Makalah Sistem Informasi
Makalah Sistem Informasi
Disusun oleh :
JURUSAN S1 FARMASI
TULUNGAGUNG
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………........ii
BAB I Pendahuluan...........................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................13
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, sistem informasi yang digunakan lebih berfokus pada system informasi
berbasis komputer (computer-based information system ). Harapan yang ingin diperoleh
dalam system informasi tersebut adalah bahwa dengan menggunakan teknologi informasi
atau sistem informasi berbasis komputer, informasi yang dihasilkan dapat lebih akurat,
berkualitas, dan tepat waktu. Sistem informasi berbasis komputer menggunakan teknologi
komputer untuk memproses data menjadi informasi yang memiliki arti, ada perbedaan yang
cukup tajam antara komputer dan program komputer di satu sisi dengan system informasi di
sisi lainnya. Komputer dan perangkat lunak komputer yang tersedia merupakan fondasi
teknis, alat, dan material dari system informasi modern. Komputer dapat dipakai sebagai
untuk menyimpan dan memproses informasi. Program komputer atau perangkat lunak
komputer merupakan seperangkat instruksi operasi yang mengarahkan dan mengendalikan
pemrosesan informasi.
Sistem informasi farmasi adalah sebuah sistem yang diorganisir untuk pengumpulan,
pengolahan, pelaporan, dan penggunaan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi
diperoleh dari pengumpulan dokumen atau catatan farmasi. Formulir pelaporan dan laporan
umpan balik atau laporan analisisa Pelayanan Farmasi merupakan salah satu pelayanan utama
yang menunjang kegiatan pelayanan di lingkungan rumah sakit dalam menjalankan fungsinya
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pada masa yang akan datang beberapa
konsep baru telah disepakati untuk digunakan di lingkungan Divisi Farmasi. Hal pertama
yang diperkenalkan dan akan dilaksanakan adalah order manajemen yaitu pemanfaatan
pelayanan permintaan dan penyampaian hasil pemberian obat dengan memanfaatkan fasilitas
komputer secara online. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh semua unit pengguna. Status
atau proses permintaan layanan termasuk hasil pemberian obat dapat dipantau / dilihat
langsung melalui fasilitas komputer.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Terdiri dari dua kata yaitu system dan informasi. Sistem sendiri berarti gabungan dari
beberapa sub system yang bertujuan untuk mencapai suatu tujuan. Informasi berarti sesuatu
yang mudah dipahami oleh si penerima.
Sistem Informasi memiliki makna sistem yang bertujuan menampilkan informasi. Pada jaman
dahulu sebelum sistem komputer ada, maka sistem informasi ini telah lebih dahulu ada dan
berjalan dengan baik.
Jadi sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu
organisasi yaitu operasi, instalasi, perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem
Informasi Manajemena dalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal
manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasiyang
mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untukmenghasilkan,
menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi gunamendukung pengambilan
keputusan mengenai penjualan.
3
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting daripada
elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen
4
Merupakan kumpulan dari file data yang saling berhubungan yang
diorganisasisedemikian rupa agar dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Blok kendali
Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal-hal yang
dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan dapat
langsung diatasi.
5
4. Decision Support Systems (DSS)
DSS hampir sama dengan SIM karena menggunakan basis data sebagai sumber data.
DSS bermula dari SIM karena menekankan pada fungsi mendukung pembuat keputusan
diseluruh tahap-tahapnya, meskipun keputusan aktual tetap wewenang eksklusif pembuat
keputusan.
5. Sistem Ahli (ES) dan Kecerdasan Buatan (AI)
AI dimaksudkan untuk mengembangkan mesin-mesin yang berfungsi secara cerdas.
Dua cara untuk melakukan riset AI adalah memahami bahasa alamiahnya dan
menganalisis kemampuannya untuk berfikir melalui problem sampai kesimpulan
logiknya. Sistem ahli menggunakan pendekatan-pendekatan pemikiran AI untuk
menyelesaikan masalah serta memberikannya lewat pengguna bisnis. Sistem ahli (juga
disebut knowledge-based systems) secara efektif menangkap dan menggunakan
pengetahuan seorang ahli untuk menyelesaikan masalah yang dialami dalam suatu
organisasi. Berbeda dengan DSS, DSS meningalkan keputusan terakhir bagi pembuat
keputusan sedangkan sistem ahli menyeleksi solusi terbaik terhadap suatu masalah
khusus. Komponen dasar sistem ahli adalah knowledge-base yakni suatu mesin
interferensi yang menghubungkan pengguna dengan sistem melalui pengolahan
pertanyaan lewat bahasa terstruktur dan antarmuka pengguna.
