Anda di halaman 1dari 24

HUTANG DAN MODAL

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Akuntansi

Dosen Pengampu : Candra Irawan, S.E., M.Ak., CA

Oleh :

Ema Aprilia
NIM : 1810134622021

Tri Maharani
NIM : 1810134622020

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHAPUTRA RIAU

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis ucapkan kepada Allah Subahana

Wata’ala. Atas rahmat seta karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Selama menyelesaikan makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan moril

dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini

penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam penyusunan menyelesaikan makalah ini, khususnya

kepada:

1. Bapak Candra Irawan, SE., M.Ak, CA Selaku dosen Pengampu

2. Kepada Rekan-rekan Mahasiswi kelas 7BA1R

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan,

baik dari segi penyajian materi maupun tata bahasanya. Untuk itu, penulis

mengharapkan adanya kritik dan saran bersifat membangun dari semua pihak

yang berkesempatan untuk membaca makalah ini. Akhir kata, penulis berharap

makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkanya di kemudian

hari.

Pekanbaru, 25 Juni 2021

Kelompok 12

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................ i

Daftar Isi.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah............................................................................ 2

1.3. Tujuan Penelitian.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hutang............................................................................ 3

2.1. Jenis-Jenis Hutang............................................................................ 4

2.3. Tips Pengelolaan Hutang................................................................. 7

2.4. Pengertiaan Modal............................................................................ 9

2.5. Posisi Modal dalam Neraca.............................................................. 10

2.6. Struktur modal.................................................................................. 10

2.7. Sumber modal.................................................................................. 11

2.8. Jenis-jenis modal.............................................................................. 12

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan....................................................................................... 19

Daftar Pustaka......................................................................................... iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Utang merupakan komponen yang tak terpisahkan dari sebuah usaha, baik

perusahaan berskala besar seperti periusahaan multinasional maupun berskala

kecil seperti usaha kecil, mikro dan menengah, hampir semua bentuk-bentuk

usaha memiliki utang dalam laporan keuangan mereka. Utang memiliki

kemampuan untuk meningkatkan kapasitas pendanaan sebuah perusahaan

sehingga mampu untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tersebut.

Modal usaha dalam kegiatan bisnis sangat erat kaitannya dengan

keberlangsungan hidup suatu perusahaan, baik untuk menjalankan kegiatan

produksi maupun untuk perkembangan dan pertumbuhan suatu perusahaan.

Modal sangat berperan sebagai sumber pendaaan perusahaan yang mengambarkan

tentang pendaaan perusahaan sendiri secara keseluruhan ataupun dana yang

berasal dari pihak asing dan pinjaman.

1
1.2. Rumusan Masalah

1.1.1. Apakah itu hutang?

1.1.2. Apa saja Jenis-Jenis Hutang?

1.1.3. Bagaimana Tips Pengelolaan Hutang?

1.1.4. Bagaimana Pengertiaan Modal Menurut Ahli?

1.1.5. Bagaimana Posisi Modal dalam Neraca?

1.1.6. Bagaimana Struktur modal?

1.1.7. Bagaimana Sumber modal?

1.1.8. Apa saja Jenis-jenis modal?

1.3. Tujuan Penelitian

1.1.1. Untuk Mengetahui Apakah itu Hutang

1.1.2. Untuk Mengetahui Apa Saja Jenis-Jenis Hutang

1.1.3. Untuk Mengetahui Bagaimana Tips Pengelolaan Hutang

1.1.4. Untuk Mengetahui Bagaimana Pengertiaan Modal Menurut Ahli

1.1.5. Untuk Mengetahui Bagaimana Posisi Modal dalam Neraca

1.1.6. Untuk Mengetahui Bagaimana Struktur modal

1.1.7. Untuk Mengetahui Bagaimana Sumber modal

1.1.8. Untuk Mengetahui Apa saja Jenis-jenis modal

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Hutang

Secara umum, pengertian utang adalah kewajiban yang muncul karena

transaksi pembelian barang atau jasa secara kredit yang berhubungan dengan

kegiatan operasional perusahaan dan harus segera dibayarkan dalam jangka waktu

singkat. Sedangkan, pengertian utang dalam akuntansi adalah pengorbanan

ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan jasa dan aktiva sebagai

bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu antara kedua belah pihak yang

