Anda di halaman 1dari 8

Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 4, No.

2, November 2015 20

ALAT PENILAIAN PADA PELAKSANAAN PRAKTIKUM


TEKNOLOGI MAKANAN

Hera Apriyani1, Ellis Endang Nikmawati2, Karpin3


Program Studi Pendidikan Tata Boga, Departemen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga,
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia,
hera21418@gmail.com

ABSTRAK: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh alat penilaian yang digunakan pada
proses penilaian pelaksanaan praktikum Teknologi Makanan yang masih belum
mencangkup seluruh kompetensi pembelajaran praktikum terdiri dari 1) melakukan
kegiatan praktik dan 2) menyajikan produk akhir hasil praktik. Selain itu, proses penilaian
pembuatan produk itu sendiri belum memiliki acuan nilai yang standar. Disebabkan
keberagaman produk dan karakteristik produk yang memiliki kekhasan sendiri, maka
perlu pengembangan alat penilian. Metode yang digunakan deskriptif. Partisipan
penelitian atau tim validasi dalam upaya menilai pembuatan alat penilaian ini yaitu kepada
dosen ahli bahasa, evaluasi pembelajaran dan materi teknologi makanan. Dengan proses
pengumpulan data yang digunakan kepada tim validasi Expert Judgement atau
Pertimbangan Ahli dilakukan melalui Teknik Delphi. Hasil penelitian menunjukkan alat
penilaian pada pelaksanaan praktikum Teknologi Makanan yang dibuat dinilai “layak”
tervalidasi oleh ahli bahasa dengan persentase sebesar 92.76%, ahli evaluasi pembelajaran
dengan persentase sebesar 97.57% dan ahli materi teknologi makanan dengan persentase
sebesar 94.79%. Oleh karena itu, hasil validasi yang diperoleh rata-rata persentase
kelayakan sebesar 95.04% yang dapat dikategorikan“layak”, akan tetapi dengan catatan
alat penilaian revisi/perbaiki sesuai kritik dan saran dari tim ahli.

Kata Kunci: Alat Penilaian, Pelaksanaan Praktikum, Teknologi Makanan

PENDAHULUAN Chutney, Conserve, Sambal dan makanan


Latar Belakang Masalah yang difermentasikan seperti Tempe, Tape
dan Yoghurt. Selain itu juga mahasiswa
Menurut Nikmawati, E.E (2013, hlm. 1) diharpakan dapat mengemas dan memberikan
“Teknologi Makanan adalah ilmu yang label pada makanan. Maka tujuan
mempelajari tentang pengolahan makanan pembelajaran praktik ini dicapai melalui
yang berdasarkan pada sifat kimia dan pelaksanaan praktikum yang tidak lepas dari
komponen yang terkandung dalam makanan.” proses penilaian. Tujuan pembelajaran
Produk makanan yang dihasilkan pada praktik mata kuliah Teknologi Makanan akan
pembelajaran praktik yaitu hasil dari tercapai melalui penyelenggaraan praktikum
menerapkan ilmu teknologi makanan yaitu dilaboraturium dengan diadakan juga proses
berupa produk makanan fermentasi dan penilaian.
makanan yang diawetkan. Berdasarkan lampiran Permendikbud
Tujuan pembelajaran praktik mata No 49 tahun 2014 bagian 5 pasal 18 ayat 1
kuliah Teknologi Makanan adalah mahasiswa tentang standar penilaian pembelajaran,
diharapkan mampu membuat produk mengemukakan bahwa “Standar penilaian
pengawetan makanan, seperti Nugget, Abon, pembelajaran merupakan kriteria minimal
Dendeng, Telur Asin, Peda, Sirup, Selai, tentang penilaian proses dan hasil belajar
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 4, No. 2, November 2015 21

mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian praktik dan 2) menyajikan produk akhir hasil
pembelajaran lulusan.” praktik. Dengan kata lain perlu adanya
Penilaian proses dan hasil belajar pengembangan alat penilaian unjuk kerja
mahasiswa sebagaimana dimaksud untuk setiap kompetensi yang terdapat pada
tercamtum pada Permendikbud No. 49 tahun tujuan pembelajaran praktik. Selain itu,
2014 bagian 5 pasal 18 ayat 2 “ mencakup proses penilaian produk itu sendiri belum
prinsip penilaian, teknik dan prosedur memiliki acuan nilai yang standar.
penilaian, pelaksanaaan penilaian, pelaporan Disebabkan keberagaman produk dan cara
penilaian, dan kelulusan mahasiswa.” mengeringkan makanan dan membunuh
Penilaian pada pelaksanaan praktikum mata mikroba.”
kuliah Teknologi Makanan secara Dari pemaparan tersebut alat
keseluruhan untuk mengetahui pencapaian penilaian unjuk kerja yang akan dibuat
kompetensi pada ranah keterampilan sebagai contoh adalah produk telur asin
(psikomotorik). Pada penyelenggaraan dalam bentuk rubrik. Karena untuk
praktik ini dibagi menjadi tiga kompetensi menghasilkan alat penilaian pembuatan telur
yang harus dinilai yaitu 1) perencanaan asin yang standar. Rubrik yang digunakan
praktik, 2) kegiatan praktik, 3) evaluasi berupa checklist (daftar cek) yang akan
produk. Maka diperlukan alat penilaian yang memudahkan saat proses penilaian dan
dapat menilai secara keseluruhan menjadi acuan penilaian dalam menentukan
pelenggaraan praktikum Teknologi Makanan. skor untuk setiap indikator pencapaian
Menurut Sunarti & Rahmawati, S, kompetensi dasar pelaksanaan praktik
2014, hlm. 59 “Pada penilaian psikomotorik Teknologi Makanan. Supaya untuk
terdapat 4 jenis alat penilaian yaitu tes unjuk mengetahui dan menentukan kelayakan alat
kerja, proyek, protofolio, dan produk.” penilaian yang dibuat, peneliti menggunakan
Sedangkan alat penilaian yang sudah validitas Expert karakteristik produk yang
diterapkan pada proses penilaian pelaksanaan memiliki kekhasan sendiri. Maka perlu
praktikum Teknologi Makanan yaitu alat adanya pengembangan alat penilian yang
penilaian tes unjuk kerja yang terfokus pada terfokus untuk masing-masing produknya.
evaluasi hasil produk dilihat dari proses Alat penilaian ini dibuat untuk
pembuatan perencanaan praktik dan melengkapi alat penilai hasil belajar
pelaksanaan kegiatan praktikum. Menurut mahasiswa pada mata kuliah Teknologi
Sunarti & Rahmawati, S, (2014, hlm.59) “tes Makanan secara utuh. Selain itu juga alat
unjuk kerja adalah penilaian unjuk kerja, penilaian pembelajaran yang digunakan harus
merupakan penilaian yang dilakukan dengan memiliki system penilaian terstrukrtur,
mengamati kegiatan peserta didik dalam sehingga akan mempermudah dalam
melakukan sesuatu”. Jika memperhatikan memberikan penilaian dan penilaian pun
kompetensi pada penyelenggaraan praktik bersifat objektif kepada mahasiswa. Serta
yang meliputi tiga kompetensi, tetapi perlu adanya penilaian khusus untuk setiap
membuat perencanaan tidak termasuk produk dikarenakan produk memiliki
menggunakan penilaian unjuk kerja. Maka karakter yang berbeda maka penilaiannya pun
yang dibutuhkan instrument atau alat harus dibedakan pada setiap produk. Maka
penilaian untuk menilai pencapaian dari itu peneliti harus memilih salah satu
pembelajaran praktik mata kuliah Teknologi produk untuk dijadikan contoh perbaikan alat
Makanan hanya 1) melakukan kegiatan penilaiannya.
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 4, No. 2, November 2015 22

