Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Mila Zaskia
2008159
c. Factor Plasenta
Factor plasenta disebabkan oleh : hidramnion, plasenta previa, solusio plasenta,
sindrom tranfusi bayi kembar (sindrom parabiotik), ketuban pecah dini.
d. Factor Lingkungan
Lingkungan yang berpengaruh antara lain : tempat tinggal didataran tinggi, terkena
radiasi, serta terpapar zat beracun.
C. Klasifikasi
Ada beberapa cara dalam mengelompokkan BBLR menurut [ CITATION pro10 \l 1033 ]:
a. menurut harapan hidupnya
- Bayi berat lahir rendah (BBLR)dengan berat lahir 1500-2500 gram
- Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) dengan berat lahir 100-1500 garam
- Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) dengan berat lahir kurrang dari 1000
gram
b. menurut masa gestasinya
1) Prematuritas Murni
Prematuritas murni adalah bayi dengan usia kehamilan,37 minggu dan
mempunyai berat badan sesuai masa gestasi/usia kehamilan atau disebut juga
Neonatus Kurang Bulan-Sesuai Masa Kehamilan (NKB-SMK). Karakteristik
yang dapat ditemukan pada premature murni adalah :
a. Berat badan kurang dari 2500gram, panjang badan kurang dari 45 cm, lingkar
kepala kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm.
b. Gerakan kurangb aktif, otot msih hipotonis
c. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
d. Kepala ebih besar dari badan rambut tipis dan halus
e. Tulang-tulang tengkorak lunak, fontanela besar dan sutura besar
f. Telinga sedikit tulang rawannya dan berbentuk sederhana
g. Jaringan payudara tidak ada dan putting kecil
h. Pernapasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnu
i. Kulit tipis dan transparan, lanugo (bulu halus) banyak terutama pada dahi dan
pelipis dahi dan lengan
j. Lemak subkutan kurang
k. Genetalia belu sempurna, pada wanita labia minora belum tertutup oleh labia
mayora
l. Reflek menghisap dan menelan serta reflek batuk masih lemah
m. Bayi premature lebih mudah sekali mengalami infeksi karena daya tahan
tubuh masih lemah, kemampuan leukosit masih kurang dan pembentukan
antibody belum sempurna. Oleh karena itu tindakan prefentif sudah dilakukan
sejak antenatal sehingga tidak terjadi persalinan dengan prematuritas(BBLR)
D. Patofisiologi/ Phatways
Semakin kecil dan semakin premature bayi itu maka akan semakin tinggi resiko gizinya.
Beberapa factor yang memberikan efek pada maslah gizi.
a. Menurunnya simpanan zat gizi padahal cadangan makanan didalam tubuh sedikit,
hamper semua lemak, glikogen dan mineral seperti zatbesi, kalsium, fosfor dan seng
dideposit selam 8 jam minggu terakhir kehamilan. Dengan demikian bayi preterm
mempunyai potensi terhadap peningkatan hipoglikemia, anemia, dll. Hipoglikemia
menyebabkan bayi kejang terutama pada bayi BBLR Premature.
b. Kurangnya kemampuan untuk mencerna makanan. Bayi preterm mepunyai lebih
sedikit simpanan garam empedu, yang diperlukan untuk mencerna dan mengansorbsi
lemak dibandingkan dengan bayi aterm.
c. Belum matang fungsi mekanis dari saluran pencernaan, koordinasi antara reflex hisap
dan menelan belum berkembang dengan baik sampai kehamilan 32-34 minggu,
padahal bayi BBLR kebutuhan nutrisinya lebih tinggi karena target pencapaian BB
nya lebih besar. Penundaan pengosongan lambung dan buruknya motilitas usus terjadi
pada bayi preterm.
d. Paru yang belum matang dengan peningkatan kerja napas dan kebutuhan kalorinyang
meningkat
e. Potensial untuk kehilangan panas akibat luas permukaan tubuh tidak sebanding
dengan BB dan sedikitnya lemak pada jaringan dibawah kulit. Kehilangan panas ini
akan meningkatkan kebutuhan kalori.
E. Pengkajian Keperawatan
Tanggal pengkajian : 12 Desember 2018
1. Identitas
a. Nama : ByNy. S
b. TTL : Semarang, 28 November 2018
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Nama ayah : Tn. A
e. Umur : 34 tahun
f. Nama ibu : Ny. S
g. Umur : 32 tahun
h. Agama : Islam
i. Pendidikan ayah : SMA
j. Pendidikan ibu : SMA
k. Pekerjaan ayah : Swasta
l. Pekerjaan ibu : ibu rumah tangga
m. Suku kebangsaan : Jawa, Indonesia
n. Alamat : Semarang
o. Diagnose medis : BBLR
p. No RM : 117764
2. Keluhan utama
Ibu bayi mengeluh bayinya saat lahit memiliki berat badan rendah yaitu 1700 gram.
3. Riwayat kesehatan sekarang
Bayi dirawat di inkubator, tangisan kencang, gerak aktif, bibir kering, tidak ada
kejang, berat badan bayi naik turun.
4. Riwayat persalinan
a. BB/TB ibu : 47 kg/164 cm
b. Keadaan umum : compos mentis
c. Jenis persalinan : Spontan
d. Indikasi : PEB (Pre Eklamsi Berat)
e. Komplikasi persalinan ibu : ibu menderita hipertensi
f. Lamanya ketuban pecah : ketuban pecah bersamaan dengan bayi lahir
g. Persalinan di : ruang bersalin/VK
h. Tanda Vital : 150/90 mmHg
i. Proses persalinan: kala I berlangsung selama 5 jam, kala II berlangsung selama 2
jam
j. Fetus : janin dengan BB rendah, kondisi ekstremitas lengkap,
anggota tubuh lengkap, menangis setelah beberapa menit lahir
k. Kondisi ketuban : air ketuban jernih
8. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah rutin tanggal 28 november 2018
F. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tidak adekuat, prematuritas,
status imun menurun
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidak
mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas.
DAFTAR PUSTAKA
Keluarga, D. B. (2008). Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emerenci Dasar (PONED).
Jakarta: Depkes RI.
Mansjoer, A. d. (2001). Kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid 1. Jakarta : EGC.
proverawati, a. S. (2010). Berat Badan Lahir Rendah DLkpi:Asuhan pada BBLR. Jakarta: Pustaka Tarbiyah
Baru.
Pudjiadi Antonius, H. H. (2010). Pedoman Pelayan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta: IDAI.