saling terlibat. Pengertian hutang menurut para ahli tidak terlepas pada kewajiban

dalam bentuk tunai saja. Melainkan bisa berbentuk surat berharga, obligasi,

saham, surat pengakuan hutang, tanda bukti hutang, dan sebagainya. Jika ditinjau

dari pengertiannya, maka utang usaha atau utang dagang dilakukan secara kredit,

sehingga memungkinkan umur utang sebagai klasifikasi penyelesaian kewajiban.

Dari umur utang tersebut terdapat utang lancar, utang tidak lancar, dan utang

macet.

Utang lancar adalah kewajiban perusahaan yang dapat dilakukan sebelum

jatuh tempo. Utang tidak lancar yaitu kewajiban perusahaan yang masih dapat

dilakukan. Namun, terdapat keterlambatan kurang dari 30 hari. Sedangkan utang

macet adalah kewajiban yang tidak bisa terlaksana lebih dari 30 hari. Pengelolaan

utang usaha atau dagang sangat berkaitan dengan pengelolaan keuangan bisnis,

sehingga harus dengan perencanaan, observasi, dan penilaian yang benar.

3
2.2. Jenis-Jenis Hutang

1. Hutang Jangka Panjang

Hutang jangka panjang merupakan hutang yang jatuh temponya relatif

lama, biasanya dalam satu periode akuntansi atau bahkan lebih lama. Keuntungan

dari hutang ini yaitu suatu usaha dapat meningkatkan nilai aset (baik dalam

bentuk investasi, maupun pembelian aset bergerak dan tidak bergerak) dan

keuntungan dalam laporan keuangan pada periode tersebut, serta membuat

perputaran uang menjadi relatif cepat. Jika hutang tersebut terjadi akibat

pembelian bahan atau barang yang akan dijual kembali, maka perusahaan dapat

memanfaatkan fasilitas untuk melakukan penjualan terlebih dahulu. Dari hasil

penjualan itulah dapat digunakan untuk membayar hutang nantinya, bahkan bisa

digunakan untuk kepentingan lain perusahaan yang lebih mendesak. Biasanya

hutang jangka panjang juga bisa timbul karena pembelian aset juga, seperti

pembelian kendaraan perusahaan, tanah atau gudang.

Kelebihan lain dari hutang jangka panjang ini adalah dapat memperkuat

modal perusahaan dan menunjukan rasio ekuitas, yaitu kemampuan perusahaan

dalam membayar utang atau kewajiban. Nantinya, hal ini berguna untuk

perusahaan jika ingin kembali meminjam uang di bank dan meyakinkan investor

dalam menginvestasikan uang mereka.Tidak semua perusahaan dapat mengajukan

utang jangka panjang. Tentunya pihak pemberi pinjaman akan mengevaluasi

apakah perusahaan tersebut kira-kira dapat mengembalikan sejumlah pinjaman

beserta bunganya pada waktu jatuh tempo.

4
Ciri-ciri dari hutang jangka panjang adalah :

a. Tanggal jatuh temponya kurang lebih dalam 1 periode akuntansi atau 1

tahun, bahkan bisa lebih dari itu.

b. Ada aset atau barang jaminan, bisa berupa sertifikat, BPKB (Bukti Pemilik

Kendaraan Bermotor), atau surat berharga lainnya.

c. Pembayaran dilakukan dengan cara cicilan atau berjangka, dengan

menggunakan bunga sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

d. Didapat dari lembaga keuangan atau supplier yang menyediakan hutang

jangka panjang.

