan Usia Responden (2013)
26 – 30 14 15
31 – 35 9 5
› 35 36 70
Total 69 100
Berdasarkan tabel 4.4 kita dapat melihat usia para responden yaitu
pada usia 20 – 25 tahun terdapat 10 orang atau 10% responden, sedangkan pada
9 orang atau 5% responden dan pada usia › 35 tahun terdapat 36 orang atau 70%
responden.
Pada tabel 4.5 ini kita melihat berdasarkan lama bekerja responden,
berikut ini data mengenai jumlah responden berdasarkan lama bekerja responden,
Tabel 4.5
Berdasarkan Lama Bekerja ( 2013 )
6 – 10 4 5
11 – 15 5 9
› 15 34 61
Total 69 100
Berdasarkan tabel 4.5 di atas kita bisa melihat lama berja responden
Tabel 4.6
Statistics Deskriptif Responden
Statistics
Jabatanresponde
kelamin Usia pendidikan lamakerja n
N Valid 69 69 69 69 69
Missing 0 0 0 0 0
Mean 1.4348 3.0725 2.4058 2.7971 1.0580
Median 1.0000 4.0000 3.0000 4.0000 1.0000
Std. Deviation .49936 1.17972 .84573 1.37819 .29125
Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Maximum 2.00 4.00 4.00 4.00 3.00
Sum 99.00 212.00 166.00 193.00 73.00
yaitu : sangat tidak setuju (=1), tidak setuju (=2), Netral (=3), setuju (=4),sangat
setuju (=5). Dalam penelitian ini, insentif yang dilakukan perusahaan merupakan
yang efektif diukur melalui insentif tariff satuan, komisi, bonus dan bayaran
berdasarkan keahlian.
menggambarkan insentif bagi karyawan bagian produksi sebagai salah satu upaya
sebagai berikut :
Tabel 4.7
Distribusi frekuensi Tanggapan Responden tentang insentif terhadap
karyawan PT. Percetakan Rambang
( N = 69 )
Frekuensi Persentase ( % )
No. Item
STS TS N S SS STS TS N S SS
Berdasarkan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu
menyatakan tidak setuju. Secara umum sebagian besar responden setuju bahwa
Tanggapan pada item ke dua yaitu bonus, dapat kita lihat bahwa 40.0%
responden menyatan tidak setuju. Secara umum sebagian besar responden setuju
Sedangkan tanggapan pada item ketiga yaitu komisi, dapat kita lihat
bahwa sebagian besar 35.5% responden menyatakan setuju bahwa komisi yang
pula dengan 17.9% responden menyatakan tidak setuju jika insentif yang
dibayarkan berdasarkan keahlian. Artinya secara umum dapat kita lihat responden
bisa menerima dan setuju dengan insentif yang diberikan perusahaan berdasarkan
pemberian insentif sehingga karyawan dapat mencapainya, disini dapat kita lihat
tidak setuju hal ini dapat kita lihat dimana secara umum responden bisa menerima
Tabel 4.8
Kinerja Karyawan
Frekuensi Persentase ( % )
No. Item
STS TS N S SS STS TS N S SS
6 kehadiran berpengaruh pada penilaian kinerja 1 3 6 44 15 2.6 3.5 6.5 44.5 42.9
Sumber : Diolah dari data sekunder 2013
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden yaitu
45.5% responden menyatakan setuju bahwa kualitas output yang dijual kepada
dengan kuantitas kerja perusahaan dapat kita lihat ada 52.5% responden yang
setuju sedangkan 40.5% responden menyatakan sangat setuju, artinya dapat kita
perusahaan.
Pada item ketiga yaitu karyawan selalu mengerjakan tugas sesuai dengan
kualitas yang diinginkan oleh perusahaan, dapat kita lihat 51.5% responden yang
setuju, sedangkan 8.0% responden menyatakan netral. Artinya dapat kita lihat
bahwa karyawan setuju selalu mengerjakan tugas sesuai dengan kualitas yang
perusahaan sehingga kualitas tetap terjaga, dapat kita lihat 49.0% responden
setuju dengan item ini dan 2.5% responden lainnya yang tidak setuju. Artinya
dapat kita lihat bahwa karyawan sangat setuju dengan prosedur perusahaan
menghasilkan kinerja yang baik bagi perusahaan, dapat kita lihat 48.5%
responden yang setuju dan 6.5% responden memilih netral. Artinya bahwa
karyawan sangat setuju dengan ketelitian akan menghasilkan kinerja yang baik
bagi perusahaan.
