Disusun oleh :
IKIN SODIKIN
P 17335112617
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN FARMASI
2015
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
Disusun oleh :
IKIN SODIKIN
P 17335112617
Mengetahui
Ketua Jurusan Farmasi
Karya Tulis Ilmiah ini telah diujikan pada sidang Karya Tulis Ilmiah
Program Pendidikan Diploma III Jurusan Farmasi
Politeknik Kesehatan Bandung
Tanggal 30 Juli 2015
Disusun oleh :
IKIN SODIKIN
P 17335112617
Penguji:
Tanda Tangan
ABSTRAK
Emergency trolley adalah trolley yang berisi peralatan dan obat-obatan untuk keadaan
gawat darurat, dimana terjadi perburukan keadaan klinis pasien secara mendadak dan
tidak diperkirakan sebelumnya yang dapat segera menyebabkan kematian atau
menimbulkan kesehatan jangka panjang sehingga diperlukan intervensi segera atau
tindakan resusitasi. Pengelolaan emergency trolley yang baik dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan di lingkungan RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung khususnya
pelayanan kegawatdaruratan. Telah dilakukan penelitian mengenai pengelolaan
emergenncy trolley di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Dr Hasan Sadikin
Bandung. Didasarkan pada keputusan Direktur Utama RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung
No HK.02.04/EO13/14731/X/2014 Tentang Emergency Trolley di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung menuntun dan menuntut RSUP Dr. Hasan Sadikin untuk menerapkan
standar pengelolaan emergency trolley yang sesuai prosedur agar kuantitas dan kualitas
penyimpanan dan kelengkapanya terjaga. tujuan penelitian adalah mengetahui kesiapan
dan ketersediaan standar pengelolaan emergency trolley khususnya di ruang IGD RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif,
pengumpulan data primer melalui observasi langsung yaitu mengamati sumber daya
manusia, sarana dan prasarana serta proses pengelolaan emergency trolley di RSUP
Dr.Hasan Sadikin Bandung. Pengumpulan data sekunder melalui penelusuran pedoman
atau prosedur pengelolaan emergency trolley yang digunakan, serta dokumen yang terkait
pengelolaan emergency trolley di RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung. Hasil penelitian
disusun dan disajikan dalam bentuk tabel check list hasil observasi. dan dalam bentuk
narasi mengenai sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta proses pengelolaan
emergency trolley di RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung. Kesimpulan bahwa pada
masukan (input) yaitu penyimpanan standar isi eksternal belum sesuai SOP/Keputusan
Direktur, untuk standar proses dan luaran (output) sudah sesuai.
EMERGENCY MANAGEMENT OVERVIEW OF EMERGENCY MANAGEMENT AT
EMERGENCY ROOM IN RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
Ikin Sodikin – P. 17335112617
ABSTRACT
Emergency trolley is a trolley containing the equipment and drugs for emergency
circumstances, in which the clinical state of the patient's worsening occurs
suddenly and not previously thought that can be immediately causing death or
cause long-term health so that necessary actions immediately or resuscitation
interventions. The good management of the emergency trolley can improve the
quality of health service in Dr. Hasan Sadikin General Hospital (Dr. Hasan
Sadikin GH) particulary in emergency services. Research has been conducted
about the management of emergency trolley at the emergency room. Based on the
decision of the Director of Dr. Hasan Sadikin GH No
“HK.02.04/EO13/14731/X/2014 Tentang Emergency Trolley di RSUP Dr. Hasan
Sadikin Bandung” as a reference for applying the standard management of the
emergency trolley so that the quantity and quality of storage and completeness
can be controlled. The purpose of the study is to know the readiness and
availability of emergency management standard trolley especially in emergency
room. The research is descriptive with qualitative approach , the collection of
primary data through direct observation that is observing human resources,
infrastructure and management processes emergency trolley. Secondary data
collection was done by tracing guidelines or procedures of managing emergency
trolley is used, as well as related documents the management of emergency trolley
was in Dr. Hasan Sadikin GH. The results are compiled and presented in the table
check list for observation and in the narration for the human resources,
infrastructure and management processes emergency trolley. The conclusion that
at input, the content of external storage is not appropriate standard SOP /
decision of the Director, for the standard process and output are appropriate.
