Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PPOK

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas makalah yang berjudul [judul makalah] ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas [dosen/guru] pada [bidang studi/mata
kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah]. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang [topik makalah] bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada [bapak/ibu] [nama guru/dosen], selaku [guru/dosen] [bidang studi/mata
kuliah] [nama bidang studi/mata kuliah] yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Penyakit Paru Obstruksi Kronik ( PPOK ) adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya obstruksi aliran udara yang
disebabkan oleh bronkitis kronis atau empisema. Obstruksi aliran udara pada umumnya progresif kadang diikuti oleh
hiperaktivitas jalan nafas dan kadangkala parsial reversibel, sekalipun empisema dan bronkitis kronis harus didiagnosa dan
dirawat sebagai penyakit khusus, sebagian besar pasien PPOK mempunyai tanda dan gejala kedua penyakit tersebut.
( Amin, Hardhi, 2013). Sekitar 14 juta orang Amerika terserang PPOK dan Asma sekarang menjadi penyebab kematian
keempat di Amerika Serikat. Lebih dari 90.000 kematian dilaporkan setiap tahunnya. Rata-rata kematian akibat PPOK
meningkat cepat, terutama pada penderita laki-laki lanjut usia. Angka penderita PPOK di Indonesia sangat tinggi. Banyak
penderita PPOK datang ke dokter saat penyakit itu sudah lanjut. Padahal, sampai saat ini belum ditemukan cara yang efisien
dan efektif untuk mendeteksi PPOK. Menurut Dr Suradi, penyakit PPOK di Indonesia menempati urutan ke-5 sebagai
penyakit yang menyebabkan kematian. Sementara data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, pada tahun
2010 diperkirakan penyakit ini akan menempati urutan ke-4 sebagai penyebab kematian. "Pada dekade mendatang akan
meningkat ke peringkat ketiga. Dan kondisi ini tanpa disadari, angka kematian akibat PPOK ini makin meningkat. penyakit
PPOK selayaknya mendapatkan pengobatan yang baik dan terutama perawatan yang komprehensif, semenjak serangan
sampai dengan perawatan di rumah sakit. Dan yang lebih penting dalah perawatan untuk memberikan pengetahuan dan
pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang perawatan dan pencegahan serangan berulang pada pasien PPOK di
rumah. 2 Hal ini diperlukan perawatan yang komprehensif dan paripurna saat di Rumah Sakit

B. Rumusan Masalah
 Diagnosis PPOK ditegakkan berdasarkan apa ?
 Apa saja Etiologi dan Faktor resiko PPOK ?
 Bagaimana mengetahui tingkat keparahan PPOK?
 Bagaimana Penatalaksanaan PPOK
C. TUJUAN MAKALAH PPOK
Tujuan Umum Mengetahui penatalaksanaan PPOK
II. PEMBAHASAN
A. Pengertan PPOK
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
PPOK adalah penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif
nonreversibel atau reversibel parsial. PPOK terdiri dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.

Bronkitis kronik
Kelainan saluran napas yang ditandai oleh batuk kronik berdahak minimal 3 bulan dalam setahun, sekurang-kurangnya
dua tahun berturut - turut, tidak disebabkan penyakit lainnya.

Emfisema
Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan
dinding alveoli.

Pada prakteknya cukup banyak penderita bronkitis kronik juga memperlihatkan tanda-tanda emfisema, termasuk
penderita asma persisten berat dengan obstruksi jalan napas yang tidak reversibel penuh, dan memenuhi kriteria PPOK.

B. Faktor Resiko PPOK

1. Kebiasaan merokok merupakan satu - satunya penyebab kausal yang terpenting, jauh lebih penting dari faktor penyebab
lainnya.
Dalam pencatatan riwayat merokok perlu diperhatikan :
a. Riwayat merokok
- Perokok aktif
- Perokok pasif
- Bekas perokok
b. Derajat berat merokok dengan Indeks Brinkman (IB), yaitu perkalian jumlah rata-rata batang rokok dihisap sehari
dikalikan lama merokok dalam tahun :
- Ringan : 0-200
- Sedang : 200-600
- Berat : >600
2. Riwayat terpajan polusi udara di lingkungan dan tempat kerja
3. Hipereaktiviti bronkus
4. Riwayat infeksi saluran napas bawah berulang
5. Defisiensi antitripsin alfa - 1, umumnya jarang terdapat di Indonesia

PATOGENESIS DAN PATOLOGI

Pada bronkitis kronik terdapat pembesaran kelenjar mukosa bronkus, metaplasia sel goblet, inflamasi, hipertrofi otot polos pernapasan serta distorsi
akibat fibrosis. Emfisema ditandai oleh pelebaran rongga udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli. Secara anatomik
dibedakan tiga jenis emfisema:
- Emfisema sentriasinar, dimulai dari bronkiolus respiratori dan meluas ke perifer, terutama mengenai bagian atas paru sering akibat kebiasaan merokok lama
- Emfisema panasinar (panlobuler), melibatkan seluruh alveoli secara merata dan terbanyak pada paru bagian bawah
- Emfisema asinar distal (paraseptal), lebih banyak mengenai saluran napas distal, duktus dan sakus alveoler. Proses terlokalisir di septa atau dekat pleura

Obstruksi saluran napas pada PPOK bersifat ireversibel dan terjadi karena perubahan struktural pada saluran napas kecil yaitu : inflamasi, fibrosis,
metaplasi sel goblet dan hipertropi otot polos penyebab utama obstruksi jalan napas.
Perbedaan Patogenesis asma dan PPOK
Patogenesis COPD

C ig a r e tte s m o k e H o g t fa c ;E o rs a n d
B io m a s s p a r t ic le s a n d a m p lif y in g m e c h a n is m s
p a r tic u la te s

A n F i- o x id a n ts A n ti- g r o le in a s e s

O x ic / a t iv e s t r e s s

Repair
mechanisms
C O PD
p a t h o lo g y

Reprñzted vr?th permissim froru the Global Smaae y for the Diagnosis. Management, and Preveruion of Ghcorñc Obstru+ctive PJrncx°›ary Oi:sease, G0obal Initiatñze fcr Ch ie
C›bstztJctfve Lung Oisease (GCi'LO) 2OBB. A:vaitahde frzuzs: hbp::Y .goIc¥zopd.org.
TG F -B Chs rne1asttc restors
CTG LTB

FJG. 1. In3ammatoy mechanisms in COPD. Cigaette smoke (and other initants) activate
macophages in the respiratory Lact that release neuLophil chemotartic factors, including IL4 and
LTB4. These oils then release probases that break down connective tissue in the lung
parenchyma, resulting in emphpema, and also stimulate mucus hypersecretion. These
enzymes are normally counteracted by protease inhibitor, including 14ntKrypsin, SLPI, and
TIMP. Cytotoxic T cells {CDB) may also @ Rcruited and may be involved in alveolar «all
destruction. Fibroblasts may be activated by
gro«th facton releases from macophages and epiNelial cells
Apa bahaya rokok?

Anda mungkin juga menyukai