Anda di halaman 1dari 3

====MATERI IMAN KEPADA QADA DAN QADAR====

 PENGERTIAN

Qada menurut bahasa adalah hukum, ketetapan, perintah, kehendak, pemberitahuan, dan
penciptaan.

Qada menurut istilah adalah ketentuan atau ketetapan Allah SWT dari sejak zaman azali tentang
segala sesuatu yang berkenaan dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah (kehendaknya).

Qadar menurut bahasa adalah kepastian, peraturan, dan ukuran.

Qadar menurut istilah adalah perwujudan ketetapan (qada) terhadap segala sesuatu yang berkenaan
dengan makhluk-Nya sesuai dengan iradah(kehendaknya)

Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa qada adalah ketentuan, sedangkan qadar adalah
pelaksanaan dari qada’ Allah.

 DALIL ALQURAN

‫َي ٍء فَقَ َّد َر ٗه تَ ْق ِد ْيرًا‬


ْ ‫ق ُك َّل ش‬ ِ ‫ك فِى ْال ُم ْل‬
َ َ‫ك َو َخل‬ ِ ‫ض َولَ ْم يَتَّ ِخ ْذ َولَدًا َّولَ ْم يَ ُك ْن لَّهٗ ش‬
ٌ ‫َر ْي‬ ِ ْ‫ت َوااْل َر‬ ُ ‫الَّ ِذيْ لَهٗ ُم ْل‬
ِ ‫ك السَّمٰ ٰو‬

2. Yang memiliki kerajaan langit dan bumi, tidak mempunyai anak, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam
kekuasaan(-Nya), dan Dia menciptakan segala sesuatu, lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan
tepat. (Ar Rad ayat 8)

‫ك َعلَى هّٰللا ِ يَ ِس ْي ۖ ٌر‬


َ ِ‫ب ِّم ْن قَ ْب ِل اَ ْن نَّ ْب َراَهَا ۗاِ َّن ٰذل‬
ٍ ‫ض َواَل فِ ْٓي اَ ْنفُ ِس ُك ْم اِاَّل فِ ْي ِك ٰت‬
ِ ْ‫ص ْيبَ ٍة فِى ااْل َر‬
ِ ‫اب ِم ْن ُّم‬
َ ‫ص‬َ َ‫َمٓا ا‬

22. Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah
tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu
mudah bagi Allah. (AL Hadid ayat 22)

 MACAM MACAM QADA DAN QADAR

Qada dan qodar atau takdir dalam islam dibagi menjadi 2 macam yaitu takdir mualaq dan takdir
mubran

a. Takdir Mua’llaq

Takdir yang berhubungan dengan usaha/ikhtiar manusia.

Contohnya : Budi ingin menjadi juara kelas, maka ia belajar dengan keras.

b. Takdir Mubram
Takdir yang terjadi pada diri sendiri dan tidak dapat diusahaka atau diubah oleh manusia.

Contohnya : Orang yang lahir dengan mata sipit, kulit hitam rambut pirang tidak dapat diubah lagi.

 Mengubah Qada dan Qadar Allah swt

Ketika manusia ingin mengubah takdir yang masih dapat diubah, maka bukan berarti manusia
tersebut mengingkari ketentuan yang telah ditetapkan Allah swt.. Karena Allah swt. juga
memberikan takdir yang dapat diubah oleh manusia, selain diberikan takdir yang tidak dapat diubah.
Berikut cara yang dapat dilakukan umat Islam untuk mengubah takdir Allah swt. yang masih dapat
diubah.

1. Ikhtiar

Ikhtiar secara etimologi berarti pilihan atau daya upaya. Sedangkan secara terminologi, ikhtiar
adalah suatu upaya sungguh-sungguh yang dikerjakan untuk mencapai maksud dan cita cita yang
diinginkan. Ikhtiar yang dilakukan oleh manusia dalam upaya mengubah takdir Allah swt. yang masih
dapat diubah meliputi dua hal, yaitu ikhtiar secara fisik dan ikhtiar secara batin. Ikhtiar secara fisik
adalah ikhtiar yang dilakukan dengan usaha-usaha secara fisik. Sedangkan ikhtiar secara batin adalah
doa

2. Tawakal

Tawakal secara etimologi berarti berserah diri. Sedangkan secara terminologi tawakal adalah
berserah diri sepenuhnya kepada Allah swt. tentang sesuatu yang telah diusahakan dengan
maksimal. Tawakal merupakan sesuatu yang seharusnya dilakukan umat Islam setelah berikhtiar.
Karena ikhtiar dan tawakal merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan untuk tercapainya
sesuatu yang diinginkan oleh manusia.

 Kewajiban beriman terhadap qada’ dan qadar

Qada’ dan qadar merupakan salah satu rukun iman yaitu rukun iman yang keenam, sehingga sebagai
seorang yang beriman kita diwajibkan mengimani takdir atau qada’ dan qadar.

 Penerapan Perilaku Qada’ dan Qadar / ciri orang yg beriman kpd qada dan qadar

1. Menjauhkan diri dari perilaku sombong dan putus asa


2. Memperbanyak bersyukur dan sabar
3. Optimis dan semangat bekerja
4. Senantiasa berikhtiar kemudian tawakal
5. Menyadari bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi ini berasal dari Allah swt. dan akan
kembali kepada-Nya pada saat yang telah ditentukan.
 Hikmah Beriman pada Qada’ dan Qadar

1. Semakin yakin yang terjadi di dunia ini adalah sunnatullah

2. Semakin termotivasi untuk berikhtiar guna mencapai cita-cita

3. Keyakinan akan pentingnya doa bertambah

4. Meningkatkan optimisme dalam menatap masa depan dengan ikhitar yang sungguh-sungguh

5. Tidak mudah berputus asa jika mengalami kegagalan

6. Menyadarkan manusia bahwa dalam kehidupan ini dibatasi oleh peraturan-peraturan Allah
Swt., yang tujuannya untuk kebaikan manusia itu sendiri

7. Jiwa selalu tenang

Anda mungkin juga menyukai