KATA PENGANTAR
kekuatan darinya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul
Bandung.” Peulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai salah satu syarat untuk
dengan lancar berkat kerjasama, bantuan, pengarahan dan dukungan dari berbagai
pihak baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu pada kesempatan ini
1. Direktur Rumah Sakit Dr.Hasan Sadikin Bandung yang telah memberi izin
semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti untuk kami.
5. Pegawai RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung yang bersedia meluangkan waktu
Bandung.
Semoga bantuan serta kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dapat
diterima oleh ALLAH Pihak lainya yang tidak bisa penulis sebutkan satu –
SWT Sebagai amal ibadah serta dibalas dengan kebaikan berlipat ganda.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah
masih terdapat banyak kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam penyajian
materinya.
Akhir kata penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah bermanfaat bagi
Penulis
Terakhir, saya ucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah menjadi inspirasi
dalam hidup saya. Maaf tidak bisa dituliskan satu persatu. Terima kasih juga untuk teman
seperjuangan di POLTEKES BANDUNG. Maaf, nama kalian tidak bisa ditulis pada kertas
terbatas ini. Terima kasih sahabat.
.
Keberhasilan tidak datang secara tiba-tiba, tapi karena usaha dan kerja keras.
Persembahan
Karya Tulis ilmiah ini saya persembahkan kepada:
Allah SWT.
Ayah dan Ibu tercinta.
Guru Pembimbing serta Seluruh dosen Pengajar D3 Farmasi. .
Masyarakat serta bangsa dan negara
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................... iv
ABSTRACT ................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 4
1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 5
1.4.1 Bagi Peneliti ................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 6
2.1 Rumah Sakit ................................................................................ 6
2.1.1 Pengertian Rumah Sakit .............................................................. 6
2.1.2 Fungsi Rumah Sakit .................................................................... 6
2.1.3 Klasifikasi Rumah Sakit .............................................................. 7
2.1.4 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung
2.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) ....................................... 10
2.2.1 Pengertian Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) ..................... 10
2.2.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung ....................................................................................... 12
2.3 Instalasi Gawat Darurat (IGD) ..................................................... 16
2.4 Emergency Trolley ....................................................................... 17
2.4.1 Pengelolaan Emergency Trolley .................................................. 17
2.4.2 Pencatatan dan Pelaporan ............................................................ 17
2.4.3 Input (masukan) ........................................................................... 18
2.4.4 Sumber Daya Manusia ................................................................ 18
2.4.4.1 Penanggung Jawab Ruangan ....................................................... 18
2.4.4.2 Penaggung Jawab Apotek .......................................................... 18
2.4.5 Sarana dan Prasarana ................................................................... 19
2.4.5.1 Ruang Penyimpanan Emergency Trolley ..................................... 19
2.4.5.2 Dokumen ...................................................................................... 19
2.4.6 Proses ........................................................................................... 20
2.4.6.1 Prosedur Penyimpanan Emergency Trolley di IGD
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung ............................................. 20
2.4.6.2 Prosedur Penyiapan Stok Awal Perbekalan Farmasi
Darurat Medis .............................................................................. 20
2.4.6.3 Prosedur Penggunaan Perbekalan Farmasi Keadaan
Darurat Medis .............................................................................. 21
2.5 Kerangka Pikir ............................................................................. 23
BAB III METODA PENELITIAN .............................................................. 24
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................. 24
3.2 Waktu dan Jenis Penelitian .......................................................... 24
3.3 Pengumpulan Data ....................................................................... 24
3.3.1 Pengumpulan Data Primer ........................................................... 24
3.3.2 Pengumpulan Data Sekunder ....................................................... 25
3.4 Instrumen Penelitian ..................................................................... 25
3.5 Pengolahan dan Analisa Data ....................................................... 25
