Anda di halaman 1dari 25

Pengaruh Tingkat Inflasi Dan Kurs Terhadap Cadangan Devisa

Di Indonesia Tahun 2012-1018

A. Latar Belakang Masalah

Cadangan devisa merupakan nilai tukar serta sebagai bantalan terhadap

net kewajiban Indonesia. Posisi cadangan devisa suatu negara selaku otoritas

moneter untuk membiayai ketidakseimbangan neraca pembayaran,

melakukan intervensi di pasar dalam rangka memelihara kestabilitan nilai

tukar, dan tujuan lainnya (antara lain menjaga ketahanan perekonomian dan

aset eksternal yang dapat langsung tersedia). Bagi dan berada di bawah

kontrol Bank Sentral biasanya di nyatakan aman apabila mencukupi

kebutuhan impor untuk jangka waktu setidak-tidaknya 3 bulan. Jika cadangan

devisa yang dimiliki tidak mencukupi kebutuhan untuk 3 bulan impor, maka

hal itu dianggap rawan. Tipisnya persediaan valuta asing suatu negara dapat

menimbulkan kesulitan ekonomi bagi negara yang bersangkutan.1

Bukan saja negara tersebut akan kesulitan mengimporobarang-barang

yang dibutuhkannyaodari luar negeri, tetapi juga memerosotkan kredibilitas

mata uangnya. Kurs mataouangnya di pasar valuta asing akan mengalami

depresiasi. Apabilaoposisi cadanganodevisa itu terus menipis dan semakin

menipis, maka dapat terjadi rush terhadap valutaiasing di dalam negeri.

Hasil dari Perdagangan Internasional adalah dalam arti yang sempit

hanya mata uang asing merupakan simpanan mata uang asing oleh Bank

Sentral. Simpananoyang dimaksud adalah aset dari Bank Sentral yang


1
M. Kuswantoro, “Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs, Utang Luar Negeri Dan Ekspor
Terhadap Cadangan Devisa Indonesia”, jurnal Tirtayasa Ekonomika, Vol. 12, No 1, April
2017, hlm. 147.
tersimpan di beberapa mata uang cadangan / reserve currency digunakan

untuk menjamin kewajiban, yaitu: untuk mata uang lokal danicadangan uang

yang diberbagai bank yangodisimpan di Bank Sentralooleh Pemerintah.

Cadangan devisa (juga disebut forex cadangan) dalam arti yang sempit hanya

mata uang asing deposito terciptanya cadangan devisa (foreign exchange

reserves) dan obligasi yang dimiliki oleh bank sentral dan moneter

berwenang.

Cadangan devisa adalah sejumlah valuta asing yang dicadangkan dapat

diketahui dari posisi balance of payment (BOP) dari suatu negara. Cadangan

devisa juga bisa diartikan sebagai dan dikuasai oleh bank sentral yang di

Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia sebagai otoritas moneter. Cadangan

devisa total valuta asing yang dimiliki oleh pemerintah dan swasta atau

neraca pembayaran internasional negara tersebut.2

Makin banyak devisa yang dimiliki untuk menciptakan daya saing maka

perbaikan mutu standar keuangan internasional dan makin kuat pula oleh

pemerintah dan penduduk suatu negara maka makin besar kemampuan negara

tersebut dalam melakukan transaksi ekonomi dan nilai mata uang negara

tersebut. Dalam usaha komoditi ekspor perlu ditingkatkan sehingga dapat

menghindari adaya penolakan (klaim) dan pembeli luar negri (importir).

Dalam hal ini pemerintah juga mengeluarkan kebijaksanaan pengembangan

ekspor guna mengurangi adanya akibat negatif dan penurunan ekspor

komoditi migas. Adapun kebijaksanaan pengembangan ekspor terdiri dan

Hady, H,. Ekonomi Internasional, Buku Kedua. (Jakarta: Ghalia


2

Indonesia. 2001)
kebijaksanaan efektif yaitu kebijaksanaan keuangan, moneter kebijaksanaan

pendapatan devisa, kebijaksanaan cukai tentang perubahan biaya bahan baku,

modal dan kebijaksanaan yang diterapkan oleh banyak negara khususnya

berhubungan dengan hargaodan subsidi pemerintah. Semakin kuat nilai tukar

menunjukkan bahwa perekonomian negara tersebut semakin mapan

Sementara itu cadangan devisa dapat dipengaruhi oleh nilai tukar yang mana

nilai tukar digunakan sebagai alat transaksi internasional dan dapat

mempengaruhi jumlah devisa yang dimiliki.

