Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PELEDAKAN BATUAN CARA LISTRIK

Kegiatan Belajar 1. SOP Peledakan dilaksanakan di tambang terbuka dan


tambang bawah tanah. Adapun jenis-
Batuan Cara listrik jenis alat bor yang digunakan banyak
ragamnya, yaitu tumbuk (percussing),
A. Persiapan Peledakan putar (rotary) dan kombinasi tumbuk
1. Persiapan sebelum pengeboran dan putar (rotary - percussing).
tambang terbuka
Pemboran merupakan suatu Dalam suatu operasi peledakan
kegiatan dalam membuat lubang batuan, kegiatan pemboran
ledak terhadap batuan yang akan merupakan pertama kali yang
dibongkar dengan menggunakan alat dilakukan dengan tujuan untuk
bor yang sesuai dengan jenis gaya membuat sebuah lubang ledak
yang dipakai dalam memecahkan dengan geometri dan pola yang sudah
batuan pada waktu pemboran. Teknik tertentu pada masa batuan, yang
pemboran yaitu bagaimana kita dapat selanjutnya akan diisi dengan bahan
membor dengan menguntungkan peledak yang akan diledakan.
(kecepatan pemboran tinggi,
waktunya pendek, biayanya murah Peledakan itu sendiri bertujuan
dan kedalamanya besar/tinggi). untuk membongkar batuan atau
Berdasarkan tujuannya, pemboran material yang keras dengan
dapat dibagi atas 3 bagian besar menggunakan campuran bahan-
yakni: bahan kimia untuk memicu terjadi
a. Pemboran Eksplorasi peledakan. Kegiatan peledakan pada
b. Pemboran Eksploitasi (pemboran penambangan batubara dilakukan
produksi) dengan tujuan menunjang operasi

c. Pemboran untuk keperluan teknik penggalian yang dilakukan Excavator.

sipil
a. Persiapan sebelum pemboran

Pekerjaan pemboran dilakukan pada tambang terbuka


untuk beberapa tujuan antara lain Adapun kondisi batuan yang
pemboran untuk lubang ledak, akan digali atau dimanfaatkan
pemboran air dan pemboran inti bermaca-macam karakteristik,
(coring). Pemboran untuk lubang tekstur, struktur dan
ledak dan pemboran inti dapat kekerasannya, maka dalam