2. Hutang Jangka Pendek

Hutang ini memiliki waktu jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Dalam

akuntansi, hutang jangka pendek dan pelunasannya akan tercatat setiap

periodenya pada laporan keuangan. Pada umumnya, hutang ini terjadi untuk

keperluan jual beli perusahaan, contohnya pembelian bahan baku, bahan mentah

atau barang jadi yang untuk dijual kembali. Tujuan adanya hutang jangka pendek

bagi perusahaan adalah untuk mempercepat perputaran keuangan, sehingga pada

saat pembayaran, barang tersebut telah terjual. Jadi secara sistemnya, yang

membayar hutang secara tidak langsung adalah customer atau pelanggan, bukan

perusahaan. Ini tidak akan mengganggu atau mengurangi modal maupun

keuntungan pada laporan keuangan.

Contoh hutang jangka pendek yang adalah sebagai berikut :

5
a. Hutang dagang atau utang jasa : Hutang yang timbul akibat adanya

transaksi pembelian barang atau jasa dari pihak luar. Barang dan jasa

tersebut bisa untuk penjualan kembali, atau untuk kelancaran kegiatan

perusahaan, misalkan pembelian perlengkapan kantor atau jasa cleaning

service dan maintenance peralatan.

b. Dividen : Dividen terjadi ketika perusahaan merupakan jenis perseroan

dan memiliki saham di IDX. Pembagian dividen terjadi setiap periode

akuntansi, dan akan masuk dalam laporan keuangan.

c. Hutang biaya : Pengeluaran yang dilakukan perusahaan secara rutin,

biasanya jatuh temponya setiap bulan dan masuk dalam beban, contohnya

biaya listrik, air, telepon, internet dan pulsa.

d. Pendapatan diterima dimuka : Hutang ini terjadi ketika konsumen telah

membayar sejumlah uang kepada perusahaan, namun belum menerima

barang atau jasa dari perusahaan. Hutang jangka pendek jenis ini tidak

dalam bentuk uang, tetapi tetap termasuk dalam golongan utang, karena

adanya kewajiban perusahaan yang belum terselesaikan.

e. Hutang wesel : Hutang dalam bentuk uang tunai kepada pihak tertentu,

dengan menggunakan perjanjian hitam diatas putih sebagai bentuk bukti,

tanpa menggunakan jaminan apapun.

Ciri-ciri hutang jangka pendek adalah :

a. Jatuh temponya dibawah 1 tahun atau 1 periode akuntansi.

6
b. Pembayaran secara langsung, sejumlah utang yang tertera dan tidak

menerima pembayaran berjangka atau cicilan.

c. Tidak memiliki bunga.

d. Tidak membutuhkan jaminan, hanya berdasarkan kepercayaan atau

perjanjian tertulis.

Dengan demikian, perbedaan mendasar antara hutang jangka panjang dan

hutang jangka pendek terletak pada waktu jatuh tempo, metode pembayaran

(langsung dan berjangka), bunga yang timbul atas hutang tersebut, serta jaminan

yang diperlukan. Baik hutang jangka panjang maupun jangka pendek harus

diselesaikan sesuai kesepakatan dan tepat pada waktunya. Hal ini untuk

membuktikan bagi pihak luar, bahwa perusahaan mampu menyelesaikan

kewajiban. Tentunya membantu bagi perusahaan, jika ingin melakukan hutang di

kemudian hari. Semakin baik perusahaan dalam membayar hutang, maka semakin

mudah melakukan pinjaman di waktu berikutnya.

2.3. Tips Pengelolaan Hutang

Saat memulai sebuah bisnis, para pelaku usaha, terutama UMKM,

membutuhkan modal awal yang tidak sedikit. Oleh karena itu, kebanyakan dari

mereka berusaha untuk mencari pinjaman modal dengan cara berhutang, baik itu

kepada orang terdekat maupun kepada pihak bank. Lalu bagaimana cara

7
mengelola hutang agar tidak berdampak buruk bagi bisnis yang dijalankannya?

