Dibuat oleh :
M.NANDA MAULIDI
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb.
Dalam makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Untuk
itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami
nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi saya dan
para pembaca umumnya.
Terimakasih.
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………. i
Daftar Isi………………………………………………………………… ii
Bab 1 Pendahuluan
Bab ............................................................................................................5
Bab 3 Kesimpulan………………………………………………… 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
2
Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh
gula). Bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel
bakteri terdapat pili yang dapat digunakan untuk menempel pada
substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat
klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya
dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil
tetapi tidak dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). Sel prokariotik
mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya)
dari sel eukariotik.
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain
membran plasma yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga
terdapat sistem membran dalam (internal) yang membatasi organel- organel
di bagian dalam sel dengan sitoplasma (lihat Gambar 2.2). Nukleus (inti)
dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya
terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi
oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya,
yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel
menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel
eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa
ruang.
Sel Tumbuhan
Sel Hewan
Secara ringkas, perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik dapat dilihat
pada Tabel 2.1
Tabel 2.1. Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik
Keterangan: - (tidak ada); + (ada)
4
Plasmodesmata
BAB III
KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:
Sel pertama sekali ditemukan Ilmuwan Inggris, Robert Hooke (1665)
dengan meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri dari
ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding disebut sel. Pada tahun 1839,
seorang biolog Perancis, Felix Durjadin menemukan isi penyusun dalam
rongga sel disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-
1869) mengadakan perubahan nama sarcode menjadi protoplasma.
Theodore Schwann (1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman dan Mathias
Schleiden (1804-1881), pakar botani Jerman mengemukakan bahwa tubuh
hewan dan tumbuhan terdiri atas sel-sel. Robert Brown (1831), seorang
biolog Skotlandia menemukan inti (nukleus). Max
Schultze (1825-1874), seorang pakar anatomi mengemukakan
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Rudolf Virchow mengatakan
sel berasal dari sel Omnis Cellula Cellula.
Sel dibedakan atas beberapa bentuk, diantaranya berdasarkan keadaan
inti sel (sel eukariotik dan prokariotik), berdasarkan keadaan kromosom dan
fungsinya (sel somatik dan reproduktif), berdasarkan sifatnya (bagian hidup
dan bagian yang mati).
Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma,
dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, apartus golgi, plastida, vakuola sentral dan nukleus).
Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel, sitoplasma dan
organelorganel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan
bentuknya tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa,
terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom
dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir
plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
Makhluk hidup memiliki ciri-ciri utama sebagai berikut: dapat
melakukan nutrisi, transportasi, respirasi, ekskresi, sintesis, pertumbuhan
dan perkembangan, regulasi, iritabilitas, reproduksi, adaptasi, interaksi,
memiliki bentuk dan ukuran tertentu, serta terdiri dari sel. Virus
merupakan jembatan antara makhluk hidup dan benda mati.