1
usaha-usaha tersebut perlu digunakan adalah “Staggered ‘V’
diterapkan suatu metode yang Cut”.
tepat. Misalnya terhadap batuan
yang keras (andesit), maka proses Kinerja suatu mesin bor
pemanfaatannya dapat dilakukan dipengaruhi oleh faktor-faktor sifat
dengan metode peledakan. Tetapi batuan yang di bor, rock
sebelum pelaksanaan keputusan drillability, geometri pemboran,
pekerjaan peledakan, perlu umur dan kondisi mesin bor, dan
dipertimbangkan terlebih dahulu ketrampilan operator .
adanya fakto-faktor pemilihan 1) Sifat batuan
bahan peledak dan factor-faktor Sifat batuan yang
teknis yang mempengaruhi hasil berpengaruh pada penetrasi
dari suatu proses tersebut, dan sebagai konse- kuensi
sehingga ketetapan pekerjaan pada pemilihan metode
dapat tercapai. pemboran.
a) Kekerasan
Metode pemboran yang Kekerasan adalah
utama dipergunakan dalam tahanan dari suatu
tambang terbuka atau quarry bidang permukaan halus
adalah pemboran vertikal atau terhadap abrasi.
miring. Dalam pekerjaan tambang, Kekerasan dipakai untuk
pemboran ini dilakukan untuk mengukur sifat-sifat
media bahan peledak. Sehingga teknis dari material
dapat difungsikan sebagaimana batuan dan juga dipakai
mestinya dan juga pemboran ini untuk menyatakan
sangat berpengaruh terhadap berapa besarnya
bentuk permukaan tambang tegangan yang
khususnya bentuk bench yang diperlukan untuk
diledakkan. Oleh karena itu, agar menyebabkan kerusakan
hasil dari suatu proses peledakan pada batuan. Kekerasan
baik itu dilihat dari fragmentasi merupakan suatu fungsi
batuan dan kondisi daritambang dari kekerasan,
yang terbentuk terkoordinasi Komposisi butiran
dengan baik, maka pola pemboran mineral, serta merupakan
yang baik, aman dan efisien hal yang utama harus
adalah “Staggered Dill Pattern” diketahui, karena setelah
dan pola peledakan yang mata bor menetrasi
batuan, maka akan
2
menentukan tingkat porositas, jenis
kemudahan pemboran. perpindahan dan
besarnya beban yang
b) Kekuatan (Strength) diterapkan. Nilai modulus
Pada prinsipnya elastisitas untuk batuan
kekuatan batuan yang sangat rendah, hal
tergantung pada ini disebabkan komposisi
komposisi mineral. Di mineral dengan
antara mineral – mineral tekturnya, seperti
yang terkandung di modulus elastisitas pada
dalam batuan, kwarsa arah yang sejajar bidang
yang terkompak atau perlapisan selalu lebih
terkuat tekan mencapai besar dibandingkan
lebih 5,00 MPa, sehingga dengan arah tegak lurus.
semakin tinggi
kandungan kwarsa, akan d) Plastisitas
memberikan kekuatan Plastisitas batuan
yang meningkat. merupakan perilaku
batuan yang
c) Elastisitas menyebabkan deformasi
Sifat elatisiatas tetap setelah tegangan
dinyatakan dengan dikembalikan kondisi
modulus elatisitas atau awal, dimana batuan
modulus Young (E), dan tersebut belum hancur.
nisbah poisson (u) Sifat plastis tergantung
modulus elatisitas pada komposisi mineral
merupakan faktor penyusun batuan dan
kesebandingan antara diperbaharui oleh adanya
tegangan normal dengan pertambahan kwarsa dan
regangan relatif, mineral lain.
sedangkan nisbah
poisson merupakan e) Abrasitas
kesebandingan regangan Abrasitas adalah
lateral dan regangan sifat batuan yang
aksial. Modulus menggores permukaan
elastisitas sangat material lain, ini
tergantung pada merupakan suatu
komposisi mineralnya, parameter yang
3
mempengaruhi kehausan penyusutan batuan,
(umur) mata bor dan sehingga dapat di
batang bor. Kandungan klafikasikan berdasarkan
kwarsa dari batuan sifat-sifat, ikatan antar
biasanya petunjuk yang butir, bobot isi, dan
dipercaya untuk ukuran butir. Tekstur juga
mengukur kehausan mempengaruri
mata bor. pemboran. Jika butiran
(1) Kekerasan butir berbentuk lembaran,
batuan, batuan pemboran akan lebih sulit
dengan keberadaan di banding dengan
butiran kwarsa permukaan bulat seperti
mempunyai tingkat batu pasir. Sedangkan
abrasi yang tinggi. batuan mempunyai bobot
(2) Bentuk butir, bila isi rendah sehingga lebih
bentuk butir tersebut mudah jika dibor.
tidak teratur atau
lebih abrasive g) Struktur geologi
disbanding dengan Struktur geologi
bentuk bulat. seperti patahan, rekahan,
(3) Ukuran butir. kekar, bidang per-
(4) Porositas batuan. lapisan berpengaruh
(5) Ketidaksamaan, kepada penyesuaian
batuan poli mineral kelurusan lubang ledak.
sekalipun Adanya rekahan–
mempunyai rekahan dan rongga–
kekerasan sama rongga dalam batuan
akan abrasive seperti di batu gamping
karena sering mempersulit
meningkatkan kinerja pemboran, karena
permukaan kasar. batang bor dapat terjepit.

