Anda di halaman 1dari 11

MATERI POKOK SOAL SELEKSI KOMPETENSI DASAR (SKB)

DENGAN CAT CPNS TA. 2019


(Surat Menteri Pan-RB B/750/M.SM.01.00/2020)

Teknik Penyehatan Lingkungan Ahli Pertama


(PERMENPANRB NO.66/KEP/MK.WASPAN/10/1999 )

Materi Pokok
Kemampuan Umum:
 Kebijakan nasional terkait penyehatan lingkungan, audit keselamatan, dan sebagainya.

 Pengetahuan dan dalil/hukum umum terkait struktur bangunan penyehatan lingkungan

 Pengetahuan umum terkait lingkungan, termasuk pengertian dan pemahaman yang diatur di dalam
peraturan perundangan

Kemampuan Khusus:
 Teknik dan penghitungan terkait pekerjaan pembuatan bangunan penyehatan lingkungan

 Variabel, desain, metode, dan perhitungan teknis pekerjaan struktur bangunan penyehatan lingkungan

 AMDAL, limbah dan pengolahannya, teknologi, dan aspek teknis lain terkait pengelolaan lingkungan
MATERI SKB TEKNIK LINGKUNGAN

1. AIR MINUM
1.1 Undang-Undang Air Minum
 UU No.17 Th.2019 - Sumber Daya Air
1.2 Peraturan Pemerintah terkait Air Minum
1. PP No.82 Th.2001 - Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air
2. PP No.121 Th.2015 - Pengusahaan SPAM
3. PP No.122 Th.2015 - SPAM
1.3 Peraturan Menteri terkait
1. PermenPUPR No.27 Th.2016 - Penyelenggaraan SPAM
2. PermenKes No.32 Th.2017 - Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan
Kesehatan Air
3. PermenPUPR No.4 Th.2020 - Prosedur Operasional Standar Penyelenggaraan Sistem
Penyediaan Air Minum
1.4 Materi Air Minum

2. AIR LIMBAH
2.1 Undang-Undang Air Limbah
 UU No.32 Th.2009 - Perlindungan dan Pengelolaan LH
2.2 Peraturan Pemerintah terkait Air Limbah
 PP No.82 Th.2001 - Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air
2.3 Peraturan Menteri terkait Air Limbah
1. PermenLH No.5 Th.2014 - Baku Mutu Air Limbah
2. PermenLHK No.68 Th.2016 - Baku Mutu Air Limbah Domestik
3. PermenPUPR No.4 Th.2017 - Penyelenggaraan SPALD
4. PermenLHK No.21 Th.2018 - Perubahan atas PermenLH No. 05 Th. 2014 - Baku Mutu Air
Limbah
5. PermenLHK No.16 Th.2019 - Perubahan Kedua atas PermenLH No. 05 Th. 2014 - Baku Mutu
Air Limbah
2.4 Materi Air Limbah
 COD dan BOD
 Cara pengolahan limbah cair pabrik/RS yg mengandung unsur tertentu

3. DRAINASE
3.1 Kebijakan/Peraturan Drainase
3.2 Materi Drainase

4. LIMBAH B3
4.1 Undang-Undang Limbah B3
1. UU No.23 Th.1997 - Pengelolaan LH
2. UU No.32 Th.2009 - Perlindungan dan Pengelolaan LH
3. UU No.10 Th.2013 - Konvensi Rotterdam
4.2 Peraturan Pemerintah terkait Limbah B3
1. PP No.74 Th.2001 - Pengelolaan B3
2. PP No.101 Th.2014 - Pengelolaan Limbah B3
4.3 Peraturan Menteri terkait Limbah B3
1. PermenLH No.3 Th.2008 - Tata Cara Pemberian Simbol dan Label B3
2. PermenLH No.30 Th.2009 - Tata Laksana Perizinan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah
B3 serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah B3 oleh Pemerintah Daerah
3. PermenLHK No.55 Th.2015 - Uji Karakteristik Limbah B3
4. PermenLHK No.56 Th.2015 - Tata Cara dan Persyaratan Teknis Pengelolaan Limbah B3 dari
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5. PermenLHK No.63 Th.2016 - Persyaratan Dan Tata Cara Penimbunan Limbah B3 di Fasilitas
Penimbusan Akhir
6. PermenLHK No.12 Th.2020 - Penyimpanan Limbah B3
4.4 Keputusan Menteri terkait Limbah B3
 Kepmen No.128 Th.2003 - Tatacara dan Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Minyak
Bumi dan Tanah Terkontaminasi oleh Minyak Bumi Secara Biologis
4.5 Materi Limbah B3
 Insinerator (rumus pembakaran)