Dari hasil wawancara dengan rubrik daftar cek untuk mempermudah pada
mahasiswa yang sudah mengontrak mata proses penilaian. Akan tetapi penilaian unjuk
kuliah Teknologi Makanan perihal kesulitan kerja dibuat pada pelaksanaan praktikum
membuat produk dalam pelaksanaan Teknologi Makanan yaitu penilaian untuk
praktikum. Hasilnya hampir 50 % mahasiswa kegiatan praktik, dan evaluasi produk yang
menjawab Telur Asin yang dikatakan sulit termasuk ranah keterampilan (psikomotorik).
membuatnya, karena ada beberapa langkah Berdasarkan latar belakang tersebut,
yang menurut mahasiswa sulit seperti peneliti membatasi penelitian ini dengan
membersihkan telur, mengamplas telur, memilih salah satu produk makanan yang
pemberian garam, penyimpanan saat proses akan dijadikan contoh pengembangan alat
fermentasi dan menentukan kemasan yang penilaian pada pelaksanaan praktikum
sesuai. Maka tingkat keberhasilan saat Teknologi Makanan yaitu Telur Asin. Hal ini
praktik sangatlah kecil terlihat dari hasil didasari dari hasil wawancara dengan
produk yang belum mencapai standar. Hal ini beberapa mahasiswa yang sudah mengontrak
juga didukung oleh pernyataan dosen mata kuliah Teknologi Makanan bahwa
pengampu mata kuliah, kurangnya ketelitian praktik membuat Telor Asin ini perlu adanya
membaca langkah-langkah saat praktikum pedoman penilaian yang mengukur produk
juga mempengaruhi hasil produk. Oleh standar, maka dapat meningkatkan tingkat
karena keberhasila
itu, peneliti memilih pembuatan produk n saat proses pelaksanaan praktikum
makanan hasil dari pelaksanaan praktikum membuat Telur Asin. Selain itu produk Telur
Teknologi Makanan sebagai contoh yang Asin mewakili kedua teknik Teknologi
akan dilakukan pengembangan alat Makanan yaitu pengawetan dengan
peniliannya yaitu Telur Asin. penambahan garam dan fermentasi.
Telur asin masuk kedalam kategori
makanan yang diawetkan dengan METODE
penambahan garam. Menurut Nikmawati, E.E Penelitian ini dilakukan dengan
(2015, hlm 2) “Larutan garam yang masuk ke menggunakan penelitian kuantitatif. Metode
dalam jaringan diyakini mampu menghambat penelitian digunakan untuk memperoleh
pertumbuhan aktivitas bakteri penyebab teknik pengumpulan data. Maka pada
pembusukan, sehingga makanan tersebut penelitian yang akan dilakukan menggunakan
menjadi lebih awet. Garam menjaga makanan metode deskriptif. Metode ini memberikan
dengan Judgement atau pertimbangan ahli penjelasan mengenai hasil penilaian tim
dilakukan melalui teknik Delphi. validasi untuk menilai alat penilaian pada
Atas dasar latar belakang tersebut pelaksanaan praktikum teknologi makanan
peneliti berminat melakukan penelitian untuk dengan contoh produk pembuatan telur asin.
membuat alat penilaian pelaksanaan praktik Hal ini dikarenakan peneliti hanya membuat
yang tepat untuk mata kuliah Teknologi kesimpulan pendapat dari tim validasi tentang
Makanan. Dengan dasar tersebut maka kelayakan alat penilaian yang akan dibuat
peneliti bertujuan untuk melakukan penelitian pada pelaksanaan pratikum teknologi
yang berjudul Alat Penilaian Pada makanan. Maka melalui metode deskriptif
Pelaksanaan Praktikum Teknologi Makanan. diharapkan peneliti dapat mendeskripsikan
Oleh karena itu, peneliti memilih tes unjuk bahwa alat penilaian pada pelaksanaan
kerja sebagai alat penilaian dengan bentuk pratikum teknologi makanan dengan contoh
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 4, No. 2, November 2015 23

