Anda di halaman 1dari 7

Nama : Sri Wahyuni

Mata Kuliah : Berfikir Kritis Dalam Kebidanan

Dosen Pengampu : Bayu Irianti, SST, M.Keb.

Tugas : Metode Penyelesaian Masalah dan Cara Memformulasikan


Masalah Pada Contoh Kasus Kebidanan

A. KASUS KEBIDANAN
Cerita Bidan NTT yang Tangani Pasien “Sisa” Dukun Beranak
(Widiya Wiyati-DetikHealt jumat, 30 November 2018 16.07 WIB)
Biasanya masyarakat di daerah terpencil masih banyak yang memilih melahirkan
dengan bantuan dukun beranak. Seperti halnya masyarakat di daerah Puskesmas
Reo, Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Bidan
Nusantara Sehat, Maria Adrianingsih Muda (26) yang mengabdi di puskesmas
tersebut bercerita bahwa bidan-bidan di sana kerap menangani pasien 'sisa' dari
dukun beranak. "Pernah di sini saya tangani pasiennya ke dukun dulu, tidak patuh
pasiennya, lalu dibawa ke sini lahir di jalan. Sampai puskesmas kita potong tali
pusatnya, ternyata masih ada satu lagi di dalam, kembar," ujarnya kepada
detikHealth, Kamis (29/11/2018). Ningsih, sapaan akrabnya mengatakan bahwa
kebanyakan pasien yang dibawa ke puskesmas sisaan dari dukun beranak
kondisinya sudah cukup parah. Seperti kemaluan yang bengkak hingga rahim
robek."Jadi sampe sampai sini sisa-sisa yang harus kita rujuk ke rumah sakit.
Kadang ada yang langsung rahimnya diangkat karena memang sudah terlalu parah,"
imbuhnya. Padahal di daerah tersebut, dukun beranak sudah bekerjasama dengan
bidan, mereka menyebutnya 'Kemitraan Bidan Dukun'. Setiap dukun aktif
membawa ibu hamil yang mau melahirkan ke puskesmas. Namun tidak jarang ada
saja masyarakat yang enggan untuk melakukan persalinan dengan bidan."Ada
masyarakat yang masih begitu. Kadang mereka datang periksa ke kita, kalau ada
komplikasi kita rujuk, kita kasih surat rujukan datang ke rumah sakit. Nah itu yang
mereka tidak mau, kadang kita rujuk berencana toh, itu yang mereka tidak mau,"
jelas Ningsih. Kebanyakan masyarakat masih takut dengan beban biaya besar jika
dirujuk ke rumah sakit. Padahal administrasi untuk menggunakan jaminan
kesehatan, seperti BPJS Kesehatan atau Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
bisa digunakan.

B. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Menggunakan Langkah Varney
a. Pengkajian/Pengumpulan Data
Data Subyektif
- Bumil tidak mau bersalin di Bidan
- Bumil takut jika ada komplikasi oleh Bidan akan dirujuk
- Masyarakat takut biaya besar jika bersalin di Bidan
- Masyarakat belum mengetahui jaminan kesehatan yang dapat digunakan
jika bersalin di fasilitas kesehatan
Data Obyektif
- Bidan melakukan rujukan persalinan dengan komplikasi sisa Dukun
- Adanya kasus oedem vulva karena pertolongan oleh Dukun
- Adanya kasus robekan uterus karena pertolongan oleh Dukun
- Adanya kasus Histerektomi akibat persalinan tidak aman oleh Dukun
- Sudah ada kemitraan dukun dan paraji tapi belum maksimal
b. Interpretasi Data
Persalinan oleh Dukun di Puskesmas Reo Kecamatan Manggarai Kabupaten
NTT
c. Diagnosa Potensial
- Dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian ibu
- Dapat meningkatkan angka kesakitan dan kematian bayi
2. Menggunakan Akar Masalah