h) Karakteristik pecahan
f) Tekstur Karakteristik
Tektur suatu batuan pecahan dapat seperti
menujukan hubungan tingkah laku apabila batu
antara minieral-mineral di kenai palu. Masing–
masing tipe batuan
4
mempunyai karakteristik
pembongkaran yang
benareka ragam dan 4) Keterampilan Operator
derajat pembongkaran Keterampilan operator
berhubungan dengan tergantung pada individu
tektur, komposisi mineral masing-masing yang dapat
struktur. diperoleh dari latihan dan
pengalaman kerja.
Jenis batuan menentukan
pemilihan dari alat bor, kekerasan 5) Geometri pemboran
dan komposisi mineral dari batuan Geometri pemboran
adalah faktor yang menyebabkan meliputi diameter lubang
cepat atau lambatnya keausan ledak, kedalaman lubang
mata bor (bit) dan batang bor (drill ledak, kemiringan lubang
steel) alat bor. Jenis batuannya ledak dan pola pemboran.
adalah batuan basa. Percussive a) Tinggi jenjang (L)
atau rotary-rushing, dipakai untuk Tinggi jenjang
batuan yang keras, rotary-cutting adalah parameter yang
dipakai untuk batuan sedimen. dihubungkan dengan
ukuran-ukuran lainnya.
2) Rock Drillability Pada tambang terbuka
Drilabilitas batuan adalah tinggi jenjang ditentukan
temperatur mudah tidaknya terlebih dahulu. Tinggi
mata bor melakukan jenjang maksimum
penetrasi ke dalam batuan. ditentukan oleh peralatan
Drilabilitas batuan merupakan bor yang tersedia,
fungsi dari sifat batuan misalnya panjang batang
seperti komposisi mineral, bor (drill road) dan
tekstur, ukuran butir dan ukuran alat bor (rock
tingkat pelapukan. drill). Dalam tambang
terbuka dan quarry
3) Umur dan Kondisi Mesin bor diusahakan tinggi jenjang
Umur dan kondisi mesin ditentukan terlebih
bor sangat berpengaruh, dahulu, dengan beracuan
karena semakin lama umur pada peralatan bor yang
alat bor maka pemakaian tersedia. Tinggi jenjang
kemampuan alat semakin jarang melebihi 15 meter,
turun.
5
kecuali ada Diamaeter lubang ledak
pertimbangan lain. berpengaruh pada
penutupan burden dan
b) Diameter lubang ledak jumlah bahan peledak
(D) yang dipakai pada setiap
Diameter Lubang lubang ledak.
Ledak, faktor penting
dalam menentukan c) Kemiringan lubang Ledak
ukuran diameter lubang Kemiringan lubang
ledak adalah besarnya ledak secara teoritis ada
target produksi. Diameter dua, yaitu lubang ledak
yang lebih besar akan tegak dan lubang ledak
memberikan laju produksi miring. Rancangan
yang tinggi. Faktor lain peledakan yang
yang mempengaruhi menerapkan lubang
pemilihan ukuran ledak tegak, maka
diameter lubang ledak gelombang tekan yang
adalah fragmentasi dipantulkan oleh bidang,
batuan yang dikehendaki sehingga kehilangan
dan batasan getaran gelombang tekan akan
yang diijinkan. cukup besar pada lantai
jenjang bagian bawah,
Pemilihan diameter hal ini dapat
lubang ledak secara menyebabkan timbulnya
tepat pada suatu tonjolan pada lantai
rancangan peledakan jenjang. Sedangkan pada
memerlukan dua bagian lobang ledak miring akan
pernilaian. Bagian membentuk bidang
pertama yaitu bebas lebih luas,
mempertimbangkan dari sehingga mempermudah
efek lubang ledak proses pecahnya batuan
terhadap fragmentasi, dan kehilangan
suara ledakan, batu gelombang tekan pada
terbang dan getaran lantai jenjang menjadi
tanah, sedangkan yang lebih kecil.
kedua adalah
mempertimbangkan
faktor ekonominya.
6
 Dinding jenjang
dan lantai
jenjang yang
dihasilkan relatif
rata.

(2) Kerugian dari lubang


Sumber: www.google.com ledak miring adalah
Gambar 1.1 Lubang Ledak tegak sebagai berikut:
 Pada pemboran
lubang ledak
dalam, sudut
devisiasi yang
dibentuk
semakin besar.
 Mengalami
kesulitan dalam
sumber : www.google.com pengisian bahan
Gambar 1.2. Lubang Ledak Miring
peledak.
Keuntungan dan  Kesulitan dalam
kerugian dari penempatan
penggunaan kedua sudut
sistem tersebut sebagai kemiringan yang
berikut sama antara
(1) Keuntungan dari lubang ledak,
lubang ledak miring serta dibutuhkan
adalah: banyak ketelitian
 Fragmentasi dari dalam
hasil tumpukan pembuatan
peledakan yang lubang ledak,
dihasilkan lebih sehingga
baik, karena membutuhkan
ukuran burden pengawasan
sepanjang yang ketat.
lubang yang
dihasilkan relatif
seragam