Nilai tukar rupiah (kurs) merupakan indikator penting yang akan

berpengaruh pada aktivitas di pasar saham maupun pasar uang. Kurs rupiah

jga merupakan salah satu faktor dalam menentukan jumlah cadangan devisa

yang dimiliki. Apabila kurs Rupiah mengalami ketidakstabilan atas nilai tukar

terhadap dollar maka akan berdampak buruk kepada kegiatan impor, dimana

kegiatan impor yang dilakukan sebuah negara pastinya menggunakan mata

uang asing yaitu dollar. Dengan terjadinya depresiasi kurs Rupiah maka ini

akan sangat merugikan Indonesia apabila tingkat impor selalu meningkat.

Semakin melemahnya nilai tukar rupiah maka akan semakin memperburuk

kondisi cadangan devisa.3

Inflasi juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat

cadangan devisa suatu negara. Jika inflasi yang terjadi dalam suatu negara

tinggi, maka harga barang dan jasa di dalam negeri juga akan tinggi. Hal ini

menyebabkan perubahan pada nilai mata uang, berimbas pada simpanan giro

3
Rizieq.. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cadangan devisa Indonesia”.
Jurnal Equilibrium. Vol. 3. Thn, 2006.
bank umum dan berdampak pada cadangan devisa. Dengan kata lain, semakin

tinggi tingkat inflasi yang terjadi maka akan menambah nilai suatu mata uang

karena naiknya harga barang dan jasa di pasaran.4

Menurut penelitian Islami & Rizki semakin rendah nilai mata uang suatu

negara (rupiah) maka cadangan devisa semakin berkurang. Sebaliknya

semakin tinggi nilai mata uang suatu Negara (rupiah) maka akan banyak

cadangan devisa di negara tersebut terdapat indikasi pemerintah Indonesia

dalam melakukan upaya melemahkan nilai tukar terhadap dollar Amerika

Serikat sebagai langkah untuk meningkatkan daya saing ekspor Indonesia

dengan tujuan dapat meningkatkan cadangan devisa. Sehingga nilai tukar

memiliki pengaruh positif terhadap cadangan devisa di Indonesia.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka peneliti tertarik

melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Tingkat Inflasi Dan Kurs

Terhadap Cadangan Devisa Di Indonesia Tahun 2012-1018”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas peneliti mengidentifikasi

masalah sebagai berikut:

1. Pengaruh tingkat inflasi terhadap cadangan devisa di Indonesia.

2. Pengaruh nilai tukar rupiah terhadap cadangan devisa

3. Bagaimana perkembangan cadangan devisa terhadap tingkat inflasi dan

nilai tukar rupiah (kurs)

4
Putra, Ida Bagus Putu Purnama dan I G. B. Indrajaya. 2013. “Pengaruh Tingkat
Inflasi, Utang Luar Negeri dan Suku Bunga Kredit Terhadap Cadangan Devisa Indonesia
Tahun 1996-2011” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. Vol.2, No.11,
Hal.533-538.
C. BatasaniMasalahi

Berhubung karena luasnya cakupan dalam permasalahan yang akan

dibahaso, maka peneliti membatasi variabel yang dipakai dalam melakukan

penelitian ini akan diteliti sebagai berikut yaitu:variabel dependen yaitu

cadangan devisa (Y) sedangkan variabel independennya yaitu tingkat inflasi

(X1), kurs (X2) .

D. Difinisi Operasional Variabel

Operasional variabel penelitian merupakan sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang

hal tersebut. Variabel ini dibedakan menjadi dua yaitu variabel terikat (variabel

dependen) variabel bebas (variabel independen).

Dibawah ini dijelaskan definisi operasional variabel penelitian dan skala


pengukuran dalam tabel I.1:
Tabel I
Definisi Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Pengertian Indikator Skala
1 Inflasi (X1) Kenaikan harga Dalam Rasio
barang-barang Persen (%)
secara umum dan
terus-menerus
2 Kurs (X2) Nilai tukar (rupiah) Rupiah (Rp) Rasio
terhadap dollar
(Amerika)
3 Cadangan Cadangan Devisa Rupiah (Rp) Rasio
devisa (Y) meruakan aset yang
dimiliki oleh otoritas
moneter dan bank
sentral , dan pada
umumnya dalam
mata uang cadangan
yang berbeda,
sebagian besar dolar
Amerika Serikat.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka rumusan

masalah yang akan diteliti yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh tingkat inflasi terhadap cadangan devisa di

Indonesia?