Berikut cara mengelola hutang :

1. Membuat perencanaan secara rinci

Sebelum mulai berhutang kepada pihak yang bersangkutan, sebaiknya

para pebisnis membuat perencanaan secara rinci tentang jumlah modal yang

dibutuhkan dalam menjalankan bisnis tersebut serta berbagai resiko yang muncul

nantinya. Kemudian, pikirkan juga kemampuan untuk melunasi hutang yang ada.

Dengan demikian, pihak yang memberi pinjaman modal akan mengetahui kapan

hutang akan dilunasi sesuai dengan tanggal jatuh tempo yang telah disepakati

bersama., sehingga kemungkinan besar mereka akan memberikan pinjaman.

2. Menentukan keperluan hutang

Para pebisnis harus menentukan apakah hutang yang diperlukan termasuk

hutang jangka pendek atau jangka panjang. Jangan sampai mengambil keputusan

yang salah dalam penentuan jenis hutang. Misalnya, mereka meminjam modal

dengan jangka waktu pendek tetapi sebenarnya pinjaman yang dibutuhkan adalah

untuk jangka waktu panjang maka pinjaman yang ada tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan yang ada, sehingga mereka harus menjual asetnya agar

hutangnya bisa lunas sedikit demi sedikit. Hal tersebut membuat bisnis tidak

berjalan dan pebisnis mengalami kerugian.

8
2.4. Pengertiaan Modal Menurut Ahli

Pengertian modal Menurut Munawir, merupakan hak atau bagian modal

kekayaan perusahaan yang terdiri atas kekayaan yang disetor atau yang berasal

dari luar perusahaan & kekayaan itu merupakan hasil aktivitas usaha itu sendiri.

Menurut Warren, Reeve dan Philip (2005:5) modal atau ekuitas adalah pemegang

saham adalah total dari dua sumber utama ekuitas saham, yaitu modal disetor dan

laba ditahan. Dalam “Akuntansi” Modal merupakan hak pemilik atas kekayaan

perusahaan. Kekayaan perusahaan dalam neraca dicatat sebagai aktiva. Dalam

perusahaan berbentuk perseroan terbatas, modal terdiri dari modal disetor dan laba

ditahan.

Menurut Meji (dalam Riyanto, 2010:18) mendefinisikan modal sebagai

“kolektifitias” dari barang barang modal yang terdapat dalam neraa sebelah debit,

sedangkan yang dimaksud dengan barang barang modal adalah semua barang

barang yang ada dalam rumah tangga perusahaan dan fungsi produktifya untuk

membentuk pendapatan.

9
2.5. Posisi Modal dalam Neraca

Neraca terbagi menjadi dua bagian, yaitu disebelah kiri diperlihatkan

Aktiva, dan disebelah kanan diperlihatkan Kewajiban dan Modal. Kedua sisi

selalu dalam keadaan seimbang (jumlah aktiva sama dengan jumlah kewajiban

dan modal). Pada kolom aktiva diperlihatkan semua barang dan kekayaan yang

dimiliki perusahaan, termasuk juga tuntutan kepada pihak yang belum diterima.

Di kolom kewajiban atau hutang perusahaan, dan juga modal disajikan semua

kewajiban atau hutang perusahaan, dan juga modal (dana yang berasal dari

pemegang saham jika perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas) yang harus

dikembalikan kepada pemilik apabila perusahaan dibubarkan. Aktiva disajikan

menurut urutan likuiditas, kewajiban menurut urutan jatuh tempo, sedang modal

berdasar sifat kekekalan.