Tanggapan pada item ke enam ini yaitu kehadiran di tempat kerja akan
berpengaruh pada penilaian kinerja karyawan, dapat kita lihat 44.5% responden
setuju akan hal kehadiran, sedangkan 3.5% responden tidak menyetujui. Dapat
kita lihat mengapa responden menyetujui karena kehadiran di tempat kerja akan
instrument, yaitu (1) uji konsistensi internal dengan uji statistic Cronbach’s
Alpha. (2) uji korelasional antara skor masing – masing butir dengan skor total
dilakukan untuk mengetahui apak item – item yang tersaji dalam kuesioner benar
– benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. Cara yang
digunakan adalah dengan analisis item, dimana setiap nilai yang ada pada setiap
butir pertanyaan dikorelasikan dengan nilai total seluruh butir pertanyaan untuk
nilai r untuk melihat valid atau tidaknya setiap butir pertanyaan dan tingkat
signifikansi (α) yang digunakan adalah 5% jika r hitung < r tabel maka
sebaliknya (Pratisto,2004).
penggunaan instrument, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas
kelompok tentang apa yang seharusnya diukur. Instrument yang valid berarti alat
ukur tersebut dapat apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini pengujian
mewakili suatu variabel tertentu tidak terletak pada satu faktor atau komponen
asalkan masih tetap memiliki faktor loading lebih dari 0,5. Pada prinsipnya
76
analisis faktor digunakan untuk mereduksi data yaitu proses untuk meringkas
loading ≥ 0,5. Hal ini berarti bahwa item yang memiliki skor lebih dari 0,5
ukur dalam penggunaanya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai
hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda.
Suatu instrument akan reliable apabila instrument tersebut dipakai dua kali
untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative
> 0,60 maka variabel dan butir pertanyaan yang diukur dapat dipercaya atau
Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu insentif (X) dan kinerja (Y),
insentif terdiri dari bonus dan komisi. Proses perhitungan analisis faktor untuk uji
validitas dan perhitungan nilai cronbach alpha untuk uji reliabilitas instrumen
digunakan bantuan program SPSS versi 19.0. hasil analisis faktor masing –
masing indikator dan cronbach alpha pada masing – masing variabel dapat dilihat
dibawah ini :
77
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Butir Instrumen variabel Insentif
butir pernyataan variabel insentif menunjukan nilai r hitung lebih besar dari r tabel
(0,237) dengan nilai terendah 0,240 dan tertinggi 0,517. Dengan demikian
Tabel 4. 10
Hasil Uji Validitas Butir Instrumen Variabel Kinerja
butir pertanyaan variabel kinerja karyawan menunjukan nilai r hitung lebih besar
dari r tabel (0,237) dengan nilai terendah 0,317 dan tertinggi 0,589. Dengan
78
Tabel 4. 11
Uji Reliabilitas variabel penelitian
Alpha
1. Insentif ( X ) 69 5 0,629
0,60. Hasil ini berarti alat ukur yang digunakan memenuhi syarat dan dapat
diandalkan. Dalam hal ini bila Realibility coefficient ( Alpha ) nilainya > 0,60
maka variabel dan butir yang diukur dapat dipercaya atau diandalkan
( sunyoto,2007:107).
Salah satu asumsi yang harus terpenuhi dalam analisis regresi adalah
perlu dilakukan uji normalitas data pada masing – masing variabel, yaitu variabel
insenif ( X ) dan variabel kinerja karyawan ( Y ). Dalam uji normalitas data ini
dilakukan dengan 3 cara pengujian yaitu uji Kolmogorov Smirnov ,dengan melihat
grafik dengan kurva normal serta pengujian dengan grafik P-P Plot. Untuk kriteria
Kolmogorov Smirnov kita bisa melihat dengan ketentuan sebagai berikut : jika
79
Asymp Sig. (p-value) > α 0,05 maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal,
sedangkan jika Asymp sig. (p-value) < α 0,05 maka dapat dinyatakan data tidak
berdistribusi normal. Sedangkan untuk grafik dengan kurva normal yaitu dengan
cara melihat hasil output apabila kurva tidak menceng ke kiri atau menceng ke
kanan (sisi kanan dan sisi kiri sama lebarnya) maka data dapat dikatakan normal
namun apabila sebaliknya maka data berdistribusi tidak normal. Dan untuk
pengunjian grafik P-P Plot yaitu dilihat dari tampilan output makan apabila titik-
titik pada P-P Plot menyebar sesuai dengan garis diagonal maka data dapat
dikatakan normal, namun apabila menyebar tidak sesuai dengan garis diagonalnya
dengan grafik P-P Plot. dihitung dengan bantuan paket program SPSS dan
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Distribusi Data dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
p-value (asymp. Sig) sebesar 0,07, karena p-value lebih besar dari 0,05, maka
1,535 dengan p-value (asymp sig.) sebesat 0,18. Karena p-value lebih besar
dan variabel kinerja karyawan ini, diketahui data kedua variabel berdistribusi
sederhana.