2. Apakah terdapat pengaruh nilai tukar rupiah (kurs) terhadap cadangan

devisa di Indonesia?

3. Apakah ada pengaruh secara simultan tingkat inflasi dan nilai tukar rupiah

(kurs) terhadap cadangan devisa di Indonesia?

F. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditetapkan tujuan

dikakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat inflasi terhadap cadangan devisa di

Indonesia?

2. Untuk mengetahui pengaruh nilai tukar rupiah (kurs) terhadap cadangan

devisa di Indonesia?

3. Mengetahui pengaruh secara simultan tingkat inflasi dan Nilai Tukar

Rupiah (kurs) terhadap cadangan devisaa di Indonesia?

G. Manfaat Penelitian

Berikut manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat memperdalam dan mengaplikasikan teori

yang sudah diperoleh, serta meningkatkan kompetensi keilmuan

khususnya mengenai penerapan teori. Penelitian ini merupakan pelatihan

intelektual yang diharapkan dapat mempertajam daya pikir ilmiah.

2. Bagi Pembaca

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menambah pengetahuan dan

wawasan bagi pembaca tentang inflasi, cadangan devisa dan kurs di

Indonesia.

H. Landasan Teori

1. Kerangka Teori

a. Tingkat Inflasi

1) Pengertian Tingkat Inflasi

Defenisi inflasi oleh para ekonom modern adalah kenaikan yang

harus dibayarkan (nilai unit perhitungan moneter) terhadap barang-

barang/ komoditas dan jasa.5 Secara luas inflasi merupakan kenaikan

tingkat harga dari barang/ komuditas dan jasa selama satu periode

waktu tertentu. terhadap barang-barang/ komoditas dan jasa.6

Menurut Raharja dan Manurung mengatakan bahwa, inflasi adalah

gejala kenaikan harga dari barang-barang yang bersifat umum dan

terus menerus.7 Menuruti Sadono Sukirno inflasi yaitu, kenaikan

dalam bentuk jasa dan harga barang, yang akan terjadi apabila

5
Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012),
hlm. 135.
6
Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro Islam (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2012),
hlm. 135.
7
Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 33.
permintaan bertambah lebih besar dibandingkan penawaran dengan

barang dipasar.8

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa inflasi meruakan

prsentase kenaikan harga komoditas atau barang-barang atau jasa

yang bersifat umum dan berlangsung selama satu periode tertentu.

Maka inflasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus.9

IHK−IHK 1
¿= × 100 %
IHK 1

Keterangan :

Inf : Inflasi

IHK : Indeks Harga KonsumenoTahun Dasar

IHK1 : Indeks Harga KonsumenoTahun Berikutnya

2) Indikator Inflasi

Indikator inflasi biasanya merujuk pada harga-harga kosumen,

akan tetapi bisa juga menggunakan harga-harga lainnya seperti harga

perdagangan besar, harga, upah, aset, dan sebagainya.

a) Indeks harga konsumen (IHK) merupakan indikator yang umum

digunakan untuk menggambarkan terjadinya pergerakan atau

pergeseran harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh

masyarakat.

8
Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis (Jakarta: Kencana, 2008),
hlm. 175.
9
Pratama Raharja Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar (Jakarta:
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008), hlm. 165-166.
b) Indeks harga perdagangan besar (IHPB) adalah indikator yang

menunjukkan harga komoditi-komoditi yang diperdagangkan

disuatu tempat.10

c) Deflator produk domestik brutoo (PDB) menggambarkan

pengukuran tingkat harga barang akhir dan jasa yang diproduksi

didalam suatu ekonomi.

3) Penyebab Inflasi

Menurut Samuelson dan Nordhaus, berikut adalah factor-faktor

yang menyebabkan terjadinya inflasi:

1) Demand Pull Inflation, terjadi ketika lebih cepatnya menigkat

permintaan agregat dibandingkan dengan potensii produktif

perekonomian, menarik harga ke atas untuk menyeimbangkan

penawaran dan permintaan agregats.