5. SAMPAH
5.1 Undang-Undang Sampah
 UU No.18 Th.2008 - Pengelolaan Sampah
5.2 Peraturan Pemerintah terkait Sampah
 PP No.81 Th.2012 - Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Sampah Sejenis Sampah
Rumah Tangga
5.3 Peraturan Menteri terkait Sampah
 PermenLHK No.59 Th.2016 - Baku Mutu Air Lindi TPA
 PermenLHK No.70 Th.2016 - Baku Mutu Emisi Usaha Kegiatan Pengolahan Sampah
5.4 Materi Sampah
 Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk
padat.
 Sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi, dan/atau volumenya
memerlukan pengelolaan khusus.
 Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan
yang meliputi pengurangan dan penanganan sampah.

6. PENCEMARAN UDARA
6.1 Undang-Undang Pencemaran Udara
6.2 Peraturan Pemerintah terkait Pencemaran Udara
 PP No.41 Th.1999 - Pengendalian Pencemaran Udara
6.3 Peraturan Menteri terkait Pencemaran Udara

7. AMDAL (ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP)


7.1 Undang-Undang AMDAL
1. UU No.23 Th.1997 - Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. UU No.32 Th.2009 - Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
7.2 Peraturan Pemerintah terkait AMDAL
1. PP No.27 Th.1999 - AMDAL
2. PP No.27 Th.2012 - Izin Lingkungan
7.3 Peraturan Menteri terkait AMDAL
1. PermenLH No.8 Th.2006 - Pedoman Penyusunan AMDAL
2. PermenLH No.11 Th.2006 - Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
AMDAL
3. PermenLH No.13 Th.2010 - UKL & UPL & Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan &
Pemantauan LH
4. PermenLH No.5 Th.2012 - Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
AMDAL
5. PermenLH No.16 Th.2012 - Pedoman Penyusunan Dokumen LH
6. PermenLH No.17 Th.2012 - Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Proses AMDAL dan
Izin Lingkungan
7. PermenLHK No.39 Th.2019 - Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki
AMDAL
7.4 Materi AMDAL
 Analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar
dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang
diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau
kegiatan
 Urutan dokumen AMDAL:
1. Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan Hidup (KA-ANDAL)
Kerangka Acuan selanjutnya disebut KA-ANDAL adalah ruang lingkup studi analisis
dampak lingkungan hidup yang merupakan hasil pelingkupan yang disepakati oleh
Pemrakarsa/Penyusun AMDAL dan Komisi Penilai AMDAL.
2. Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL)
Analisis Dampak Lingkungan Hidup selanjutnya disebut ANDAL adalah telaahan secara
cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.
3. Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL)
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RKL adalah upaya
penanganan dampak penting terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan akibat dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
4. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RPL adalah upaya
pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak penting akibat dari
rencana usaha dan/atau kegiatan.
8. AUDIT LINGKUNGAN
8.1 Undang-Undang Audit Lingkungan
 UU No.32 Th.2009 - Perlindungan dan Pengelolaan LH
8.2 Peraturan Menteri terkait Audit Lingkungan
1. PermenLH No.3 Th.2013 - Audit LH
2. PermenLH No.8 Th.2013 - Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen LH Serta
Penerbitan Izin Lingkungan
8.3 Materi Audit Lingkungan
 Audit Lingkungan Hidup adalah evaluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan penanggung
jawab Usaha dan/atau Kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebijakan yang ditetapkan
oleh pemerintah.
 Auditor Lingkungan Hidup adalah seseorang yang memiliki Kompetensi untuk melaksanakan
Audit Lingkungan Hidup.