Grafik 4.3
81
distribusi normal.
Grafik 4.4
yang menjadi kajian peneliti, yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
Y = a + bX
Dimana :
Y = Kinerja Karyawan
X = Insentif
a = Konstanta
e = Faktor lain
Y = 10,120 + 0,523X + e
keadaan konstan/tetap.
b. Nilai koefisien regresi insentif (X) 0,523, tingkat signifikan uji-t (p-value)
sebesar 0,000 (< 0,05). hasil ini membuktikan bahwa kinerja karyawan
main (decision rule ). Dengan adanya ketentuan ini, maka akan diketahui nilai
Dimana i = Insentif
Dengan ketentuan jika hasil t hitung > t tabel maka keputusannya adalah
H0 ditolak dan H1 diterima. Sebaliknya jika hasil t hitung < t tabel maka
84
kepuasannya adalah H0 diterima dan H1 ditolak. Berikut ini adalah tabel koefisien
Tabel 4.13
Koefisien Regresi
a
Coefficients
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10.120 1.999 5.062 .000
insentiftotal .523 .106 .515 4.924 .000
a. Dependent Variable: kinerja total (SPSS)
sebesar 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 yang berarti variabel insentif
Produksi PT. Percetakan Rambang Palembang pada taraf nyata 5%. Oleh
dalam model persamaan regresi yaitu insentif berpengaruh positif dan signifikan
kontribusi yang diberikan oleh variabel bebas terhadap variabel kinerja karyawan
85
di Unit kerja Produksi PT. Percetakan Rambang Palembang. Berikut ini di sajikan
Tabel 4.14
Model Summary
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .515a .266 .255 1.92547
a. Predictors: (Constant), insentif total
memiliki hubungan yang erat dengan kinerja karyawan di Unit kerja Produksi PT.
sebesar 0,266 atau 26,6%. Ini berarti variabel bebas X dapat menjelaskan kinerja
Tabel 4.15
b
ANOVA
Total 338.290 68
Berdasarkan tabel 4.15 di atas menunjukkan hasil uji ANOVA atau F Test
bahwa hasil F hitung sebesar 24,246. Hal ini berarti bahwa F hitung lebih besar
dari F tabel yaitu 3,98 yang artinya signifikan, dengan tingkat signifikansi 0,000
86
yang lebih kecil dari(<0,05) berarti insentif berpengaruh positif dan signifikan
Jika ada peningkatan dan perbaikan pada program insentif bagi karyawan
semakin tinggi insentif bagi karyawan maka semakin tinggi kinerja karyawan,
sebaliknya semakin rendah insentif maka semakin rendah pula kinerja karyawan
4.7 Pembahasan
atau tenaga kerja mempunyai peran yang sangat penting sebagai pelaksana
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan adanya insentif yang sesuai dan
layak maka kinerja yang mereka hasilkan pun akan meningkat. Sebab tidak dapat
suatu pekerjaan karena dengan adanya tanggung jawab yang harus dilakukan
menekankan pada beberapa faktor yang berkaitan dengan pekerjaan, kondisi kerja
87
atasan, bawahan dengan sesama pekerja. Adapun faktor yang berkaitan dengan ini
Rambang Palembang diketahui untuk variabel bebas (X) insentif dengan item
bonus, komisi, dan pembagian laba berpengaruh signifikan dan positif secara
10,120 + 0,523X. Dari hasil penelitian yang saya ambil dengan R square sebesar
0,266 (26,6%) sedangkan sisanya adalah 73,4 % dipengaruhi oleh variabel lain
sesuai dengan jabatan – jabatan yang mereka pegang padahal di satu sisi lain jenis
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
bagi karyawan
5.2 Saran
Dari kesimpulan yang telah diperoleh, maka dapat diberikan saran – saran
sebagai berikut:
1. Insentif yang diberikan untuk karyawan harus lebih baik lagi dalam arti
88
89
hasil kerja karyawan dalam menjual produk dapat dihargai dan mampu
memberikan insentif karena dalam penelitian ini bisa dilihat bahwa ada
Aba Yazid, 2009“ Pengaruh Gaji Dan Iinsentif Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan ( Pada CV. Indo Perkasa Computindo Situbondo ).” Skripsi
Universitas Islam Negeri (Malang Uin) Maulana Malik Ibrahim. Di akses
September 2012.
