Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lis Indra Yanti

Nim : 40100121121
Kelas : 1 Ar3 Bahasa dan Sastra Arab
Tugas : Bahasa Indonesia
Dosen : Ibu Dr. Andi Halima, M.Pd

Membuat Rangkuman

Materi yang dibahas pada pertemuan kali ini ialah mengenai ejaan
dalam bahasa IIndonesia

Ejaan ialah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang


distandardisasikan. Lazimnya, ejaan mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis
yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad.

Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan


menggunakan huruf, kata, kalimat dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan
tersebut menunjukkan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja. Mengeja
adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah
suatu sistem aturan yang jauh lebih luas dari sekadar masalah pelafalan. Ejaan
mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.

Ejaan ada dua macam, yakni ejaan fonetis dan ejaan fonemis. Ejaan fonetis
merupakan ejaan yang berusaha menyatakan setiap bunyi bahasa dengan huruf,
serta mengukur dan mencatatnya dengan alat pengukur bunyi bahasa (diagram).
Ejaan fonemis adalah ejaan yang berusaha menyatakan setiap fonem dengan satu
lambang atau satu huruf, sehingga jumlah lambang yang diperlukan tidak terlalu
banyak jika dibandingkan dengan jumlah lambang dalam ejaan fonetis (Barus
Sanggup, 2013)

Ejaan yang berlaku sekarang dinamakan PUEBI yang diresmikan pemakaiannya


sejak tahun 2016 sebagai pengganti EYD 1972. Ejaan keempat dalam sejarah bahasa
Indonesia ini memang merupakan upaya penyempurnaan ejaan sebelumnya.
Sebelum itu, dikenal dengan Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi (Menteri PP dan
K Republik Indonesia pada saat ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).

Ejaan pertama bahasa Indonesia adalah Ejaan van Ophuijsen (nama seorang guru
besar Belanda yang juga pemerhati bahasa), diberlakukan pada tahun 1901 oleh
pemerintah Belanda yang berkuasa di Indonesia pada masa itu. Ejaan van
Ophuijsen dipakai selama 46 tahun, lebih lama dari Ejaan Republik, dan baru
diganti setelah dua tahun Indonesia merdeka.

Ruang lingkup PUEBI berdasarkan Permendikbud Nomor 50 Tahun 2015


mencakup empat aspek, yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan kata, (3)
pemakaian tanda baca, dan (4) penulisan unsur serapan. (Permendikbud RI, No.50
Tahun 2015)

Anda mungkin juga menyukai