3.6 Penyajian Data .............................................................................. 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 26
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................. 26
4.1.1 Input (masukan) ............................................................................ 26
4.1.1.2 Sumber Daya Manusia ................................................................. 26
4.1.1.2 Sarana dan Prasarana ................................................................... 29
4.1.2 Proses ........................................................................................... 30
4.1.2.1 Penggunaan Emergency Trolley .................................................. 30
4.1.3 Pengaturan dan Penyiapan Pemberian Obat ................................ 33
4.1.4 Output (luaran) ............................................................................ 34
4.2 Pembahasan ................................................................................. 35
4.2.1 Sumber Daya Manusia ................................................................ 35
4.2.2 Sarana dan Prasarana .................................................................. 35
4.2.3 Proses .......................................................................................... 36
4.2.4 Pendokumentasian ...................................................................... 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 38
5.1 Kesimpulan ................................................................................. 38
5.2 Saran .......................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 40
LAMPIRAN ................................................................................................... 41
DAFTAR LAMPIRAN
Tabel 4.1 Hasil Observasi Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Depo Farmasi 27
Tabel 4.2 Hasil Observasi Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Ruangan
(Perawat/Dokter) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung...............................28
Tabel 4.3 Hasil Observasi Ketersediaan Sarana dan Prasarana Emergency Trolley
di IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung................................................29
Tabel 4.5 Proses Penggunaan Emergency Trolley di IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung......................................................................................................31
Tabel 4.6 Hasil Observasi Proses Pengaturan Dan Penyiapan Pemberian Obat di
IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung....................................................33
PENDAHULUAN
terdidik dalam menghadapi dan menangani masalah medik untuk pemulihan dan
melakukan upaya kesehatan dasar, kesehatan rujukan dan atau upaya kesehatan
mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu. Rumah sakit mempunyai tugas
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan
dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya
merupakan salah satu peralatan untuk darurat medis, emergency trolley biasanya
digunakan diruang Intensive Care Unit (ICU) atau Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Oleh karenanya terkadang disebut juga sebagai lemari ICU atau lemari Instalasi
trolley yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta
gangguan baik yang dapat merusak mutu maupun bentuk alat kesehatan tersebut.
kegawatdaruratan. hal ini diatur oleh surat keputusan Direktur Utama RSUP Dr.
kepatuhan petugas dalam mengelola emergency trolley ada kalanya tidak sesuai
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin merupakan rumah sakit
umum pusat yang berada di kota Bandung, berdasarkan hal tersebut, peneliti
Sadikin Bandung.
dokumentasi.
1.4 Manfaat Penelitian
RSUP Dr . Hasan Sadikin dan dapat memotivasi semua pihak yang terlibat untuk
emergency trolley.
Hasil Penelitian dapat dijadikan tambahan referensi bagi peneliti lain yang
TINJAUAN PUSTAKA
Rumah sakit adalah suatu fasilitas umum (public facility) yang berfungsi
dan WHO.
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. (Depkes RI, 2009)
organisasi terpadu dari bidang sosial dan medik yang berfungsi sebagai pusat
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum, tugas rumah sakit adalah
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
upaya rujukan. Dalam upaya melaksanakan tugas tersebut, secara umum rumah
Rumah sakit kelas A adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan
puskesmas.
Rumah sakit kelas D adalah rumah sakit yang bersifat transisi karena pada
satu saat akan ditingkatkan menjadi rumah sakit kelas C. Kemampuan rumah
rumah sakit kusta, rumah sakit paru, rumah sakit kanker, rumah sakit
jantung, rumah sakit ibu dan anak, rumah sakit gigi dan mulut dan lain
sebagainya.
2.1.4 Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung
Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung dibangun pada tahun 1920 dan
“Het Gemeente Ziekenhuijs Juliana” dengan kapasitas 300 tempat tidur. Selama
penjajahan Jepang, rumah sakit ini dijadikan Rumah Sakit Militer. Setelah
Pada tahun 1954 Rumah Sakit Ranca Badak ditetapkan menjadi rumah sakit
pada tahun 1956 dijadikan rumah sakit umum dengan kapasitas 600 tempat tidur,
Sejak itu pula Rumah Sakit Ranca Badak digunakan sebagai tempat pendidikan
Padjadjaran.
