Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE)


Diajukan untuk memenuhi tugas Early Exposure I
Keperawatan Dasar II
Dosen Pembimbing : Waqid Sanjaya, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun Oleh : Suci Rhamadhania


NIM : C1AA19105

PROGRAM STUDI SARJANA


KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU
KESEHATAN SUKABUMI 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT dengan rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan Laporan Pendahuluan dengan
berjudul “Pemeriksaan Fisik (Head To Toe” Selawat serta salam penulis
kirimkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat, dan umatnya.

Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena Itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun
penulis menyadari bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan
kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di masa
yang akan datang.

Sukabumi, 20 Juni 2021

Suci Rhamadhania

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Pengertian Kelainan Kongenital...................................................................3
B. Penatalaksanaan Bronkomalasia...................................................................3
C. Pathway Bronkomalasia................................................................................3

BAB III PENUTUP...................................................................................................30


A. Kesimpulan...................................................................................................30
B. Saran.............................................................................................................30

DAFTAR ISI……………………………………………………………………

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Definisi
Pemeriksaan fisik atau pemeriksaan klinis adalah proses
pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis mulai dari bagian kepala
hingga kaki oleh ahli medis yang bertujuan untuk menemukan tanda klinis
penyakit (Jones, 2014). Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari
ujung rambut hingga ujung kaki pada setiap system tubuh yang
memberikan informasi objektif tentang klien dan memungkinkan perawat
untuk membuat penilaian klinis. Keakuratan pemeriksaan fisik
mempengaruhi pemilihan terapi yang diterima klien dan penentuan respon
terhadap terapi yang akan klien terima (Manalu, 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Apa tujuan Pemeriksaan Fisik ?
2. Bagaimana prosedur Pemeriksaan Fisik ?
3. Apa manfaat dari Pemeriksaan Fisik ?

C. Tujuan Penulisan
Menurut Jones (2014) terdapat dua tujuan dari pemeriksaan fisik head
to toe antaranya yaitu sebagai berikut:

a) Tujuan umum

Untuk memperoleh informasi mengenai status kesehatan pasien

b) Tujuan definitive

Untuk mengidentifikasi status “normal” dan mengetahui adanya


variasi dari keadaan normal tersebut dengan cara memvalidasi
keluhan-keluhan dan gejala-gejala pasien, skrining keadaan wellbeing
pasien, dan pemantauan masalah kesehatan/penyakit pasien saat ini.

1
2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Teori

1. Inpeksi

Inspeksi adalah pemeriksaan dengan menggunakan indera


penglihatan, pendengaran dan penciuman. Inspeksi umum dilakukan saat
pertama kali bertemu dengan pasien. Pemeriksaan kemudian dilanjutkan
dengan inspeksi local yang berfokus pada suatu system tunggal atau
bagian yang biasanya mengguankan alat khusus seperti optalomoskop,
otoskop, speculum dan lain-lain (Lestari, Sari, Infantri, & Fajarwati,
2017). Biasanya inspeksi fokus pada setiap bagian tubuh meliputi :

1. Ukuran tubuh
2. Warna
3. Bentuk
4. Posisi
5. Kesimetrisan
6. Lesi
7. Penonjolan/pembengkakan

setelahinspeksi perlu dibandingkan hasil normal dan abnormal


bagian tubuh satu dengan bagian tubuh lainnya (Jones, 2014; Nuzula,
2017).

2. Palpasi

Palpasi adalah teknik pemeriksaan dengan menggunakan indera


peraba yaitu tangan dan jari yang digunakan untuk mendeterminasi ciri-
ciri jaringan atau organ seperti :

- Temperature/suhu
- Keelastisan
- Bentuk
- Ukuran
- Kelembaban
- Tekstur
- Gerakan
- Vibrasi
- Massage
- Edema
- Krepitasi

3
- Sensasi dan penonjolan (Sulastomo et al., 2019)

3. Perkusi

Perkusi adalah pemeriksaan dengan jalan mengetuk bagian


permukaan tubuh tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh
lainnya (kiri/kanan) dengan menghasilkan suara, yang bertujuan untuk
mengidentifikasi batas atau lokasi dan konsistensi jaringan (Sugiarto et
al., 2018).

4. Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara


mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh. Biasanya menggunakan
alat yang disebut dengan stetoskop. Hal-hal yang didengarkan adalah :
bunyi jantung, suara nafas, dan bising usus (Sugiarto et al., 2018)

B. Tujuan Pemeriksaan Fisik

Secara umum pemeriksaan fisik yang dilakukan bertujuan:

1. Untuk mengumpulkan data dasar tentang kesehatan klien.

2. Untuk menambah, mengkonfirmasi, atau menyangkal data yang diperoleh


dalam riwayat keperawatan.

