Palestina! Palestina!
(Muqaddimah) . . . . . . . . . . .
Yang terhormat, Dewan Juri di tempat ini
Yang terhormat, Bapak dan Ibu guru Man kotabaru
Dan teman-teman yang saya cintai...
Pertama-tama dan yang paling utama, marilah kita haturkan hati Kita untuk memanjatkaan rasa
syukur yang terhingga kepada Sang Maha Rahiim, Allah SWT.. Yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
hidayah, serta inayahnya kepada Kita, hamba yang lemah.. Sehingga, kita dapat berkumpul tanpa
halangan yang berarti di majlis yang Insya Allah barokah ini.. Aamiin..
Kedua kalinya dan tak pantas dilupakan, sholawat serta salam, semoga tidak akan pernah lupa
kita limpahkan pada junjungan kita, Nabi Kita, Suri tauladan kita, Baginda Muhammad SAW.. Karena
Beliau-lah yang telah membuka jalan penerang bagi kita, dari zaman Jahiliyah menuju zaman Islamiyah,
dari zaman kebodohan menuju zaman kecerdasan, dan dari zaman yang belum ada apa-apa menuju
zaman yang serba ada..
Teman-teman yang berbahagia..
Kata Berjihad mungkin sudah tidak asing lagi di telinga Kita. Apakah yang muncul pertama kali
di benak kita saat mendengar kata Jihad?? Yaa.. berjuang, kita sering mengenalnya dengan berperang.
Tetapi sebenarnya, jihad bukan hanya dalam bentuk perang, melainkan ada cara-cara yang lain, misalnya
dengan berinfaq atau membelanjakan harta benda di jalan Allah. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
perkenankanlah saya untuk menyampaikan pidato dengan judul, “Membelanjakan harta dalam jihad fii
sabilillah”
Mungkin telah kita ketahui tapi belum sempat Kita sadari, bahwa nikmat yang sudah diberikan
Allah kepada Kita sangatlah banyak, tak terhingga, tak dapat dan tak pantas diperhitungkan. Allah
memberikan nikmat kepada Kita adalah untuk menguji apakah Kita bersyukur yang kemudian Allah akan
melipat gandakannya, atau kita mengkufurinya maka sesungguhnya siksa yang diberikan amat pedih.
Seperti firman Allah...
لَئِ ْن َشكَرْ تُ ْم اَل َ ِز ْي َدنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َكفَرْ تُ ْم اِنَّ َع َذابِ ْي لَ َش ِد ْي ٌد
Teman-teman yang saya cintai..
Diantara nikmat Allah yang terbesar adalah nikmat kesehatan dan kekayaan sebagai modal Kita
beribadah hanya kepada Allah SWT. Diantara cara mensyukuri nikmat kekayaan tersebut adalah dengan
mengeluarkan zakat atau menggunakannya dalam kebaikan.Misalnya untuk menolong fakir miskin,
mempererat tali persaudaraan, mensukseskan pembangunan masjid, musholla, sekolah, pondok, yayasan
yatim piatu dan masih banyak sekali. Semua tadi termasuk cara mensyukuri nikmat harta benda yang
dapat menyebabkan harta tersebut bertambah dan insya Allah penuh barokah.
Sedangkan sebaik-baik manusia adalah menjadi teladan dalam kebaikan, sebagaimana yang telah
disabdakan Nabi Muhammad SAW yang artinya, “Barang siapa menciptakan kebaikan lalu diikuti oleh
orang banyak, maka Ia mendapatkan pula pahala mereka sampai hari qiyamat”.
Saudara-saudara seiman, sebangsa dan setanah air...
Jika ingin mendapatkan rizki yang luas, maka jangan merasa pelit untuk mendermakan harta
benda yang Kita miliki. Karena Insya Allah, harta tersebut akan diganti dan dilipat gandakan oleh Allah
SWT. Hal itu juga diceritakan dalam sebuah hadist, “terdapat seorang laki-laki yang menghadap Nabi
sambil melapor : Wahai utusan Allah, saya memiliki harta benda yang banyak, bagaimana cara
membelanjakannya? Nabi menjawab : Keluarkan zakat harta bendamu, sebab ia bisa membersihkan dan
mempererat keluargamu serta mengetahui hak-hak orang miskin dan tetangga yang membutuhkan”.
Rasulullah juga menegaskan pada hadist yang lain, “Tidak akan berkurang harata benda yang di
dermakan dan takutlah kalian dengan perbuatan pelit, sebab kerusakan umat sebelum kalian adalah
memiliki sifat pelit”.
Wahai saudara-saudaraku..
Ketahuilah dan jangan lupa, kita saat ini berada di bulan yang agung, bulan yang penuh rahmat,
yakni bulan Dzulhijjah. Kita juga telah mengetahui, bahwa di bulan ini terdapat hari yang Agung, yakni
Hari Qurban. Sesungguhnya orang-orang muslim di penjuru dunia disunnahkan untuk berqurban,
dengan sunnah muakad bagi mereka yang mempunyai keluasan rizki. Dan ini adalah syariat yang amat
sangat penting dalam agama Islam.