Robert L, Malthis & Jhon H. Lackson 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia,
(Bisnis, Manajemen, keuangan, dan SDM). Edisi 9. Jakarta :Salemba Siagian,
Sondang P. 2002. Kiat Meningkatkan Prestasi Kerja. Jakarta : Rineka Cipta.
http://ebookily.net/pdf/pengertiankinerja-veizal-rivai-59761324.html.
(diakses tanggal 21 Juni 2013)
http://manajemenkinerjablokspot.ca/.Manajemen Kinerja-Anoraga.
(diakses tanggal 13 oktober 2013)
http://elib.unikom.ac.id/download.php/Atik-Septi-Winarsih-indikatorkinerja.
(diakses tanggal 28 Januari 2013)
N %
Total 69 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Item Statistics
Item-Total Statistics
Corrected Item- Squared Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted
N %
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.693 .704 5
Item Statistics
Item-Total Statistics
insentif2
insentif3
insentif5
2. Variabel Kinerja
kinerja1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kinerja2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kinerja4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
kinerja5
1. Insentif (X)
NPar Tests
insentiftotal
N 69
a,b
Normal Parameters Mean 18.6957
Std. Deviation 2.19829
Most Extreme Differences Absolute .202
Positive .146
Negative -.202
Kolmogorov-Smirnov Z 1.676
Asymp. Sig. (2-tailed) .007
2. Kinerja ( Y )
NPar Tests
kinerjatotal
N 69
a,b
Normal Parameters Mean 19.8986
Std. Deviation 2.23044
Most Extreme Differences Absolute .185
Positive .178
Negative -.185
Kolmogorov-Smirnov Z 1.535
Asymp. Sig. (2-tailed) .018
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
D. Hasil Pengelolaan Regresi
Pengujian Pengaruh X terhadap Y
Descriptive Statistics
Correlations
kinerjatotal insentiftotal
Insentiftotal 69 69
b
Variables Entered/Removed
Model Summary
b
ANOVA
Total 338.290 68
ANOVAb
Total 338.290 68
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations
Zero-
Model B Std. Error Beta t Sig. order Partial Part
\
PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA UNIT KERJA PRODUKSI DI PT. PERCETAKAN
RAMBANG PALEMBANG
II.
Pada bagian ini, Bapak/ibu dapat memberi tanda silang ( X ) pada kolom
pertanyaan tersebut dengan ketentuan sebagai berikut :
SS S N TS STS
No. Pertanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
insentif yang diberikan perusahaan
1. kepada saya dapat memenuhi kebutuhan
sehari – hari.
Pemberian Bonus kepada saya karena
2. sudah memenuhi tujuan kinerja
perusahaan.
komisi yang saya terima adalah komisi
3. yang didasarkan pada persentase
penjualan.
Keahlian yang saya miliki dihargai
4. dalam bentuk insentif yang dibayarkan
berdasarkan keahlian.
Perusahaan telah menentukan standar
5. yang efektif dalam pemberian insentif
sehingga saya dapat mencapainya.
Pertanyaan mengenai Variabel ( y ) kinerja :
SS S N TS STS
No. Petanyaan
(5) (4) (3) (2) (1)
Kualitas output yang dijual kepada
1.
konsumen selalu baik.
Saya melakukan pekerjaan sesuai
2.
dengan kuantitas kerja perusahaan.
Saya selalu mengerjakan tugas sesuai
3.
dengan kualitas yang diinginkan oleh
perusahaan.
Saya selalu mengikuti prosedur
4.
perusahaan sehingga kualitas produksi
tetap terjaga.
Saya menyelesaikan suatu pekerjaan
5.
dengan ketelitian yang tinggi sehingga
menghasilkan kinerja yang baik bagi
perusahaan.
Kehadiran di tempat kerja akan
6.
berpengaruh pada penilaian kinerja
saya.
Sumber : Dikaji sendiri dengan melihat kerangka Konseptual yang terdiri dari variabel
independent insentif dan variabel dependent kinerja (2012).