3. Untuk mengkonfirmasi dan mengidentifikasi diagnosa keperawatan.

4. Untuk membuat penilaian klinis tentang perubahan status kesehatan klien


dan penatalaksanaan.

5. Untuk mengevaluasi hasil fisiologis dari asuhan.

C. Manfaat Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik memiliki banyak manfaat, baik bagi perawat sendiri,


maupun bagi profesi kesehatan lain, diantaranya:

1. Sebagai data untuk membantu perawat dalam menegakkan diagnose


keperawatan.

2. Mengetahui masalah kesehatan yang di alami klien.

3. Sebagai dasar untuk memilih intervensi keperawatan yang tepat.

4. Sebagai data untuk mengevaluasi hasil dari asuhan keperawatan.

4
D. Indikasi

Mutlak dilakukan pada setiap klien, terutama pada :

a. Klien yang baru masuk ke tempat pelayanan kesehatan untuk di rawat.


b. Secara rutin pada klien yang sedang di rawat.
c. Sewaktu-waktu sesuai kebutuhan klien.

E. Prosuder Pemeriksaan Fisik

1. Persiapan

a) Alat antaranya Meteran, Timbangan BB, Penlight, Steteskop,


Tensimeter/sphygmomanometer, Thermometer, Arloji/stopwatch,
Refleks Hammer, Otoskop, Handschoon bersih (jika perlu), tissue,
buku catatan. Alat diletakkan di dekat tempat tidur klien yang akan
di periksa.
b) Lingkungan dengan cara memastikan ruangan dalam keadaan
nyaman, hangat, dan cukup penerangan. Misalnya menutup
pintu/jendala atau skerem untuk menjaga privacy klien.
c) Klien (fisik dan fisiologis) dengan cara bantu klien mengenakan
baju periksa jika ada dan anjurkan klien untuk rileks

2. Prosuder Pemeriksaan

1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur
3. Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di sebelah kanan klien dan
pasang handschoen bila di perlukan
4. Pemeriksaan umum meliputi : penampilan umum, status mental
dan nutrisi.
1. Pemeriksaan umum meliputi : penampilan umum, status mental
dan nutrisi.
Posisi klien : duduk/berbaring
a. Inspeksi

5
 Kesadaran, tingkah laku, ekspresi wajah, mood. (Normal:
Kesadaran penuh, Ekspresi sesuai, tidak ada menahan nyeri/
sulit bernafas)

 Tanda-tanda stress/cemas (Normal: Relaks, tidak ada


tanda-tanda cemas/takut)

 Jenis kelamin
 Usia dan Gender
 Tahapan perkembangan
 TB, BB (Normal: BMI dalam batas normal)
 Kebersihan Personal (Normal: Bersih dan tidak bau)
 Cara berpakaian (Normal: Benar/ tidak terbalik)
 Postur dan cara berjalan
 Bentuk dan ukuran tubuh
 Cara bicara. (Relaks, lancer, tidak gugup)
 Evaluasi dengan membandingkan dengan keadaan normal.
 Dokumentasikan hasil pemeriksaan

2. Pengukuran Tanda-tanda Vital


Posisi klien : duduk/ berbaring
a. Suhu tubuh (Normal : 36,5-37,50c)
b. Tekanan darah (Normal : 120/80 mmHg)
c. Nadi
d. Frekuensi = Normal : 60-100x/menit ; Takikardia: >100 ;
Bradikardia: <60
e. Keteraturan= Normal : teratur
f. Kekuatan= 0: Tidak ada denyutan; 1+: denyutan kurang teraba;
2+: denyutan mudah teraba, tak mudah lenyap; 3+: denyutan
kuat dan mudah teraba

g. Pernafasan
a) Frekuensi: Normal= 15-20x /menit; >20: Takipnea; <15
bradipnea

6
b) Keteraturan= Normal : teratur
c) Kedalaman: dalam/dangkal
d) Penggunaan otot bantu pernafasan: Normal : tidak ada

3. Pemeriksaan Kulit dan Kuku


Tujuannya yaitu untuk mengetahui kondisi kulit dan kuku dan
mengetahui perubahan oksigenasi, sirkulasi, kerusakan jaringan
setempat, dan hidrasi.
A. Persiapan
a) Posisi klien: duduk/ berbaring
b) Pencahayaan yang cukup/lampu
c) Sarung tangan (untuk lesi basah dan berair)

7
Cara bicara. (Relaks, lancer, tidak gugup)
 Evaluasi dengan membandingkan dengan keadaan normal.
 Dokumentasikan hasil pemeriksaan

Anda mungkin juga menyukai