Anda di halaman 1dari 23
CY PSC rai saa COE PROCEEDING BOOK VAL rie COMPREHENSIVE MEDICAL TOPICS FOCUSED ON DISEASES MANAGEMENT & DIAGNOSIS TARY (aS Bhi AU STA 29 MET 20 SWISS-BELHOTEL pies WUE tals ok Teka aro y Lie ISBN: 978-602-70396-1-2 MCN Case gy UTS EP Ue, rd Re CL p so tm Comprehensive Medical Topics Focused on Diseases Management asd Diaunosls. COMETO MANADO Proceeding Book Dalam Rangka Pendidikan Kedokteran Herkelanjutan 1 FK UNSRAT Editor DR. dr, John E. Wantania, SpOG-K DR. dr: Jeanette |. Ch. Manoppo, Sp-AK Penyunting dr, Hariall F, Lampus, MHSM, SpBA, dt, Andree Hartartio dr. Effendy Gunawan d+, Antonius Wibowo Diterbikkan oleh: ‘Bagian Bedah FR UNSRAT Manado Alumat Penerbit: Bagian Bedah FK UNSRAT Manado Jalan Raya Tanawangko No.56, Manado, Sulawesi Utara, Indonesia 95115 Cetakcan kectis, Mei 2017 ISBN; 978-602-70396-1-2 Hook Cipta Dilindungi Uodang-1Jndang Dilurang memperbanyak karya tulls ini dalam bentuk dan cars spepu tampa {jin tertlis dari penechit SAMBUTAN DEKAN FK UNSRAT Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkainya kita dapat berkumpul kembali dalam kegiatan ilmiak dalam rangka Simposium Imioh Pendidikan Kedokteran Berkelanjuten ke-2. Oleh hurena itu sesuai dengan salah satu fungs) Tridharma Perguroun Tinggi, FK Universitas Sam Ratulang) senantiasa menyelenggarskan Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKS) secara berkesinambungan, ‘Tantangan dan Kemajuan di bideng kedokteran dalam beberapa dasawursa terakhir berlangsung sangat pesat dan telah tersubspesialls ke dalam toplk-topik yang semakin spesifik. Selain itu, standar pelayanan kedokteran semakin lama semakin tingg! sehingga dokter juga perlu meningkar standar pelzyanannys. Salah satu cara untuk memperbaharui jimu pengetahuan dan standar pelaysnan kedokteran adalah dengan penyelenggaraan PKB. Saya menyampaikan penghargaan kepada selurui anggota panitia yang bekerja berjeriht felay schinggn Simpostam {lminh Pendidikan Kedoktemn Berkelanjutnn dapat terselenggara dengan baik. ‘Akhir kata, saya mengucapkan terlma tasih kepada selursh pesera seminar yang telah hadir meluargkan waktu untuk mengikuti acara dari awal hinges akhir. Semoga dengan mengikuti acara imiah ini dapac memberikan manfaat bagi kita semua. Dekan FK UNSRAT Prof, DR. dr. Adrian Umboh, SpA(K) Hk SAMBUTAN KETUA PANITIA Dies Natalis Universitas Sam Ratulangi yang ke-S8 merupakan salah astu momentum untuk mempertemukan chvites akademika dan para alumni yang telah tersebar di selunuhy Indonesia. Rangkaian acara. Dies Notalies ini meripakan salah satu media transfer imu para civitas akndemika, Dengan tema “Comprehemtve Medical Topics Focnsed on Management and Diagnosis (COME TO MANADO)" diharapknn kepada seluruh civitas, alumni dan kepada schiruh dokter dapat mengambil manfaat seluss-lussnya untck dapat mengembangkan keterampitan dan keilmuan, Semoga kegistan inj dapat berjalan dengan lancar dan sukses sesuai dengan yang telah di rencanakan, Akbir kata saya meagucspken tcrima Kasih kepada sclurch pembicara, moderator, panitia don peserta yang hadir. Ketua Panitia DR. dr. Jeanette 1. (Ch. Manoppo, Sp.A-K. SAMBUTAN KOORDINATOR ILMIAH Salam sejahtera! es Pyji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rhmat dan ‘keruniaNya kari dapat