Pada tanggal 8 Oktober 1967 nama Rumah Sakit Ranca Badak diubah
menjadi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin (RSHS) yang berfungsi
RSHS berubah menjadi Rumah Sakit Pengguna Pendapatan Negara Bukan Pajak
secara tepat, cepat dan fleksibel. Tahun 2002 yang merupakan awal efektif
sebagai Perjan, RSHS telah mencapai kinerja yang baik dibandingkan dengan
tahun 2001 dan tahun 2004 diprognosakan akan mencapai kinerja yang lebih baik
Sekarang RSHS statusnya telah menjadi Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
yang telah memiliki gedung megah seperti RS standar internasional di luar negeri
serta telah menjadi rumah sakit rujukan di wilayah Jawa Barat. Rumah sakit ini
juga menjadi rumah sakit tempat praktik bagi para mahasiswa fakultas kedokteran
ditujukan untuk keperluan rumah sakit itu sendiri (Siregar dan Amalia, 2004).
umum dapat diartikan sebagai suatu departemen atau unit atau bagian di suatu
rumah sakit di bawah pimpinan seorang apoteker dan dibantu oleh beberapa orang
resep bagi penderita saat tinggal dan rawat jalan, pengendalian mutu dan
spesialis mencakup pelayanan langsung pada penderita dan pelayanan klinik yang
merupakan program rumah sakit secara keseluruhan (Siregar dan Amalia, 2004)
farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari system pelayanan
oriented). Hal tersebut juga terdapat dalam keputusan Menteri Kesehatan No.
Tugas utama instalasi farmasi rumah sakit adalah pengelolaan mulai dari
kesehatan yang beredar dan digunakan dalam rumah sakit, baik untuk penderita
rawat tinggal, rawat jalan mau pun untuk semua unit termasuk poliklinik rumah
menyediakan obat untuk terapi yang optimal bagi semua penderita dan menjamin
pelayanan bermutu tinggi dan yang paling bermanfaat dengan biaya minimal. Jadi
instalasi farmasi rumah sakit adalah satu-satunya unit di rumah sakit yang
suatu pelayanan farmasi yang luas dan terkoordinasi dengan baik dan tepat untuk
memenuhi kebutuhan berbagai bagian atau unit diagnosis dan terapi, unit
kepentingan pelayanan penderita yang lebih baik (Siregar dan Amalia, 2004).
2.2.2 Instalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) RSUP Dr.Hasan Sadikin
Bandung
dipisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang utuh dan
berorientasi kepada pelayanan pasien, penyediaan obat dengan mutu yang dapat
Sadikin Bandung memiliki visi dan misi. Visi IFRS RSUP Dr. Hasan Sadikin
Bandung adalah “Menjadi IFRS yang prima dalam pelayanan farmasi rumah sakit
masyarakat.
penyaluran alat kedokteran, dan alat kesehatan. Farmasi rumah sakit bertanggung
jawab terhadap semua barang farmasi yang beredar di rumah sakit sesuai dengan
Sakit. Berdasarkan Surat Keputusan Direktur Utama RSUP Dr. Hasan Sadikin
Pelayanan Farmasi di Instalasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin
Bandung, maka untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan SK Direktur Utama RSUP Dr. Hasan
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung serta melaksanakan evaluasi dan SIMRS
lainnya.
Struktur Organisasi Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan
kegiatan IFRS, Kepala Instalasi Farmasi dibantu oleh tiga orang Kepala Sub
Instalasi (Sub Instalasi Perbekalan Farmasi, Sub Instalasi Pelayanan Farmasi dan
Administrasi.
DIREKTUR
MEDIK DAN KEPERAWATAN
KA INSTALASI FARMASI
KOORD
ADMINISTRASI
Perencanaan SDM
Depo Farmasi
Distribusi
pemeriksaan medis segera, apabila tidak dilakukan akan berakibat fatal bagi
penderita.
Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu unit di rumah sakit yang
penyakit akut dan mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar. IGD adalah
suatu unit integral dalam satu rumah sakit dimana semua pengalaman pasien yang
pernah datang ke IGD tersebut akan dapat menjadi pengaruh yang besar bagi
gejala yang bervariasi dan gawat serta juga kondisi-kondisi yang sifatnya tidak
dalam keadaan bencana, hal ini merupakan bagian dari perannya di dalam
Instalansi Gawat Darurat (IGD) ini dipimpin oleh seorang dokter jaga
dengan tenaga dokter ahli dan berpengalaman dalam menangani pelayanan gawat
darurat, yang kemudian bila dibutuhkan akan merujuk pasien kepada dokter
Instalansi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit yang tertuang dalam KEPMENKES
kegawatdaruratan tidak ditarik uang muka dan penanganan gawat darurat harus
Emergency trolley adalah satu alat yang berisi peralatan dan obat-obatan
untuk keadaan gawat darurat, dimana terjadi perburukan keadaan klinis pasien
serta pelaporan terhadap peralatan dan obat obatan yang ada didalamnya.