2) Cost Push Inflation or Supplys Shock Inflation, merupakan inflasi

yang disebabkan oleh peningkatan biaya selama periode

pengangguran tinggi dan kurangnya penggunaan sumber daya

yang efektif. Sedangkan faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya inflasi bukan hanya dipengaruhi oleh Demand Pull

Inflation dan Cost Pushh Inflation.

b. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)

1) PengertianoNilai Tukar Rupiah (Kurs)

Menurut Todaro kurs merupakan harga dari mata uang luar

negeri, kurs rupiah terhadap dollar AS. Kurs merupakan suatu


10
Nurul Huda, dkk, Op.Cit., hlm. 176.
tingkat, harga, tarif dimana Bank sentral bersedia menukar mata

uang dari suatu negara dengan mata uang dari negara-negara lain. 11

Memainkan peranan sentral dalam perdagangan internasional, karena

kurs rupiah terhadap dollar AS memungkinkan kita untuk

membandingkan semua harga barang dan jasa yang dihasilkan

berbagai negara. Dapat kita simpulkan bahwa kurs merupakan harga

dari satu mata uang dalam mata uang yang lain dan menunjukkan

berapa rupiah yang diperlukan untuk mendapatkan satu dollar AS.

Nilai tukar suatu mata uang bisa ditentukan oleh otoritas

moneter ( pemerintah ) contohnya seperti negara-negara yang

memakai sistem fixed exchangerates ataupun ditentukan pada

kombinasi antara kedua kekuatan pasar yang saling berhubungan

atau berinteraksi (bank komersial- perusahaan multinasional-

perusahaan manajemen aset- perusahaan asuransi-bank devisa-bank

sentral) dan kebijakan pemerintah seperti pada negara-negara yang

menggunakan rezim sistem ‘flexible exchange rates’.12

2) Sisteminilai tukar

Nilai tukar setiap mata uang domestikiterhadap mata uang asing

biasa disebut dengan kurs (Foreign Exchange Rate). Konsep

Foreign Exchange Rate ada 2 macam, yang pertama konsep Hard


11
Michael P,Todaro, Ekonomi Untuk Negara Berkembang: Suatu Pengantar Tentang
Prinsip-Prisip, Masalah, Dan Kebijakan Pembanguan (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 247.
12
Adiwarman karim, Op.Cit., hlm. 157.
Curriencies (mata uang kuat) dan yang kedua konsep Soft

Curriencies (mata uang lemah). Di setiap masing-maing konsep ada

karakteristiknya tersendiri.13 Ciri-ciri mata uang yang tergolong

Hard Curriencies

1. Mata uang tersebut diterima luas diseluruh dunia

2. Pasar untuk mata uang tersebut bebas dan aktif

3. Restrikal atau hambatan yang relatif sedikit

Ciri- cirioSoft Curriencies

1. Mata uang tersebut tidak diterima secara luas atau menyebar

secara luas sebagai mata uang dunia

2. Tidak mempunyai pasar valas yang bebas dan aktifi

3. Mata uang ini tidak mudah diperolehh

Tujuan sistem kurs yaitu untuk mempermudah keuangan

Internasional dan perdagangan.

c. Cadangan devisa

1) Pengertian cadanganodevisaa

Cadangan devisa adalah bagian dari tabungan

nasional,kemudian sehingga pertumbuhan dan besar kecilnya

cadangan devisa ialah sinyal untuk global financial markets

mengenai creditworthiness suatu Negara dan kredibilitas kebijakan

moneter. Besar kecilnya dari akumulasi cadangan devisa suatu

negara biasanya ditentukan pada kegiatan perdagangan (ekspor dan

13
Emi Umi Hasanah and Danang sunyoto, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro: Teori & Soal
Edisi Terbaru, Cet Ke-2 (Yogyakarta: CAPS, 2014), hlm. 118.
impor) dengan arus modal negara tersebut. Sedangkan demikian,

kecukupan cadangan devisa ditentukan pada besarnya kebutuhan

impor dan sistem nilai tukar yang digunakan. Dalam system ini nilai

tukar yang mengembang bebas, fungsi cadangan devisa ialah untuk

menjaga stabilitas moneter hanya terbatas oleh tindakan untuk

mengurangi fluktuasi nilai tukar yang terlalu tajam. Oleh sebab itu,

cadangan devisa yang dibutuhkan tidak perlu sebesar cadangan

devisa yang dibutuhkan apabila negara tersebut mengadopsi nilai

tukar yang tetap.