mewujudkan acara Simposium miah pada tahun ink Terims kasih kar ucapkan kepada pikak-pitiok yang telah membantu teiaksananya ncara ini, Terima kasih kepada pembicara-pembicara yang tethormat, yang telah mencunhican Waktu dan tenaga untuk memberikan ima kepada civitas akademika melalul acera {imiah ini, Kedokteran adalah {imu yang terus berkembang, sehingga sudah menjadi togas kita sebagai Sokter dan tenaga medis untuk selalu belajar dan mergikuti perkemibangan teknotogi kedoktermn. Semoga dengnn adanya acara Simposium Itmiah ini dapat memberikan Informast yang bermanfhat untuk para civitas skademika agar dapat memberikan pelavanan yang terbalk pada masyarakcat. Sebagal pematup, kami mengucapkan terima kash ams dulcungan dan kepercayann pada Kami. Kami sangat mengharaphan Saran dan kritik yang membingun agm penyelenggarsan ncaa Vimiah di tahun yang akan datang dapat berkembang ke arth yang tebih baik dan {nfermatif. Kami akan terus berusaha membetikan yang terbeik. Koordinator Seksi {tmiah DR. dr. John £, Wantania, SpOG-K DAFTAR IST ‘The advance of Dingnosis and Management of Diabetes Mellitus... (Case and Complexity In Medically Il “JKN era”... 8 sus as A as os oa es PEP Ph Selundor, dam Tersier...s..:ssstseenern Peranan Nutrisi peda Tumbuh Kembang Anak .. Kanker Solid ; Kolorektal dan Payudara ... ‘Kegnnasan Ginekologi... ae ‘Sclayang Pandang Keganasan Hematologi..... Epigenctika Molekular Pads Terapi Kanker..._ Penyakit Pars Obstraktif Komik oon wT vi Kegawaitlararatan pada Bidang THT-KL... Kedaruratan di Bing Mattoo sesasene ‘Akut Abdomen Pada Anak: Bilamana tu Kasits Bedah? . Rehabititasl pada Muskuloskeletal & Arthritis... Lrinadisis dada Pratl RIK cs ‘Diagnostik dan Penangaan Hipenensi T. Peripartur: Cardiomyopathy... Penyakit Jnntung pada Kebamiln, Peran Radiolog! Untuk Evaluati Coronary Heant Disease GEPE ERE vil . eum 6 oops tere seem es et ass wey OTe cee eee bower or le te eee = Sor een ot Pokteekas trcksanacell es men tee stant Sate nem eal pment woe WD ae ares AG AGHA ayo AACRIN ¥ HCW, awe sce coomemn wpm) FLO et “sah mama el ccm mois ‘as He ope oF rey ae wis ere pn a sre era wT, SEAMOEY ooh ats meray “Beary voy teu) LITA aera SOAR WD AL MLM Tem LRN RTH pny pen ee edna pp et Loe Ay at meey diye ed emery FTO TOPLAS VL TENGOPIRSAIORY HOT Nv LVmFVOEE re aeeeare er Wark sea ve ied mend epee SLOT nats Sarees ee) wel ses ewes tae ee ee 2h meres act Fee rece geoegt em) cena emir wer eel ented omy Serene eimeeemiteernient = siete ay Ha ee aes ey eT rN sora eosin scot peered eerie) mies Seino ened sreiiald te eae LD ARMNCGINE PFECPPN pew emo wired iacokaneetmabieed mere Etiercant veshdiiicestd-omenkacdenemacidisert! FA A SA tert omy ep ret venerated ee Cred dened Tish Eeeeteomers tbe "Srna er Sens sataiyy rian apm emir HH x10 ‘poets eee SAE eg eres meena ee le Aeron vO vers eo eM aren “arp neve tony omy ap) Re Uw pe Oo PT Sh meee se EERE ph ener ny ea od feerwumi ry vue ae ee pees ee Ha ne ee aC ere Thoin mee 8 Sere) Gon eee A me ei AF Sy ee man Ka mrt neh Fo ym) Ae a TPS vena am aeRO ims ARE mac cii oms seerent mir ery sd 9 spin = SLI at UNIS vaeheiimmores | SETS ieee) at Sa PPG mer a Sreena eerered eee women were oeenmead wurst” ‘cued Wises HOT Ft Gr mas = LIEN NM STTVLYN Sid VON SWE) ou COO NV IN 