TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Penyakit
1. Pengertian Fraktur
2014).
sesuai jenis dan luasnya fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang
bisa terjadi akibat trauma langsung (kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
(Sjamsuhidajat, 2010).
2. Etiologi Fraktur
3. Patofisiologi Fraktur
datang lebih besar dari pada tekanan yang diserap tulang, maka
a. Nyeri
b. Deformitas
c. Krepitasi
Saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik
Tanda ini biasa terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah
cedera.
e. Fals Moment
(bengkok).
5. Komplikasi Fraktur
a. Komplikasi Awal
1) Kerusakan Arteri
b. Kompartement Syndrom
Komplikasi ini terjadi saat peningkatan tekanan jaringan dalam
pasif pada otot yang terlibat, dan paresthesia. Komplikasi ini terjadi
lebih sering pada fraktur tulang kering (tibia) dan tulang hasta
e. Avaskuler Nekrosis
dapat terjadi saat suplai darah ke tulang kurang baik. Hal ini paling
leher), saat kepala femur berputar atau keluar dari sendi dan
rumah sakit. Oleh karena itu, edukasi pada pasien merupakan hal
nyeri yang bersifat intermiten atau nyeri yang menetap pada saat
menahan beban.
f. Shock
Shock terjadi karena kehilangan banyak darah dan
g. Osteomyelitis
6. Pemeriksaan Penunjang
fraktur berupa:
lateral.
distal.
3) Memuat dua extremitas (terutama pada anak-anak) baik yang
tindakan.
6) Darah rutin,
operasi),
9) Urinalisa,
7. Penatalaksanaan Fraktur
a. Reduksi
bisa diberikan dengan plester felt melekat diatas kulit atau dengan
tertutup:
patellar fracture.
b. Imobilisasi.
c. Rehabilitasi
berikut:
1) Pengkajian
tindakan keperawatan.
a. Data Subjektif
1) Anamnesa
a) Identitas Klien
b) Keluhan Utama
c) Pola Eliminasi
e) Pola Aktivitas
pada bagian distal fraktur, sedang pada indera yang lain tidak
fraktur.
i) Pola Reproduksi Seksual
melakukan hubungan
gerak serta rasa nyeri yang dialami klien. Selain itu juga, perlu
perkawinannya
efektif.
klien.
b. Data obyektif
a) Sistem Integumen
b) Kepala
c) Leher
d) Muka
tak oedema.
e) Mata
terjadi perdarahan)
f) Telinga
g) Hidung
i) Thoraks
simetris.
j) Paru
I. Inspeksi
II. Palpasi
III. Perkusi
tambahan lainnya.
IV. Auskultasi
k) Jantung
I. Inspeksi
III. Auskultasi
l) Abdomen
I. Inspeksi
II. Palpasi
teraba.
III. Perkusi
IV. Auskultasi
m) Inguinal-Genetalia-Anus
kesulitan BAB.
pemasangan traksi
untuk memenuhi kebutuhan klien secara optimal. Pada tahap ini perawat
6. Evaluasi