2.6. Struktur modal

Struktur modal adalah jumlah atau perbandingan antara modal asing dan

modal sendiri dalam hal membelanjai operasi perusahaan. Setiap perubahan

struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan, hal ini

disebabkan setiap modal memiiki biaya sendiri – sendiri. Menurut Sutrisno,

(2007:255) sturuktur modal adalah imbangan antara modal asing dengan modal

sendiri. Biasanya perusahaan akan lebih besar membelanjakan modal sendiri

daripada modal asing, karena modal asing sifatnya sementara & akan

dikembalikan pada waktu tertentu. Menurut Riyanto, (2010:22) sturuktur modal

10
adalah pembelanjaan permanen dimana mencerminkan perkembangan antara

hutang jangka panjang dan modal sendiri. Untuk mengetahuinya dapat dihitung

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Struktur modal = hutang jangka panjang/modal sendiri x 100%

Salah satu cara untuk meningkatkan nilai perusahaan adalah dengan cara

pengelolahan komposisi modal perusahaan (sturuktur modal). Struktur modal

sangat penting dalam perusahaan karena baik & buruknya sturuktur modal akan

berpengaruh terhadap financial perusahaan.

2.7. Sumber modal

kegiatan operasinya, baik perusahaan yang baru berdiri maupun sudah

berkembang, adakalanya perusahaan membutuhkan modal tambahan dari modal

yang dimiliki (modal sendiri). Untuk memenuhi kebutuhan modal tersebut

perusahaan berupaya mencari sumber pembiayaan dari luar perusahaan. Menurut

Riyanto (2001:209) modal dapat dikelompokkan berdasarkan sumbernya:

a. Sumber modal internal (Internal Sources)

Modal internal adalah modal yang berasal dari dalam perusahaan itu

sendiri. Sumber modal ini dapat berasal dari laba ditahan maupun akumulasi

penyusutan. Besarnya laba yang dimasukkan ke dalam cadangan/laba ditahan,

tergantung pada laba yang diperoleh selema periode tertentu serta kebijkan

deviden perusahaan tersebut. Sementara akumulasi penyusutan dibentuk

11
berdasarkan penyusutan, tergantung pada metode penyusutan yang digunakan

perusahaan tersebut.

b. Sumber Ekstrenal (Ekstren Sources)

Adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan ataupun dana yang

diperoleh dari para kreditur atau pemegang saham yang merupakan bagian dalam

perusahaan.

2.8. Jenis-jenis modal

Secara umum jenis jenis modal dikelompokkan menjadi dua yakni modal

sendiri dan modal asing, untuk penjelasan lebih detail sebagai berikut:

1. Modal sendiri

Masih menurut Riyanto (2001:204) pengertian modal sendiri adalah modal

yang berasal dari pemilik perusahaan & juga tertanam di dalam perusahaan untuk

waktu yang tidak terbatas. Dengan kata lain, modal sendiri merupakan modal

yang dihasilkan atau dibentuk di dalam perusahaan atau keuntungan yang

dihasilkan perusahaan. Modal sendiri di dalam perusahaan yang berbentuk

Perseroan Terbatas terdiri atas:

a. Modal saham

Secara umum saham adalah bukti kepemilikan atas suatu perusahaan.

Pemilik saham akan mendapatkan hak untuk menerima sebagian pendapatan tetap

12
atau deviden dari perusahaan serta kewajiban menanggung resiko bila perusahaan

mengalami kerugian. Seseorang yang memiliki saham pada suatu perusahaan akan

memiliki hak untuk ambil bagian dalam mengelola perusahaan sesuai dengan hak

suara yang dimilikinya. Semakin besar persentase yang dimilikinya, maka

semakin besar hak suara yang dimiliki guna mengontrol operasional perusahaan.