7
(3) Keuntungan lubang d) Burden (B)
ledak tegak adalah Burden merupakan
sebagai berikut: jarak tegak lurus antara
 Pemboran yang lubang tembak terhadap
dilakukan lebih bidang bebas yang paling
mudah dan dekat. Burden
akurat. merupakan dimensi yang
 Untuk tinggi terpenting didalam
jenjang sama peledakan, karena
lubang ledak burden digunakan untuk
akan lebih menentukan geometri
pendek jika peledakan yang lainnya.
dibanding Dalam menentukan
dengan lubang burden ada beberapa hal
ledak miring. yang harus diperhatikan
antara lain:
(4) Kerugian lubang (1) Burden harus
ledak tegak adalah merupakan jarak dari
sebagai berikut: muatan (charges)
 Kemungkinan tegak lurus terhadap
akan timbul free face terdekat
tonjolan pada dan arah dimana
lantai jenjang. pemindahan akan
 Kemungkinan terjadi.
timbulnya (2) Besarnya burden
retakan tergantung dari
kebelakang karakteristik batuan,
jenjang (back karakteristik bahan
break) dan peledakan dan
getaran tanah parameter lainnya.
lebih besar.
 Lebih banyak e) Spacing (S)
menghasilkan Spasing adalah jarak
bongkahan pada antar lubang tembak
daerah dalam satu baris dan di
stemming. ukur sejajar terhadap
dinding teras (jenjang),
hal-hal yang harus
8
diperhatikan dalam terdapat “ joint ”yang
penentapan spacing letaknya tidak saling
adalah: tegak lurus.
(1) Pola peledakan yang (5) Spacing = 1,15B,
ditetapkan. untuk peledakan
(2) Fragmentasi yang di yang menggunakan
inginkan. pola “Equilateral”
(3) Besarnya burden. daan berurutan pada
(4) Delay interval. garis yang sama.
(5) Kedalaman lubang (6) Spacing = 1,2 - 1,4B,
tembak. untuk peledakan
beruntun dalam satu
Berdasarkan cara garis yang sama.
urutan peledakannya,
pedoman penentuan f) Subdrilling
spacing adalah sebagai Subdrilling adalah
berikut : kelebihan panjang lubang
(1) Spacing = 2B, untuk tembak yang terdapat di
peledakan serentak bawah lantai teras
dalam satu baris. (jenjang) yang
(2) Spacing = 1B , untuk mempunyai panjang lebih
peledakan berurutan kurang 0,3 B, tujuan
dalam satu baris pembuatan subdrilling
dengan selang waktu adalah untuk
yang lama (second mendapatkan
delay). permukaan lantai teras
(3) Spacing = 1 - 2B, yang baik dan tidak
bila lubang-lubang terjadi tonjolan (toe) pada
dalam satu baris di permukaan lantai
ledakan secara tersebut setelah
beruntun dengan peledakan, sehingga
selang waktu yang kegiatan tidak
singkat (milli second mengganggu aktivitas
delay). selanjutnya.
(4) Spacing = 1,2 - 1,8B,
untuk peledakan 6) Pola Pemboran
pada batuan yang Pola pemboran
merupakan salah satu
9
tahapan yang penting dalam
pelaksanaan oprasi
peledakan. Penerapan pola
pemboran tertentu akan
mempengaruhi jumlah batuan
yang akan diperoleh per
meter pemboran. Secara
garis besar pola pemboran Sumber : Document Diklat Teknik Pemberaian Pada
Penambangan Bahan Galian
yang pakai pada kegiatan Gambar 1.4. Sketsa Pola Pengeboran
pemboran adalah : Peledakan Pada Tambang Terbuka

Pola pemboran sejajar


a) Pola pemboran sejajar
adalah pola penempatan
(paralel pattern)
lubang – lubang ledak yang
i. Bujur Sangkar (square
sejajar pada setiap kolomnya.
pattern)
Pada pola bujur sangkar
ii. Empat Persegi Panjang
ukuran spasi dan burden
(Rectangular
mempunyai ukuran yang
Pattern)
sama panjang. Pola
peledakan yang tepat untuk
b) Pola pemboran selang-
pola ini adalah pola
seling (srtaggred pattern)
peledakan V delay atau
system penyalaan beruntun.
Sedangkan pola pemboran
empat persegi pajang dimana
ukuran spasi dalam satu baris
lebih besar dari jarak burden
yang membentuk pola
persegi panjang
Sumber : Document Diklat Teknik Pemberaian Pada
Penambangan Bahan Galian
Gambar 1.3. Sketsa Pola Pengeboran Pada pola persegi
Peledakan Pada Tambang Terbuka
panjang daerah yang tidak
terkena pengaruh ledakan
cukup besar sehingga hasil
fragmentasinya kurang baik.
Biasanya pola peledakan
persegi panjang di
kombinasikan dengan pola