6. Group Decision Support Systems (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work
Systems (CSCW)
Bila kelompok perlu bekerja bersama-sama untuk membuat keputusan semi-
terstruktur dan tak terstruktur, maka group Decision Support Systems membuat suatu
solusi. GDSS dimaksudkan untuk membawa kelompok bersama-sama menyelesaikan
masalah dengan memberi bantuan dalam bentuk pendapat, kuesioner, konsultasi dan
kenario. Kadang-kadang GDSS disebut dengan CSCW yang mencakup pendukung
perangkat lunak yang disebut dengan “groupware” untuk kolaborasi tim melalui
komputer yang terhubung dengan jaringan.
7. Executive Support Systems (ESS)
ESS tergantung pada informasi yang dihasilkan TPS dan SIM dan ESS membantu
eksekutif mengatur interaksinya dengan lingkungan eksternal dengan menyediakan
grafik-grafik dan pendukung komunikasi di tempat-tempat yang bisa diakses seperti
kantor.
6
2.5 Sistem Informasi dalam bidang Farmasi
Sistem informasi farmasi adalah sebuah sistem yang diorganisir untuk pengumpulan,
pengolahan, pelaporan, dan penggunaan informasi untuk pengambilan keputusan.
Informasi diperoleh dari pengumpulan dokumen atau catatan farmasi. Formulir pelaporan
dan laporan umpan balik atau laporan analisisa Pelayanan Farmasi merupakan salah satu
pelayanan utama yang menunjang kegiatan pelayanan di lingkungan rumah sakit dalam
menjalankan fungsinya untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sistem informasi farmasi dapat merupakan alat yang berguna untuk pengawasan,
menyediakan data untuk memonitoring. Sistem informasi manajemen farmasi yang baik,
efektif digunakan untuk pengolahan data, yang meliputi:
a. Pengolahan data dengan meringkas data.
b. Penyajian informasi dalam bentuk grafis, yang memudahkan pemahaman.
c. Pemahaman informasi untuk mengidentifikasi kecenderungan dan masalah-masalah
potensial.
d. Langkah dalam merespon hasil baik positif maupun negatif.
A. Penerapan Sistem Informasi Farmasi di Apotek
Salah satu contoh penerapan system informasi farmasi di apotek adalah menggunakan
Sistem Informasi Management (SIM) Apotek, dimana program aplikasi yang dapat
digunakan adalah dengan menggunakan Visual Basic 6.0 dan SQL Server 2000.Sistem
Informasi Manajemen Apotek merupakan sistem informasi pencatatan obat dan alat
kesehatan di Apotek. Dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Apotek alur obat
mulai dari penerimaan, pencatatan di gudang obat dan penjualan ke pasien terekam dalam
database sehingga stok opname dapat dilakukan secara otomatis dan real time.
SIM apotek dibuat untuk menangani bagian point of sales kasir dan inventori dari suatu
apotek, yaitu dengan cara menyediakan kemampuan untuk menangani transaksi beli dan jual
secara resep dan non resep. Juga untuk menyajikan laporan laporan sehingga keputusan yang
diambil manajer lebih tepat sasaran. Sistem aplikasi ini dirancang untuk digunakan secara
mudah baik dengan keyboard dan mouse atau dengan barcode scanner sebagai alat
memasukkan data. Sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat.
Kelebihan – kelebihan yang diperoleh apotek dengan menggunakan SIM ini adalah :
7
Apotek dengan SIM Apotek tanpa SIM
Membutuhkan waktu yang lebih singkat Membutuhkan waktu lebih lama dalam
dalam melayani transaksi pembayaran, melayani transaksi pembayaran, karena
karena SIM atau mesin kasir dapat harus dihitung secara manual atau dengan
menghitung secara automatis kalkulator.
Pemantauan inventori / stok obat yang Memerlukan waktu untuk
memantau
ada dapat dilakukan secara cepat inventori stok obat yang ada (stock
opname).
Pengambilan keputusan yang lebih tepat Memerlukan waktu dalam pembuatan
sasaran, misalnya pemilihan produk / laporan – laporan, karena karyawan harus
obat obat mana saja yang lebih membuka kembali data-data yang ada,
diperbanyak karena dengan sehingga pekerjaan menjadi kurang efektif.
1. menggunakan laporan statistik, bisa Kemungkinan adanya data – data yang
diketahui produk / obat obat mana saja hilang karena tidak / lupa tercatat.
yang paling diminati masyarakat.