04, SVD! AVENE NVI LMT NCEE EV AN YN ON will Hepatitis Poda Anak Dr. de. Jeanette 1. Ch. Manoppo, Sp.A(K) Departemen Iimu Kesehatan Anak FK UNSRAT/RSUP Prof, Dr. R. D Kandou, Manado Pendahuluan infeksi hepatitis masih menjadi masalah keschatan globel, sampei saat inl perubshan epidemiologi tenis tetjad) arena beberapa faktor meliputl peraturan vaksinasi dan migrasi, Angka kematian yang hepetitis vins mencapal 1,3 juts orang pada tahun 2015. ‘Angka ini tidak jmih berbeda dengan angka kematian akibat tuberkulosis, dan jauh Iebih tinggi dibandingkan dengan akibat HIV atu akibat malaria. Scbanyak 96% kematian disebabkan oleh komplikasi kroais virus hepatitis 8 (66%) dan hepatitis C (30%), di mana hepatitis A dan hepathtis E sebanyak 0,8% dan 3,3%.' ‘Meskipun demikian, tcxjadi perubahaa yang baik dalam cakupan imunisadl hepatitis B pada saat lahir, sejak tahun 2004 dan 200 berdasarkar rekomendas) WHO global, Pada tahun 2015; sokupan iruniéeet hepatitis ® saat lahir mencapal 39%. Sampal pada tahun 2015, ‘Vaksin hepatitis B pada saat lahir masihy menjadi cara pencegahan utama transenisi virus hepetitis B dari ibu ke anak. Idealnya, dosis tersebut diberikan dalam Jangka waktu kureng dari 24 jam kelahiran. Pencegan transmisi virus hepatitis B dari iby ke anak penting dilakukan di dnersh Asia, di mana Jumlah toial wanita usia produktifnya sangat tinggi dan banyak ibu yang memiliki infeksi hepatitis B dengan viral foad yang tinggi. ‘Tingginya viral load daput diketahui melalui sunt penanda spesifik infeles| virus hepatitis B yoitu antigen « hepoitis 8 (HbeAg).? Sedangkan cakupan global dosis ketiga vaksin hepatitis B mencapal 84%, di mana hal ini tidak jauh dari target GHSS pada hepatitis virus (90%). Cakupan int menjelaskan mengapa terjadi pentirunan besar pada insiden infcksi hepatitis B kronis pada anak di usia dicbawab $ tahun’ Tingyinya argka morialites yang disebabkan oleh hepatitis B mengingatkan pentingnys bagi pare klinisi untuk mangstahul dan memahamn! perkembangan terbans mengenal penyakit ini, Defintsi Hepatitis edalah peradangan pada hati yang disebablan oleh berbagal sebsb seperti bakteri, virus, proses sutcimun, obst-obatan, perlemakan, alkohol dan zat berbahsya lainnya, Bakteri, viens dan parsit merupakan penyebab infeksi terbaayak, diantars penyebab infekai tersebut. Infeks! karena virus Hepatitis A, B,C, D atau & merupakin penyebab tertinggi dibanding penycbob lainnya, seperti mononucleosis infiksiosa, demam kuning mau sitomegalovirus. Sedangkan penyebsb Hepatitis non virus terutama disebabkan oleh alkohol dan obst-obatan.* Tabel |. Fase inieksi hepatitis B kronis* HBeAg positif HBeAg HBeAg Infeks! kronis positif negatif Infekst Infelesi kronis kronis HBsAg Tinggi Tinggt = / Renda intermrediet HBeAg Positif Positif Negatif ‘HBY DNA >10E7 TUL 16E4-10E7 2,000 {Um W/mt. ALT Normal Meningkst Normal Penyakit THak ate / Scinng f Vhctae. liver minimal berm oda } Terminoiogh = foumine tolerant Jimmures Inactive | lama reactive carrier HBeAg positive Etiolog! HBeAg Penyebsb penyakit adalah virus Hepatitis A (VHA), termasuk fimili picornaviridae berukuran. 