10
peleakan baris demi baris sehingga batuan yang
(delay row by row). tidak terkena
pengaruh ledakan
Sedangkan pola kecil.
pengeboran selang - seling  Delay yang digunakan
adalah penempatan lubang tidak terlalu banyak
ledak secara selang - seling karena dalam satu
pada setiap kolomnya. Pola baris atau row lubang
ini lebih dikenal pola ledak diberi nomor
pemboran zig - zag, pola ini delay yang sama.
pada umumnya
dikombinasikan dengan delay Sedangkan kerugian dari pola
row by row. Keuntungan pola pemboran tersebut adalah :
pemboran : 1) Pola Pemboran Bujur
1) Pola Bujur Sangkar Sangkar
 Lebih mudah dalam  Volume batuan yang
menentukan titik yang terkena pengaruh
akan dibor, karena ledakan lebih besar
ukuran spasi dan sehingga
burdennya sama kemungkinan pada
sehingga penempatan hasil peledakan masih
alat bor tidak ditemukan bongkahan
membutuhkan waktu batuan (boulder).
yang lama.  Secara teoritis,
 Pengaturan waktu semakin banyak
tunda peledakan pada lubang ledak semakin
pola Bujur sangkar banyak pula nomor
adalah V delay, delay.
sehingga hasil
peledakan terkumpul 2) Pola pemboran Selang-
pada suatu tempat seling.
tertentu.  Kesulitan dalam
penempatan titik bor,
2) Pola pemboran selang- karena titik bor yang
seling. dibuat tidak sejajar
 Dapat memberikan dengan baris yang
keseimbangan berlainan.
tekanan yang baik
11
 Hasil peledakan akan 7) Merencanakan Pemboran
menyebar karena Adapun tahapan-tahapan
peledakanya serentak yang dilakukan dalam
pada garis yang sama melaksanakan pemboran
tapi pada baris yang adalah sebagai berikut :
berlainan diledakkan a) Pembersihan atau
secara tunda. meratakan areal, yang
mana bertujuan untuk
Dalam merencanakan mempermudah
pola pemboran yang akan pergerakan mesin bor
digunakan dilapangan, ada dari satu lobang ke
beberapa faktor yang harus lobang yang lainya.
dipertimbangkan, antara lain b) Pemasangan tanda kerja
kondisi lapangan yang akan pada seam yang akan
di ledakan, jenis detonator dikerjakan, berupa plang
yang akan dipakai antara lain nama yang bertujuan
menyangkut panjang dari agar orang yang tak
detonator itu sendiri dan berkepentingan dilarang
banyak faktor lagi yang memasuki areal drill.
mempengaruhi. c) Pengukuran dan
penandaan titik
Berdasarkan hasil pemboran yang mana
penelitian dilapangan pada dilakukan oleh helper
jenis batuan kompak, atau orang yang
menunjukkan bahwa membantu dalam
fragmentasi hasil peledakan kelancaran kegiatan
menggunakan pola selang- pemboran, pengukuran
seling lebih baik dari pada pertama kali dari bidang
pola sejajar, hal ini bebas atau Free.
disebabkan energi yang
dihasilkan pada pemboran Pada persiapan sebelum
selang - seling jauh lebih pemboran pada tambang
optimal dalm mendistri- terbuka ada nama teknik
busikan energi peledakan profiling, yaitu pengukuran
yang bekerja dalam batuan. pada bidang bebas.
Tujuannya agar lubang ledak
mempunyai burden yang
sama sepanjang dinding
12
bidang bebas atau vemier sudut yang akan
kemiringan lubang ledak menunjukkan sudut
sejajar dengan kemiringan vertikal. Langkah-langkah
relatif bidang bebas atau pengukuran sudut
garis kemiringan semu vertikal sebagai berikut :
bidang bebas yang ekstrim (1) Posisikan sisi
tidak rata tersebut. kompas pada bìdang
miring yang akan
Untuk melakukan profiling diukur besar
diperlukan meteran panjang sudutnya.
yang diguiung dan alat (2) Putar engkol di
pengukur sudut. Sebagai bagian belakang
pengukur sudut gunakan atau punggung
kompas geologi, misalnya kompas, sehingga
kompas tipe “Brunton”, tipe vemier sudut vedikal
“Silva”, atau jenis kompas serta nivo tabung
geologi lainnya yang sejenis bergerak .
yang dapat mengukur sudut (3) Seimbangkan
vertikal. gelembung udara
pada nivo tabung,
a) Pengukuran sudut yaitu dengan
vertikal memposisikan
Kompas pengukur gelembung udara
sudut yang akan tersebut tepat
diuraikan berikut ini dìtengah-tengah .
adalah tipe Bruton (lihat (4) Angka sudut vertikal
gambar). Kompas Bruton antara 0°- 90°
dapat mengukur sudut terletak di bawah
horizontal (azimuth) vemier sudut vertical
maupun vertikal yang sekalìgus
(kemiringan). Namun sebagai
daiam pekerjaan profiling penunjuknya. Baca
kompas hanya digunakan dan Catatlah angka
untuk mengukur sudut sudut vertikal
vertikal saja. Pada tersebut.
bagian belakang kompas
terdapat engkol pemutar