Persalinan Oleh Dukun

Manusia Metode Lingkungan Sarana Dana

Kemitraan Tempat Tidak punya biaya


Masih ada Tingkat untuk bersalin di
Dukun yang Bumil dan Bidan dan Kepercayaan Dukun lebih
ekonomi Bidan
menolong keluarga Dukun terhadap dekat
masyarakat
persalinan masih ada tidak rendah Dukun tinggi dibanding
yang meminta berjalan Bidan
bantuan dengan
Bumil belum semua
Dukun baik
Dukun mengetahui biaya
Kurangnya Tingkat dianggap persalinan dapat
penyuluhan Bidan ada
pendidikan lebih ditanggung BPJS
dan yang tidak
masyarakat berpengalam domisili di
pendekatan Pendekatan Monitoring rendah an
pada Dukun tempat
dan KIE pelaksanaan
Bidan kegiatan Sosialisasi tentang
terhadap kurang baik BPJS belum
Bumil dan Kurangnya menyeluruh
Akses Belum semua
Kemitraan keluarga pengetahuan
terhadap Desa memiliki
Bidan dan masih Bumil dan
Dukun tidak informasi Polindes
terbatas keluarga
berjaln terbatas
Komunikasi tentang
dengan baik pentingnya
dan
koordinasi persalinan
Anggaran terbatas
dengan lintas nakes
sektoral
Monitoring terbatas
pelaksanaan
Komunikasi
kegiatan
dan
kurang baik Akses
koordinasi
informasi
dengan lintas
kepada Bumil sektoral
dan keluarga terbatas
terbatas

Dapat disimpulkan akar masalah dari Persalinan oleh Dukun Di Puskesmas Reo
Kecamatan Manggarai Kabupaten NTT adalah :
1. Akses informasi tentang pentingnya persiapan persalinan oleh nakes dan
sosialisasi BPJS masih terbatas
2. Monitoring dan pengawasan kegiatan Kemitraan Bidan dan Dukun belum
berjalan dengan baik
3. Komunikasi dan koordinasi dengan lintas sektoral terkait kegiatan kemitraan
dan alokasi anggaran kesehatan belum berjalan dengan baik
4. Pendekatan dan KIE Bidan terhadap Bumil dan keluarga masih terbatas

C. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Beberapa alternatif pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut antara lain :
1. Akses informasi tentang pentingnya persiapan persalinan oleh nakes dan
sosialisasi BPJS masih terbatas
a. Peningkatan kualitas pelayanan dan KIE di Posyandu dan Kelas Bumil
(Yusnita, 2015)
b. Bekerjasama dengan Kader dan TP PKK untuk sosialisasi tentang BPJS
pada pertemuan Desa ataupun keagamaan
2. Monitoring dan pengawasan kegiatan Kemitraan Bidan dan Dukun belum
berjalan dengan baik
a. Refresing dan pembuatan jadwal monitoring kegiatan Kemitraan Bidan dan
Dukun
b. Melibatkan Pemdes dan TP PKK dalam pelaksanaan monitoring kegiatan
Kemitraan Bidan dan Dukun
3. Komunikasi dan koordinasi dengan lintas sektoral terkait kegiatan kemitraan
dan alokasi anggaran kesehatan belum berjalan dengan baik
a. Puskesmas lebih aktif terlibat dalam Musdes dan Muscam agar dukungan
terhadap anggaran kesehatan lebih maksimal
b. Pemanfaatan pertemuan triwulan bersama lintas sektor dalam evaluasi
pelaksanaan kegiatan Kemitraan Bidan dan Dukun
4. Pendekatan dan KIE Bidan terhadap Bumil dan Keluarga masih terbatas
a. Peningkatan frekuensi kunjungan rumah terutama pada trimester 3 ( Yusnita,
2015)
b. Evaluasi pelaksanaan P4K dan pendekatan khusus kepada Bumil dan
keluarga yang berencana melahirkan oleh Dukun
D. PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
Menggunakan pendekatan CARL dengan cara memberikan skor atau nilai untuk
setiap alternatif masalah atas kriteria Capability atau kemampuan/ketersediaan
sumber daya ( dana, sarana dan prasarana), Accessibility atau kemudahan masalah
untuk diatasi, Readiness atau kesiapan dari tenaga pelaksana maupun kesiapan
sasaran, Leverage atau daya ungkit/seberapa besar pengaruh kriteria yang satu
dengan yang lain dalam pemecahan masalah (Azhari, 2015 )

