Anda di halaman 1dari 7

Pengertian dan Fungsi Analisa Rasio Keuangan

Perusahaan
Hai, senang bisa berjumpa kembali. Kali ini Anda akan disajikan
artikel tentang Pengertian dan Fungsi Analisa Rasio Keuangan Perusahaan. Rasio
keuangan adalah perbandingan matematis dari akun atau kategori laporan
keuangan. Hubungan antara akun laporan keuangan ini membantu investor,
kreditur, dan manajemen perusahaan internal memahami seberapa baik kinerja
bisnis dan bidang yang memerlukan perbaikan.
Rasio keuangan, cukup beragam tergantung kepada kebutuhan dan tujuannya, jenis
perusahaan juga menentukan perbedaan rasio-rasionya.  Menurut Susan Irawati
dalam buku Manajemen Keuangan (2005:22).
rasio keuangan merupakan teknik analisis dalam bidang manajemen keuangan yang
dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi keuangan suatu perusahaan dalam periode
tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari suatau perusahaan pada satu periode
tertentu dengan jalan membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan
keuangan perusahaan, baik daftar neraca maupun laba rugi. 
Pengertian Analisa Rasio Keuangan Perusahaan
Analisa yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai kinerja keuangan,
berdasarkan data perbandingan masing-masing pos, yang terdapat di laporan
keuangan seperti Laporan Neraca, laba rugi dan Arus Kas dalam periode tertentu.
Tujuannya untuk  memberikan gambaran informasi mengenai posisi keuangan dan
kinerja perusahaan yang dapat dijadikan pedoman dalam mengambil keputusan
bisnis. Rasio disajikan secara sederhana agar mudah dipahami.
Rasio keuangan memiliki dua pengguna utama, investor dan manajemen.
Manajemen menggunakan rasio keuangan untuk menentukan seberapa baik kinerja
perusahaan mereka untuk mengevaluasi kemana perusahaan dapat memperbaiki
diri.
Misalnya, jika perusahaan memiliki margin kotor yang rendah, manajer dapat
mengevaluasi bagaimana meningkatkan margin kotor mereka. Investor
menggunakan rasio keuangan untuk melihat apakah perusahaan itu investasi yang
bagus. Dengan membandingkan rasio keuangan antara perusahaan dan antar
industri, investor dapat lebih menentukan investasi terbaik.
Fungsi Analisa Rasio Keuangan Perusahaan
 Untuk menentukan seberapa baik kinerja perusahaan mereka untuk
mengevaluasi kemana perusahaan dapat memperbaiki diri. Misalnya, jika
perusahaan memiliki margin kotor yang rendah, manajer dapat mengevaluasi
bagaimana meningkatkan margin kotor mereka.
 Untuk melihat apakah perusahaan itu investasi yang bagus. Dengan
membandingkan rasio keuangan antara perusahaan dan antar industri, investor
dapat lebih menentukan investasi terbaik.
Tentu saja tidak sesederhana itu fungsi dari analisa rasio keuangan perusahaan.
Untuk lebih mengerti fungsi dari analisa rasio keuangan perusahaan Anda akan
diperkenalkan jenis-jenis rasio keuangan. Budi Raharjo dalam buku Keuangan Dan
Akuntansi  (2007 : 104), mengelompokan rasio keuangan perusahaan menjadi 5
kelompok, yaitu:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio Likuiditas menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
jangka pendek. Dalam rasio-rasio likuiditas, analisa dapat dilakukan dengan
menggunakan rasio sebagai berikut: 
 Rasio Lancar (Current Ratio), merupakan rasio untuk  mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang
yang segera jatuh tempo dengan aktiva lancar yang tersedia.
 Rasio Cepat (Quick Ratio / Acid Test Ratio) merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban atau utang
lancar dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan.
 Rasio Solvabilitas (Leverage / Solvency Ratio), yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik jangka
pendek maupun jangka panjang. Dalam analisa aktivitas rasio yang digunakan
adalah: 
2. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory turnover ratio)
Rasion perputaran persediaan ini mengukur aktivitas atau likuiditas dari persediaan
perusahaan.
 Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Asset Turn Over Ratio), menunjukkan
efisiensi dimana perusahaan menggunakan seluruh aktivanya untuk
menghasilkan penjualan.
3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio).
Rasio aktivitas ini yang menunjukkan tingkat efektifitas penggunaan aktiva atau
kekayaan perusahaan kepada Anda. Rasio yang digunakan adalah:
 Rasio Hutang Terhadap Aktiva (Total Debt to Asset Ratio), rasio ini
mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa
besar hutang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.
 Rasio Hutang Terhadap Ekuitas (Total Debt to Equity Ratio), menunjukkan
hubungan antara jumlah utang jangka panjang dengan jumlah modal sendiri
yang diberikan oleh pemilik  perusahaan, guna mengetahui jumlah dana yang
disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan. 
4. Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (Profitability Ratio), yang menunjukka
tingkat imbalan atau perolehan (keuntungan) dibanding penjualan atau aktiva.
Analisa dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai berikut: 
 Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin), adalah ukuran persentase dari
setiap hasil sisa penjulan sesudah perusahaan membayar harga pokok
penjualan.
 Margin Laba Operasi (Operating Profit Margin), adalah ukuran  persentase
dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan pengeluaran lain
dikurangi kecuali bunga dan pajak, atau laba bersih yang dihasilkan dari setiap
rupiah penjualan.
 Margin Laba Bersih (Net Profit Margin), adalah ukuran persentase dari
setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran,
termasuk bunga dan pajak. 
5. Rasio Investasi (Investment Ratio),
Rasio Investasi adalah rasio yang menunjukkan rasio investasi dalam surat berharga
atau efek, khususnya saham dan obligasi. 
Dari kelima kelompok rasio keuangan tersebut, Anda tentu saja dapat melakukan
analsis yang terukur dan akurat juga efisien untuk menentukan strategi dan
perbaikan pada perusahaan Anda. Sekian pembahasan Anda tentang Pengertian
dan Fungsi Analisa Rasio Keuangan Perusahaan.
BARRU