2. Penelitian Terdahulu

Adapun kajian terdahulu yang memiliki kemiripan dengan skripsi ini

adalah sebagai berikut:

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian


1. Hesyyati Nur Analisis PengaruhPengaruh Inflasii
Fajrinaa(Skripsi Inflasii, Nilai Tukar
Terhadap Impor
University Rupiah, Dan
Kedelai 0Di Indonesia.
Muhammadiyah Cadangan Devisa
Pengaruh Cadangan
Surakartah Terhadapi Impor
Devisa Terhadap
2018) Kedelai oDi
Impor Kedelai Di
Indonesia Indonesia. Pengaruh
Nilai Tukar. Rupiah
Terhadap Impor
Kedelai Di Indonesia
Penelitian Ini
Menggunakan
Analisist PAM, Uji F
Untuk Menguji
Simultan Dan
Pengujian T Untuk
Pengujian Parsial.
2. Agustina dan Pengaruh impor, Berdasarkan dari hasil
Reny (Jurnal ekspor, Nilai Tukar penelitian yang
Wira Ekonomi Rupiah, Dan Tingkat diperoleh dapat kita
Mikroskil 2014) Inflasi Terhadap ketahui bahwa secara
Cadangan Devisa di simultan Ekspor,
Indonesia Impor, Nilai Tukar
Rupiah dan Tingkat
Inflasi memiliki
pengaruh terhadap
Cadangan Devisa
Indonesia. Akan tetapi
secara parsial, Ekspor
memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap Cadangan
Devisa Indonesia, Nilai
Tukar Rupiah memiliki
pengaruh negatif
signifikan terhadap
Cadangan Devisa
Indonesia sedangkan
Impor dan Nilai Tukar
Rupiah tidak memiliki
pengaruh terhadap
Cadangan Devisa
Indonesia.
3. Muhammad Pengaruh Ekspor, Hasil Analisis tersebut
Ridho Hutang Luar Negeri Di temukan Bahwa: 1)
(Jurnal Jurnal Dan Kurs Terhadap Rata-Rata
Perdagangan, Cadangan Devisa Perkembangan
Industri Dan Indonesia Cadangan Devisa
Moneter 2015) Indonesia Selama
Periode 2000-2014
ialah 11,20 %, nilai
Rata-Rata Ekspor
Indonesia dalam
Periode 2000-
2014 Meningkat
Sebesar 7,59 % Per
Tahun, nilai Rata-Rata
Hutang Luar Negeri
Indonesia Selama
Periode 2000-2014
Meningkat Sebesar
5,56 % Dan nilai Rata-
Rata Kurs US $
Terhadap Rupiah
Selama Periode 2000-
2014 Meningkat
Sebesar 2,51 %; 2)
Secara Simultan Dan
Parsial Ekspor, Hutang
Luar Negeri Dan Kurs
memiliki rpengaruh
Signifikan Terhadap
Cadangan Devisa.

3. Kerangka Pikir

Kerangka pikir merupakan gambaran tentang suatu hubungan antara

variabel dalam suatu penelitian. Kerangka pikir diuraikan pada pola

pikiran menurut kerangka yang logis. Itulah yang disebut dengan logical

contruct.

Didalam kerangkaoberpikir inilah yang akan di letakkan masalaho

penelitiani yang akan diletakkan kerangka teoritis yang lebih relevan, yang

bisa menangkap, menunjukan, menjelaskan terhadap masalahopenelitian.

Di dalam penelitian ini dijelaskan mengenai pengaruh variabele

independen ialah tingkat inflasi,, nilai tukar rupiah (kurs) kepada variable

dependen ialah cadangan devisa.

Gambar. 1i
KerangkaiBerpikir

Tingkat inflasii

(X1)
Cadangan Devisa

Nilai tukarrrupiah (Y)

(X2)
4. Hipotesist

Hipotesist adalah jawaban sementara kepada rumusan masalah

penelitian, oleh sebab itu rumusan masalah dalam penelitian biasanya

disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan.14 Hipotesis juga disebut sebagai

jawaban sementara dari penelitian yang telah dilakukan, seperti perilaku,

fenomena atau dengan kata lain dalam keadaan tertentu yang telah terjadi.

Adapun hipotesist penelitian ini mengenai Pengaruh tingkatoinflasi

dan kurs terhadap cadangan devisaa di Indonesia adalah:

H1: Terdapat pengaruh tingkat inflasi terhadap cadanganodevisaodi

Indonesia.

H2: Terdapat pengaruh dari nilai tukar rupiah (kurs) kepada cadangan

devisa di Indonesia.

