Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS PROGRAM FULL DAY SCHOOL DAN REGULER BERDASARKAN

FAKTOR PSIKOLOGI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA


Fatchur Rochman1*, Ani Afifah2, Dewi Nurmalitasari3

1
Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Pedagogi dan Psikologi, Universitas PGRI Wiranegara, Pasuruan,
Indonesia
*Penulis Koresponden: maya.rayungsari@uniwara.ac.id

Abstrak

Secara umum sistem pendidikan di Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu sistem pendidikan reguler dan full
day school, perbedaan yang mendasar dari kedua sistem ini yaitu pada lama waktu belajar. Prestasu
belajar merupakan hasil pengukuran terhadap peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam
periode tertentu. Salah satu faktor intern yang sangat mempengaruhi yaitu gaktor psiikologi yang terdiri
dari (1)perhatian, (2)motivasi, (3)sikap, (4)minat, (5)kematangan dan (6) kesiapan. Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan 2 subjek penelitian yaitu, MA SUNAN AMPEL untuk full day school dan MA
AS’ADIYAH untuk sekolah reguler. Faktor psikologi belajar full day school 67,83% berpengaruh positif
termasuk dalam kategori cukup baik, Faktor psikologi belajar siswa Sekolah Reguler 66,15% berpengaruh
positif termasuk dalam kategori cukup baik juga. Prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada siswa
kelas X full day school dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dapat dikategorikan “Baik”. Ini
dapat dilihat pada interval 71 – 85. Dengan perhitungan mean variabel prestasi belajar mata pelajaran
Matematika siswa pada full day school sebesar 80, 13, prestasi belajar mata pelajaran Matematika pada
kelas X sekolah reguler dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa dapat dikategorikan “Baik”. Ini
dapat dilihat pada interval 71 – 85. Dengan perhitungan mean variabel prestasi belajar mata pelajaran
Matematika siswa pada sekolah Reguler sebesar 74,33. Hasil uji t prestasi belajar siswa pada sekolah Full
Day School dan Sekolah Reguler sebesar 0.174 < 5% dapat ditarik kesimpulan terdapat perbedaan prestasi
belajar matematika dari program Full Day School dan Sekolah Reguler.

Kata Kunci: Full Day School, Sekolah Reguler, Psikologi, Prestasi Belajar

A. Pendahuluan
Pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu strategi yang diterapkan oleh lembaga pendidikan
untuk mencapai tujuan pembelajaran bagi peserta didik serta membiasakannya dalam lingkungan
pembelajaran agar terbentuknya peserta didik yang berakhlak mulia dan budi pekerti. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara [1].
Full day school dapat diartikan sebagai sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran sehari
penuh atau dari pagi hingga sore hari[2]. Dalam dunia pendidikan hasil akhir dari proses belajar
dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kemajuan dalam belajar yang kemudian dinyatakan
dalam raport disebut prestasi belajar[3]. Prestasi belajar merupakan hasil pengukuran terhadap
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam periode tertentu yang dapat diukur
menggunakan instrument yang relevan[4]. Kesulitan dalam belajar biasanya menghambat siswa
dalam mencapai keberhasilan atau tujuan belajar pada proses pembelajaran [5]
Setiap siswa memiliki cara berbeda – beda yang lebih disukai dalam berpikir, memproses,
mengelola informasi serta menyelesaikan masalah cara tersebut di sebut gaya belajar [6]. Minat yang
besar dalam belajar matematika akan mendorong siswa untuk belajar dengan giat dan sungguh –
sungguh, sehingga hasil yang diperolehnya akan memuaskan[7].
Kondisi organ – organ khusus siswa, seperti tingkat keseharan indra pendengaran dan indra
penglihat juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap informasi dan
pengetahuan[8]. Dekolah berfungsi untuk membantu keluarga menanamkan nilai – nilai pendidikan
kepada anak – anak yang berhubungan dengan sikap dan kepribadian serta pemikiran yang cerdas,
yang nantinya akan bermanfaat di lingkungan masyarakat [9].
Full Day School secara istilah yaitu proses pembelajaran yang berlangsung aktif kreatif dan
tranformative selama sehari penuh bahkan selama kurang lebih 24 jam [10]. Pembelajaran adalah
cara guru memberikan kesempatan kepada peserta didik berpikir untuk mengenal dan memahami
hal yang sedang dipelajarinya[11]. Matematika adalah Bahasa simbolis yang fungsinya untuk
mengungkapkan hubungan kuantitatif dan ruangan sedangkan untuk fungsi teoritisnya untuk
memudahkan cara berpikir[12]. Matematika adalah Bahasa simbolis dan ciri utamanya yaitu
penggunaan cara bernalar yang deduktif tetapi juga tidak melupakan cara bernalar yang induktif [13].
Berlajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai pengalaman sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya[15]
Adapun hipotesis dari penelitian ini adalah ada perbedaan antara hasil belajar antara siswa
yang berasal dari SMA dengan program Full Day School dan Reguler. Hipotesis merupakan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling
tinggi tingkat kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini yaitu H 0 : tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara prestasi belajar siswa pada program Full Day School dan sekolah Reguler, H 1 :
terdapat perbadaan yang signifikan antara prestasi belajar siswa pada program Full Day School dan
Sekolah Reguler.

B. METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif, yaitu menyajikan suatu fakta, mendeskripsikan secara statistik untuk menunjukkan
hubungan antar variabel dengan membandingkan dua kelompok siswa yang berasal dari Full Day
School dan sekolah Reguler. Teknik pengumpulan data yang diaplikasikan yaitu observasi tentang
gambaran umum lokasi penelitian sarana dan prasarana, kuesioner (angket) untuk menggali data
tentang faktor – faktor yang mempengaruhi perbedaan prestasu belajar matematika, wawancara
semistruktur sebagai penunjang untuk mendapatkan data penunjang yang berkenaan dengan lokasi
dan perkembangan, dan dokumentasi untuk dapat melakukan pengamatan sesuai tujuan peneliti.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN


Setelah melakukan penelitian, meneliti memperoleh data tentang sarana dan prasana serta
profil sekolah dari Full Day School dan Sekolah reguler yang dianggap tidak jauh berbeda.kemudian
dari hasil angket faktor psikologi belajar siswa terdapat perbedaan 1,68% yang menunjukkan hasil
jawaban dari siswa Full Day school lebih positif. Kemudian peneliti mendapatkan hasil dari nilai
UAS terakhir dengan rata – rata 80,13 dari 15 siswa kelas X program full day school dan 74,33 dari
15 siswa kelas X sekolah reguler.

1. Uji Normalitas Angket Faktor Psikologi Belajar


.

Shapiro – Wilk
No Variabel
df Sig. Kesimpulan
1 Full Day 15 .659 Normal
School
2 Reguler 15 .536 Normal

Tabel 1. Output Uji Normalitas Angket Faktor Psikologi Belajar.

Faktor psikologi belajar siswa yang berasal dari Full Day School diperoleh Asymp. Sig (2-tailed)
= 0.200 >0.05 dan pada angket faktor psikologi belajar siswa yang berasal dari skeolah regular
diperoleh Asymp Sig (2-tailed) = 0.200>0.05. nilai Asymp sig (2-tailed) >0,05. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dan kecerdasan emosional berdistribusi normal karena
nilai Asymp. Sig. lebih besar dari 0,05.
2. Hasil Uji t
Dalam penelitian ini untuk mencari hasil uji independent sample test peneliti menggunakan
SPSS 22 dengan menggunakan uji Mann Whitney .

Ranks

sekolah N Mean Rank Sum of Ranks

nilai fds 15 15.67 235.00

regular 15 15.33 230.00

Total 30

Test Statisticsa

nilai

Mann-Whitney U 110.000

Wilcoxon W 230.000

Z -.104

Asymp. Sig. (2-tailed) .917

Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .935b

a. Grouping Variable: sekolah

b. Not corrected for ties.

Table 2. Output Uji Mann Whitney

Nilai Z=-0,104 dengan P-balue = sig. = 0,917. Nilai ini digunakan untuk menerima atau menolak
keputusan hipotesis diatas. Dengan Asymp Sig. (2-tailed) = 0,917 lebih kecil dari taraf signifikansi
5% diperoleh Asymp Sig. (2-tailed) = 0,05 maka H 0 di tolak dan H1 diterima. .

3. Kesimpulan

Hadil perhitungan dari uji t-test prestasi belajar siswa pada sekolah Full Day School dan
Sekolah Teguler sebesar 0,174 dengan taraf signifikansi 5%, dapat ditarik kesimpulan terdapat
perbedaan prestasi belajar matematika dari program Full Day School dan sekolah reguler..

REFERENSI
[1]
Citra Umbara. “Sistem Pendidikan Nasional. Jurnal (Online) Pengertian Pendidikan adalah : Definisi
Tujuan Fungsi, dan Jenisnya Diakses pada 8 April 2019, 19:13
[2]
T.P. Utomo. “Meningkatkan Prestasi Peserta Didik Melalui Pendidikan Full Day School”. 2017
[3]
Ngalim Purwanto. “Psikologi Pendidikan. Bandung Remaja Rosdakarya ”. 2012
[4]
Syaifuddin Azwar.”Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Belajar”. 2014
[5]
Muhibbin Syah, “Psikologi Belajar, PT. Raja Grafindo Persada”. 2012
[6]
Syaharuddin. “Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika dalam Hubungannya dengan
Pemecahan Konsep ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMPN 4 Binamu Kabupaten Jeneponto.
Skripsi Online. Makasar: Program Study Matematika Pengetahuan Alam Universitas Negeri MAkasar.
Diakses pada 05 Maret 2018, 17:59
[7]
Hamdani. “Strategi Belajar Mengajar”. Pustaka Setia. 2011
[8]
Slameto. “Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhinya” Rineka Cipta. 2013
[9]
Suharsimi, “Manajemen Pengajaran Secara Manusiawi”. 2013

[10]
Malik Karim Amrullah. “Pendidikan Islam Menggali Tradisi Meneguhkan Eksistensi”. UIN Malang
Pers. 2014
[11]
Nor Hasan. “Full Day School, Model Alternatif Pembelajaran Bahsa Asing”. 2013
[12]
Supriyono W. “Psikologi Belajar”. Rineka Cipta. 2014
[13]
Sumiati. “Metode Pembelajaran”. CV Wacana Prima. 2012
[14]
Syaifuddin Azwar. “Metode Penelitian”. Pustaka Belajar. 2014
[15]
Syaiful Bahri Djamarah, “Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru”. Usaha Nasional. 2004

Anda mungkin juga menyukai