Pengertian Analisis Laporan Keuangan


Analisis Laporan Keuangan atau Analisis Keuangan mengacu pada proses
menganalisis kelayakan, stabilitas dan profitabilitas organisasi, unit bisnis atau
proyek.

Hal ini untuk  mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan finansial suatu organisasi
dengan menetapkan hubungan antara entri pada neraca, jurnal dan laporan laba-rugi.

Analisis laporan keuangan sering dilaporkan kepada manajemen senior dan dewan
direksi, hal ini termasuk dalam bagian akuntansi manajemen. Mereka menggunakan
informasi  dari Analisis Laporan keuangan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan kedepannya. Analisis Laporan Keuangan juga digunakan
oleh pihak eksternal, seperti investor dan badan pengawas untuk mendapatkan
wawasan tentang organisasi. Ada beberapa metode Analisis Laporan Keuangan dan
teknik yang dapat digunakan untuk menganalisis neraca dan laporan laba-rugi.

Dua jenis analisis laporan keuangan yang


paling umum adalah:
 Analisis Horizontal & Vertikal
 Analisis rasio

Analisis Horizontal
Analisis horizontal terdiri dari perbandingan data keuangan tahun terakhir dengan
tahun-tahun lainnya. Jenis analisis laporan keuangan ini juga dikenal sebagai
analisis tren. Analisis horizontal sering dinyatakan dalam istilah moneter (mata
uang) dan persentase. Perbandingan jumlah mata uang memberikan analis
wawasan tentang aspek-aspek yang mungkin berkontribusi secara signifikan
terhadap profitabilitas atau posisi keuangan organisasi.

Contoh analisis horizontal: Pada tahun 2011, sebuah organisasi menjadi mendapat
laba 2 milyar dari tahun sebelumnya. Omset ini tampaknya menjadi perkembangan
yang sangat positif. Namun ketika melakukan analisa dan diperiksa lebih teliti,
menunjukkan bahwa biaya pengadaan barang dan jasa telah meningkat 2,5 milyar.
Gambaran luar biasa dari tambahan omset 2 milyar sekaligus disesuaikan dengan
gambar yang kurang positif.
Analisis horizontal yang dinyatakan sebagai persentase akan  memberikan lebih
banyak wawasan dan informasi tentang signifikansi peningkatan atau penurunan.

Contoh analisis horizontal yang dinyatakan sebagai persentase adalah representasi


peningkatan omset 1 milyar pada pendapatan 2 milyar di tahun sebelumnya. Jika
dilihat, ini adalah peningkatan 50%, yang merupakan pertumbuhan omset yang luar
biasa untuk sebuah organisasi.