9. K3 (KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA)


9.1 Undang-Undang K3
 UU No.1 Th.1970 - Keselamatan Kerja
9.2 Peraturan Pemerintah terkait K3
9.3 Peraturan Menteri terkait K3

10. SOAL-SOAL
10.1 Soal-Soal Teknik Penyehatan Lingkungan
1) Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah?
a. Suatu ilmu dan seni dalam mencapai keseimbangan antara lingkungan dan manusia,
ilmu dan juga seni dalam pengelolaan lingkungan sehingga dapat tercapai kondisi
yang bersih, sehat, nyaman dan aman serta terhindar dari gangguan berbagai macam
penyakit.
2) Studi atau cabang keilmuan yang mempelajari faktor-faktor lingkungan yang
mempengaruhi timbulnya (kejadian) suatu penyakit dengan cara mempelajari dan
mengukur dinamika hubungan interaktif antara penduduk dengan lingkungan yang
memiliki potensi bahaya pada suatu waktu dan kawasan disebut?
d. Epidemiologi lingkungan
3) Berikut termasuk komponen mikroba, kecuali?
a. Virus
b. Spora
c. Bakteri
d. Parasit
e. Putik bunga
4) Berikut merupakan jenis agent penyakit adalah ?
a. Mikroba, bahan kimia, fisik
5) Berikut merupakan jenis agent penyakit yang termasuk kelompok fisik, kecuali ?
a. Radiasi ultraviolet
b. Elektromagnetik
c. Kebisingan
d. Getaran
e. Kehangatan
6) Kelompok risiko/population at risk ada subkelompok yang akan terkena lebih dahulu dalam
waktu, dosis dan tempat yang sama merupakan defines dari
a. Population at risk
b. High risk
c. Sample
d. Study base
e. Population study
7) Laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau
tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah
menghirup udara tersebut selama beberapa jam atau hari merupakan pengertian dari ?
d. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)
8) Berikut merupakan fungsi adanya studi analisa dampak lingkungan atau AMDAL adalah,
kecuali ?
a. Memberi masukan untuk penyusunan disain rinci teknis dari rencana dan/atau
kegiatan
b. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup
c. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan suatu rencana
usaha dan atau kegiatan
d. Awal dari rekomendasi tentang izin usaha
e. Awal studi untuk rujukan teknis sehingga proyek berjalan secara efisien
9) Kualitas udara berbahaya yang secara umum dapat merugikan kesehatan yang serius
pada populasi (misalnya iritasi mata, batuk, dahak dan sakit tenggorokan), adalah berapa
ISPU ?
d. 300-500
10) Negara dengan tingkat polusi udara tertinggi
a. Bangladesh
11) Penerapan ilmu dan teknologi untuk mengkaji dan menyiapkan solusi masalah lingkungan
dengan menggunakan tumbuhan. Merupakan definisi dari ?
b. Fitoteknologi
12) Zat xenobiotic yaitu?
c. Zat yang asing bagi tubuh, dapat diperoleh dari luar tubuh ( eksogen) maupun dari
dalam tubuh (endogen)
13) Pengertian efek rumah kaca adalah?
a. Proses yang meliputi tahap-tahap pemanasan permukaan suatu benda langit, seperti
planet atau satelit yang mempengaruhi keadaan suatu tempat yang disebabkan oleh
komposisi tertentu dan keadaan atmosfernya.
14) Penambahan oksigen (O2) ke dalam air limbah yang sudah dicampur dengan lumpur aktif.
Oksigen (O2) diperlukan mikroorganisme dalam lumpur aktif untuk tumbuh dan
berkembang. Adalah salah satu proses penanganan air limbah yang disebut?
b. Aerasi
15) Negara dengan tingkat emisi karbon terbesar adalah?
a. China