27 manometer, genus hepatovirus yang dikenal sebagai enterovirus 72, ‘iempunyal | serotype dan 4 genotyps,-merupakan RNa virus, Virus Hepatitis A bersifnt 35 termostabil, tahan asem dan tahan terhedap empedu. Virus ini diketaiui dapat bertahan hidup dalam suhu ruangan selma lebih dari 1 bulan. Pejamu infecksi VHA banya terbatas pada manusia dan beberapa binatang primata. Virus dapat diperbanyak secara in vitro dalam kultur sel primer monyet keell atau secara in vivo pada Simpanse,* Sedangkan penyebab penyakit adalah vinas Hepatitis B (VHB) yang termasuk famili Hepadnavinis dan berukurn sangat kecil (42 nm), Virus Hepathis B merupakan virus DNA dan. sampai sant in} terdapat 8 genotip VHB yang telah teridentifikasi, yaitu genotip A-H. VHE memiliki 3 jeris morfolog) dan mampu mMengkode 4 jenis antigen, yalm HBsAg, HBeAg, HBcAg, dan HBxAg. Virus Hepatitis B yang menginfeksi manusia bisa juga menginfeksl simpanse. Virus dari Hepadnavirus bisa juga ditcmukan pada bebek, marmut dan tapal tanuh, namun virus tersecbut tidak bisa menginfeksi marusia.* Patogenesis Pads'sant pengambilax virus ke dalam hepatosit, nukleokapsid virus hepatitis 8 dibavwa ke dalam nukleus untuk melepaskan genom reDNA. Pads nuklooplasma, rcDNA dikonversi menjadi covalemly closed cirewlar DNA (cceDNA), dimana DNA ini dibungkus oleh hision untuk membentuk stroktur episomal terkromatinisasi: Ini kervudian menjadi template transkripsi antuk semua transktips| virus yang ditranslesikan méenjadl protein virus yang berbeda. Di samping encoding protein kapsid dan. polimerase virus, RNA pregenomik ditrenskripsikan kembali menjedi reQNA yang bany-di dalam kapsid virus, DNA yang mengendung nuklcokapsid di dalam sitoplasma dapat digunaken kemball ke dalam nukleus untuk sebagai reservoir cooDNA, atau dibungkus dan disckresikan melalui retikulum endoplasma. Sebagai tambahan untuk melengkapi virion yang infeksius (diameter 42 nmi, sel yang terinfeksi memproduks! partie! bebas genom, non-infeksius, sub-viral yang berbentuk sferis atau fimmen. Integrasi genom virus dalam genom Aost dapat terjadi seca acak, tidak membuubkan replikasi: virus, namun selah satu mekanisme penting yang terlibat dalam transformast hepatosit,’ Pada infeksl akut, respon terhadap Janate tmatune system dan adaptive immune system terhadap virus hepatitis 1 relatif efisien dan cepat. Klirens virus melibatean induksl reaksi et sol T adaptif yang menginduksi efek antivinis sitolitik dependen dan indepenten melalui chspresi siibkin antivirus, termasuk induks! sel B memproduks! antibodi penetral untuk mencegah penyebaran virus. Turnover hepaiosit disebablian olch kematian sel yang torinfckei mengakibatican ditusi cocDNA.” Ketika infeks! akut menjadi infels! kronis, terdapat sunt gangguan progresif pada fungsl sel T spesiftk virus hepatitis B, Infeksi virus hepatitis B berkembang melalul fise penyakit yang sangat berksitan dengan. usia, Hal ini telah diamati behwa snak-anak dengan infeks! virus hepatitis 8 kronis memilki profil imun yang lebih femah dibundingkan dengan pasien yang berusia lebih tus. Hal inj bertentangan dengan koniep “immune iolerance”. Beberaps studi menunjukkan behwa virus hepatitis B menciap dengan disfungsl sel T spesifik virus dan global yang dimediasj oleh mekanisme regulatorik yang muttipel, namun tanpa perbedaan imun derbasis sel T pada fenotipe kklinis tertentu (atau fase kiinis infeksip. * Dizguosls Anamnssis dan