produk telur asin tersebut tervalidasi standar mata kuliah Teknologi Makanan serta
oleh tim validasi. Partisipan penelitian atau mahasiswa yang sudah mengontrak mata
tim validasi dalam upaya menilai pembuatan kuliah untuk mendapatkan gambaran umum
alat penilaian ini terdiri dari 5 orang dosen kompetensi dan tujuan pembelajaran serta
ahli yaitu dua orang ahli materi Teknologi materi pada pelaksanaan praktikum
Makanan oleh dosen pengampu mata kuliah Teknologi Makanan pembuatan produk Telur
teknologi makanan, dua orang ahli Evaluasi asin. Hal ini dilakukan untuk mengisi pada
Pembelajaran oleh dosen pengampu evaluasi format rubrik kisi-kisi yang akan nantinya
pembelajaran, dan satu orang ahli tata bahasa sebagai acuan dalam penyusunan rubrik
oleh dosen pengampu bahasa Indonesia. penilaian yang sesuai untuk proses penilaian
Instrument yang digunakan untuk pembuatan produk Telur asin.
mengumpulkan data menggunakan kuesioner
dalam bentuk lembar validasi untuk alat 2. Personal identification and selection :
penilaian pelaksanaan praktikum Teknologi Tahap ini peneliti memilih tim ahli untuk
Makanan. Prosedur penelitian ini memvalidasi kelayakan alat penilaian
menggunakan Teknik Delphi. Hal ini yang dibuat terdiri dari 5 (lima) orang (1
disesuaikan menurut Jakaria (2009, hlm.4) orang ahli bahasa, 2 orang ahli materi
untuk langkah – langkah yang dilakukan Teknologi Makanan, dan 2 orang ahli
menggunakan Teknik Delphi. evaluasi pembelajaran).
3. Questionaire Design : Tahap ini
ISI merupakan proses pembuatan rubrik
HASIL DAN PEMBAHASAN penilaian pelaksanaan praktikum
Teknologi Makanan dan lembar validasi
Hasil penelitian pembuatan alat pembuatan rubrik penilaian dan lembar
penilaian pada pelaksanaan praktikum validasi mengacu pada kaidah penulisan
Teknologi Makanan membuat telur asin tes unjuk kerja. Adapun proses
sebagai contoh produknya. Dapat diuraikan pembuatan rubrik penilaian pelaksanaan
pada setiap tahapan penelitian menggunakan praktikum Teknologi Makanan sebagai
Teknik Delphi sebagai berikut: berikut:
a. Pembuatan kisi – kisi untuk
1. Problem identification and specification: menjabarkan kompetensi pada tujuan
melakukan studi lapangan mengenai pembelajaran ke dalam indikator
pemilihan lokasi penelitian. Program pencapaian hasil belajar yang berupa
Studi Pendidikan Tata Boga menjadi tabel.
lokasi yang dipilih oleh penetili. b. Penskoran kriteria penilaian untuk
Selanjutnya, studi menjabarkan kriteria ketuntasan pada
pendahuluan mengkaji teori untuk setiap indikator menggunakan
mendapatkan informasi berkaitan dengan alat penskoran tanpa koreksi. Menurut
penilaian dan tahapan pelaksanaan praktik Arifin Z, (2009, hlm 229) “penskoran
tekonologi makanan. Hal ini dilakukan untuk dengan cara setiap butir soal yang
mendapatkan gambaran umum format rubrik dijawab benar mendapat nilai satu
kisi-kisi serta rubrik penilaian yang sesuai (bergantung pada bobot butir soal).”
untuk proses penilaian pembuatan produk c. Pembuatan rubrik penilaian
Telur asin. Studi pendahuluan selanjutnya
melalui wawancara kepada dosen pengampu
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 4, No. 2, November 2015 24