H3: Terdapat pengaruh secara simultan nilai tukar rupiah (kurs) dan tingkat

inflasi terhadap cadanganodevisa di Indonesia

I. Metode Penelitian

1. Lokasi dan WaktuoPenelitian

Penelitianiini dilakukan di Indonesia secara menyeluruh yang di

peroleh dari dekumentasiokepustakaan dan melalui BPS (Badan Pusat

Statistik Indonesia), BI (Bank Indonesia) dan waktu penelitian yang

dilakukan dimulai pada Desember 2020 sampaiiMaret 2021.

2. JenisoPenelitian

14
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta,2012), hlm.93.
Jenis dari penelitian yang digunakan merupakan peneitian

kuantitative deskriptive. Penelitian kuatitative dipakai untuk meneliti

sampel tertentu atau populasi, pengumpulan data yang bersifat statistik,

yang bertujuan untuk menguji hipotesa yang telah ditetapkan. 15 Deskriptif

adalah menginterprestasikan dan menggambarkan objek penelitian

berdasarkan keadaan yang sebenarnya terjadi sesuai dengan hasil

penelitian yang dilakukan.

3. Populasi dan Sampele

a. Populasih

Populasi merupakan kumpulan-kumpulan subjek, variabel,

konsep atau fenomena yang mempunyai karakteristik dan kualitas

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti sehingga dapat dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan.16 Maka Populasi didalam penelitian ini

merupakan seluruh data BPS yaitu, data tingkatoinflasi, NilaioTukar

Rupiah dan dataacadangan devisa Di Indonesia tahun 20012-2018.

Dari populasioyang ada dapat diambil sejumlah data dan akan

dijadikan sampel.

b. Sampele

Sampelemerupakan bagian dari jumlah dan karakteristic yang

dimiliki dari populasi tersebut.17 Teknik penarikan sampeleyang

15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 8.
16
Morisan, Metode Penelitian Survey (Jakarta: Kencana, 2012), hlm. 109.
17
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm. 116.
dipakai dalam penelitian ini adalah purposive sampling yang

menentukan criteria khusus terhadap sampel.18

4. Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini merupakan data

sekunder. Data sekunder merupakan data yang kumpulkan atau didapat

oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yangotelah ada.

Data ini dikumpulkan dan diperoleh dari perpustakaan atau laporan-

laporan penelitian yang terdahulu. Data sekunder didalam penelitian ini

dikumpulkan atau diperoleh dari BPS Indonesia ( Badan Pusat Statistik )

Data yang diperlukan atau dibutuhkan untuk penelitian ini adalah data

Tingkat Inflasi, Kurs (Nilai Tukar Rupiah) Terhadap Cadangan Devisa Di

Indonesia Tahun 2012-2018.

5. TeknioPengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti

untuk mengumpulkan atau memperoleh data yang dibutuhkan dari

18
Prasetio Bambang and Lina Miftahul jannah, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada, 2005), hlm. 133.
lapangan.19 Instrument pengumpulan data dalamopenelitian ini ialah

sebagai berikut:

1. Studi Kepustakaani

Didalam penelitianoini, studi kepustakaanoyang digunakan

bersumber atau berasal dari jurnal, skripsi dan buku-buku yang

berhubungan serta berkaitan dengan penelitian ini.

2. Dokumetasii

Teknik dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak

secara langsung diajukan kepada subjek penelitian namun cara

memperoleh data melalui dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

seluruh data yang diperlukanodalam penelitian ini.

Dokumen merupakan data yang telah tersedia dan sebelumnya

telah diolah dan telah dikumpulkan oleh yang pihak lain. Dokumentasi

yang dipakai dalam penelitian ini ialah laporan bulanan tingkat inflasi

cadangan devisa serta Kurs (nilai tukar rupiah) melalui situs bank

Indonesia dan badan pusat statistik Indonesia tahun 2020.

6. Analisi Dataa

Didalam penelitian ini digunakan data sekuder yang diperoleh dari

data statistik bank Indonesia dan badan pusat statistic Indonesia (BPS),

dan kemudian barulah diolah dengan menggunakan aplikasi EViews 9.