13
Sumber : www.google.com
Gambar 1.5. Kompas Geologi Tipe Brunton

b) Pelaksanaan profiling terlihat pada Gambar


Area yang akan 1.6.a. Ketika dijumpai
diledakkan pada suatu suatu kondisi bidang
tambang terbuka sudah babas yang ekstrim tidak
ditentukan oleh rata, misalnya
supervisor atau melengkung ke dalam
pengelola peledakan (Gambar 1.6.b) atau
demikian pula dengan menjorok relativ luar
spasi, burden dan jumlah (Gambar 1.6.c), maka
baris (raw) . Juru Ledak profiling harus
harus memperhatikan dilaksanakan. Tujuannya
bentuk profil bidang agar lubang ledak
bebas sepanjang area mempunyai burden yang
yang akan diledakkan sama sepanjang dinding
karena bentuk ini akan bidang bebas atau
mempengaruhi kemiringan lubang ledak
fragmentasi hasil sejajar dengan
peledakan dan ada kemiringan 14 relative
kemungkinan berpotensi bidang bebas atau garis
terjadinya batu terbang kemiringan semu bidang
(fly rock). Bentuk profil bebas yang ekstrim tidak
bidang bebas yang rata tersebut. Arah
dikehendaki, yaitu yang pengeboran selanjutnya
mempunyai profil 14 dibuat dengan sudut
relative rata dan bagian kemiringan sesuai atau
atas (crest) sampai ke sejajar dengan
bawah (toe) seperti

14
kemiringan 15 relative
bidang bebas.

Sumber : Document Diklat Teknik Pemberaian Pada Penambangan Bahan Galian


Gambar 1.6 Beberapa Kenampakan Profiling Bidang Bebas.

Profiling dapat titik tertentu pada


dilakukan dengan cara lantaì jenjang dan
manual atau tentukan serta catat
menggunakan instrument panjangnya (pada
pengukur, misalnya Gambar 6.a lukiskan
theodolit, electronic oleh garis AC).
distance measurement Diperlukan minimal
dan alat ukur laser. dua orang, yaitu satu
Uraian di bawah ini orang memegang
terbatas hanya untuk meteran di bagian
pekerjaan profiling crest dan satu orang
secara manual dan lagi di lantai jenjang.
menggunakan meteran Utamakan
panjang dan kompas keselamatan kerja
geologi untuk mengukur terutama bagi
sudut. Langkah-langkah petugas yang berada
pekerjaan profiling di bagian crest.
manual adalah sebagai
berikut : (2) Ukur Kemiringan
(1) Tarik meteran dan garis AC
bagian atas jenjang menggunakan
(crest) menuju suatu kompas dengan

15
mengikuti prosedur lurus, oleh sebab itu
yang telah diuraikan diperlukan satu
sebelumnya. orang lagi untuk
Pengukuran sudut di mengukur sudut
upayakan pada kemiringan garis AC.
bentangan meteran Catat kemiringannya.
yang benar - benar