Desain alat penilaian pada penelitian akan dibahas secara lengkap


pelaksanaan praktik teknologi dan terperinci
makanan mengacu pada format
penilaian daftar cek yang dicontohkan 6. Organization of Group Meetings:
oleh Sukardi (2008, hlm 174). Peneliti mengunjungi responden untuk
Sedangkan tahap memvalidasi alat melakukan diskusi, untuk klarifikasi atas
penilaian pelakasanaan praktik tekonologi jawaban yang telah diberikan.
makanan dari tahap pelaksanaan praktik dan
evaluasi produk akhir yang telah dibuat akan 7. Prepare final report : Peneliti membuat
divalidasi kepada ahli materi teknologi laporan tentang persiapan, proses, dan
makanan, ahli evaluasi pembelajaran dan hasil yang dicapai dalam Teknik Delphi.
ahli tata bahasa membutuhkan lembar Dari hasil argumentasi perbaikan tentang
validasi. Lembar validasi berisi tentang aspek rancangan suatu produk atau intrumen
yang dinilai untuk kelayakan alat penilaian penelitian. Dengan ini peneliti dapat
dengan menghitung sesuai / tidak sesuai menanyakan secara rinci mengenai
dengan kriteria telaah pada setiap ahli materi respon yang telah diberikan. Keputusan
teknologi makanan, ahli evaluasi akhir tentang hasil jajak pendapat
pembelajaran dan ahli tata bahasa. Menurut dikatakan baik dan memperoleh rata -
Budiastuti, Emy (t.t, hlm 10) aspek yang rata persentase kelayakan secara
dinilai oleh tim validasi. Adapun lembar keseluruhan dari tim ahli yaitu 95.04%.
validasi setiap ahli materi teknologi makanan, Apabila dicapai minimal 70% kelayakan,
ahli evaluasi pembelajaran dan ahli tata maka hasil validasi termasuk kriteria
bahasa yang berupa tabel. “Layak” untuk digunakan.
Pembahasan data hasil validasi
4. Sending questioner and analisis tentang alat penilaian pelakasanaan praktik
responded for first round: Peneliti tekonologi makanan berupa rubrik penilaian
mengirimkan kuesioner / lembar validasi pembuatan telur asin ini disusun dengan
pada putaran pertama kepada responden, mengacu pada tujuan penelitian, kajian
selanjutnya meriview instrumen dan pustaka, pertanyaan penelitian, dan
menganalisis jawaban instrumen yang pengolahan data. Selain itu, pembahasan pada
telah dikembalikan. Analisis dilakukan penelitian ini hanya sampai pada proses hasil
dengan mengelompokkan jawaban yang validasi secara empirik yaitu validasi dari para
serupa. Berdasarkan hasil analisis, ahli belum di uji coba dalam penggunaannya.
peneliti merevisi instrument. Berikut pembahasan hasil penelitian
berdasarkan pertanyaan yang telah
5. Development of subsequent dirumuskan yaitu mengetahui bagaimana cara
Questionaires: Kuesioner hasil review membuat rubrik penilaian unjuk kerja pada
pada putaran pertama dikembangkan dan pelaksanaan praktik dengan memperhatikan
diperbaikan. Setiap hasil revisi, kuesioner tujuan pembelajaran praktik yang diketahui
dikirimkan kembali kepada responden. dan ditentukan kelayakan alat penilaiannya
Jika mengalami kesulitan dan keraguan melalui teknik Delphi sebagai berikut :
dalam merangkum, peneliti dapat
meminta klarifikasi kepada responden.
Berikut ini adalah pengolahan data hasil
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 4, No. 2, November 2015 25

