SYAWAL ADANI
STANBUK : C30118357
CHAPTER 4
Analisis Aktivitas Investasi
Piutang
Piutang merupakan nilai jatuh tempo yang berasal dari penjualan barang atau jasa atau
dari pemberian pinjaman uang. piutang usaha mengacu pada janji lisan untuk membayar yang
perasal dari penjualan produk dan jas asecara kredit. Wesel tagih mengacu pada janji tertulis
untuk membayar. Piutang diklasifikasikan ke dalam asset lancar jika diharapkan akan
direalisasi atau ditagih dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi, tergantung dari mana
yang lebih panjang.
Penilaian Piutang
Analisis piutang sangat penting karena dampaknya terhadap posisi asset dan arus laba
yang saling terkait. Realitanya banyak perusahaan yang tidak mampu menagih semua
piutangnya. Kerugian piutang dapat menjadi sangat berarti dan mengurangi asset lancar serta
laba bersih sekarang dan masa depan. Resiko analisis ini adalah pengalaman masa lalu
kurang bisa memprediksi kerugian masa depan, atau mungkin kita gagal mencerminkan
kondisi terkini.
Analisis Piutang
Resiko kolektabilitas/penagihan
Analisis harus mempertimbangkan bahwa meskipun pendekatan dengan rumus untuk
menghitung penyisihan piutang tak tertagih sangat mudah dan praktis, penghitungan ini
mencerminkan penilaian mekanik yang menghasilkan kesalahan. Informasi yang
berguna harus diperoleh dari sumber atau perusahaan lain. Alat analisis untuk
memeriksa kolektabilitas mencankup:
Keaslian piutang
Pemahaman mengenai praktik industri dan sumber informasi tambahan digunakan
untuk menambah keyakinan. Pelanggan pada industri tertentu mengembaikan hak
untuk mengembalikan barang. Analisis harus mempertimbangkan hak
pengembalian tersebut. Hak pengembalian yang bebas dapat menurunkan kualitas
piutang.
Sekuritas piutang
Salah satu masalah analisis penting adalah saat perusahaan menjual semua atau
sebagian piutangnya pada pihak ketiga yang disebut anjak piutang atau sekuritisasi,
piutang dapat dijual dengan ataupun tanpa recourse pada pembeli jaminan
kolektabilitas.
PERSEDIAAN
Analisis Persediaan
Penyusutan
Prinsip dasar penyusutan laba adalah laba yang mendapatkan manfaat dari penggunaan
aset jangka panjang, harus menanggung bagian proporsional dan biaya aset tersebut.
Penyusutan merupakan alokasi biaya bangunan dan peralatan (tanah tidak disusutkan)
sepanjang masa manfaatnya.
Tingkat Penyusutan
Faktor tingkat penyusutan:
1. Umur masa manfaat.
2. Metode Alokasi: garis lurus, dipercepat, khusus.
agian besar perusahaan.
Deplesi
Deplesi merupakan alokasi biaya sumber daya alam berdasarkan tingkat pemungutan.
Deplesi bergantung pada produksi, menghasilkan lebih banyak produksi berarti
mengeluarkan biaya deplesi yang lebih pula.
Penurunan Nilai
Bangunan dan sumber daya alam biasanya dusustkan selama masa manfaat
berdasarkan prinsip alokasi dengan tujuan penentuan laba. Nilai yang terbawa dari asset yang
disusutkan tidak dirancang untyuk merefleksikan nilai sekarang dari asset. Meskipun dengan
konservatif, akuntansi seringkali melakukan refleksi nilai, dengan menurunkan nilai pada
neraca (write down) untuk merefleksikan nilai saat ini. Saat Ini akuntansi tidak
memperbolehkan menuliskan nilai asset untuk merefleksikan nilai pasar.