Sumber : Document Diklat Teknik Pemberaian Pada Penambangan Bahan Galian


Gambar 1.7. Ilustrasi Teknik Profiling Pada Peledakan Tambang Terbuka

Berikut langkah Supervisor atau


langkah teknik Pengelola
profiling pada Peledakan agar
peledakan tambang ditentukan
terbuka kemiringan
 Ukur dan catat relatif bidang
panjang bebas atau garis
mendatar dari AD.
titik C menuju  lnformasikan
toe atau titik D. kemiringan garis
 Serahkan AD kepada Juru
seluruh catatan bor, demikian
hasil juga dengan
pengukuran ke geometri
16
peledakan 1) Pengeboran lubang ledak
Iainnya hasil (blasthole drilling)
olahan 2) Pengisian lubang ledak
Supervisor. (charging)
3) Peledakan (blasting)
2. Persiapan sebelum pengeboran 4) Ventilasi (ventilation)
tambang bawah tanah 5) Pengamanan dinding lubang
Berbagai jenis Iubang bukaan di bukaan hasil peledakan dan
bawah tanah yang dibuat penyemenan dinding (scaling
menggunakan operasi pengeboran and grouting) bila di perlukan
dan peledakan, diantaranya 6) Pemuatan dan pengangkutan
terowongan {tunnel), drift, level, (loading and hauling)
sumuran vertikal (shaft), raise, dan 7) Mempersiapkan pengeboran
aktifitas penam-bangan. Pekerjaan untuk siklus baru (setting up
penting yang harus dilakukan oleh ol the new round)
Juru Ledak sebelum pengeboran
dilaksanakan, yaitu : Pengamanan dinding Iubang
a. pengamanan area yang akan bukaan hasil peledakan (scaling)
diledakkan untuk menjaga pada bagian dan dinding kanan-
keselamatan kerja salama kiri, sebaiknya dilakukan oleh Juru
pengeboran berlangsung, dan Ledak setelah udara di dalam
b. memberi tanda atan titik-titik lubang bukaan benar-benar
lubang bor disertai spesifikasinya, bersih dan nyaman. Tahapan
yaitu diameter, kedalaman, dan pengamanan tersebut adalah
kemiringan. sebagai berikut :
1) Siapkan dan gunakan tongkat
Namun, pada praktiknya dengan panjang tertentu
pekerjaan di atas biasa dilakukan (scaling bar) sebagai alat
bersama antara Juru ledak dan Juru untuk menjatuhkan batu yang
Bor dengan maksud untuk saling menggantung pada bagian
mengontrol demi keselamatan kerja atap dan kanan-kiri lubang
secara menyeluruh. bukaan yang masih
a. Pengamanan sebelum memungkinkan diupayakan
pengeboran di bawah tanah untuk dijatuhkan secara
Siklus pekerjaan pengeboran manual.
dan peledakan di bawah tanah 2) Seandainya terdapat bagian
dirangkum dalam beberapa atap atau dinding lubang
tahapan sebagai berikut : bukaan yang perlu
17
penyemenan (grouting) atau dan kedalaman lubang harus di
pemasangan baut batuan informasikan kepada Juru Bor.
(rock bolt) untuk memperkuat
stabilitasnya, segera laporkan Terdapat suatu alat pemberi
ke Supervisor atau Pengelola tanda posisi lubang bor di bawah
Peledakan untuk ditindak tanah secara elektonis, baik pada
Ianjuti agar siklus pembuatan pembuatan terowongan maupun
terowongan atau yang sumuran yang dinamakan
lainnya tidak terhambat. projektor pola pengeboran. AIat
3) Lakukan pemeriksaan akhir ini beroperasi menggunakan
untuk seluruh atap dan baterai dan dapat memberikan
dinding, setelah yakin tidak bayangan pola pengeboran pada
ada batu yang menggantung, permuka kerja sesuai dengan
laporkan hasilnya ke yang di rencanakan. Cara
Supervisor bahwa kondisi menggunakannya adalah :
lubang bukaan hasil 1) Letakkan projektor poia
peledakan aman. Dalam pengeboran di atas tripod
melakukan pekerjaan atau Kandaraan bawah
pengamanan di atas Juru tanah.
Ledak biasanya berdiri di atas 2) Tentukan dua titik sebagai
tumpukan hasil peledakan acuan pada permukaan keria
dan bergerak dari belakang (lihat Gambar 1.8.a dan
ke arah permuka kerja. 1.8.b)
3) Pola pengeboran untuk satu
b. Menandai titik lubang bor siklus (round) diproyeksikan
Titik lubang bor umumnya pada permukaan kerja
ditandai menggunakan cat dengan mengacu pada dua
semprot atau yang sejenis dan titik tersebut di atas (lihat
tidak mudah luntur oleh air karene Gambar 1.8.c).
pada bukaan bawah tanah selalu 4) Bayangan titik-titik pola
terdapat air. Tidak jarang Juru pengeboran yang nampak di
Ledak harus berkoordinasi permuka kerja Kemudian
langsung dengan Juru Bor apabila difokuskan agar nampak
sulit memberi tanda terhadap titik- jelas, kemudian titik-titik
titik lubang bor. Yang perlu tersebut dicat dan siap
diperhatikan adalah spesifikasi dilakukan pengeboman (Iihat
lubang bor yang meliputi bentuk Gambar 1.8.d).
cut, spasi, diameter, kemiringan,
18
Sumber : Document Diklat Teknik Pemberaian Pada Penambangan Bahan Galian
Gambar 1.8. Sistem Proyeksi Pola Pengeboran Bawah Tanah