Berikut data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) UjiiAsumsi Klasic

19
Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Bagaimana Meneliti, Menulis Tesis?
(Jakarta: Erlangga, 2009), hlm. 192.
a. Statistik Deskriptive

Analisis statistik deskriptive pengamatan yangodilakukan oleh

peneliti yang dipakai untuk menunjukkan atau menggambarkan

tentang ringkasan-ringkasan data seperti mean, standar deviasi,

modus dan lain-lain.20

b. Uji Normalitaso

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data yang

dipakai memiliki distribusi normal atau tidak. Data yang baik

memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Normalitas dapat

dideteksi dengan menggunakan Jarque Bera (JB), sebelum

dilakukannya anlisis yang sesungguhnya, data penelitian tersebut

harus diuji kenormalannya terlebih dahulu.21 Untuk melihat apakah

regresiodata normal atau tidak diketahui dengan menggambarkan

penyebaran data melalui grafik jika data menyebara disekitaran garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal model regresi memenuhi

asumsi normalitas, menggunakan teknik Kolmogrov Simirnov

adapun kriteria nya adalah sebagai berikut:

a) jika signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima.

b) Jika signifikansi ≤ 0,05 maka H0 ditolak.

c. Uji Multikolinearitasi

Uji multikolinearitas ialah untuk melihat adanya kolerasi yang

tinggi atau tidak adanya korelasi yang tinggi antara variabel- variabel

20
Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm. 264.
21
Danang Sunyoto, Op.Cit., hal. 181.
bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Alat statistik yang

biasanya dipakai untuk menguji gangguan multikoleniaritas yaitu

dengan Variance inflantion factor (VIF) dan nilai tolerance. Suatu

model regresi dinyatakan bebas dari multkolinearitas adalah sebagai

berikut:

a) Jika nilai Variance Inflation Faktor (VIF) lebih kecil dari 10,00

maka tidak terjadi multikolinearitas.

b) Jika nilai dan nilai Variance Inflation Faktor (VIF) lebih besar

dari 10,00 maka terjadi multikolinearitas.

d. Uji Autokorelasi

Autokolerasi adalah kolerasi antara anggota observasi yang

disusun menurut tempat atau waktu . Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi autokolerasi. Metode pengujian

menggunakan uji DW test (Durbin-Watson). Pengambilan keputusan

pada uji Durbin-Watson adalah sebagai berikut:

1) 4-DU >DW >DU maka hipotesis diterima, artinya tidak terjadi

autokolerasi antara variabel inflasi kurs terhadap cadangan devisa.

2) DW < DL atau DW > 4-DL maka artinya hipotesis ditolak,

artinya terjadi autokolerasi antara variabel kurs dan variabel

inflasi terhadapocadangan devisa.

3) DL < DW < DU atau 4-DU < DW < 4-DL, maka artinya tidak

adanya kepastian atau kesimpulanoyang pasti.22

e. Uji heteroskedastisitass
22
Ibid, hlm. 106.
Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel gangguan tidak

memiliki varian yang sama untuk semua observasi.

Heteroskedastisitassbertujuan untukkmenguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan yang lainnya.

2) Uji Hipotesist

a. Uji t (parsial)i

Uji t digunakan untuk mengukur secara terpisah kontribusi yang

dimunculkan dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel

terikat.23 Dengan membandingkan nilai dari probabilitasi dengan

nilai taraf signifikani 0,05. Didalam penelitian ini memakai nilai

probabilitasi yang akan dibandingkan dengan taraf signifikann0,05

dengan kriterianya adalah sebagai berikut:

1) Jikaonilai thitung< ttabel 0,05 makaoHo Diterima, danoHa

ditolak.

2) Jikaonilai thitung > ttabel 0,05 makaaHo ditolak, danaHa

diterima.

b. UjiiSignifikansi Simultans(Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahuinpengaruh semua

variabell indefenden (inflasiodan kurs) terhadap

variabel devenden (cadangan devisa).24 Untuk mengetahui

23
Mudrajad Kuncoro, Op.Cit., hlm 238.
Ibid, hlm. 139.
24
apakah model regresi bisa dipakai atau digunakan untuk

memprediksi variabel devenden atauotidak.

1) JikaaFhitung > Ftabel maka Hipotesis diterima,

artinyaaada pengaruh inflasi dan kurs

terhadapocadangan devisa.

2) JikaaFhitung < Ftabel maka Hipotesistditolak, artinya

tidak memiliki pengaruh ada pengaruh inflasi

dannkurs terhadapo cadangan devisa.

