Profil Penderita Leukemia Mieloblastik Akut Di Bag
Profil Penderita Leukemia Mieloblastik Akut Di Bag
id 495
Artikel Penelitian
1 2 3
Bayu Rahmadin , Irza Wahid , Rismawati Yaswir
Abstrak
Jenis leukemia yang paling umum ditemukan pada orang dewasa adalah leukemia mieloblastik akut. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penderita Leukemia Mieloblastik Akut di bagian Penyakit Dalam RSUP
Dr. M. Djamil Padang. Penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif yang dilaksanakan pada Februari – Mei 2015. Populasi
penelitian ini adalah semua pasien leukemia mieloblastik akut yang dirawat di bagian penyakit dalam RSUP Dr. M.
Djamil Padang antara Januari 2014 sampai Desember 2014
2014.. Sampel untuk penelitian ini adalah bagian dari populasi yang
memenuhi kriteria inklusi yaitu berjumlah 35 orang.
or Data diambil melalui rekam medis dan pengolahan data dilakukan secara
manual. Hasil penelitian ditemukan pasien leukemia mieloblastik akut terbanyak pada kelompok umur 20-39
20 tahun
sebanyak 16 orang (45,71%). Berdasarkan jenis kelamin, lebih banyak ditemukan pada perempuan sebanyak 18
orang (51,43%). Berdasarkan klasifikasi French-American-British (FAB), tipe leukemia
ia mieloblastik akut yang
terbanyak yaitu tipe M4 sebanyak 20 orang (57,14%). Sebanyak 17 orang mengalami anemia berat (48,57%).
Terdapat 21 orang mengalami hiperleukositosis (60%). Seluruh pasien leukemia mieloblastik akut mengalami
trombositopenia (100%).. Terdapat 32 orang dengan presentasi blast >30% (91,43%).
Kata kunci: leukemia
ia mieloblastik akut, leukositosis, anemia, trombositopenia
Abstract
The most common
n type of leukemia in adults is acute myeloid leukemia. The objective of this study was to
determine profile of patients with acute myeloid leukemia in Internal Medicine Department of Dr. M. Djamil Hospital
Padang. This research is retrospective descriptive design conducted in February - May 2015. The population was all
acute myeloid leukemia
a patients who were treated in Internal Medicine Department of Dr. M. Djamil Hospital Padang
since January until December 2014. Samples for this research is the part of population that fulfill inclusion criteria,
amounting to 35 people. Data retrieved through
through medical records and data processing is done manually. The result
showed most of acute myeloid leukemia patients founded at the age of 20-39
20 39 years old as many
m as 16 people
(45.71%). Female patients were18
18 people (51.43%). Based on French-American-British
French h (FAB) classification, most of
acute myeloid leukemia patients was M4 type as many as 20 people (57, 14%). There were
we 17 people have severe
anemia (48.57%). There were
re 21 people have hyper leukocytosis (60%). All acute myeloid leukemia patients had
thrombocytopenia (100%). There were
re 32 people with blast presentation >30% (91.43%).
Keywords: acute myeloid leukemia, leukocytosis,
leukocytosis anemia, thrombocytopenia
mendominasi adalah sel leukosit yang imatur. Pada leukemia mieloblastik akut yang berusia <20 tahun
leukemia kronik terjadi penumpukan sel leukosit yang sebanyak 3 orang (8,57%), pada usia 20-39 tahun
sudah matur.
7 sebanyak 16 orang (45,71%), pada usia 40-59 tahun
Pada tahun 2005-2009, LMA rata-rata sebanyak 14 orang (40%), dan pada pasien dengan
didiagnosis pada usia 66 tahun dan rata-rata terjadi usia ≥60 tahun sebanyak 2 orang (5,71%).