Namun, jika peningkatan ini dibandingkan dengan omzet 20 milyar pada tahun
sebelumnya, maka kenaikannya hanya mencapai 5%, hanya mewakili pertumbuhan
normal dari suatu organisasi.

Membuat analisis keuangan yang dinyatakan sebagai persentase memberikan


informasi yang jauh lebih baik daripada saat dinyatakan sebagai mata uang yang
baku.

Analisis Vertikal
Analisis vertikal adalah analisis laporan keuangan yang dilakukan dengan cara
memmbandingkan hubungan setiap komponen dengan total akun dalam laporan
keuangan tunggal.

Contohnya: Aset total perusahaan adalah sebesar 20 juta rupiah, sedangkan nilai
aset lancar sebesar 2 juta rupiah, nilai aset tetap sebesar 5 juta rupiah, aset tidak
berwujud sebesar 13 juta rupiah. Dalam analisis vertikal Anda harus
membandingkan nilai akun – akun tersebut dengan aset total.

Analisis vertikal juga dapat diterapkan pada akun untung dan rugi. Dengan
merepresentasikan tajuk standar sebagai persentase dari total omset tahunan. Hal
ini memudahkan untuk mendapatkan informasi  jika  pembagian biaya, pengeluaran,
dan laba yang berbeda. Ini memungkinkan untuk membandingkan tahun-tahun
berikutnya dan untuk mengidentifikasi tren tertentu. Perbedaan analisis ini secara
mendetail bisa Anda lihat dalam daftar buku-buku akuntansi ini.

Baca juga : Prospek Pekerjaan Jurusan Akuntansi dan Persyaratannya

Analisis Rasio
Analisisi rasio digunakan untuk mewakili hubungan antara berbagai angka pada
neraca, laba dan rugi atau catatan akuntansi lainnya yang dibuat oleh akuntan. Pada
analisis laporan keuangan berdasarkan rasio dapat dibandingkan selalu
membandingkan 2 kuantitas.  Rasio selalu mewakili satu angka yang berkaitan
dengan yang lain.
Contoh empat rasio paling umum
1. Rasio profitabilitas & profitabilitas
Rasio profitabilitas & profitabilitas mengukur hasil dari manajemen sehari-hari
organisasi atau kinerja keseluruhan dan efektivitas manajemen.

Beberapa rasio profitabilitas yang paling umum digunakan adalah: rasio laba kotor,
rasio laba bersih, rasio operasi dan laba atas modal ekuitas, laba atas modal yang
digunakan, rasio hasil dividen dan rasio laba per saham.

2. Rasio likuiditas
Rasio likuiditas mengevaluasi solvabilitas saat ini dari posisi keuangan organisasi.
Rasio ini dihitung untuk mengetahui apakah suatu organisasi memiliki kemampuan
untuk memenuhi kewajibannya saat ini. Dua rasio likuiditas umum adalah rasio
lancar dan rasio cepat .

3. Rasio efisiensi
Rasio efisiensi mengukur efektivitas sarana yang digunakan dalam suatu organisasi.
Nama lain untuk rasio ini adalah rasio perputaran. Banyak aspek umum yang rasio
perputarannya dihitung adalah: rasio perputaran modal kerja, rasio perputaran aktiva
tetap, dan rasio perputaran debitur.

4. Rasio solvabilitas
Rasio solvabilitas adalah mengukur kemampuan organisasi untuk memenuhi biaya
bunga jangka panjang dan kewajiban pembayaran kembali. Rasio umum adalah
rasio utang terhadap ekuitas, rasio ekuitas, dan rasio cakupan bunga.

Baca Juga : Apa itu bauran pemasaran atau marketing mix? ayo kenal lebih jauh

Siapa yang Membutuhkan Analisis


Laporan Keuangan?
Analisis Laporan Keuangan adalah instrument yang berguna yang memiliki banyak
keuntungan jika ada mempelajarinya. Pertama, memberikan investor informasi yang
akan berimbas pada  keputusan untuk menginvestasikan dana mereka dalam suatu
organisasi. Kedua, pemerintah dan pihak berwenang yang telah diberikan informasi
bisa menentukan apakah organisasi memenuhi prinsip-prinsip akuntansi
dan standar akuntansi yang berlaku. Akhirnya, lembaga pemerintah dapat
menganalisa tentang besaran pajak yang dikenakan.

Anda mungkin juga menyukai