Saham dapat dibedakan atas Saham biasa (Common stock) dan Saham Preferen

(Preferred stock).

b. Laba ditahan

Adalah penahanan keuntungan yang memiliki tujuan, maka disebut

sebagai cadangan. Cadangan yang dimaksud adalah sebagai cadangan yang

dibentuk dari keuntungan tersebut belum memiliki tujuan tertentu, maka

keuntungan tersebut merupakan keuntungan yang ditahan. Menurut Riyanto

(2001:243) laba ditahan adalah suatu keuntungan yang diperoleh perusahaan,

dapat berupa sebagian dibayarkan sebagai deviden dan sebagian ditahan oleh

perusahaan. Melalui laba yang diecatak perusahaan maka akan memperbesar laba

yang ditahan yang berarti akan memperbesar kepemilikan modal sendiri.

Sebaliknya, bila menderita kerugian maka akan memperkecil modal sendiri.

Besarnya jumlah laba yang yang dimasukkan kedalam laba ditahan akan

bergantung pada besarnya laba yang dicetak selama periode tertentu, karena

perusahaan mengambil kebijakan bahwa sebagian besar keuntungan akan jadi

deviden, maka laba ditahan akan kecil.

13
2. Modal Asing

Pengertian modal asing adalah modal yang bersumber dari luar perusahaan

yang sifatnya sementara di dalam perusahaan tersebut. Modal ini merupakan

“hutang” yang pada waktunya harus dikembalikan. Modal asing dikelompokkan

atas:

1. Hutang jangka pendek (Short – term Debt)

Hutang jangka pendek atau biasa disebut hutang lancar adalah suatu

kewajiban atau hutang terjadi dalam kaitannya operasi keseharian perusahaan.

Hutang jangka pendek terdiri atas:

a. Hutang dagang

Adalah hutang yang muncul akibat adanya penjualan kredit dan dicatat

sebagai piutang oleh pihak penjual dan utang olah pembeli, yang mencerminkan

kurang dari 40% dari kewajiban lancar di rata-rata perusahaan nonkeuangan.

Hutang dagang adalah sumber pendanaan “spontan” dalam artian bahwa hutang

ini terjadi dari transaksi bisnis biasa.

b. Hutang wesel

Adalah pengakuan hutang atau pernyataan tertulis untuk membayar

sejumlah uang pada tanggal tertentu di kemudian hari. Jenis hutang ini dicatat dan

disajikan di dalam neraca perusahaan. Hanya hutang wesel yang memiliki jatuh

tempo dalam satu tahun atau kurang dari satu tahun yang digolongkan sebagai

kewajiban jangka pendek.

14
2. Hutang jangka panjang jatuh tempo dalam periode kini

Merupakan bagian dari hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam

tahun sekarang, sedangkan sisanya tetap dilaporkan sebagai hutang jangka

panjang.

3. Hutang jangka menengah

Adalah hutang jangka waktunya antara 1-10 tahun. Hutang jangka waktu

menengah terdiri atas:

 Term loan

Merupakan kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun & kurang dari 10

tahun. Umumnya jenis hutang ini dibayar kembali dengan angsuran tetap selama

periode tertentu. Term loan disediakan oleh commercial bank, insurance, pensiun

funds, lembaga pembiayaan pemerintah, & supplier perlengkapan. Keuntungan

dari Term loan adalah tidak segera jatuh tempo dan pinjaman memberikan

jaminan pembayaran secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman

 Leasing

Adalah suatu kontrak antara pemilik aktiva yang biasa disebut sebagai lessor

dengan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut untuk jangka waktu

tertentu.

4. Hutang jangka panjang

15
Adalah hutang yang jangka waktunya lebih dari sepuluh (10) tahun. Menurut

Skousen dan Stice (2004:654) hutang jangka panjang adalah obligasi yang tidak

diharapkan untuk dibayar tunai dalam jangka waktu satu tahun. Jenis hutang ini

umumnya digunakan untuk membiayai perluasan perusahaan karena kebutuhan

modal untuk keperluan tersebut dibutuhkan jumlah yang besar.