3) Jikaanilai signifikansi < 0,05 maka hipotesisnya

diterima.

c. Koefisien Determinasis(R2)

Koefisien determinasi (R2) adalah suatu ukuran yang

menunjukkan atau menggambarkan besarnya sumbanganodari

variabel X yang memiliki pengaruh linier terhadap variasi (naik

turunnya) Y. Sifat-sifat R2 yaitu nilai R2 selalu nonnegatif, karena

rasio dua jumlahokuadrat. Nilai koefisien determinasi yaitu diantara

nol dan satu atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Makin besarnilai R2 maka makin tepat

atau cocok suatu garis regresi, begitupun sebaliknya makin kecil R2

maka makin tidak tepat pula garis regresi tersebut untuk mewakili

hasil data observasi.25

3) Analisistregresi berganda

Regresi berganda dipakai untuk menguji signifikan adanya

hubungan lebih dari dua variabel melalui koefisien regresinya atau tidak
25
J Supranto, Ekonometrika Buku Satu (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2005), hlm. 77.
adanya hubungan lebih dari dua variabel melalui koefisien regresinya.26

Fungsi persamaan regresi selain untuk memprediksi nilai dependent

variable (Y), juga dapat digunakan untuk mengetahui arah dan

besarnya pengaruh independent variable (X) terhadap dependent

variable (Y). Model regresi dengan lebih dari satu variabel penjelas,

karena ada beberapa faktor yang mempengaruhi variabel tak bebas.27

Adapun bentuk persamaan regresi linear berganda yang digunakan

dalam penelitian adalah sebagai berikut:

CD = α +b1TF+ b2KURS+ e

Keterangan:

CD : Cadangan Devisa

TF : Tingkat Inflasi

α : Konstanta

b1,b2,b3 : Koefisien Regresi

KURS : Nilai Tukar Rupiah

e : Error

26
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik (Jakarta: PT.Bumi Aksara, 2004),
hlm. 107.
27
Damodar N Gujarat, Dasar-Dasar Ekonometrika Jilid Kesatu (Jakarta: Erlangga, 2006),
hlm. 180.
DAFTAR PUSTAKAa

SUMBER BUKU

Adiwarman A Karim, Ekonomi Makro Islam Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2012.

Damodar N Gujarat, Dasar-Dasar Ekonometrika Jilid Kesatu Jakarta: Erlangga,


2006.

Emi Umi Hasanah and Danang sunyoto, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro: Teori
& Soal Edisi Terbaru, Cet Ke-2 Yogyakarta: CAPS, 2014.

Hady, H,. Ekonomi Internasional, Buku Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2001.

Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian Dengan Statistik Jakarta: PT.Bumi Aksara,
2004.

J Supranto, Ekonometrika Buku Satu (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2005.

Michael P,Todaro, Ekonomi Untuk Negara Berkembang: Suatu Pengantar


Tentang Prinsip-Prisip, Masalah, Dan Kebijakan Pembanguan Jakarta:
Bumi Aksara, 2000.

Morisan, Metode Penelitian Survey Jakarta: Kencana, 2012.

Mudrajat Kuncoro, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Bagaimana Meneliti, Menulis
Tesis? Jakarta: Erlangga, 2009.

Nurul Huda, dkk, Ekonomi Makro Islam: Pendekatan Teoritis Jakarta: Kencana,
2008.

Prasetio Bambang and Lina Miftahul jannah, Metode Penelitian Kuantitatif


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2005.

Pratama Raharja Mandala Manurung, Teori Ekonomi Makro: Suatu Pengantar


Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008.

Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan Jakarta: Rajawali Pers, 2013.

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Bandung: Alfabeta, 2005.

————, Metode Penelitian Bisnis Bandung: Alfabeta,2012.

————, Metode Penelitian Kuantitatif Dan R&D Bandung: Alfabeta, 2013.


Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), hlm.
264.

SUMBER LAINNYA

M. Kuswantoro, “Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs, Utang Luar Negeri Dan Ekspor
Terhadap Cadangan Devisa Indonesia”, jurnal Tirtayasa Ekonomika, Vol.
12, No 1, April 2017.

Putra, Ida Bagus Putu Purnama dan I G. B. Indrajaya. 2013. “Pengaruh Tingkat
Inflasi, Utang Luar Negeri dan Suku Bunga Kredit Terhadap Cadangan
Devisa Indonesia Tahun 1996-2011” E-Jurnal Ekonomi Pembangunan
Universitas Udayana. Vol.2, No.11,

Rizieq.. “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Cadangan devisa


Indonesia”. Jurnal Equilibrium. Vol. 3. Thn, 2006.

Anda mungkin juga menyukai