3. Persiapan teknis peledakan Beberapa aspek yang harus


Persiapan teknis peledakan diperiksa adalah:
merupakan kegiatan yang dilakukan 1) Memeriksa kedalaman
sebelum kegiatan peledakan Alat yang digunakan untuk
dilaksanakan. Kegiatan ini ditujukan mengecek kedalamannya
untuk juru ledak yang akan melakukan adalah meteran dengan diberi
peledakan. Pelaksanaan peledakan pemberat secukupnya atau
memerlukan ketelitian yang tinggi, menggunakan tongkat berskala
sehingga untuk itu, sebelum (biasanya dibuat dari bambu).
melakukan kegiatan peledakan kita Jika lubang ledak tidak sesuai
harus melalukan persiapan dengan yang direncanakan,
pelaksanaan dengan sebaik -baiknya maka yang harus dilakukan
agar tidak terjadi kesalahan dan adalah:
kecelakaan. a) Apabila terlalu dalam, maka
di isi dengan bahan untuk
Persiapan teknis peledakan ini stemming kemudian
meliputi kegiatan pemeriksaan lubang didapatkan sampai
ledak, pengisian lubang ledak, kedalamannya berkurang
pengisian lubang ledak dan dan sesuai dengan yang
penyambungan rangkaian pada setiap direncanakan.
sistem peledakan. b) Apabila kurang dalam,
a. Pemeriksaan Lubang Ledak harus dilakukan pengeboran
Pekerjaan yang harus untuk memperdalamnya
dilakukan menjelang pengisian agar sesuai dengan
setiap lubang adalah memeriksa kedalaman lubang yang
lubang tersebut agar pada saat direncanakan.
pengisiannya tidak ada hambatan.

19
2) Memeriksa adanya penghambat, ke dalam lubang dan
apabila terasa adanya hambatan dengan bantuan pantulan
atau penyumbat lubang dapat sinar matahari dapat terlihat
digunakan tongkat bambu untuk ada-tidaknya rongga.
mendorong material b) Cek data log-bor dari Juru
penghambat (tamping). Atau Bor yang menginformasikan
dapat pula menggerakkan tali adanya kenaikan perubahan
yang diberi pemberat untuk penetrasi mendadak pada
memukul dan mendorong kedalaman tertentu.
material penghambat. Apabila
Apabila kedua cara di atas tidak
penyumbat tersebut sulit diatasi
memungkinkan, tidak ada jalan
dengan kedua cara di atas,
lain maka harus ekstra hati-hati
maka perlu dibor ulang dengan
menuangkan bahan peledak ke
hati-hati.
dalam lubang. Apabila
3) Memeriksa air, Untuk memeriksa
kecepatan kenaikan bahan
adanya air di dalam lubang
peledak dirasakan lambat,
dapat dengan menjatuhkan batu
maka harus dihentikan,
kecil ke dalam lubang dan bila
kemudian isikan material
sampai kedalam air akan
stemming secukupnya.
terdengar gema suara benda
jatuh ke dalam air. Dapat
5) Menutup rongga dalam lubang
digunakan dengan pompa atau
ledak
kompresor alat bor untuk
Langkah-langkah penutupan
mengeluarkan air. Apabila air
rongga dalam lubang ledak
masuk kembali dengan cepat
adalah sebagai berikut:
kedalam lubang, disarankan
a) Apabila rongga berada
untuk menggunakan bahan
diantara panjang kolom
peledak yang tahan terhadap air,
“isian utama”, maka isikan
misalnya watergel, emulsi atau
dahulu bahan peledak
catridge.
sampai batas bawah rongga.
4) Memeriksa rongga dan retakan,
Selanjutnya isi rongga oleh
sangat pentig untuk mengetahui
material stemming sampai
adanya rongga dan retakan
rongga diperkirakan tertutup.
besar di dalam lubang ledak.
Lanjutkan dengan pengisian
Cara memeriksa adanya rongga
bahan peledak sesuai
dapat dilakukan sebagai berikut:
dengan rencana. Untuk
a) Menggunakan kaca (kaca
meyakinkan bahwa seluruh
jam tangan) yang diarahkan
20
isiaan bahan peledak terinisiasi seluruhnya akan lebih baik bila
menggunakan primer yang dibuat bersama sumbu ledak.
b) Apabila rongga terdapat dibagian dasar lubang, maka tuangkan
dahulu material stemming sampai rongga diperkirakan
tertutup. Masukan primer dan dilanjutkan dengan pengisian bahan
peledak sesuai rencana.

21

Anda mungkin juga menyukai