pemerikesaan ficik A. Hepatitis A Anamnesis perlu dilakukan dengan sistematis, mulai dari onset gejaln, Jokasi keluhan, durasi, frekuensl, kualiws, kuantitas, seria karakteristik. Faktor yang memperberat dan memperingan keluhan juga perlu dimnyakan, Pada anamnesis, binsa antk mengeluhkan adanys gejala prodromal seperti mual, muntah, Jaw grade fever, malaise, myalgia, dan nyeri kepala, Setelah itu anak memasuki fase ikterik. Fase ini disebablan oleh proses ‘kolesiasis. Gejala kolestasis yang bisa ditemukan lebih awal adalah wama urin yang gelap (bilirubinuria). Kemudian, warna feses dikatakan berubah menjadi pucat seperti cempul, amu disebut acholic avol, Tubuh anak mulal berwama kekuningan (ihterik), én kemndinn akan munca! gejala lain sepertl nyiee penit dan prurinas. Tkteree hampir celal muncul peda orang dewasa, namun lebih jatang pada anak-anak, khusuenya anak di bawah usia 4 tahun. Artaigin dan fest kulit juga mungkin muncul pada anak dengan hepatitis A, namun lebih jarang jika dibandingkaa dengan gejale-pejais di atas. Selsin keluhon, hal yeng perlu dicarl dari wawancara dengan anak adalah riwayat kontak. Perlu ditanyakan apukah anak sebelurmnya beperginn keluar daerah terutema ke dacrah 37 . endemik, riwsyat imunisas) Hepatitis A, riwayat jajan atau makan di tempat yang kebersihannya kurang dijaga. Riwsyat kongums) paracetamol jugs perlu dicount karena ini merupakan salah satu diagnosis banding yang sering pada anak hepatitis akut.? Pada pemeriksaan fisik, secara umum bisa terlihat anak sakit ringan hingga sedang. Biasanya Jika penyebabnys selain hepatitis A, maka manifestasinya lebih berat, tanda klinis yang bisa ditemuken sclain ikterus pada skiéra dan kulit serta derma yang biss mencapal 49°C, juga yang penting adalah hepstomegall (pembesaran hati). Pembesaran inj biasa diseral dengan nyeri tekan pada bagian perut kanan atas. Nyeri yung dirasakan ini disebabkan olch peregangan kapsul hati. Namun, diagnosis hepatitis A tidak dapat ditegakkan hanya dari pemeriksman klinis saja Dipertukon konfirmasi dengan pemeriksaan serologis yaitu IgM antl HHA, Hasil positif yang didapetkan menunjukkan odinya respon imun terhadap virus Hepatitis A, namun tidak dapat membedakan apakah infeksi sudah berlangsung lama atau baru menyerang saat ini. *? —— Af ee GM me mee Gambur |. Perjalanan penyakit Hepatitis A” B. Hepatitis 8 Anamnesis yang Jengkap perlu dilakukan untuk mencari fakior resiko seperti, kointicksi penyakit, riwayat ketuarga dengan bepatits B dan kanker hati. Periods inksbas! dari hepatitis B adalah sekitar 1-6 bulan pada fase akut. Mantfestas! Klinis tergantung dari usia Bt anak, lingkat replikasi hepatitis 8, dan statua imunitas ansk. Bayi yang terinfeksi soar périnatal secare umum tidak menunjukkan gejsia klinis. Hanya $13 person anak dengan utla 1-5 twhun yong menunjukkan gejaia klinis. Sindrom klinis poda beputitis B diantaranye infeks! akut asimtomatis yang sembuh, hepatitis akut dengan resolusi, hepatitis kronis, hepatitis fulminan, koinfekei dengan virus hepatitis D. Setelnh infeksi akut, 60-65 persen anak tetap dalam fase subldinis, 20-25 persen manifes hepatitis. slut, 5-10 perses menjadi kariet, dan 4 persen nya menjadi hepatitis kronis. ‘Pada fase kronts, spektrum klinis hepatitis meliputi