1. Pembahasan Hasil Validasi Ahli 2. Pembahasan Hasil Validasi Ahli


Bahasa tentang Rubrik Penilaian Evaluasi Pembelajaran tentang Rubrik
Pelakasanaan Praktik Tekonologi Penilaian Pelakasanaan Praktik
Makanan pada Pembuatan Telur Asin Tekonologi Makanan pada Pembuatan
Validasi bahasa merupakan indikator Telur Asin
penilaian pelakasanaan praktik tekonologi Validasi evaluasi pembelajaran /
makanan dalam pembuatan telur asin kontruksi merupakan indikator penilaian
disesuaikan dengan telaah validitas untuk Tes pelakasanaan praktik tekonologi makanan
Unjuk Kerja. Data tabel no. 1.6 menunjukkan dalam pembuatan telur asin disesuaikan
hasil validasi ahli bahasa tentang rubrik dengan telaah validitas untuk Tes Unjuk
penilaian pelaksanaan praktikum Teknologi Kerja. Data tabel no. 1.7 menunjukkan hasil
Makanan membuat telur asin. Aspek yang validasi rata-ratanya dari dua ahli Evaluasi
dinilai meliputi 1) kegiatan praktik terdiri dari Pembelajaran tentang rubrik penilaian
tahap persiapan termasuk kriteria “Layak” pelaksanaan praktikum Teknologi Makanan
dengan catatan perbaikan no soal 2a, 3b, dan membuat telur asin. Aspek yang dinilai
4a, tahap pembuatan termasuk kriteria meliputi 1) kegiatan praktik terdiri dari tahap
“Layak” dengan catatan perbaikan no soal persiapan termasuk kriteria “Layak” dengan
11d, Tahap pengolahan termasuk kriteria catatan perbaikan no soal 4a, 4b, 5c, 5i, tahap
“Layak” dengan catatan perbaikan no soal pembuatan termasuk kriteria “Layak” dengan
12c, Tahap pengemasan termasuk kriteria catatan perbaikan no soal 6, 7i, Tahap
“Layak” tidak perbaikan. 2) evaluasi produk pengolahan termasuk kriteria “Layak” tidak
terdiri dari Kemasan termasuk kriteria perbaikan, Tahap pengemasan termasuk
“Layak” tidak perbaikan, Labeling termasuk kriteria “Layak” tidak perbaikan. 2) evaluasi
kriteria “Layak” tidak perbaikan, Rasa produk terdiri dari Kemasan termasuk kriteria
termasuk kriteria “Cukup Layak” dengan “Layak” tidak perbaikan, Labeling termasuk
catatan perbaikan no soal 16, Tekstur kriteria “Layak” tidak perbaikan, Rasa
termasuk kriteria “Layak” tidak perbaikan, termasuk kriteria “Layak” tidak perbaikan,
Aroma termasuk kriteria “Layak” tidak Tekstur termasuk kriteria “Layak” tidak
perbaikan, Warna termasuk kriteria “Layak” perbaikan, Aroma termasuk kriteria “Layak”
tidak perbaikan. tidak perbaikan, Warna termasuk kriteria
Berdasarkan hasil validasi ahli bahasa “Layak” tidak perbaikan.
untuk rubrik penilaian pada pelaksanaan Berdasarkan hasil validasi rata-
praktikum telur asin, menyatakan secara ratanya dari dua ahli Evaluasi Pembelajaran
keseluruhan rubrik penilain pada kriteria untuk rubrik penilaian pada pelaksanaan
“Layak”. Hal ini telah disesuai dengan kriteria praktikum telur asin, menyatakan secara
telaah tes unjuk kerja menurut Budiastuti, keseluruhan rubrik penilain pada kriteria
Emy (t.t, hlm 10) bahwa setiap indikator “Layak” ditunjukkan memperoleh rata-rata
/aspek yang dinilai penulisannya harus sesuai presentase kelayakan sebesar 97.57 %.
dengan kriteria telaah sebagai berikut: “1) Adapun terdapat beberapa aspek yang dinilai
Rumusan kalimat soal komunikatif, yaitu harus perbaikan sesuai kritik dan saran ahli
bahasa sederhana dan kata-kata sudah dikenal Evaluasi Pembelajaran. Hal ini telah disesuai
siswa ; 2) Butir soal menggunakan bahasa dengan kriteria telaah tes unjuk kerja menurut
Indonesia baik, benar dan 3) Rumusan soal Budiastuti, Emy (t.t, hlm 10) bahwa setiap
tidak menimbulkan penafsiran ganda”. indikator /aspek yang dinilai penulisannya
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 4, No. 2, November 2015 26