kegiatan dalam rangka penggunaan emergency trolley secara jelas dan benar,
sebagai bukti bahwa suatu kegiatan telah dilakukan, sebagai sumber untuk
melakukan pengaturan dan pengendalian serta sebagai sumber data untuk
pembuatan laporan lain atau laporan berikutnya, sarana yang digunakan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Input (masukan) dalam penelitian ini terdiri dari
trolley di IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin terdiri dari penanggung jawab ruangan
2.4.5.2 Dokumen
trolley.
4) Berita acara pembukaan dan penutupan kunci sekali pakai emergency trolley.
Sadikin Bandung
sebagai berikut :
Rumah Sakit.
Medis
1) Tetapkan stok awal perbekalan farmasi keadaan darurat medis oleh kepala
bidang medik.
2) Diposisikan data item dan jumlah stok awal perbekalan farmasi keadaan
darurat medis ke kepala instalasi farmasi RSHS oleh kepala bidang medik.
3) Diposisikan usulan stok awal perbekalan farmasi keadaan darurat medis oleh
4) Diposisikan usulan stok awal perbekalan farmasi keadaan darurat medis oleh
keadaan darurat medis sesuai disposisi kepala instalasi farmasi oleh petugas
depo farmasi yang ditunjuk, diketahui oleh Apoteker penanggung jawab depo
farmasi.
7) Lakukan serah terima stok awal perbekalan farmasi keadaan darurat medis
farmasi.
9) Serahkan stok awal perbekalan farmasi keadaan darurat medis oleh kepala
10) Lakukan penguncian emergency trolley dengan kunci sekali pakai oleh
1) Ambil perbekalan farmasi keadaan darurat medis yang diperlukan pasien oleh
emergency trolley oleh perawat ruangan kepada petugas depo farmasi dengan
4) Lakukan serah terima perbekalan farmasi dan kunci sekali pakai yang baru
5) Simpan perbekalan farmasi gawat darurat medis pada emergency trolley oleh
7) Bila tidak sesuai, lakukan telusur ketidak sesuaian dan buat ketrangan
9) Kunci kembali emergency trolley dengan kunci sekali pakai oleh perawat
trolley oleh perawat ruangan disaksikan dan ditandatangani pula oleh petugas
depo farmasi.
dalam emergency trolley untuk keadaan gawat darurat, dimana terjadi perburukan
keadaan klinis pasien yang memerlukan intervensi segera atau tindakan resusitasi.
melaksanakan suatu pekerjaan. Input (masukan) dalam penelitian ini terdiri dari
sumber daya manusia, sarana, dan ketersediaan formulir yang diperlukan untuk
dokmen.
trolley dan sistem pengaturan penyiapan obat oleh tenaga kesehatan perawat atau
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian yaitu satu bulan, pada bulan Juni 2015 bertempat di Ruang
IGD (Instalasi Gawat Darurat) Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Hasan Sadikin
Bandung sesuai izin dari Direktur RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Bandung.
observasi (check list) yang bersumber dari keputusan Direktur RSUP Dr. Hasan
Sadikin.
Data yang diperoleh dari pengumpulan data primer, yaitu observasi, serta
data dari pegumpulan data sekunder yang dianalisis dengan cara membandingkan
kepustakaan yang ada dengan hasil yang didapat, kemudian dilihat apakah
terdapat perbedaan atau kesenjangan antara hasil penelitian dengan standar atau
Hasil penelitian disusun dan disajikan dalam bentuk tabel check list hasil
observasi dan dalam bentuk narasi tentang pengelolaan emergency trolley di IGD
RSUP.Dr. Hasan Sadikin Bandung mulai dari input (masukan), proses, dan
output (luaran).
BAB IV
perbekalan farmasi, berita acara pembukaan dan penutupan kunci sekali pakai,
penggunaan dan serah terima perbekalan farmasi) serta penyiapan pemberian obat
yang terkait dengan pengelolaan emergency trolley di IGD RSUP .Dr. Hasan
Sadikin Bandung.
trolley di IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung terdiri dari penanggung jawab
depo farmasi (apotek) IGD dapat dilihat pada tabel 4.1. Hasil observasi
WAKTU
03/06/20115 10/06/2015 17/06/2015 24/06/2015
No. Variabel Observasi
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
WAKTU
03/06/20115 10/06/2015 17/06/2015 24/06/2015
No. Variabel Observasi
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan tabel 4.4.