hepatitis kronis, sirosis, dan HCC, namiin jarang terjadi peda anak. Anak hepatitis B sering kall tidak menunjukkan gejals-klinis, terutama ikteras, maka dari itu disetut sebagai anicteric hepatitis. Namun anak yang asimtomatis inilah yang lebih beresiko untuk berlanjut ke tahap hepatitis kronis. Pada fhse akut, gejala yong bisa muncul adalah mual, muntzh, thterus, anoreksla, demam, mynigia, dan nyeri perut kundran kanan atas dan epigastrium juga biasa dikeluhkan anak, Pada pemeriksuan fisik bisa ditemukan hepatcrnegall dan splenomegall, Limfadenopati servikal juga bisa didapatkan pada 20 persen pasien, Kemudian pada fase kronis, blasanya gejala klinisnya beragam. Gejainnya melipwi- rasa Jelah, penurunm nafsu makan, ikters singan yong berulaag. Hepatitis fulminan bisa terjadi pada 1-2 persen anak dengan penyakit yang abut, den memiliki case favatity rate sebesar 63-93 persen. Gejala hepatitis kronis dianiaranya hepatomegall, ikterus, ensefalopati, dan fetor bepetikws. Komplikas! ekstrahepatik yang mungkin terjadi adelah kcagulopati, gaga! ginial, ARDS, gongguan keselmbangan caiman don slektwolit, dan sepsis. Tanpa transplantast hail, mortalitas meneapsl 25-90 persen. Infeksi hepatitin D perlu dipertimbsngkan pada knait karier hepatitis B kronis yang mengalami hepatitis akut rekuren dan hepstitis fulminan yang tiba-tiba. * Dingnosis Banding Sebelum dapat rtienegakkan diagnosis hepatitis akut maupun kronis karens vires hepatitis, perlu dipikirkan diagnosis banding dari kondisi ini. Diagnosis banding yang peclu diperhatikan adalah hepaitis akut akibst konsums{ obat, contohnya paracetamol, dalam dosis tinggi, hepatitis akibat konsumsi alkohol, hepatitis autoimun, hepatitis karena agen infeksi lain seperti bakteri dan parasit. Selain itu perlu dipikitkan juga mengenal kondisi 39 lain di lar hati yung biss menimbulkan gejals Minis yang mirip seperti kondisi hepatitis, seperti kolesistitis, kolangitis, gastroenteritis, pankrestitis, dil. Pemeriksaan Peaunjang ‘Hepatitis A Pemeriksaan penunjang yang paling penting untuk menegakkan dingnosis hepatitis A yaity Ig ont) HAV. ‘Hepatitis 8 Evaluasi rutin perlu dilakukan terhadap anak congin HBsdg-posiive unk memandy penminlaksanaan anak. Evaluasi tenebut mencakup dinntarurya marker terologis Penunjang. terhadap Infeksi virus Hepetitis B (sepeni HBeAg), aminecranyferase levels unuk membantu mesentuken tingkst inflamasi dari hati, jumiah HBV DNA, dan tingkat keparaban dari fibrosis hati dengan menggusakas pemeriksaan yang tidak invesif seperti aspartate aminotransferase (4ST)-to-platelet railo indax (APR), transient elasiography (PibroScan) or FibreTest™® A. Marker serologis HBV Infeksi terhadap virus Hepatitis B sebelumryn menyebabkan munculnya antibodi (anti- HBS dan anti-HBo). Imunitas yang didapatkan setelah vaksinasi ditandai oleh adanya satu Jenis antibodi saja, yaitu anti-HBs, Infeksl hepatitis B kronis didefinisikan sebaga) HBsAg ‘yang positif selama lebih dari 6 bulan, Sekarang ini, peniiaiaan kuentititif tethadap level ‘HBsAg diusulkay untuk membedakan anak dalam fase inacthie HBsdg carrer: dengan fase acilve disease. Kadar HbeAg juga perl ditentukan untuk menentuken anak dalam fase HBeAg-postive or HBeAg-negative. Namun, kedun fase tersebut memung.sama-sama. perlu