terdiagnosa menjadi turun dan terapi bisa lebih efektif akut di bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil
Tabel 2 memperlihatkan bahwa jumlah pasien Tabel 5. Distribusi penderita leukemia mieloblastik
leukemia mieloblastik akut yang berjenis kelamin laki- akut di bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil
laki sebanyak 17 orang (48,57%) dan pasien dengan Padang berdasarkan jumlah leukosit
jenis kelamin perempuan sebanyak 18 orang Jumlah Leukosit /mm3 f %
Distribusi penderita leukemia mieloblastik akut di mengalami trombositopenia berat dibawah 1x106/L.2
bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang Jumlah trombosit yang menurun pada leukemia
berdasarkan kadar hemoglobin merupakan akibat dari infiltrasi ke sumsum tulang atau
Hasil penelitian Mehta et al (2012) juga kemoterapi.Infiltrasi sel leukemik di sumsum tulang
menemukan hasil yang hampir serupa yaitu pasien menyebabkan sumsum tulang dipenuhi oleh sel
dengan kadar hemoglobin <9 gr/dl ada sebanyak leukemik sehingga terjadi penurunan jumlah
76,39% serta pasien dengan kadar hemoglobin ≥9 megakariosit yang mengakibatkan menurunnya
11
gr/dl hanya 23,61%. produksi trombosit. Kemoterapi pada penderita
Anemia pada keganasan bisa terjadi salah leukemia menyebabkan kerusakan sumsum tulang
satunya disebabkan karena respon eritropoetin yang yang akan berakibat berkurangnya produksi trombosit.
tidak adekuat terhadap anemia akibat efek sitokin Penyebab lain trombositopenia yaitu karena koagulasi
seperti Tumor Necrosis Factor (TNF) dan interleukin-1 intravaskuler diseminata (KID) dimana sering
(IL-1) pada eritropoesis. Anemia ini hanya dapat dihubungkan dengan leukemia promielositik akut (LMA
terkoreksi dengan keberhasilan penyakit yang M3), leukemia mielomonositik akut akut (LMA M4), dan
mendasari. Pada leukemia mieloblastik akut leukemia mieloblastik akut (LMA M1 dan LMA M2).
ditemukan kelainan laboratorium berupa anemia yang Penyebabnya adalah karena pelepasan material
mula-mula ringan dan semakin berat apabila tidak prokoagulan (tromboplastin like substance) dari blast
didiagnosa dan ditatalaksana dengan benar. Kelainan sel leukemik.Proses imunologis, dan hipersplenisme
anemia yang terjadi disebabkan tertekannya proses sekunder terhadap pembesaran limpa juga termasuk
20
hematopoiesis normal akibat dari proliferasi sel sebagai penyebab terjadinya trombositopenia.
1,3,17
leukosit yang sangat banyak di sumsum tulang.
Distribusi penderita leukemia mieloblastik akut di
Distribusi penderita leukemia mieloblastik akut di bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang
bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang berdasarkan presentasi blast
berdasarkan jumlah leukosit Menurut Kurnianda (2006) pada 85% kasus
Penelitian Hu et al (2011) menunjukkan hasil LMA ditemukan sel-sel blast dalam jumlah yang
12
yaitu terdapat 59,5% kasus mengalami leukositosis signifikan di darah tepi.
serta 40,5% kasus dengan jumlah leukosit normal atau Pada pasien LMA terjadi blokade maturitas
18
menurun. akibat dari kelainan genetik oleh mutasi gen. Mutasi
Peningkatan jumlah leukosit disebabkan oleh gen pada LMA selain menyebabkan peningkatan
proses blokade pada pematangan leukosit yaitu sel proliferasi sel dan penurunan masa hidup sel, juga
19
mielosit yang mengakibatkan menumpuknya sel-sel menyebabkan terganggunya proses diferensiasi sel.
mielosit muda di sumsum tulang dan bisa menyebar Terganggunya proses diferensiasi sel mielosit
melalui pembuluh darah ke jaringan seperti hati dan akan menyebabkan perkembangan terhenti pada sel-
12
limpa. Penyebab blokade pada pematangan leukosit sel muda (blast) sehingga mengakibatkan
ini adalah kelainan genetik akibat dari mutasi gen terakumulasinya blast di sumsum tulang. Sel-sel muda
sehingga terjadi peningkatan proliferasi sel dan inilah yang bisa bermigrasi keluar dari sumsum tulang
19
penurunan masa hidup sel leukosit. ke darah tepi dan bisa menginfiltrasi ke organ lain
12
seperti kulit dan jaringan lunak.
Distribusi penderita leukemia mieloblastik akut di Keterbatasan pada penelitian ini yaitu pada
bagian Penyakit Dalam RSUP Dr. M. Djamil Padang penelitian ini hanya dilakukan dalam satu tahun
berdasarkan jumlah trombosit dikarenakan jumlah data sekunder sebelum tahun
Hasil ini serupa dengan Bakta (2003) yaitu 2014 di instalasi rekam medis yang tidak memadai
pada penderita leukemia mieloblastik akut sering dan berbeda jauh jumlahnya jika dibandingkan dari
tahun 2014 yang masih cukup lengkap.