harus sesuai dengan kriteria telaah sebagai aspek yang dinilai harus perbaikan sesuai
berikut: “1) Petunjuk cara mengerjakan soal kritik dan saran ahli materi Teknologi
jelas dan lugas; 2) Ada pedoman penyekoran; Makanan terlampir pada lampiran 4. Hal ini
3) Tabel, grafik, peta dan sejenisnya disajikan telah disesuai dengan kriteria telaah tes unjuk
dengan jelas dan terbaca.” kerja menurut Budiastuti, Emy (t.t, hlm 10)
bahwa setiap indikator /aspek yang dinilai
3. Pembahasan Hasil Validasi Ahli penulisannya harus sesuai dengan kriteria
Materi Teknologi Makanan tentang telaah sebagai berikut: “1) Soal/perintah kerja
Rubrik Penilaian Pelakasanaan harus sesuai dengan alat ukur; 2) Soal/tugas
Praktik Tekonologi Makanan pada kerja harus jelas, lugas; 3) Isi materi sesuai
Pembuatan Telur Asin dengan tujuan pengukuran; 4) Isi materi yang
Validasi materi merupakan indikator ditanyakan sudah sesuai dengan jenjang,jenis
penilaian pelakasanaan praktik tekonologi sekolah, atau tingkat kelas."
makanan dalam pembuatan telur asin Pembuatan alat penilaian ini baru
disesuaikan dengan telaah validitas untuk Tes dikatakan layak secara uji teori yaitu
Unjuk Kerja. Data tabel no. 1.8 menunjukkan kelayakan yang ditentukan oleh para ahli /
hasil validasi rata-ratanya dari dua ahli materi validator sesuai dengan telaah kriteria
Teknologi Makanan tentang rubrik penilaian validasi tes unjuk kerja. Karena menurut
pelaksanaan praktikum Teknologi Makanan Jihad Asep, Haris Abdul (2012, hlm. 158)
membuat telur asin. Aspek yang dinilai “ada sembilan langkah yang harus ditempuh
meliputi 1) kegiatan praktik terdiri dari tahap dalam pengembangan tes hasil, yaitu : (a)
persiapan termasuk kriteria “Layak” catatan menyusun spesifikasi tes (menentukan
perbaikan no soal 1c, 1g, 2d, 4c, tahap tujuan, menyusun kisi-kisi, memilih bentuk
pembuatan termasuk kriteria “Layak” catatan tes, dan menentukan panjang tes), (b) menulis
perbaikan no soal 6, 7, Tahap pengolahan soal tes, (c) menelaah soal tes (validasi para
termasuk kriteria “Layak” tidak perbaikan, ahli), (d) melakukan uji coba, (e)
Tahap pengemasan termasuk kriteria “Layak” menganalisis butir soal, (f) memperbaiki tes,
tidak perbaikan. 2) evaluasi produk terdiri (g) merakit tes, (h) melaksanakan tes, dan (i)
dari Kemasan termasuk kriteria “Layak” menafsirkan hasil tes.” Maka alat penilaian
tidak perbaikan, Labeling termasuk kriteria pelaksanaan praktikum Teknologi Makanan
“Layak” catatan perbaikan no soal 15f, 15h, ini belum menuntaskan langkah-langkah
Rasa termasuk kriteria “Layak” tidak pembuatannya secara keseluruhan.
perbaikan, Tekstur termasuk kriteria “Layak” Dikarenakan keterbatasan peneliti dalam segi
tidak perbaikan, Aroma termasuk kriteria waktu dan biaya, maka peneliti membatasi
“Layak” tidak perbaikan, Warna termasuk hanya sampai proses uji teori (validasi para
kriteria “Layak” tidak perbaikan. ahli). Dengan demikian, disarankan untuk
Berdasarkan hasil validasi rata- dilakukan penelitian lanjutan demi
ratanya dari dua ahli materi Teknologi kesempurnaan pada proses pembuatan alat
Makanan untuk rubrik penilaian pada penilaian pelaksanaan praktikum Teknologi
pelaksanaan praktikum telur asin, Makanan, yaitu melakukan pengujian uji
menyatakan secara keseluruhan rubrik empirik (uji coba penggunaannya) dan
penilain pada kriteria “Layak” ditunjukkan langkah-langkah selanjut yang belum
memperoleh rata-rata presentase kelayakan ditempuh.
sebesar 94.79%. Adapun terdapat beberapa
Media Pendidikan, Gizi dan Kuliner. Vol. 4, No. 2, November 2015 27