dimonitor seumur hidup, karena kondisi bisa berubah sewakty-waktu, Anak dengan hepatitis B kronis, kasi] HBeAg positif mengindikasikan adanyn replikas| aktif dari virus hepatitis B dan tingkat infektivitas yang tinggi, Perbaikan spontan mungkin terjadi setelah serokonversi dari anak #BeAg-posiiive (anti HBe). disertal penurunan replikesi HBV, dan normalisas! level ALT. Ketiga faktor in| menunjukkan prognosis yang baik dan tidak memerlukan tcrapi. HBeAg juga bisa digunaken untuk menilal respon tempi, karena serokonversi HBsAg menjadi Anti-HBe paca H8edg-positive dengan HBY DNA. yang tidak terdeteksi, bisa menjadi scuaa untuk menghentikan terapl. Naman hal in| jarang 40 terjadi walaupun sudah mendapatkan terapi mucieas(iide analogue (Na), Beberapa anak dengan HBedg-neganive mengelami replikasi aktif dari virus Hepatitis B, nmmun mercka juga memiliki anti-HBe dan tidak memproduksi HBeAg karena adanya varian HBV tau precont mutts ®° B: Evaluast virologis Konsentrasi serum HBV DNA dihitung dengan rea! time PCR, berkorelasi dengan pefjalanan penyskit dan diguaakan untuk membedakan octiw HPeAg-negative disease dengan infeksi kronis, dan sebagai acuan untuk menertukan terapi dan pemantauan selanjutnya. Pemeriksaan berkala dalam beberapa bulan tidak didukung olch konsensus. Pemeriksaan HBV DNA jog bliss digunaken untuk pemantausn terapi antiviral, peningkatan konsentrasi HBV DNA menandakan adanya strain virus yong resisten. Hasil pemeriksaan serum HBV DNA menggunakan satuan IU/mL untuk memastikan tingkat petbandingan. Nila dalam satan copies/md bisa dikonversi menjadi [Uimi. dengan membagl dengan faktor 3 (contoh : 10.000 kopi/mL = 2000 IU/mL, 1 jute kopliml + 200,000 [L/mL), Namun pada tempat dengan sumber daya yang terbatas, pemeriksaun inl sult dilakukan. “* C Fenilaion tingkat keparchan penyakis hori Penilaian lengkap yang perlu dilakukan antera tain evaluasi Klinis untuk mencari tanda sirosis dan bukti adanya dekompensasi, pengukuran serum bilinibin, albumin, AST, AST, alkaline phosphatase (ALP), dan prothrombin ttme, seria peru diperikam juga darah lengkap beserta hitung platelet. Pemeriksaan rutin lain adalah dengan USG dan alpha Jfetoproiwin (AFP) secara periodik umuk mendeteksi hepatocelhular carcinoma (HCC), dan juga endoskopi untuk memerikam adanya varises pada anak sirosis hepatis, Enzim aminotransferase bisa berfluktuast vetiap seal, dan pengukuran AST dan ALT dalam satu waktu saja tidak bisa digunakan untuk melihat disease stage. Biasnaya, konsentras| ALT lebih tinggi disbanding AST, tetapi dengan progesivitas penyakit menuju sirosis hepatis, rasio AST/ALT bisa berbalit. Pemeriksamm untuk mengevalunsi figs sintesis dan hipertensi portal mencakup serum albumin, bilirubin, hitung platelet (platelet count), dan prothrombin tne, Pemurunan secure progresif dari serum albumin, peningkatan bitirubin at dan pemanjangin prothrombin time adalah karnkicristik adanys kondist siroais yang dekompensasi,"* Blopsi ati sudah digunakan sejak fama untuk mengkonsifimasl tingkat necroinflammation dan fibrosis, sehingga membanty untuk kepuusan tempi. Ada beberapa metode yang digunaken watuk skoring secara histologis haall blopsi hat! Nomun, tindakan ini memiliki beberapa kekurangan, sepert| sampling error, laporan yang bersifai subjektif, blaya yang mahal, resiko pendarshan dan pneumotoraks, ketidaknyamanan anak, dan perlunya peletihan tindakan yang lebih intnsif di negare miskin dan berkembang, Pits patologis ‘hes pada hepatitis B: kronis pada blops hadi ‘bergantung pada stadium peniyakil, respon mun andk, dan tingkat replkasl virus. Sister -skoring yang sudah banyak digunakan adalah META VIR /iver-biepsry scoring system. ‘Berhugai jenis Non-invasive tests (NITs) juga digunakan untuk mential stadium peayaklt hati dan sudah tervaiidasi untuk digunikan pada orang dewasa dengan hepatitis B kronis. Pemerikeaan darah dan serum bisa digunaken untuk penghitungan APRI (asparraie aminowanyferase-torplatelet ratio index) dan FIBA. Pemeriksean sederhana in| bisa diiakukan secara rutin di negara berkembamg dan tidak memerluken Keahlizn khusus untuk meninterpretasikan basil. Pemeriksaan serum lain seperti FibroTest harus dilakukan pada laborstorium yang mementihl standard kunlitas cian membutubkan biaya yang lebih, mithal, Tidak semua jenis NIT ini bisa menentukan tiap stadium sirosis/fibrosis. Marker marker fibrosis ini memilid tingkat spesifitas yang tinggi namun rendah dalam sensitivitas sehingge anak dengan sirosis tahap Innjut sering tidak terdeteksl. Penatalaksunaan Hepatitis A Penatalaksanaan pada hepatitis A pada dssumya bersifat suportif dengen pemberian cairan dan tirah baring. Pembcrinn eairen penting terutarma pada pnsien dengan iejela rmuntah yang berlebth yang bisa menggangg keseimbangar cairan dan clektrolit. Pemberian obat antienietik juga berguns untuk menghentikan gejala Tidak sda pantangan teshadep rakanon yang boleh dikonsums) namun perlu diperhatikan kebersihannya. Pada pasien yang sedang dirawat di rumah saiit, periu diperhatikin mengenal perubahan kondisi dari a2 pemeriksaan klinis dan laboratorium. Pemberian obst-obatan yang dimetabolisms di hati juga peru mendapatkan perhatlan supaya tidak semakin membebani hati. ©!" Hepatitis 8 Tujuan terapi pasten dengan hepatitis B adalah mcmpertahankan tingkat supresl terhadap replikesi virus Hepatitis B dan menghambar kerusakan lanjut dari bepar yung bisa berlanjut menjadi sirosis, gagal hati, dan FICC, Untuk meocaptinys, perf dilakukan Pemanteaan yang optimal yang berkelanjutan bagl pasion hepatitis 3. Hepatitis 8 lronis secara umum bersifet asimtomatis dan eingan pada anak-anak Hal ini dikiarenakan anak- anak blasanya masth dalam fase fmmuine tolerant. Anak-anak dengan perubshan histologis minimal tidak dipertimsangkan untuk mendnpatkan terapi oleh karena resiko progresl penyakit yang lebih rendah, respon terapl yang rendab, dan keprihatinan terhadap keamanan terapi jangks paajang dan resiko resistensi obat. Namun, anak dengan perubshan neuroinflammatory yang berat wtau dengan sirosis hepatis mungkin dipertukan terapi antiviral. Welaupun mayoriias anak tidak memerlukan terap! antiviral, namun Identifikasi dini dan pemmntaumn berialn terhadap anak dengan resiko memberatnya penyakit hati, yang dapat dilihat dengan pemeriksaan histologi dan riwoyat keluarga dengan kanker hati, tetap menjadi langkah yang penting. Pemeriksaan non-invasif (NIT) dan identifikas! cut off yang sesual untuk populasi anak masih belum ditetapkan, Interfe

Anda mungkin juga menyukai