Tabel 4.3 Hasil Observasi Ketersediaan sarana dan prasarana Emergency Trolley
di IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
WAKTU
03/06/20115 10/06/2015 17/06/2015 24/06/2015
No. Variabel Observasi
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
WAKTU
03/06/20115 10/06/2015 17/06/2015 24/06/2015
No. Variabel Observasi
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
4.1.2 Proses
di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung dapat dilihat pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Proses Penggunaan Emergency Trolley
di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
WAKTU
03/06/2015 10/06/2015 17/06/2015 24/06/2015
No Variabel Observasi
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Mengambil perbekalan farmasi
keadaan darurat medis yang
diperlukan pasien oleh
√ √ √ √
perawat/dokter apabila diperlukan
segera dari emergency trolley
Tabel 4.6 Hasil Observasi Proses Pengaturan Dan Penyiapan Pemberian Obat
di IGD RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
WAKTU
03/06/20115 10/06/2015 17/06/2015 24/06/2015
No. Variabel Observasi
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
WAKTU
03/06/20115 10/06/2015 17/06/2015 24/06/2015
No. Variabel Observasi
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk
Hasil observasi bahwa setiap tugas dan tanggung jawab penaggung jawab
dari depo farmasi dilaksanakan sesuai prosedur. Waktu yang dibutuhkan untuk
melengkapi kembali barang yang sudah dipakai lebih kurang 1 jam, waktu
tergesa gesa, jika hal ini terjadi setiap bertugas maka mungkin saja menimbulkan
ketidak akuratan dalam pengecekan termasuk mengisi formulir atau blanko yang
trolley kadang kadang tidak pada tempatnya, hal ini dapat menyebabkan
keterlambatan dalam penanganan pasien karena perlu waktu untuk mencari dan
ditempatnya, hal ini disebabkan karena sering dipakai untuk keperluan lain dan
tidak dikembalikan pada tempatnya. Pada akan membuka kunci trolley digunakan
gunting atau alat pemotong lain yang dipinjam dari tempat sekitarnya. Hal ini
perlu waktu untuk mencari dan mendapatkan alat pembuka kunci. Untuk
mencarinya karena pada saat pengalihan tanggung jawab emergency trolley harus
lengkap.
4.2.3 Proses
farmasi pada emergency trolley. Pada saat observasi perawat atau dokter telah
di IGD, prosedur penyiapan stok awal perbekalan farmasi keadaan daruat medis,
terhadap pasien langsung mencatat pada formulir yang tersedia, hal ini
5.1 Kesimpulan
jawabnya sesuai dengan ketentuan. Standar isi eksternal yang berkaitan dengan
ruangan.
5.2 Saran
1. Sumber daya manusia yang ada dapat dikutsertakan berbagai pelatihan yang
emergency trolley.
Direktur Utama RSUP. Dr. Hasan Sadikin. 2014, Surat Keputusan Tentang
Emergency Trolley . Bandung
Siregar, Ch. J.P., dan Amalia, L. 2004. Farmasi Rumah Sakit, Teori dan
Penerapan, 25 – 49, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Lampiran 1: Emergency Trolley RSUP. Dr. Hasan Sadikin Bandung
Gambar 2.2 Standar isi emergency trolley RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung
Lampiran 3: Daftar Standar Isi Emergency Trolley
Lampiran 3 (Lanjutan)
Lampiran 5: Penempatan Obat dan Alat Dalam Emergency Trolley, Kebijakan
Penggunaan Isi Emergency Trolley
Lampiran 6: Formulir Berita Acara Pembukaan dan Penutupan Kunci Sekali Pakai
Emergency Trolley,
Lampiran 7: Lembar Intruksi Kerja Pemakaian Emergency Trolley
Lampiran 8: Formulir Persediaan Emergency Trolley Ruang IGD RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung
Lampiran 9: Formulir Persediaan Emergency Trolley RSUP
Dr. Hasan Sadikin Bandung
Lampiran 10
Surat Permohonan Izin Penelitian