10.2 Soal-Soal Teknik Sanitasi dan Pengolahan Air Limbah


1) Sistem Pengolahan Limbah (SPALD-S) bersifat On-Site memiliki pengertian?
b. Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Setempat
2) Sistem Pengolahan Limbah (SPALD-S) bersifat On-Site individual berapakah jumlah
layanannya?
a. 1 keluarga, 5 orang
3) Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T): offsite skala perkotaan?
b. 20.000 jiwa
4) Apa yang dimaksud baku mutu?
e. Ukuran batas bahan, zat atau energy yang berada pada tempat dan kondisi tertentu
5) Apa yang dimaksud dengan IPAL menggunakan sistem aerob?
a. Pengolahan instalasi air limbah yang menggunakan bakteri melalui proses
menghasilkan energy pada makhluk hidup didapatkan melalui tahapan memecah
glukosa yang disebut respirasi menggunakan oksigen
6) Pengertian air limbah adalah
a. Seluruh air buangan yang berasal dari hasil proses kegiatan.
7) Baku Mutu Limbah Cair Domestik Permen LH & Kehutanan No.68 Tahun 2016 jumlah
COD maksimum … mg/l?
e. 100 mg/l
8) Pengertian sanitasi adalah?
c. Perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya
lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan
manusia.
9) Berikut merupakan tujuan sanitasi, kecuali?
a. Untuk memperbaiki, mempertahankan, dan mengembalikan kesehatan yang baik
pada manusia.
b. Supaya lebih efisiensi produksi dapat dimaksimalkan.
c. Agar menghasilkan produk yang aman dan sehat dari pengaruh hazard yang dapat
menyebabkan penyakit bagi manusia.
d. Untuk membudayakan hidup bersih bertujuan agar masyarakat tidak berinteraksi
langsung dengan limbah.
e. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imun dalam menghadapi virus corona.
10) Jenis pipa perangkap yang ada di bawah wastafel. Air yang terjebak disini merupakan
perangkap yang menahan binatang atau bau tak sedap dari saluran pembuangan. Bagian
ini juga bisa dibuka untuk mempermudah pengontrolan saat pipa terseumbat?
a. Leher angsa
11) Untuk menyaring atau menghilangkan sampah/benda padat yang besar agar proses
berikutnya dapat lebih mudah lagi menanganinya adalah bagian dari IPAL yang disebut?
a. Bak pengendap
b. Screening
c. Membran
d. Bak pengumpul
e. Pompa
12) Bak yang berfungsi untuk menstabilkan aliran limbah yang akan diproses secara fisika-
kimia dan dilanjutkan dengan proses biologi?
a. Bak pengendap
b. Screening
c. Membran
d. Bak pengumpul
e. Bak equalisasi
13) Pengertian koagulasi adalah?
a. Proses destabilisasi koloid dengan penambahan senyawa kimia.
14) Proses penggumpalan (agglomeration) dari koloid yang tidak stabil menjadi gumpalan
partikel halus (mikro-flok), dan selanjutnya menjadi gumpalan partikel yang lebih besar
dan dapat diendapkan dengan cepat disebut proses?
b. Flokulasi
15) Bahan kimia pendukung lainnya yang dimaksud adalah zat kimia yang digunakan untuk
membantu berlangsungnya proses koagulasi-flokulasi. Zat ini biasanya ditambahkan
sebelum proses koagulasi dilakukan. Zat ini ditambahkan dan berfungsi, kecuali?
a. Untuk penetapan pH
b. Sebagai zat pemberat
c. Sebagai oksidator
d. Sebagai adsorben
e. Zat pembersih
MATERI SKB TEKNIK SIPIL