KESIMPULAN Jakaria, Yaya (2009) Uji Coba Model


Simpulan dalam penelitian ini (Validasi). Jakarta : Pusat Penelitian
berdasarkan hasil penelitiannya untuk Kebijakan dan Inovasi Pendidikan
memperoleh rubrik penilaian unjuk kerja Badan Penelitian dan Pengembangan
pada pelaksanaan praktik membuat Telor Departemen Pendidikan Nasional
Asin yang telah diketahui dan ditentukan Nikmawati, E. (2013) Silabus Perkuliahan
kelayakannya secara teori menggunakan Mata Kuliah Teknologi Makanan.
validitas Expert Judgement atau Program Studi Pendidikan Tata Boga,
pertimbangan ahli dilakukan melalui teknik Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Delphi sebagai berikut : Kejuruan, Universitas Pendidikan
1. Hasil validasi ahli bahasa pada rubrik Indonesia. Bandung
penilaian pelaksanaan praktikum telur Nikmawati, E. (2015) Handout Materi
asin, menyatakan secara keseluruhan Perkulihan Pengawetan Makanan.
rubrik penilain pada kriteria “Layak”. Program Studi Pendidikan Tata Boga,
2. Hasil validasi rata-ratanya dari dua Fakultas Pendidikan Teknologi dan
ahli materi Teknologi Makanan untuk Kejuruan, Universitas Pendidikan
rubrik penilaian pada pelaksanaan Indonesia. Bandung
praktikum telur asin, menyatakan Peraturan Menteri Pendidikan Dan
secara keseluruhan rubrik penilain Kebudayaan Republik Indonesia
pada kriteria “Layak”. Nomor 49 Tahun 2014 Tentang
3. Hasil validasi rata-ratanya dari dua Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
ahli Evaluasi Pembelajaran untuk Diakses dari:
rubrik penilaian pada pelaksanaan http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/Permen
praktikum telur asin, menyatakan dikbud49-2014SNPTLengkap.pdf
secara keseluruhan rubrik penilain
pada kriteria “Layak”. Sukardi (2008). Evaluasi Pendidikan :
Prinsip & Operasionalnya. Jakarta
REFERENSI :Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi (2012). Dasar-Dasar Sunarti., Rahmawati, Selly (2014). Penilaian
Evaluasi Pembelajaran. Jakarta : dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta :
Bumi Aksara Andi Offset
Budiastuti, Emy. (t.t.). Modul Penilaian Non Universitas Pendidikan Indonesia. (2014).
Tes. Diakses dari Pedoman Akademik. Bandung: UPI
http://staff.uny.ac.id/sites/default/fil PRESS
es/pendidikan/Dra.%20Emy%20Budia Universitas Pendidikan Indonesia. (2014).
stuti,%20M.Pd./MODUL%20PENILAIA Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung : UPI PRESS.
N%20NON%20TES.pdf
Jihad, Asep., Haris Abdul (2012). Evaluasi
Pembelajaran. Yogyakarta : Multi
Pressindo

Anda mungkin juga menyukai