Dalam hal jihad dengan harta benda, Kita bisa bercermin pada salah satu sahabat Nabi, yaitu
Khalifah Ustman bin ‘Affan.. Dimana dalam suatu perang, Beliau rela menyumbangkan hampir seluruh
harta bendanya demi orang mukmin. Hingga diceritakan harta Beliau hanya tinggal dua ekor Unta dan
beberapa keping uang saja, padahal dilaka itu Beliau termasuk salah satu sahabat yang paling kaya.
Subhananallah, begitu mulianya hati Beliau.. Oleh karena itu, sudah sepantasnya, sebagai generasi muda
yang bertanggung jawab dan berakhlaqul karimah, marilah kita menyisihkan sebagian harta Kita kepada
saudara-saudara Kita yang kekurangan atau mungkin membutuhkan pertolongan..
Kalau kita dengan sungguh-sungguh melaksanakan perintah agama, seperti sholat, puasa, zakat,
sedekah, dan yang lain, tentunya tidak akan ada saudara-saudara kita yang kekurangan, kehidupan
mereka terasa tentram, dan akan mendapatkan berkah dari Allah SWT.. Insya Allah, Aamiin Aamiin yaa
Rabbal ‘Aalamiin..
Kiranya, demikian tadi yang dapat saya sampaikan. Apabila ada kelebihan, maka itu semata-mata
karena Allah SWT. Dan jika ada kekurangan, sesungguhnya itu juga berasal dari Allah SWT. Oleh karena
itu, saya mohon yang sebesar-besarnya..
ِصاَل ةُ َوال َّساَل َمةُ َعلَى َحبِ ْيبِ ٖه َو َرس ُْولِ ٖه ُم َح َّم ِد ب ِْن َع ْب ِد هللا َّ نَحْ َم ُد هّٰلِل ِ َوإِيَّاهُ َوال
أَ َّما بَ ْع َد ٗه،الَّ ِذى ُولِ َد فِى َم َّكةَ َو ُدفِ َن فِى ْال َم ِد ْينَ ِة ْال ُمنَ َّو َر ِة
َ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكAٌهللا أُس َْوة
ان ِ ان لَ ُك ْم ِفى َرس ُْو ِل َ لَقَ ْد َك: ال َع َّز َم ْن ْالقَائِ ُل َ ََوق
.)21 :>33< خ َر َو َذ َك َر هللاَ َكثِ ْيرًا (سورة األحزب ِ ٰ يَرْ جُو هللاَ َو ْاليَ ْو َم اأْل
Bapak ibu guru yang senantiasa saya muliakan dunia akhirat
Bapak ibu juri yang kami hormati
Kawan-kawan seperjuangan yang senantiasa saya sayangi
Tak lupa bapak ibuku yang senantiasa saya ta’dhimi
Satu hal yang menjadi kewajiban bagi kita, untuk senantiasa bersyukur kepada Allah
SWT, tanpa henti-hentinya, sebab madad ni’matNya. Tan hitungan apapun tidak akan mampu
menghitung kasih sayang dan rohmat-Nya. Terlebih nikmat wujud kita, nikmat iman islam yang
Allah berikan kepada kita semuanya dengan Cuma-Cuma, tanpa serupiahpun kita membelinya.
Oleh karena itu saat ini juga dan seterusnya kita biasakan membaca lafal Hamdalah
Al-hamdulillahi robbil ‘alamin
Dalam lisan dan hati kita semua
Kemudian tidak hanya itu, akan tetapi kita wujudkan dalam dunia real kita, baik itu
sesama orang lain, sesama diri kita, sesama makhluk lain yang Allah ciptakan untuk kita
semuanya.
Hewan-hewan, tumbuh-tumbuhan, benda mati apapun itu bentuk dan macamnya. Semua
itu adalah saudara-saudara kita
Dengan landasan syukur kita wajib untuk berakhlak baik kepada mereka semua.
Nah ……. Apalagi sama kedua orang tua kita
Kawan-kawan
Ketauhuilah bahwa anak itu cerminan orang tua, dan anak generasi kita itu cerminnya
adalah kita
Konsepnya mana ada anak sholeh pasti orang tuanya ada yang sholeh entah itu bapaknya,
ibunya, kakek neneknya atau buyutnya dan seterusnya….. begitu pula generasi kita itu kopian
dari kita sekarang ini entah itu langsung anak, cucu, buyut dan seterusnya pula….
Dari sini, terdengar gemuruh senjata berasap kabut sampai memutih di ruang Palestina.
Kilat cepat, dentuman mengelupaskan bumi, setiap jengkalan tanah berubah menjadi
merah.
Nayawa-nyawa lumat bershaf-shaf dan tasbih mereka selesai tanpa dosa.
Pemakaman menjadi tidak bermakna, sengaja dicipta oleh angkara murka,
di kaki langit Palestina hanya ada pesta angkara murka yang menggulung dan melipat
nurani.
Palestina, merintih dalam lautan tangis yang kering air mata. Oh, Tuhan! tak ada kuasa
lagi yang lurus,
mereka lebih memeluk iba pada sekaleng cacacola daripada seribu nyawa di Palestina