Laporan Standar SIM Apotek terdiri dari 25 macam laporan yaitu :
a. Penjualan (informasi produk produk yang dijual di group per hari),
b. Penjualan / Kategori
c. Pembelian,
d. Kredit Jatuh Tempo (untuk pembelian produk secara kredit),
e. Keuntungan,
f. Hutang,
g. Piutang,
h. Stok Reorder (untuk informasi produk produk yang harus di order ulang),
i. Stok Opname (informasi produk produk yang dikurangi atau ditambahi secara manual saat
stok opname),
j. Produk Expired,
k. Data Instansi,
l. Data Dokter,
m. Komisi Per Dokter,
n. Komisi Per Obat (untuk komisi akan ada data bila di data produk diisikan persentase komisi
yang harus diberikan kepada dokter yang memberikan resep produk tersebut),
o. Pasien Per Dokter,
p. Data Pelanggan,
8
q. Data Supplier
r. Data Produk
s. Data Racikan
t. Data Obat Sejenis
u. Retur Penjualan
v. Retur Pembelian
w. Data Nilai Produk
x. Penjualan Resep Tunai Dengan Data Nomor Resep
y. Penjualan Resep Kredit (karyawan)Dengan Data Nomor Resep
a. Sekuriti, untuk memberi hak akses kepada pengguna, apakah dia hanya bisa
menangani transaksi penjualan saja, pembelian saja, apakah bisa membuat laporan
dll),
b. Options, yaitu menu untuk setting applikasi, misal nomer invoice berikutnya, alamat
apotik, persentase PPn dll,
c. Aktivitas Pengguna, yaitu History login (pencatatan tanggal dan jam pemakaian
applikasi oleh setiap pengguna),
d. Histori Pembelian, baik secara transaksi (untuk melihat item item apa saja yang
dibeli) maupun per-item (kapan saja item tersebut dibeli),
e. Histori Penjualan baik secara transaksi maupun per-item,
f. Histori Arus Barang, yaitu informasi mendetail mengenai keluar masuk item barang
g. Histori Penghapusan Transaksi
h. Histori Pemesanan, untuk melihat informasi pembuatan surat pemesanan ke supplier.
i. Histori Perubahan Harga
j. Stok Opname, yaitu penyesuaian jumlah produk yang dicatat dalam sistem dengan
jumlah sebenarnya, baik penambahan maupun pengurangan)
k. Stok Reorder, yaitu informasi mengenai produk produk mana saja yang harus di
order ulang.
l. Posisi Stok , yaitu semacam kartu stok yang akan menginfokan jumlah saat terjadi
perubahan item baik pembelian, penjualan retur maupun stok opname.
9
m. Layar Peringatan/Alert, yaitu informasi mengenai item yang akan kadaluarsa dan
harus di tambah karena memiliki jumlah dibawah batas stok minimal
2. Outlet
Outlet merupakan Aplikasi yang otoritas penggunanya hanya oleh Assiten Apoteker yang
masing - masing telah di beri password untuk log-in, aplikasi ini digunakan untuk menunjang
semua proses penginputan resep.
3. Elektronik resep ( E-Resep)
Merupakan sistem peresepan secara elektronik yang terhubung langsung oleh internet
jaringan lokal ke apotek yang bekerjasama dengan dokter yang bersangkutan, aplikasi ini
juga telah digunakan beberapa apotek yang menerapkan SIM.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media
11
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi
penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang
lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan.
Sistem informasi farmasi adalah sebuah sistem yang diorganisir untuk pengumpulan,
pengolahan, pelaporan, dan penggunaan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi
diperoleh dari pengumpulan dokumen atau catatan farmasi.
3.2 Saran
Sistem informasi itu penting dalam kehidupan. Sehingga setiap orang terutama
pekerja kantor harus memahami implikasi terhadap perubahan dalam teknologi informasi
sebagai ganti dari merencanakan untuk menghadapinya, dan menggunakan perubahan
tersebut sebagai suatu keunggulan kompetitif.
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, H., 2007., Perencanaan Dan Aplikasi Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta.
Gordon B. Davis, Management Information System: Conceptual Foundation, Structure, and
Development, McGraw-Hill International Book Company, Aucklland dll.,1974,
halaman 32
Jogiyanto, H., 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Penerbit Andi Offset. Yogyakarta.
12
Retnowati, N. D., 2010, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal, Studi Kasus PT Intan
Pariwara Klaten, Jurnal Buana Informatika Volume I Nomor.2-Juli 2010,Universitas
Atma Jaya, Yogyakarta.
13