Skor
No Pemecahan Masalah C A R L Hasil Ranking
CxAxRxL
1. Peningkatan kualitas pelayanan 5 4 4 5 400 1
dan KIE di Posyandu dan Kelas
Bumil
2. Bekerjasama dengan Kader dan 4 4 4 5 320 2
TP PKK untuk sosialisasi tentang
BPJS pada pertemuan Desa
ataupun keagamaan
3. Refresing dan pembuatan jadwal 4 3 3 5 180 4
monitoring kegiatan Kemitraan
Bidan dan Dukun
4. Melibatkan Pemdes dan TP PKK 3 2 3 4 72 7
dalam pelaksanaan monitoring
kegiatan Kemitraan Bidan dan
Dukun
5. Puskesmas lebih aktif terlibat 4 3 4 5 240 3
dalam Musdes dan Muscam agar
dukungan terhadap anggaran
kesehatan lebih maksimal
6. Pemanfaatan pertemuan triwulan 2 3 3 3 54 8
bersama lintas sektor dalam
evaluasi pelaksanaan kegiatan
Kemitraan Bidan dan Dukun
7. Peningkatan frekuensi kunjungan 4 3 3 4 144 5
rumah terutama pada trimester 3
8. Evaluasi pelaksanaan P4K dan 3 4 3 3 108 6
pendekatan khusus kepada Bumil
dan keluarga yang berencana
melahirkan oleh Dukun
Keterangan:
Nilai 5 = sangat tidak menjadi masalah
Nilai 4 = tidak menjadi masalah
Nilai 3 = cukup menjadi masalah
Nilai 2 = sangat menjadi masalah
Nilai 1 = sangat menjadi masalah (mutlak)

E. PERENCANAAN
Berdasarkan analisis pemecahan masalah dengan metode CARL, maka pemecahan
masalah tepat yang akan digunakan untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya
persalinan oleh Dukun di Puskesmas Reo adalah dengan melakukan peningkatan
terhadap akses informasi tentang pentingnya persiapan persalinan oleh tenaga
kesehatan, melalui kegiatan Peningkatan kualitas pelayanan dan KIE di Posyandu
dan Kelas Bumil . Peningkatan kualitas pelayanan dan pemberian KIE ini akan
dilaksanakan setiap pelaksanaan Posyandu dan Kelas Ibu Hamil dengan sasaran
Remaja, WUS, PUS, Ibu Hamil dan Keluarga. Kegiatan ini bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan sasaran terhadap pentingnya kesehatan reproduksi,
sehingga diharapkan sasaran dapat mengambil keputusan terbaik bagi kesehatannya
terutama dalam menentukan penolong dan tempat persalinan yang aman bagi
dirinya.

DAFTAR PUSTAKA
1. Azhari. 2015. Metode CARL dan Force Fiield Analysis.
Http://www.academia.edu/15782948/Metode_CARL_dan_Force_Field_Analysis
diakses Tanggal 07 Agustus 2021 Pukul 18.30 WIB
2. Ira Yusnita. 2015. Analisis Rendahnya Pemanfaatan Layanan Persalinan Tenaga
Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Wakaokili Kabupaten Buton. Volume 03,
Nomor 01, April 2015. ISSN: 2086-4280; e-ISSN: 2527-8827
3. Nurhibatulloh. 2020. Manajemen Kebidanan Tujuh Langkah Varney.
Http://nurhibatulloh.blogspot.com/2017/01/manajemen-kebidanan-tujuh-langkah-
html?m=1 diakses Tanggal 07 Agustus 2021 Pukul 17.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai