Oleh
11110018
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS BISINIS
UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA
2013-2014
BAB I
PENDAHULUA
Sesuai dengan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kegunaan dan
kontribusi sebagai berikut :
Bagi calon investor, Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dijadikan
bahan pertimbangan pada saat melakukuan investasi.
Bagi penelitian yang akan datang Penelitian ini dapat diharapkan dapat menjadi
referensi atau bahan wacana di bidang keuangan sehingga dapat bermanfaat
penelitian selanjutnya mengenai nilai perusahaan pada masa yang akan datang.
BAB II
Encalada**. Pada tahun 2012 dengan judul “Ownership Structure, Firm Value and
institusional, dan peluang investor. Penelitian yang dilakukan Juan M. San Martin-
dan ukuran perusahaan tidak menunjukkan hubungan non linear terhadap nilai
perusahaan.
2.2 Landasan Teori
dan judgement. Ada beberapa konsep dasar penelitian yaitu : 1) nilai ditentukan
untuk suatu waktu atau periode tertentu; 2) nilai harus ditentukan pada harga yang
banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam penelitian dalam
perusahaan, diantaranya adalah : a) pendekatan laba antara metode rasio tingkat laba
atau price earning ratio , metode kapitalisasi proyek laba; b) pendekatan arus kas
antara lain metode diskonto arus kas; c) pendekatan dividen antara lain metode
pendekatan harga saham, dan f) pendekatan economic value added . Untuk penilaian
mencakup, nilai adalah perspekstif, pasar yang mendikte tingkat nilai pengembalian
menggenaralisasi arus kas prospektif, kecuali di dalam keadaan yang tidak lazim
dimana aktiva bersih yang dilikuidasi mempunyai nilai yang lebih besar dari arus kas.
Metode cash flow dianggap sebagai metode yang paling akurat karena metode ini
seseorang penilai harus mempunyai pandangan jangka panjang, mengerti arus kas
perusahaan baik dari segi neraca maupun laporan laba rugi, dan mengerti bagaimana
pengukur yang sangat penting bagi para investor maupun auditor. Hal ini dapat saja
terjadi karena pengakuan jumlah keuntungan suatu entenitas dalam periode yang
sama bisa berbeda, meskipun angka maupun data yang diberikan sama. Hal ini
perusahaan suatu perusahaan. Dalam hal ukuran perusahaan dilihat dari total assets
yang dimiliki oleh perusahaan, yang dapat dipergunakan untuk kegiatan operasi
perusahaan. Jika perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih
yang dimiliki manajemen ini sebanding dengan kekhawatiran yang dilakukan oleh
pemilik atas asetnya. Jumlah asset yang besar akan menurunkan nilai perusahaan jika
dinilai dari sisi pemilik perusahaan. Akan tetapi jika dilihat dari sisi manajemen,
nilai perusahaan.
2.2.3 Profitabilitas
macam seperti : laba operasi, laba bersih, tingkat pengembalian investasi atau aktiva,
dan tingkat pengembalian ekuitas pemilik. Angg (1997) mengungkapkan bahwa rasio
laba pada masa mendatang dan merupakan indikator dari keberhasilan operasi
perusahaan.
Rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis yaitu, rasio yang menunjukkan
profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan (margin laba kotor dan margin laba
bersih), dan profitabilitas dalam kaitannya dengan investasi yaitu return on asset
investment (ROI) dan return on equity (ROE). ROI merupakan tingkat pengembalian
atas investasi perusahaan pada aktiva. ROI sering disebut juga return on asset
Sedangkan ROE merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan
ekuitas yang akan di investasikan pemegang saham pada perusahaan. Rasio ini
laba.
ROE sebagai salah satu rasio profitabilitas merupakan indikator yang sangat
penting bagi para investor. ROE dibutuhkan investor untuk mengukur kemampuan
Naiknya rasio ROE dari tahun ke tahun pada perusahaan berarti terjadi adanya
kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Naiknya laba bersih dapat
dijadikan salah satu indikasi bahwa nilai perusahaan juga naik karena naiknya laba
bersih sebuah perusahaan yang bersangkutan akan menyebabkan harga saham yang
2.3 Hipotesis
perusahaan yang nampak dalam nilai totak aktiva perusahaan. Dengan semakin besar
ukuran perusahaan, maka ada kecenderungan lebih banyak investor yang menaruh
perhatian pada perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang besar
cenderung memiliki kondisi yang lebih stabil. Kestabilan tersebut menarik investor
untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Kondisi tersebut menjadi penyebab atas
naiknya harga saham perusahaan di pasar modal. Investor memiliki ekspektasi yang
besar terhadap perusahaan besar. Ekspektasi insvestor berupa perolehan dividen dari
bahwa perusahaan dianggap memiliki “nilai” yang lebih besar, maka hipotesis yang
profitabilitas yang tinggi yang dimilki sebuah perusahaan akan menarik minat
meningkatkan harga saham. Maka, akan terjadi hubungan positif antara profitabilitas
dengan harga saham dimana tingginya harga saham akan mempengaruhi nilai
laba per lembar saham (EPS atau earning per share ) perusahaan. Adanya
perusahaan.
Gambar 2.1
Nilai Perusahaan
profitabilitas H2 (+)
BAB III
METODA PENELITIAN
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari variabel dependen dan
variabel independen.
1. Variabel Independen
variabel yang lain. penelitian ini menggunakan variabel ukuran perusahaan, dan
2. Variabel Dependen
variabel independen. Variabel dependen pada perusahaan ini adalah nilai perusahaan.
a. Ukuran Perusahaan
maka semakin besar semakin besar total aktiva perusahaan maka akan semakin
besar pula ukuran perusahaan itu. Semakin besar aktiva maka semakin banyak
dihasilkan. Secara garis besar laba yang dihasilkan perusahaan berasal dari
dimana :
perusahaan. Nilai perusahaan dapat diukur dengan PBV ( price book value )
merupakan rasio pasar yang digunakan untuk mengukur kinerja harga pasar
saham terhadap nilai bukunya. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh suatu
perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham (Utama dan Santosa, 1998)
PBV = Harga Saham per lembar saham / Nilai Buku per lembar saham
Harga saham yang akan ditawarkan tidak harus sama dengan nilai nominal
per saham tersebut, harga setiap saham yang ditawarkan disebut dengan harga
book value atau PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai
buku saham pada suatu perusahaan. Makin tinggi rasio ini berarti pasar percaya
Nilai perusahaan (PBV) Harga pasa rper lembarsaham dibagi Persen rasio
(PBV) nilai buku per lembar saham
Ukuran perusahaan Total aktiva emiten atau Log natural total Persen rasio
Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan elemen yang menjadi pusat objek
penelitian. Elemen yang dimaksud tersebut biasanya berupa orang, barang, unit
organisasi dan perusahaan. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang tercatat di bursa efek indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan periode
dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan kriteria dalam pengambilan sampel
meliputi :
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, data yang
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode studi
kepustakaan dan studi observasi. Metode studi kepustakaan yaitu suatu cara yang
dilakukan dimana dalam memperoleh data dengan menggunakan cara membaca dan
lingkup penelitian ini. Sedangkan metode studi observasi yaitu suatu cara
keuangan yang telah dipublikasikan oleh BEI melalui ICMD dimana data yang
umum dari semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini, dengan cara
antara variabel bebas dalam mempengaruhi variabel tidak bebas secara bersama-
Y = βX1 + βX2
Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Ukuran Perusahaan
X2 : Profitabilitas
terikat.
(1-R²) / (n-K)
Dimana :
R² : koefisien determinasi
n : jumlah sampel
k : jumlah variabe
uji t < 0,05 maka dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan
t hitung = b
σb
Dimana:
independen
BAB IV
Untuk lebih mempermudah dalam melihat gambaran mengenai variabel yang diteliti
dan setelah melalui proses pengolahan dengan menggunakan program SPSS, variabel
tersebut dapat dijelaskan secara statistik seperti yang tergambar pada
Tabel 4. Statistik deskriptif variabel penelitian
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 30
Dari tabel 4 terlihat bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak
10 data selama rentang waktu penelitian 2009-2011. Variabel terikat yaitu Total Aset
menunjukan mean (rata-rata) sebesar 0,1035%, dengan nilai maksimum 25,64% dan nilai
minimum 0,850. ROE memiliki nilai mean 45,60%, dengan nilai maksimum 449,090%
dan nilai minimum 0,610%. Variabel PBV menunjukan mean sebesar 102,104%, dengan
nilai maksimum 445,940% dan minimum 1,013%.
Uji F dilakukan untuk menguji secara keseluruhan pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dengan kriteria pengujiannya adalah: jika Fhitung > Ftabel atau signifikan <
α (0,05), maka hal ini berarti variabel mampu menjelaskan variabel terikatnya.
ANOVAb
Total 91.973 26
a. Predictors: (Constant), LnROE, LnTa
Dari tabel 11. Hasil uji F menunjukan hasil sebesar 5,129 yang signifikan pada 0,014.
Jadi F hitung > F tabel (signifikan 0,014 < 0,05). Hal ini berarti bahwa diandalkan atau
Model Summaryb
Std. Error of
Model R R Square Adjusted R Square the Durbin-Watson
Estimate
Berdasarkan tabel 10. Hasil uji koefisien determinasi ( R 2) dapat diketahui bahwa
nilai adjusted R2 yang diperoleh sebesar 0,241. Ini bearti bahwa price book value (PBV)
yang terdaftar di BEI periode 2009-2011 dapat dijelaskan oleh variabel bebasnya yaitu
total aset dan ROE 29,90%. Sisanya 70,10% ditentukan oleh variabel lain yang tidak
dianalisis dalam penelitian ini.
4.3 UJI ASUMSI KLASIK
terjadi ketidaksamaan varians residual dari suatu pengamanan lainnya. Untuk mendeteksi
adanya gejala heterokedatisitas digunakan uji glejser. Apabila nilai signifikan > 0,05,
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized Coefficients d
Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
variabel independen dalam suatu persamaan regresi. Apabila dalam suatu persamaan
estimasi, sehingga kesimpulan yang diambil tidak tepat. Model regresi yang dinyatakan
bebas dari multikolinearitas apabila nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10. Hasil
pengujian asumsi multikolinearitas untuk variabel penelitian ini dapat dilihat berdasarkan
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
nilai tolerance lebih dari 0,10 dan variance inflation factor (VIF) kurang dari 10, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar semua variabel bebas yang
terdapat penelitian
Model Summaryb
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah
data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan
dengan normal p-p plot test. Jika tingkat signifikannya >0,05 maka data berdistribusi
normal. Jika tingkat signifikan <0,05 maka data dikatakan tidak berdistribusi normal.
Secara rinci hasil pengujian normalitas dapt dilihat pada.
Dari tabel 5 tersebut dapat dilihat bahwa residual tidak terkena normalitas dimana
data mengikuti distribusi normal.
4.3.5 Pengujian Hipotesis
4.3.5.1 Uji Hipotesis (uji t)
Uji t dilakukan untuk mngetahui seberapa besar pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial. patokan yang digunakan adalah dengan
membandigkan nilai signifikan yang dihasilkan dengan alpha 0,05 atau dengan
membantdingkan t hitung dengan t tabel. Setelah itu melihat nilai beta untuk melihat arah
hipotesis.
Standardize
Unstandardized Coefficients d
Coefficients
Model t Sig.
B Std. Error Beta
4.3.6 Pembahasan
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang ada yang menyatakan bahwa
penyajian informasi total aset melalui laporan keuangan merupakan pengukur
nilai perusahaan yang penting dibandingkan dengan pengukur nilai perusahaan
yang mendasarkan pada gambaran lainnya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang menyebutkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap nilai perusahaan.
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah dikemukakan maka dapat diberikan beberapa saran
sebagai berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan penelitin selanjutnya
dapt mnelakukan penelitian yang lebih lanjut berkaitan dengan nilai
perusahaan. Dengan menambah periode pada sektor tertnetu, dan menambah
variabel penelitian.
2. Bagi investor, agar dapat lebih memperhatikan faktor fundamental seperti rasio
hutang dan pertumbuhan perusahaan dalam berinvestasi tanpa mengabaikan nilai
perusahaan yang bagus.
Daftar Pustaka
Jurnal Terjemahan
http://eprints.upnjatim.ac.id/id/eprint/239
http://journal.bakrie.ac.id/index.php/jurnal_ilmiah_ub/article/view/265