1. MEKANIKA TANAH
1.2 Undang-Undang Jalan
 UU No. 38 Th. 2004 - Jalan
2.2 Materi
 Aspal
Aspal adalah material yang pada temperatur ruang berbentuk padat sampai
agak padat, dan bersifat termoplastis. Jadi, aspal akan mencair jika dipanaskan
sampai temperatur tertentu, dan kembali membeku jika temperatur turun. Bersama dengan
agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan. Banyaknya aspal
dalam campuran perkerasan berkisar antara 4–10% berdasarkan berat campuran, atau 10 –
15% berdasarkan volume campuran.
 Jenis-jenis aspal
a. Berdasarkan tempat diperolehnya:
1. Aspal alam yaitu aspal yang didapat di suatu tempat di alam dengan sedikit
pengolahan.
2. Aspal minyak yaitu aspal yang merupakan residu pengilangan minyak bumi
b. Berdasarkan bentuknya pada temperatur ruang:
1. Aspal padat adalah padat atau semi padat pada suhu ruang dan menjadi cair jika
dipanaskan. Dikenal dengan nama semen aspal (asphalt cement).
2. Aspal cair (cutback asphalt) adalah aspal yang berbentuk cair pada suhu
ruangan. Aspal cair merupakan semen aspal yang dicairkan dengan
bahan pencair dari hasil penyulingan minyak bumi seperti bensin(cepat menguap)
,minyak tanah (medium), atau solar (lambat menguap)
3. Aspal emulsi (emulsified asphalt) adalah suatu campuran aspal dengan
air dan bahan pengemulsi, yang dilakukan di pabrik pencampur. Aspal
emulsi ini lebih cair daripada aspal cair. Di dalam aspal emulsi, butir –
butir aspal larut dalam air.
 Rasio jalan raya skala provinsi (3:3, 3:2 dsb)
 Kekuatan tanah
 Tes CBR
CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara beban penetrasi suatu lapisan
tanah atau perkerasan terhadap bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi
yang sama.
 Mekanika tanah
 Pengujian berat jenis tanah
Berat jenis tanah adalah perbandingan berat volume tanah dengan berat volume air.
Pengujian ini menggunakan standar ASTM D654-92 (1994). Tujuan dari percobaan ini adalah
mencari berat jenis butir tanah (Gs).
 Permeablitas
Permeabilitas tanah adalah sifat kemampuan tanah untuk melewatkan air dan udara, berupa
kemudahan udara, cairan atau akar tanaman menembus atau melewati lapisan tanah
tersebut. faktor yang mempengaruhi permeabilitas tanah, mulai dari ukuran partikel tanah,
porositas dan struktur tanah.
 Batas-batas atterberg
Memberikan batas2 konsistensi dari tanah berbutir halus dgn mempertimbangkan kandungan
air tanah.
Batas2 tsb :
• Batas cair (liquid limit)
• Batas plastis (plastic limit)
• Batas susut (shrinkage limit)

2. STRUKTUR BANGUNAN
2.1 Undang-Undang Bangunan Gedung & Permukiman
 UU No. 28 Th. 2002 - Bangunan Gedung
2.2 Peraturan Pemerintah terkait Bangunan Gedung & Permukiman
 PP No. 36 Th. 2005 - Peraturan Pelaksanaan UU No. 28 Th. 2002 - Bangunan Gedung
2.3 Peraturan Menteri terkait Bangunan Gedung & Permukiman
Bangunan Gedung
1. PermenPUPR No. 02 Th. 2015 - Bangunan Gedung Hijau Permukiman
2. PermenPUPR No. 11 Th. 2019 - Sistem Perjanjian Pendahuluan Jual Beli Rumah
3. PermenPUPR No. 19 Th. 2019 - Perubahan atas Permen PUPR 1 Tahun 2018 Bantuan
Pembangunan & Pengelolaan Rumah Susun
4. PermenPUPR No. 20 Th. 2019 - Kemudahan Dan Bantuan Pemilikan Rumah Bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah
5. SE Men PU No. 01 Th. 2014
2.4 Materi
 Beton
Campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar
dan air, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat (SNI 03-
2847-2002).
 Lapisan aspal beton
 Sifat dan kualitas beton
 Nama jenis semen yang cocok buat tiang pancang jembatan di tengah laut atau rawa
 Semen dan jenis-jenisnya (kasus: jenis semen yang cocok buat tiang pancang jembatan di
tengah laut/rawa)
Sesuai dengan kebutuhan pemakai, maka para pengusaha industri semen berusaha untuk
memenuhinya dengan berbagai penelitian, sehingga ditemukan berbagai jenis semen.
1. Semen Portland
2. Water proofed cement
3. Semen Putih
4. High Alumina Cement
5. Semen Anti Bakteri
6. Oil Well Cement (OWC)
7. Semen Campur
 Tes-tes perkerasan baja
 Baja dan hitungan profil wf
 Grider
Grider adalah konstruksi beton melengkung pada badan jembatan. Sebagai pengganti tiang
tengah.
 Safety factor
 Proyek (penentuan pemenang lelang dll)
Di pdf “PERATURAN_PENGADAAN_LELANG”

Anda mungkin juga menyukai