Jenis hutang jangka panjang terdiri atas:

a. Pinjaman berjangka

Adalah pinjaman dimana peminjam setuju untuk melakukan pembayaran bunga

beserta hutang pokok pinjamannya pada tanggl tertentu sesuai dengan isi

perjanjian kepada pihak yang meminjamkan. Pemberian pinjaman ini dilakukan

oleh bank komersial dan perusahaan asuransi.

b. Obligasi

Adalah instrumen (surat berharga) utang yang berisi berisi janji kepada pihak

menerbitkan obligasi untuk membayar pemegang obligasi sejumlah nilai pinjaman

beserta bunga pada saat jatuh tempo yang telah ditetapkan.

c. Hipotik

Adalah pinjaman berjangka, dimana pemberi uang diberi hak hipotik terhadap

suatu barang yang tidak bergerak. Bilamana pihak peminjam (debitur) tidak

memenuhi kewajibannya, maka barang tersebut dapat dijual dan dari hasil

penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutupi tagihannya.

16
17
Manfaat hutang jangka panjang

 Bunga yang dibayarkan merupakan hasil pengurangan pajak penghasilan

 Melalui fincancial leverage dimungkinkan per lembar saham akan

meningkat

Sementara untuk kelemahan dari hutang jangka panjang adalah :

 Financial risk perusahaan akan meningkat sebagai akibat meningkatnya

leverage

 Batasan yang disaratkan kreditur seringkali menyulitkan manajer

Studi kasus

Tanggal 10 Juli 2020. Padli menginvestasikan uangnya sebesar Rp 125.000.000

untuk memulai usaha yang diberi nama PT Makmur.

Tanggal 12 Juli 2020. PT Makmur membeli 5 lemari jati senilai @3.000.000

secara kredit kepada CV IDA untuk persediaan barangnya. Term

Pembayarannya : 2/10, n/30.

Tanggal 15 Juli 2020. PT Makmur melunasi hutang dagang lemari pada tanggal

12.

18
Maka pencatatannya adalah :

10 Juli 2020

Dr. Kas Rp 125.000.000

Cr. Modal Rp 125.000.000

12 Juli 2020

Dr. Persediaan barang dagangRp 15.000.000

Cr. Hutang Dagang Rp 15.000.000

15 Juli 2020

Dr. Hutang Dagang Rp 15.000.000

Cr. Kas Rp 14.700.000

Cr. Disc. Pembelian Rp 300.000

19
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Utang adalah kewajiban yang muncul karena transaksi pembelian barang

atau jasa secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan

dan harus segera dibayarkan dalam jangka waktu singkat. utang juga merupakan

pengorbanan ekonomis untuk masa depan dalam bentuk penyerahan jasa dan

aktiva sebagai bagian dari transaksi atau kesepakatan di masa lalu antara kedua

belah pihak yang saling terlibat. Hutang tidak terlepas pada kewajiban dalam

bentuk tunai saja. Melainkan bisa berbentuk surat berharga, obligasi, saham, surat

pengakuan hutang, tanda bukti hutang, dan sebagainya. Jika ditinjau dari

pengertiannya, maka utang usaha atau utang dagang dilakukan secara kredit,

sehingga memungkinkan umur utang sebagai klasifikasi penyelesaian kewajiban.

Modal usaha dalam kegiatan bisnis sangat erat kaitannya dengan

keberlangsungan hidup suatu perusahaan, baik untuk menjalankan kegiatan

produksi maupun untuk perkembangan dan pertumbuhan suatu perusahaan.

Modal sangat berperan sebagai sumber pendaaan perusahaan yang mengambarkan

tentang pendaaan perusahaan sendiri secara keseluruhan ataupun dana yang

berasal dari pihak asing dan pinjaman.

20
Daftar Pustaka

https://www.harmony.co.id/blog/pengertian-hutang-jenis-dan-contohnya-dalam-

perusahaan

https://bukukas.co.id/hutang-pengertian-ciri-ciri-jenis-dan-cara-pengelolaannya

https://www.cekkembali.com/modal

iii

Anda mungkin juga menyukai